Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mondolfo, L.F.
London: Butterworth, 1976
.669.3 MON a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joki R.R.
Abstrak :
Aluminium adalah material tertinggi kedua yang digunakan dalam kehidupan setelah besi dan baja. Aluminium sering digunakan sebagai material untuk baltan bahan baku rangka mobil, sistem rem, tie rod, blok mesin dan juga tentunya untuk membuat bagian cylinder head Penggunaan aluminium yang ringan pada komponen mesin akan berdampak pada berkurangnya berat komponen mesin, sehingga akan mcngurangi konsumsi bahan bakar dan tentunya akan mcngurangi polusi. Tetapi pengurangan volume material suatu komponen diharapkan tidak berdampak pada penurunan sifat mekanis dari komponen lersebur. 0leh karena itu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kekerasun pada paduan aluminium AC2B dengan cara heal lreatment jenis pengerasan endapan baik nafural ageing maupun artificial ageing. Hasil peneiitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kekerasan yang signifikan pada paduan AC2B, khususnya pada kondisi artificial ageing. dari yang semua memiliki kekerasan as-cast 43 BHN dan 44 BHN berturut-turut untuk cetakan pasir dan logam menjadi 102 BHN dan 108 BHN untuk cetakan pasir dan logam dengan temperatur ageing 150 °C selama ± 96 jam.' 98 BHN dan 104 BHN untuk temperatur 175 rtc selama ±54 jam; dan 93 BHN dan 100 BHN untuk temperatur 200 aC selama ± 4jam - 6 jam. Dapat dikatakan untuk temperatur artificial ageing 150 nc menghasilkan nilai kekerasan tertinggi letapi waktu untuk mencapainya terlama.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raditya Prayutama
Abstrak :
Pengaruh jenis cetakan terhadap paduan Al-5Zn-0,5Cu-0,3Y diteliti dengan pengamatan Optical Microscope (OM), Optical Emission Spectroscopy (OES), Pengujian Laju Korosi dan Pengujian Efisiensi Anoda Korban. Jenis cetakan yang sudah diteliti adalah cetakan logam, cetakan grafit dan cetakan pasir. Pengamatan OM dilakukan untuk mengetahui dari segi porositas dan nilai dari Secondary Dendrite Arm Spacing (SDAS). OES dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia dari anoda korban. Uji laju korosi dilakukan untuk mengetahui laju korosi dari sampel anoda korban setiap cetakan dan uji efisiensi dilakukan untuk mengetahui efisiensi kerja anoda korban. Didapatkan efisiensi dari anoda korban Al-5Zn-0,5Cu-0,3Y dengan cetakan logam, grafit dan pasir berturut turut adalah 58,5%; 67,5% dan 52,3%. Jenis cetakan membuat ukuran dendrit yang berbeda dari setiap cetakan. Banyaknya dendrit mempengaruhi batas butir dari setiap sampel. Batas butir yang sedikit akan memperbesar laju korosi dengan membuat paduan lebih anodik. Hal tersebut menunjukkan bahwa jenis cetakan akan mempengaruhi dari nilai efisiensi anoda korban. ...... The effect of the type of mold on the Al-5Zn-0,5Cu-0.3Y alloy was investigated by observing Optical Microscope (OM), Optical Emission Spectroscopy (OES), Corrosion Rate Testing and Sacrificial Anode Efficiency Test. The types of molds that have been studied are metal molds, graphite molds and sand molds. OM observations were made to determine the porosity and value of Secondary Dendrite Arm Spacing (SDAS). OES was carried out to determine the chemical composition of the sacrificial anode. The corrosion rate test was carried out to determine the corrosion rate of the sacrificial anode sample for each mold and an efficiency test was carried out to determine the work efficiency of the sacrificial anode. The efficiency of the sacrificial anode Al-5Zn-0.5Cu-0.3Y with metal, graphite and sand molds was 58.5%; 67.5% and 52.3%. This type of mold will create a different size of dendrites from each mold. The number of dendrites can affect the grain boundaries of each sample. Number of grain boundaries can affect the corrosion rate by making the alloy more anodic. This shows that the type of mold will affect the efficiency of the sacrificial anode.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krista Raga Praditya
Abstrak :
Kebutuhan material dengan sifat mekanik yang baik serta berbobot ringan sudah semakin tinggi saat ini, terutama untuk aplikasi yang memerlukan performa tinggi. Komposit aluminium berpenguat Al2O3 (AMC) menawarkan keunggulan tersebut. Pada penelitian ini, fabrikasi komposit dilakukan menggunakan paduan aluminium 6061 dan penguat serbuk Al2O3 berukuran 60 μm. melalui proses stir casting. Dalam penelitian ini diketahui pengaruh penambahan kadar Al2O3 serta Mg sebagai agen pembasahan terhadap sifat mekanik komposit. Variasi kadar Al2O3 yang ditambahkan sebesar 10% dan 15% fraksi volume serta kadar Mg 8%, 10%, dan 15%. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan tarik optimal sebesar 170 Mpa diperolah pada komposit dengan kadar Al2O3 10% dan Mg 10%. Di mana kekerasan dan ketahanan aus komposit meningkat seiring penambahan kadar Al2O3 dan Mg. Demikian halnya porositas meningkat ketikat kadar Al2O3 yang ditambahkan semakin besar.
Demand of materials with good mechanical properties and have lightweight increased in recent years especially for high performance applications. Aluminium reinforced Al2O3 composite (AMC) provide this superiority. In this research, composite was fabricated from Aluminium Alloy 6061 and 60 μm Al2O3 reinforce particles by stir casting process. This research investigated the effect of addition Al2O3 content and Mg as wetting agent to mechanical properties of composite. The addition of Al2O3 into Al melt was 10% and 15% of volume fraction and Mg was 8%, 10%, and 15%. The result showed that the optimum tensile strength of 202 Mpa was obtained in composite with 10% volume fraction of Al2O3 and 10% Mg. Moreover, hardness and wear resistant of composite increased with the addition of Al2O3 and Mg content. Porosity also increased when greater amount of Al2O3 content was added.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muammar Hawary
Abstrak :
Paduan aluminium silikon banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri, khususnya industri otomotif. Namun, kehadiran unsur besi dapat menyebabkan terbentuknya senyawa intermetalik yang dapat menurunkan sifat mekanis paduan. Modifikasi senyawa intermetalik dapat dilakukan dengan meningkatkan laju pendinginan dan penambahan unsur tertentu, salah satunya logam tanah jarang. Pada penelitian ini, digunakan simultaneous thermal analysis untuk mengamati pengaruh laju pendinginan terhadap pembentukan fasa intermetalik beta pada paduan AlFe7Si dengan penambahan lantanum sebanyak 0,3%, 0,6%, dan 1%. Mikroskop optik juga digunakan untuk mengamati hasil mikrostruktur dari paduan. Hasil menunjukkan bahwa penambahan La yang optimum adalah pada konsentrasi 0,3% dalam mengurangi ukuran fasa intermetalik beta.
Aluminium silicon alloys are widely used in several industrial applications, especially in automotive industry. However, the presence of iron could cause the formation of intermetallic compounds which would reduce the mechanical properties of the alloy. Modification of intermetallic compounds can be done by increasing the solidification rate and adding certain elements, for example, rare earth elements. In this study, simultaneous thermal analysis was used to find out the effect of cooling rate on the formation of beta intermetallic phase in AlFe7Si alloy added with lanthanum at 0,3%, 0,6%, and 1%. Optical microscopy was also used to observe the microstructure of this alloy. Results showed that the optimum addition of lanthanum was at 0,3% to reduce the size of beta intermetallic phase.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Dwi Septian
Abstrak :
Kebutuhan akan material yang memiliki sifat mekanik yang baik serta berbobot ringan sudah semakin tinggi saat ini, terutama untuk aplikasi yang memerlukan performa tinggi. Komposit aluminium berpenguat Al2O3 (AMC) menawarkan keunggulan tersebut. Pada penelitian ini, fabrikasi komposit dilakukan menggunakan paduan aluminium 6061 dan penguat serbuk Al2O3 berukuran 60μm melalui proses stir casting. Dalam penelitian ini diketahui pengaruh penambahan kadar Al2O3 serta Mg sebagai agen pembasahan terhadap sifat mekanik komposit. Variasi kadar Al2O3 yang ditambahkan sebesar 10% dan 15% fraksi volume serta kadar Mg 8%, 10%, dan 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik optimal sebesar 202 MPa diperoleh pada komposit dengan kadar Al2O3 10% dan Mg 10%. Selain itu, kekerasan dan ketahanan aus komposit meningkat seiring penambahan kadar Al2O3 dan Mg. Porositas juga meningkat ketika kadar Al2O3 yang ditambahkan semakin besar.
Demand of materials with good mechanical properties and have light weight increased in recent years especially for high performance applications. Aluminium reinforced Al2O3 composite (AMC) provide this superiority. In this research, composite was fabricated from Aluminium Alloy 6061 and 60 μm Al2O3 reinforce particles by stir casting process. This research investigated the effect of addition Al2O3 content and Mg as wetting agent to mechanical properties of composite. The addition of Al2O3 into Al melt was 10% and 15% of volume fraction and Mg was 8%, 10%, and 15%. The result showed that the optimum tensile strength of 202 MPa was obtained in composite with 10% volume fraction of Al2O3 and 10% Mg. Moreover, hardness and wear resistant of composite increased with the addition of Al2O3 and Mg content. Porosity also increased when greater amount of Al2O3 content was added.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Adelina
Abstrak :
Pengembangan anoda korban paduan aluminium dilakukan dengan meneliti efekdari penambahan Cu terhadap efisiensi kinerja anoda korban. Untuk melindungistruktur secara optimum, dibutuhkan nilai potensial anoda korban yang lebihrendah daripada nilai potensial struktur. Semakin besar perbedaan potensial antaraanoda korban dengan struktur yang akan dilindungi maka semakin baik strukturtersebut terlindungi. Jika perbedaan potensial terlalu jauh akan menyebabkanoverpotensial yang memicu terjadinya Stress Corrosion Cracking SCC .Untuk itu dilakukan penambahan unsur Cu sebesar 0.5 dan 1 terhadap paduanAl-5Zn. Pengujian yang dilakukan yaitu uji OES untuk melihat unsur yangterkandung, uji polarisasi dengan output kurva siklik, metalografi dengan OM,SEM, uji visual korosi pitting, dan potential measurement. Berdasarkan hasilOES, sampel Al-5Zn mengandung matriks Al sebesar 94.9 wt dan Zn sebesar4.90 wt , sampel Al-5Zn-0.5Cu mengandung matriks Al 93.4 wt ; Zn >5.16wt ; Cu 0.571 wt , sampel Al-5Zn-1Cu mengandung matriks Al 93.7 wt ; Zn4.82 wt ; dan Cu 1.28 wt .Nilai potensial breakdown Eb dan potensial proteksi Ep didapat dari pengujianpolarisasi dengan urutan nilai Eb dan Ep dari paling kecil yaitu sampel Al-5Zn,Al-5Zn-0.5Cu, dan Al-5Zn-1Cu. Berdasarkan nilai Eb, sampel anoda korban yangpaling efisien yaitu sampel Al-5Zn-1Cu karena nilai potensialnya sebesar -0.83VSCE. ......Development of aluminum alloy sacrificial anode is done by examining the effectof the addition of Cu to the efficiency of the performance of the sacrificial anode.To protect its optimum structure requires sacrificial anode potential value lowerthan the potential value of the structure. The greater the difference in potentialbetween the sacrificial anode structure to be protected, the better the structure isprotected. If the potential system is not in the ideal range will cause over potentialthat trigger stress corrosion cracking SCC .Tests conducted OES is test to see elements contained, the polarization test withcyclic output curve, metallographic with OM, SEM, visual test pitting corrosion,and potential measurement. Based on the results of OES, Al 5Zn samplescontaining matrix Al of 94.9 wt and 4.90 wt of Zn, Al 5Zn sample contains amatrix of Al 0.5Cu 93.4 wt Zn 5 16 wt 0571 wt Cu, Al 5Zn samplecontainingmatrix 1Cu Al 93.7 wt Zn 4.82 wt and 1 28 wt Cu.The potential value of breakdown Eb and the protection potential Ep obtainedfrom testing the polarization in the order of Eb and Ep smallest of which samplesAl 5Zn, Al 5Zn 0.5Cu, and Al 5Zn 1Cu. Based on the value Eb, sample the mostefficient sacrificial anodes which samples Al 5Zn 1Cu because the potential valueof 0.83 VSCE.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Yusya Ramadhan
Abstrak :
Pengaruh unsur logam tanah jarang samarium terhadap paduan Al-5Zn-0.5Cu diteliti dengan pengamatan Optical Microscope OM dan Scanning Electron Microscope/Energy Dispersive Spectroscopy SEM/EDS serta pengujian Differential Scanning Calorimetry DSC dan Polarisasi Siklik. Kadar samarium yang diteliti adalah 0wt , 0.1wt , 0.3wt dan 0.5wt. Pengamatan OM dilakukan untuk melihat perubahan ukuran butir dan letak presipitat terbentuk. SEM/EDS dilakukan untuk mengetahui morfologi dari presipitat yang terbentuk dan identifikasi unsur-unsur yang ada pada permukaan. DSC dilakukan untuk mengetahui proses transformasi fasa dan proses solidifikasi fasa intermetalik. Polarisasi siklik dilakukan untuk mengetahui perilaku korosi anoda korban Al-5Zn-0.5Cu-xSm. Kehadiran unsur samarium membentuk presipitat pada batas butir yang membuat butir-butir pada mikrostruktur menjadi lebih halus. Presipitat yang terbentuk merusak lapisan pasif aluminium pada permukaan paduan dan mempercepat laju korosi dengan membuat paduan menjadi lebih anodik.
The effect of addition of samarium rare earth on Al 5Zn 0.5Cu alloy was investigated with Differential Scanning Calorimetry DSC and Cyclic Polarization, complemented with Optical Microscope OM and Scanning Electron Microscope Energy Dispersive Spectroscopy SEM EDS observation. The content of samarium tested was 0wt, 0.1wt , 0.3wt and 0.5wt. Observation with OM was done to see the change of the grain size and the location of formed precipitates. SEM EDS was used to see the morphology of the formed precipitates and to identify elements present on the specimen surface. DSC was used to know the phase transformation and solidification process of intermetallic phase. Cyclic polarization was used to know the corrosion characteristics of Al 5Zn 0.5Cu xSm. The presence of samarium formed precipitates on the grain boundary which made the grains on the microstructure finer. The formed precipitates impair the aluminium oxide film on the alloy surface and accelerate corrosion rate by making the alloy more anodic.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garimahdi Astaghfari
Abstrak :
Paduan aluminium 8090 merupakan paduan aluminium yang menggunakan unsur lithium sebagai unsur pengotor terbesar. Penggunaan lithium dalam paduan aluminium dapat menurunkan massa jenis bahan, namun dapat mempengaruhi sifat korosi bahan. Pemberian perlakuan solutionizing dan ageing dilakukan untuk mengetahui sifat korosi bahan dan struktur kristal bahan. Fasa Al3Li dideteksi keberadaanya dalam pola XRD dan fasa tersebut diduga sebagai salah satu faktor memburuknya sifat korosi. Pengujian korosi dalam larutan ethanol komersil dan bioethanol berupa LSV menunjukkan sampel dengan perlakuan soltionizing memiliki laju korosi yang lebih lambat, dengan nilai 0,01379 mm/tahun dalam larutan 96% ethanol komersil dan 0,00656 mm/tahun dalam larutan 98% bioethanol, jika dibandingkan dengan sampel tanpa perlakuan panas dengan nilai laju korosi 0,04076 mm/tahun dalam larutan 96% ethanol komersil dan 0,01740 mm/tahun dalam larutan 98% bioethanol. Pengujian CV dalam larutan ethanol komersil dan larutan bioethanol memperlihatkan bahan uji memiliki sifat reaksi yang irreversibel. ...... Aluminium alloy 8090 is one of aluminium alloys that use lithium as major alloying element. Lithium content reduces mass density of the alloy, but the corrosion behaviour will be affected. Solutionizing and 24 hours to 96 hours of ageing treatment were applied to investigate aluminium alloy 8090 crystal structure and corrosion behaviour. Al3Li phase is identified in XRD pattern and it is suspected that it caused poor corrosion behaviour of the alloy. LSV corrosion test showed solutionized sample shows slower corrosion rate, with value of 0,01379 mm/year in 96% commercial ethanol solution and 0,00656 mm/year in 98% bioethanol solution, compared to non-heat-treated sample with corrosion rate value of 0,04076 mm/year in 96% commercial ethanol solution and 0,01740 mm/year in 98% bioethanol solution. CV in commercial ethanol and bioethanol test results showed that the reaction occurred on aluminium alloy 8090 is considered irreversible.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Junaidi
Abstrak :
ABSTRAK Paduan aluminium AA5083 merupakan jenis paduan aluminium yang sering digunakan untuk konstruksi badan kapal khususnya untuk kapal patroli atau kapal-kapal cepat. Untuk proses penyambungan pada konstruksi lambung kapal pada umumnya digunakan metode pengelasan gas metal arc welding (GMAW). Kekuatan hasil pengelasan sangat penting khususnya ketangguhan terhadap retakan (crack toughness), dikarenakan operational dari kapal cepat tersebut. Pada penelitian ini dilakukan pengelasan paduan aluminium AA5083 dengan ukuran 150 mm x 350 mm , dengan ketebalan 15 mm dan 20 mm. Metode pengelasan dengan gas metal arc welding dengan dua logam pengisi yang berbeda yaitu ER5183 dan ER5356 dan gas pelindung yang digunakan adalah 99% argon. Hasil penelitian diperoleh bahwa maksimum nilai ketangguhan retak didapatkan pada pengelasan dengan material tebal 15 mm dengan logam pengisi ER5356 dan masukan panas 7.8 kj/cm.
ABSTRACT Aluminium alloys AA5083 is alloys which mostly used in the hull components of ship and high speed craft. Normally gas metal arc welding (GMAW) are used for joining the construction. Welding strength especially crack toughness is very important on this welding due to normal operation of the ship or high speed craft. On this research welding of aluminium alloys AA5083 with dimension 150 mm x 350 mm and thickness 15 mm and 20 mm, were carried out by gas metal arc welding method using two difference filler metal ER5183 and ER5356, and 99% argon are used as shielding gas. The result of experiment that the maximum value of crack toughness was shown on welding with thickness plate 15 mm using filler metal ER5356 and heat input 7.8 kj/cm.
2015
T44354
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>