Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erdanto
Abstrak :
Noise Induced Hearing Loss (NIHL) merupakan kejadian yang cukup banyak terjadi pada industry manufaktur yang diakibatkan oleh pajanan kebisingan. Pada PT NGK Busi Indonesia, Jakarta terdapat bahaya kebisingan yang bersumber dari mesin dan peralatan kerja. Penelitian dilakukan secara Cross-sectional atau potong lintang terhadap dosis pajanan bising harian dan keluhan gangguan pendengaran dengan melibatkan faktor perancu berupa usia, masa kerja, APT, merokok, hoby menembak, memakai head-set, menonton konser music rock, mengunjungi diskotik, riwayat penyakit telinga, obat oto/neurotoksik, dan penyakit degeneratif. Dengan metode pengukuran dosis pajanan bisisng harian dan pengisian kuisioner. Berdasarkan analisis hubungan dua variable hanya kebisaan merokok yang memiliki perbedaan yang nyata dengan keluhan gangguan pendengaran dengan nilai p-value < 0,05. Perlu ditingkatkan pelaksanaan Hearing Loss Prevention Program berupa audit awal, identifikasi dan analisi sumber bising, peningkatan pengawasan penggunaan APT, audiometry berkala, program motivasi dan edukasi, dokumentasi dan audit program HLPP.
Noise Induced Hearing Loss (NIHL) is the most event that happen in industrial of manufacture. This event mostly associated by noise exposure. Many noise hazard in PT. NGK Busi Indonesia, Jakarta that sourced from machinery and other working equipment. This study designed by cross-sectional method againts daily noise dose exposure and hearing loss complaints that there are confounding factors such as working period, ear protective equipment, smoking, shooting hobby, listening music with head-set, watching rock concert, discotic, history of hearing illness, neurotoxic drugs, and degenerative illness. This study was using tools such as result of daily noise dose exposure measurement and fullfillment questionaire. According to relationship analysis of two variable there is only factor of smoking habit that have strongly associated with hearing loss complaints with p-value <0,05. This should be improvement of Hearing Loss Prevention Program Implementation such as initial audit, identification and analize noise source, supervise enhancement of ear protective equipment utilization, periodical audiometry, education and motivation programs, documentation and program audit of hearing loss prevention program.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Yuniarti
Abstrak :
Pada tahapan proses produksi pembuatan busi banyak menggunakan mesin maupun material yang mengandung risiko keselamatan dan kesehatan bagi pekerja. Keselamatan dalam bekerja dipengaruhi oleh cara pandang atau persepsi pekerja terhadap bahaya maupun risiko. Pentingnya pembentukan persepsi yang baik bertujuan agar tidak terjadi perception error yang menyebabkan human error sehingga terjadi kecelakaan yang mengakibatkan turunnya produktivitas kerja. Persepsi risiko dapat dijabarkan melalui pendekatan paradigma psikometrik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi risiko keselamatan kerja di bagian Chucking Machine dan Assembly Line PT NGK Busi Indonesia tahun 2014 dengan pendekatan psikometrik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi potong lintang di dua departemen yaitu Chucking Machine dan Assembly Line PT NGK Busi Indonesia. Sampel yang diambil adalah keseluruhan populasi (total sampling) sebanyak 121 pekerja. Pengambilan data menggunakan kuesioner menggunakan skala paradigma psikometrik. Penilaian risiko yang mendominasi adalah kurang berisiko. Hal ini menunjukkan persepsi risiko pekerja masih rendah. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan komunikasi dua arah maupun pengadaan program untuk peningkatan awareness dan memperbaiki cara pandang terhadap risiko. ...... At the stage of the production process of making spark plugs use a lot of machines and material containing health and safety risks for workers. Safety at work is affected by the perspective or perception of workers to the hazards and risks. The importance of establishing a good perception aims to prevent perception errors that cause human error resulting in an accident. Perceptions of risk can be assessed through psychometric paradigm approach. The purpose of this study is to determine the safety risk perception at the Chucking Machine and Assembly Line PT NGK Busi Indonesia year of 2014 according to psychometric approach. The research was conducted with quantitative approach and crosssectional study in two departments, namely Chucking Machine and Assembly Line PT NGK Busi Indonesia. There were 121 workers chosen as samples in this research. Data were collected through questionnaire using a scale psychometric paradigm. Results shows that workers perception are less risky. This indicates that worker’s perception still low to faced risk in their workplace. Therefore, the need to increase two-way communication, improve the perception of risk and develop awareness program for improvement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library