Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supriyono B. Sumbogo
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai tahap akhir penulisan skripsi ini, perlu saya kemukakan kesimpulan dari uraian di atas. Jepang datang ke Indonesia dengan membawa cita-cita Asia Raya, yakni penggabungan bangsa-bangsa Asia di bawah pimpinan kemaharajaan Jepang. Cita-cita itu membutuhkan dukungan sepenuhnya dari rakyat, baik harta, tengaga, bah_kan nyawa. Lebih-lebih ketika tentara Dai Nippon mulai terdesak di kancah Perang Pasifik.Untuk menghimpun kekuatan rakyat, Jepang memperguna_kan berbagai cara, termasuk propaganda. Radio, surat ka_bar, selebaran, brosur-brosur, film, dan ceramah-ceramah diarahkan demi kepentingan propaganda. Sastra ternyata tidak luput dari perhatian Jepang. Sebagai satu-satunya ke_kuatan sosial-politik yang berkuasa, Jepang mempergunakan pengaruhnya untuk menentukan fungsi, isi, dan bahkan ben_tuk sastra. Suatu kenyataan bahwa sastra tunduk pada sis_tem yang lebih luas, yakni sistem sosial dan politik_
1986
S10730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arimuladi Setyo Purnomo
Abstrak :
Indonesia dari pengiinpor beras terbesar di dunia menjadi negara berswasembada beras. Dengan adanya swaswmbada beras apa kah taraf hidup petaninya juga meningkat ? Untuk mengukur pendapatan petani dari hasil tanah sawahnya digunakan ganis kemiskinan dari Sajogyo yaitu, pendapatan yang disetarakan dengan beras 240 kg per kapita per tahun. Di Propinsi Java Timur salah satu penghasil beras adalah kabupaten Nganjuk, penggunaan tanah p.ertanian terbesar (47 %), mata pencahanian terbesar (61 %) sebagai petani. Jika dibandingkan luas sawah dengan jumlah petani maka rata-rata petani di Kabupaten Nganjuk adalah petani gurern (0,4 ha). Tujuan penulisan ingin mengetahui taraf hidup petani yang rata-rata petani gurem, apakah mereka dapat mencapai taraf hidup diatas 240 kg setara beras per kapita per tahun ? Séhubungan dengan tujuan, maka masalahnya adalah : wilayáh mana taraf hidup petaninya cukup ?, wilayah inana taraf hidup petaninya miskin?, mengapa demikian ?, apakah wilayah benpengairan padat taraf hidup petaninya dapat mencapai Cukup? Atas dasar masalah, maka hipotesanya adalah : Taraf hidup petani akan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya produktivitas, luas sempitnya tanah sawah, besar kecilnya jumlah keluarga petani dan ada tidaknya pengairan di wilayah tersebut. Untuk menjawab masalah dan hipotesa digun.akan perhitrngan K=I.A/X.r, K = taraf hidup petani, I produktivitas, A = luas X.r sàwah, r = jumlah keluarga, X = harga beras 240 kg. Apabila K <1 miskin, K = 1-1,50 hampir miskin, K = 1,50 cukup. Air yang cukup menentukan kehidupan tanaman di sawah, maka pengairan menentukan taraf hidup petani, korelasinya kuat (r=0,71). Pengairan menentukan tinggi rendahya produktivitas sawah yang mempengaruhi taraf hidup petani, korelasinya kuat (R = 0,72), intensita pengusahaan tanah sawah oleh petani dan banjir mempengaruhi produktivitas sawah pula. Luas dan sempitnya sawah petani disamping ada tidaknya pengairan mempengaruhi taraf hidup petani, korelasinya kuat (R = 0,76). Lereng dan ketinggian menentukan bisa tidaknya pengairan.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library