Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Saefuddin
Abstrak :
Di dalam bahasa Arab dikenal empat partikel, yaitu; preposisi, adverbia, konjungsi dan interjeksi. Partikel_-partikel itu kehadirannya mempengaruhi bentuk nomina atau verba yang terletak sesudahnya, baik yang terdapat dalam tataran frasa atau klausa. Pada skripsi ini penulis mem_babas tentang partikel /innama/ yang termasuk ke dalam kelompok adverbia dengan menitikberatkan pada pada_nan partikel tersebut dalam bahasa Indonesia. Ada empat macam kelompok padanan /innama/ dalam Bahasa Indonesia, yaitu; restriktif, penegas, ekseptif negatif dan tak berpadanan ( yang tidak mempunyai padanan secara eksplisit di dalam bahasa Indonesia). Dari keempat kelompok padanan itu dapat disebutkan bahwa padanan sesunguhnya (penegas) dan tidak lain melainkan (ekseptif negatif) sama-sama menduduki urutan yang besar dari padanan /innama/ dalam bahasa Indonesia. Selain itu pola-pola kalimat yang mengikuti bentuk /innama/ juga menjadi telaah dalam skripsi ini. Karena dapat juga memberikan deskripsi tentang pemberian padanan /innama/ di dalam Bahasa Indonesia. Sebagai contoh pada padanan hanya (restriktif) bentuk kalimat yang meng_ikuti /innama/ adalah bentuk kalimat verbal. Sedangkan pada padanan tidak lain melankan (ekseptif) pola kalimat yang mengikuti bentuk /innama/ adalah pola kalimat nominal.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S13180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevani Yuliana Anita
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian fraseologi yang meneliti tentang perbandingan tingkat kesepadanan makna dan bentuk antaridiom bahasa Jerman yang memiliki komponen kata “Geld” dan komponen kata yang bersinonim dengan “Geld” dengan padanannya dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan melalui metode analisis kontrastif untuk memperoleh perbandingan antarfrasem di dua bahasa berdasarkan makna fraseologis, makna leksikal dan struktur sintaksis yang dimiliki frasem, dalam hal ini idiom, dan padanannya. Dari tujuh belas idiom bahasa Jerman yang memuat komponen kata “Geld” dan komponen kata yang bersinonim dengan “Geld” objek penelitian, terdapat dua idiom bahasa Jerman yang memiliki relasi kesepadanan penuh (totale-Äquivalenz) dengan padanan idiomnya dalam bahasa Indonesia, tiga belas idiom bahasa Jerman yang memiliki relasi kesepadanan sebagian (partielle-Äquivalenz) dan relasi kesepadanan subtitusi (Substitutions-Äquivalenz) dengan padanan idiomnya dalam bahasa Indonesia, satu idiom bahasa Jerman yang hanya memiliki relasi kesepadanan subtitusi (Substitutions-Äquivalenz) dengan padanannya dalam bahasa Indonesia dan satu idiom bahasa Jerman yang tidak memiliki relasi kesepadanan (Null-Äquivalenz) dengan padanannya dalam bahasa Indonesia. .....This phraseology research aims to compare the level of equality of meaning and form between german phrasem and indonesian phrasem, in this case idioms, containing components “Geld” and components which are synonymous to “Geld. This contrastive research compares the idioms based on phraseological meaning, lexical meaning and syntactic structure owned by idioms and their equivalents. Of the seventeen german idioms containing the word "Geld" and components synonymous with “Geld” that were used as research objects, this study obtained following results:There are two german idioms that have a full equality relation (totale-Äquivalenz) with their equivalents in Indonesian, thirteen german idioms that have partial equality relation (partielle-Äquivalenz) and equality relations substitution (Substitutions-Äquivalenz) with their equivalents in Indonesian, one german idiom that has only substitution relation (Substitutions-Äquivalenz) with its equivalent in Indonesian and one German idiom that has no equivalent (Null-Äquivalenz) with its equivalent in Indonesian.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Juniarti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai padanan pemarkah tujuan BP dalam BI. Masalah-masalah yang diteliti adalah padanan pemarkah tujuan BP dalam BI ditinjau dan segi bentuk dan makna, pergeseran yang terjadi dan probabilitas perpadanannya. Pemarkah tujuan yang diteliti dibatasi pada pemarkah tujuan BP yang berupa konjungsi dan preposisi. Teori-teori yang digunakan sebagai dasar analisis adalah teori-teori penerjemahan, meliputi konsep perpadanan dalam penerjemahan, pengertian padanan nil dan zero, pergeseran, dan probabilitas perpadanan; konsep mengenai satuan-satuan gramatikal dan pemarkah tujuan baik dalam BP maupun BI. Pemarkah tujuan yang diperoleh sejumlah 490 buah, terdiri atas PT BP berupa konjungsi atau preposisi yang berfungsi seperti konjungsi sebanyak 411 buah dan berupa preposisi sebanyak 79 buah. Dari analisis, terlihat bahwa berdasarkan bentuknya, PT BP mendapat padanan PT BI berupa preposisi dengan persentase 55%, PT BI berupa konjungsi dengan persentase 19%, bukan PT Bl dengan persentase 10%, zero dengan persentase 8%, dan PT Bl berupa unsur-unsur leksikal juga dengan persentase 8%. Dilihat dari nuansa maknanya PT BP yang bernuansa makna tertentu (sebanyak 44 buah) mendapat padanan PT BI dengan nuansa makna yang sama dengan persentase 34%, PT Bl yang tidak mengandung nuansa makna tertentu dengan persentase 27%, bukan PT BI juga dengan persentase 27%, dan PT BI dengan nuansa makna yang berbeda dengan persentase 11%. Dengan demikian, hampir separuh nuansa makna yang terkandung dalam PT-PT tersebut teralihkan ke dalam El. Jenis-jenis pergeseran yang ditemui adalah pergeseran tataran sebanyak 39 buah, pergeseran satuan sebanyak 17 buah, dan pergeseran kelas sebanyak 108 buah. Dari jumlah pergeseran tersebut, terlihat bahwa dalam penerjemahan PT BP ke dalam BI ini banyak terjadi penyimpangan kesejajaran bentuk karena yang lebih diutamakan adalah perpadanan dinamis. PT BI yang paling tinggi tingkat pemunculannya adalah konjungsi supaya dan preposisi untuk. Perhitungan probabilitas yang mendekati absolute certainty atau yang hasil perhitungannya mendekati 1 adalah padanan untuk bagi preposisi pour, yaitu 0.67. PT BI cukup bervariasi juga, hanya karena penggunaannya terbatas, maka pemunculannya tidak terlalu tinggi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Seong Bok
Abstrak :
Buku ini ditulis oleh Lee, Seong-Bok, berisi tentang kata, padanana kata, dan penggunaan kata yang tepat dalam suatu kalimat.
Seoul: Sechangmedia, 2007
KOR 495.71 LEE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaila
Abstrak :
Berdasarkan ciri morfemnya, bahasa Arab membedakan antara bentuk verba. partikel dan nomina. Pada skripsi ini penulis membahas tentang adverbia yang termasuk kelompok bentuk partikel dan adverbial, dengan menitikberatkan pada padanan adverbia-adverbial tersebut dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Arab adverbiaa-adverbial ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu adverbia kata dan adverbial frase. Padanan-padanan adverbis-adverbial ini tidak ditentukan oleh struktur sintaksis bahasa sumbernya. Yang menentukan_nya adalah tindakan interpretatif penterjemah. yang merupakan keputusan bebas pihak penterjemah sejauh hal tersebut tidak merubah pesan inti yang terkandung dalam bahasa sum_bernya. Ada 2 jenis padanan adverbia-adverbial bA dalam bI yaitu padanan formal dan padanan nonformal. Padanan formal men_cakup padanan adverbia, verba dan frase. Sedangkan padanan nonformal mencakup padanan zerro. Contoh adverbia kata memi1iki kemungkinan berpadanan dengan adverbia, diantara_nya tidak, tak pernah, jangan. Adverbial frase -frase nomi_nal yang tersusun sari MM + N berkemungkiiian berpadanan dengan adverbia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni S.
Abstrak :
Hasil analisis skripsi ini memungkinkan kita menjawab pertanyaan bagaimana menerjemahkan verba kopula etre dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasaa Perancis verba kopula etre bersama nomina yang mengikutinya berfungsi sebagai predikat dalam suatu kalimat inti. Sedangkan dalam sistem bahasa Indonesia, verba kopula dapat dihilangkan dalam suatu kalimat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari dua buah novel bahasa Perancis yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Dari keseluruhannya ditemukan 148 kalimat yang menggunakan verba kopula etre. Sebagai dasar analisis, dikemukakan teori terjemahan, dan sintaksis. Dalam menganalisis, pertama-tama diiakukan pengklasifikasian verba etre menjadi empat kategori: verba etre yang diikuti oleh frase nominal, frase preposisional, frase ajektival dan Erase adverbial. Kemudian dianalisis perpadanan dan pergeserannya. Dan yang terakhir, dihitung probabilitas perpadanannya. Dapat disimpulkan bahwa semua verba kopula etre dapat teralihkan amanatnya dalam bahasa Indonesia, walaupun demikian, terkadang amanat tidak teralihkan sepenuhnya karena adanya perbedaan sistem bahasa Indonesia dan Perancis. Oleh sebab itu, amanat yang diterima dalam bahasa Indonesia dapat tidak sama dengan amanat dalam bahasa Perancis. Untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam penerjemahannya, sering dilakukan parafrase.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrey Banyudoyo
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai padanan kata Ngaben dalam Bahasa Jerman. Penelitian ini merupakan sebuah studi pustaka dan penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan padanan penerjemahan kata Ngaben dalam bahasa Jerman yang diterjemahkan oleh pemandu wisata di dua tempat wisata di Pulau Bali dan hasil penerjemahan yang terdapat dalam artikel Blog orang Jerman yang pernah ke Bali. ......The objective of this thesis is to knowing the result of translation of the word Ngaben which done by the tour guides in Bali. This Thesis is a field research and uses descriptives and qualitatives methods. The result of this thesis showed the variations of translations of the word Ngaben in German which done by the tour guides which located in two tourist attractions in Bali and the translations in the blogs of the Germans, which have visited Bali.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Indahingtyas
Abstrak :
Analisis padanan yang dilakukan pada skripsi ini bertujuan untuk melihat jenis pemberian padanan dan komponen-komponen makna yang tidak muncul. Teori Zgusta digunakan oleh penulis untuk menentukan jenis padanan yang diberikan dalam kamus yang menjadi penelitiannya. Analisis komponen makna digunakan untuk menentukan komponen-komponen makna yang tidak dimiliki padanan entri_entri keagamaan. Penulis memperoleh 40 entri yang diberi padanan translational dan 33 yang diberi padanan explanatory. Penulis juga menemukan basil lain yang tidak sesuai t,dengan teori, yaitu 17 entri yang mendapat gabungan antara padanan translational dan explanatory. Hasil analisis komponen makna menunjukkan bahwa komponen makna suatu padanan diklasifikasikan menjadi dua kategori utama, yaitu padanan berkomponen makna sama yang berjumlah tujuh dan padanan berkomponen makna tidak sama. Padanan berkomponen makna tidak sama diklasifikasikan lagi menjadi dua padanan yang komponen makna generiknya tidak muncul, 22 padanan yang komponen makna keagamaan tidak muncul, 14 padanan yang komponen makna spesifik selain keagamaan tidak muncul, tiga padanan yang komponen maknanya tercakup dalam komponen makna lainnya, satu padanan yang komponen rnaknanya tidak lengkap sehingga tidak jelas, dua padanan yang komponen makna spesifiknya lebih banyak, dan 39 padanan yang tidak memunculkan berbagai komponen makna. Penulis menyimpulkan bahwa entri-entri yang memiliki muatan budaya menemui masalah dalarn pemberian padanan translational. Kamus Perancis-Indonesia tersebut juga menemui masalah dalam memberikan padanan berkomponen makna lengkap.
J'ai analyse les semes des equivalents. L'analyse semique est utilisee pour savoir quel seme n'est pas montre daps l'equivalent. Base sur la theorie de Zgusta, on a trouve 40 entrees qui ont les equivalents translational et 33 entrees ayant les equivalents explanatory. A part de la theorie de Zgusta, j'ai trouve 17 entrees qui ont le melange des equivalents translational et explanatory.A ('aide de 1'analyse semique, it n'y a que 7 entrees qui ont d'equivalents avec les memes semes. Le resultat aussi montre 83 entrees qui n'ont pas les memes semes. Deux equivalents ne montrent pas de semes generaux, 22 ne montrent pas de semes religieux, 14 n'ont pas d'autres semes specifiques, trois equivalents ont un seine qui compfend quelques semes, un equivalent n'a pas de seme qui cause cet tequivalent incomprehensible, deux qui ont plus de semes specifiques, et 39 equivalents ne montrent pas plusieurs semes. En conclusion, les termes religieux montrant la culture plutot occidentale, donnent un probleme de trouver les equivalents translational en indonesien. On a aussi conclu que c'est difficile de trouver des equivalents ayant les semes complets et appropries.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14285
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bakti Pratiwi
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan menganalisa adverbia yatto ialah untuk mengetahui fungsi dan padanan artinya dalam bahasa Indonesia. Metode dalam melaksanakan penulisan skripsi ini adalah metode kepustakaan.

Kesimpulan yang didapat dari analisa adalah adverbia yatto mengandung makna, menunjukkan usaha dan kemampuan maksimal seseorang dalam mengatasi situasi sulit yang dihadapi untuk mewujudkan harapan dan keinginannya, padanan artinya adalah 'akhirnya', kemudian menunjukkan. kemampuan yang dicapai dalam melakukan perbuatan tidak bisa melebihi batas kemampuan yang dimiliki, padanan artinya adalah 'hanya bisa', juga menunjukkan tingkat kemampuan dan tingkat keadaan yang pada waktu itu mulai dicapai, padanan artinya adalah 'baru'. Situasi sulit yang dihadapi dalam kalimat yang mengandung adverbia yatto dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, situasi waktu, situasi perbuatan, situasi tempat kejadian dan situasi tingkat kemampuan. Adverbia yatto menerangkan predikat kata kerja sehingga termasuk Jenis adverbia Jotai no fukushi 'adverbia keadaan'. Jenis kata kerja yang dapat diterangkan oleh adverbia yatto ialah kata kerja refleksi, kata kerja kontinuitas dan kata kerja potensial. Kata-kata kerja tersebut kebanyakan menunjukkan kala lampau dan aspek selesai.
1989
S13505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>