Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Qoshmal Milzam D.
"
ABSTRAKDeng Xiaoping yang meluncurkan program Gaige Kaifang menyadari bahwa untuk memajukan sektor ekonomi harus terlebih dahulu melakukan reformasi dalam pengelolaan Partai Komunis Tiongkok PKT . Hal ini sehubungan dengan posisi partai yang lebih tinggi dari negara sehingga apapun yang terjadi pada partai akan mempengaruhi pemerintahan dan program Gaige Kaifang. Sasaran Gaige Kaifang untuk modernisasi Tiongkok membutuhkan kader partai yang mendukung modernisasi dan mengedepankan unsur pragmatisme. Penekanan pada pragmatisme dalam pengelolaan partai telah membawa partai meninggalkan konsep pertarungan kelas yang menghambat masyarakat untuk mengembangkan diri.
ABSTRACTAbstractDeng Xiaoping whom launched Gaige Kaifang program realize that for modernize economic sector must conduct reform in Chinese Communist Party CCP management first. This related to party position which higher than state, therefore anything happen in party will directly affect state and Gaige Kaifang program. Gaige Kaifang aim to modernize China require party member whom support and put forward pragmatism. An emphasize on party management had brought party abandoned class struggle concept which obstructed society to develop itself."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Prada Ayu Nurani
"
ABSTRAKSejak Reformasi dan Keterbukaan pada tahun 1978, telah terjadi perubahan signifikan pada ideologi resmi Tiongkok. Fokus terhadap reformasi ekonomi dan politik menyebabkan berkurangnya kontrol Partai Komunis Tiongkok terhadap masyarakat serta berkurangnya signifikansi ideologi di masyarakat. Sejak mengambil alih kekuasaan pada Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-18 pada November 2012, Xi Jinping telah berupaya untuk mereafirmasi ideologi di Tiongkok. Upaya reafirmasi ideologi Xi Jinping dapat dilihat dari diperketatnya kontrol Partai terhadap seluruh lapisan masyarakat dan digencarkannya propaganda ideologis. Jurnal ini akan membahas mengenai reafirmasi ideologi di bawah Xi Jinping dengan melakukan analisis top-down terhadap kebijakan terkait beberapa medium transmisi ideologi utama Partai.
ABSTRACTSince the Reform and Opening Up in 1978, there have been significant changes in China rsquo;s official ideology. Focus on economic and political reform has resulted in Party rsquo;s diminishing control over society and ideological significance in Chinese society. Since taking over the leadership mantle on the Eighteenth National Congress of Chinese Communist Party in November 2012, Xi Jinping has sought to reaffirm the official ideology in China. Effort of ideological reaffirmation can be seen from the tightening of Party rsquo;s control over the whole Chinese society and intensification of ideological propaganda. This paper will discuss about Xi rsquo;s effort on reaffirming ideology in China by conducting analysis towards policies related to Party rsquo;s several main mediums of ideological transmission."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Titus Agung Adiyatma
"Penelitian ini memaparkan mengenai pengaruh karakteristik kepemimpinan Mao Zedong dalam terlaksananya Mars Panjang oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Penelitian ini bertujuan memberikan pengetahuan mengenai bagaimana karakteristik kepemimpinan Mao Zedong memungkinkan PKT untuk berhasil melaksanakan Mars Panjang. Metode penelitian yakni studi pustaka dengan membaca, menggabungkan, dan menganalisa sumber-sumber sejarah primer dan sekunder yang telah dikumpulkan. Kesimpulan atas penelitian ini adalah dengan karakteristik yang Mao Zedong miliki sebagai seorang pemimpin, PKT dapat menyelesaikan Mars Panjang dan memperoleh keuntungan yang dapat menutupi kerugian atas pelaksanaan Mars Panjang sebelum dipimpin oleh Mao Zedong.
This study describes the influence of Mao Zedong's leadership characteristics in the execution of the Long March by the Chinese Communist Party (CCP). This study aims to provide insight into how Mao Zedong's leadership characteristics enabled the CCP to successfully carry out the Long March. The research method is literature study by reading, combining, and analyzing primary and secondary historical sources that have been collected. The conclusion of this study is that with the characteristics that Mao Zedong had as a leader, the CCP was able to complete the Long March and gain profits that could cover the losses from carrying out the Long March before being led by Mao Zedong."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Kintara Ayudarma
"Cancel Culture atau dikenal sebagai aksi boikot merupakan fenomena memboikot seseorang akibat mengucapkan atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma yang ada di masyarakat. Aksi boikot ini banyak terjadi di media sosial dan mayoritas menargetkan seorang selebriti. Fenomena Cancel Culture ramai terjadi di berbagai negara, termasuk di Tiongkok. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan fenomena Cancel Culture oleh pemerintah Tiongkok untuk mengendalikan industri hiburan dan dampaknya bagi perkembangan industri hiburan di Tiongkok. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan budaya. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan pelanggaran yang terjadi di dalam industri hiburan Tiongkok umumnya berkaitan dengan nilai-nilai budaya dalam masyarakat Tiongkok. Pemerintah menggunakan aksi pemboikotan untuk mengatur kembali industri hiburan sekaligus mengingatkan kembali masyarakat atas nilai-nilai budaya yang dianut Tiongkok.
Cancel Culture or known as boycott action is a phenomenon of boycotting someone due to their saying or taking actions that are contrary to the norms that exist in society. These actions happen a lot on social media and the majority target is celebrities. The Cancel Culture phenomenon is happening in various countries, including China. This research article discusses the use of the Cancel Culture phenomenon by the Chinese government to control the entertainment industry and its impact on the development of the entertainment industry in China. This study article used the qualitative research method with a cultural approach. And also collected data through literature studies. The results show that infractions that occur in the Chinese entertainment industry are generally related to cultural values in Chinese society. The government uses boycotts to reorganize the entertainment industry, as well as reminding back the people of China of their cultural roots. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library