Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abhiniwesa Ganatala
"Bencana dan kebakaran merupakan fenomena yang sering terjadi dan berpotensi menimbulkan kerugian besar, baik secara material maupun non-material. Kebakaran pada sektor transportasi, seperti yang terjadi di Stasiun Klender pada 19 Mei 2017, menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat. Insiden tersebut, yang disebabkan oleh korsleting listrik, menimbulkan kerusakan pada sejumlah fasilitas utama stasiun. Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa ini menyoroti pentingnya evaluasi dan simulasi evakuasi untuk memastikan keselamatan penumpang dalam situasi serupa di masa mendatang. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis simulasi evakuasi kebakaran di dalam Stasiun Klender dengan software PTV Vissim guna memastikan kelayakan jalur evakuasi dan waktu evakuasi yang optimal.

Disasters and fires are frequent phenomena that have the potential to cause significant material and non-material losses. Fires in the transportation sector, such as the one at Klender Station on May 19, 2017, highlight the importance of preparedness in dealing with emergencies. The incident, caused by an electrical short circuit, resulted in damage to several key station facilities. Although no casualties occurred, this event underscores the need for evaluation and evacuation simulations to ensure passenger safety in similar situations in the future. Therefore, this study aims to analyze fire evacuation simulations at Klender Station using PTV Vissim software to ensure the feasibility of evacuation routes and achieve optimal evacuation times. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindang Haqueline
"Rata-rata pertumbuhan kendaraan bersepeda motor di Jakarta mencapai 3,6% per tahun yang berkontribusi pada kemacetan lalu lintas. Tanpa desain persimpangan dan pengaturan sinyal yang tepat, hal ini dapat menyebabkan penundaan dan antrian panjang. Simpang Fatmawati, yang menghubungkan jalan-jalan utama dan mendukung mobilitas komersial, sering mengalami kemacetan karena inkonsistensi geometris dan peningkatan volume dari exit ramp tol JORR. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja eksisting Simpang Fatmawati berdasarkan PKJI 2023 dan optimasi melalui simulasi mikroskopis menggunakan perangkat lunak PTV VISSIM dengan perilaku berkendara yang dikalibrasi dan diuji statis menggunakan uji GEH. Hasil menunjukkan Simpang Fatmawati dalam kondisi buruk, dengan derajat kejenuhan 0,86, panjang antrian maksimum 271,1 meter, tundaan rata-rata 84,88 detik/SMP, kinerja layan F, yang menunjukkan persimpangan dengan arus jenuh, antrian dan tundaan yang berlebihan. Skenario optimasi berupa pengurangan waktu siklus, pembatasan belok kanan, pelebaran geometris, dan koordinasi sinyal menghasilkan pengurangan panjang antrean hingga 59%, pengurangan tundaan rata-rata hingga 53%, dan tingkat rata-rata layan C yang menunjukkan persimpangan dengan aliran yang stabil serta tundaan yang dapat diterima.

The average growth of sepeda motor vehicles in Jakarta reaches 3.6% per year, contributing to traffic congestion. Without proper intersection design and signal setting, this can lead to delays and long queue. The Fatmawati intersection, which connects key roads and supports commercial mobility, often experiences congestion due to geometric inconsistencies and increased volume from JORR toll ramp exits. This study aims to analyse the existing performance of the Fatmawati intersection based on the 2023 Indonesian Road Capacity Guidelines (PKJI 2023) and to propose optimization through microscopic simulation using PTV VISSIM software with calibrated driving behavior and statical tested using GEH test. Results indicate that the intersection is in poor condition, with a degree of saturasion of 0.86, maximum queue length of 271.1 meters, and average delay of 84.88 sec/SMP, LOS F, indicating intersection with breakdown flow, excessive queue and delay. Optimization scenarios that involving cycle time reduction, right-turn restrictions, geometric widening, and signal coordination resulted in queue length reductions of up to 59% and delay reductions of up to 53%, and average level of service C indicating intersection with stable flow and acceptable delays. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiby Adhitya Prayoga
"

Sebagai dampak pembangunan Stasiun LRT Cibubur sudah dipatikan nantinya akan muncul pergerakan baru dari dan menuju titik stasiun LRT. Hal ini berdampak positif karena terdapat peningkatan pengguna transportasi umum. Namun hal tersebut juga berpotensi menimbulkan masalah baru yang disebabkan oleh volume calon penumpang yang meningkat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pergerakan perjalan kaki dan beberapa skenario akses pejalan kaki dari atau menuju titik pusat Stasiun LRT ke fasilitas penunjang yang berada di sekitarnya, serta menemukan solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat pelayanan. Model akses jalan stasiun dibuat menggunakan perangkat lunak PTV VISIM 11. Pengujian validasi dibutuhkan untuk menentukan model dapat diterima atau tidak dengan cara membandingkan hasil model dan kondisi aktual di lapangan. Analisa tingkat pelayanan (LOS) menggunakan HCM sebagai standar acuan.


As a result of the construction of the Cibubur LRT Station, new commuters will come from and towards to the LRT station point. This has a positive impact because there is an increase in users of public transportation. However, this also had to cause new problems caused by the increasing volume of prospective passengers. This thesis aims to analyze the movement of walking and several scenarios for pedestrian access from or to the LRT Station's central point to supporting facilities in around, and find the best solution to improve service levels. The station road access model are created using VISIM 11 PTV Software. Validation test is needed to determine whether the model is acceptable or not by comparing the results of the model and actual conditions in the field. Service level analysis (LOS) uses HCM as a reference standard.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dewi Fajri
"Hasil Sakernas Agustus 2020 menunjukan bahwa lebih dari 800.000 pekerja asal DKI Jakarta, 1,8 juta pekerja asal Jawa Barat, dan 600.000 pekerja asal Banten adalah pekerja komuter dimana mereka melakukan perjalanan lintas kabupaten/kota secara rutin setiap harinya. Tingginya mobilitas antar provinsi ini menyebabkan terjadinya kepadatan lalu lintas, salah satunya di Kota Depok yang berperan sebagai kota penyangga DKI Jakarta. Salah satu penyebab masalah lalu lintas di Kota Depok adalah keberadaan Terminal tipe C di Jalan Margonda Raya. Untuk menguraikan kepadatan lalu lintas tersebut, Pemerintah Kota Depok membangun Terminal Jatijajar dengan tipe A dan mengalihkan operasional bus AKDP dari Terminal Margonda ke Terminal Jatijajar. Pemindahan layanan bus AKDP ini akan membuat jumlah pengunjung Terminal Jatijajar meningkat. Terminal yang dirancang untuk menjadi Kawasan Transit Oriented Development ini akan melayani transportasi publik berupa angkutan kota, trans Jakarta, AKDP, dan AKAP. Konsep TOD yang digunakan juga didukung dengan disediakannya fasilitas penunjang seperti area Park n Ride dan zona Drop Off bagi pengguna terminal yang menggunakan kendaraan pribadi. Pergerakan pejalan kaki di Terminal tipe A seperti Terminal Jatijajar ini menjadi penting untuk diperhatikan. Dalam Master Plan Terminal Jatijajar yang dibuat Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sudah merencanakan bagaimana pergerakan orang di Terminal. Analisis pergerakan pejalan kaki dilakukan guna melihat bagaimana kondisi fasilitas pejalan kaki pada rancangan tersebut. Analisis dilakukan menggunakan aplikasi PTV Vissim dengan model mengacu pada Master Plan yang telah dibuat BPTJ selaku pengelola pusat. Model akan disimulasikan dengan jumlah pejalan kaki atau pedestrian input bervariasi; free flow, rancangan kapasitas pesimis, moderat, dan optimis. Setelah itu, hasil simulasi berupa travel time (waktu pergerakan pejalan kaki di area terminal pada rute-rute yang telah dibuat) pada kondisi eksisting dianalisis untuk kemudian model usulan dibuat. Model usulan ini akan menjadi alternatif desain fasilitas pejalan kaki yang dapat mempersingkat waktu perjalanan yang dibutuhkan.

The August 2020 Sakernas show that more than 800,000 workers from DKI Jakarta, 1.8 million workers from West Java, and 600,000 from Banten are commuter workers who travel across districts/cities regularly every day. The high mobility between provinces causes traffic congestion, one of which is in Depok, which acts as a buffer city for DKI Jakarta. One of the causes of traffic problems in Depok is the existence of a Type C Terminal on Jalan Margonda Raya. To describe the traffic density, The Government built the Terminal Jatijajar with type A and divertedAKDP bus operations from Terminal Margonda to Terminal Jatijajar. The transfer of the AKDP bus service will increase the number of visitors at Terminal Jatijajar. The terminal, designed to be a Transit Oriented Development Area, will serve public transportation in the form of Angkutan Kota, Trans Jakarta, AKDP, and AKAP. The TOD concept is also supported by supporting facilities such as park-n-ride areas and drop-off zones for terminal users who use private vehicles. Pedestrian movement in Type A Terminals such as Terminal Jatijajar is crucial. The Terminal Jatijajar Master Plan made by the Jabodetabek Transportation Management Agency (BPTJ) has planned a network where people move in the Terminal. Pedestrian movement analysis is done to see how the condition of the pedestrian facilities in the design is. The analysis was done using the PTV Vissim application with the model referring to the Master Plan that had been made by BPTJ as the central manager. The model was then simulated with the pedestrian input varies; free flow, pessimistic, moderate, and optimistic capacity design. After that, the simulation results in the form of travel time (pedestrian movement time in the terminal area on the routes that have been created) in existing conditions are analyzed and a proposed model is made. The proposed model will be an alternative design that can shorten the required travel time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Utami
"Saat ini Rotunda Pondok Indah merupakan rotunda empat kaki dengan pengaturan bersinyal. Pada kondisi jam sibuk, khususnya sore hari, kerap terlihat antrian pada lengan ruas antara rotunda dengan Simpang MRT Lebak Bulus. Penelitian ini menganalisis perbaikan kinerja simpang bersinyal tersebut dengan mengoptimasi menghilangkan pulau pada rotunda agar jarak tempuh lebih dekat sehingga dapat mengurangi antrian di dalam simpang. Selain itu analisis juga melakukan integrasi waktu sinyal pada tiga simpang terdekatnya (simpang Pondok Indah Mall, simpang MRT Lebak Bulus, dan simpang Pondok Pinang).

Pondok Indah roundabout is a four-legged roundabout with signalized settings. During peak hours, especially in the afternoon, vehicle queues often occur along the segment between the roundabout and the Lebak Bulus MRT intersection. This research aims to improve the performance of signalized intersections by optimizing and exploring scenarios that involve removing islands within roundabouts to shorten travel distances and alleviate queues at intersections. In addition, the analysis includes integrating signal timings across three nearby intersections: Pondok Indah Mall intersection, Lebak Bulus MRT intersection, and Pondok Pinang intersection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Faisal Abbas
"Sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan di Kota Bogor, Pemerintah Kota Bogor bersama dengan Kementerian BUMN merencanakan pembangunan Trem Bogor dalam kota agar dapat menghubungkan konektivitas antar moda transportasi lainnya. Salah satunya yaitu dapat menghubungkan dengan Kereta Rel Listrik (KRL) yang berada di Stasiun KRL Bogor. Namun hal tersebut juga dapat berpotensi menimbulkan masalah baru yang disebabkan oleh volume calon penumpang yang meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pemodelan rencana pergerakan dan fasilitas pejalan kaki di Stasiun KRL Bogor akibat Pembangunan Trem Bogor dan menemukan solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat pelayanan. Peneliti menggunakan aplikasi perangkat lunak PTV Vissim untuk mempermudah dalam pembuatan model searah penelitian. Sehingga didapat hasil yang menjadi validasi untuk membandingkan kondisi aktual di lapangan dengan hasil model yang telah dibuat. Sehingga tingkat pelayanan (Level of Service) Pejalan kaki yang akan menjadi standar acuan untuk menentukan kelayakan. Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui LOS akibat adanya Trem Bogor berkisar dari LOS A sampai LOS C yang menunjukkan masih layak walaupun terdapat sedikit hambatan.  

As an effort to overcome traffic jams in the city of Bogor, the Bogor City Government together with the Ministry of BUMN is planning to build Bogor Inner City Tram so that it can connect connectivity between other modes of transportation. One of them can be connected to the Electric Rail Train (KRL) at the Bogor KRL Station. However, this also has the potential to create new problems caused by the increasing volume of prospective passengers. This study aims to analyze the modeling of movement plans and pedestrian facilities at the Bogor KRL Station as a result of the Bogor Tram Construction and find the best solution to improve service levels. Researchers use the PTV Vissim software application to facilitate model creation in the direction of research. So that the results become validation to compare the actual conditions in the field with the results of the model that has been made. So that the level of service for Pedestrians will become the reference standard for determining eligibility. Based on the results of the study, it is known that the LOS due to the Bogor Tram ranges from LOS A to LOS C which shows that it is still feasible even though there are few obstacles. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library