Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anak Agung Mas Raditya Respati
"Fetus seperti organ-at-risk (OAR) lainnya diketahui sangat radiosensitif, maka perlu dilakukan perencanaan radioterapi yang tepat untuk menjaga fetus menerima dosis di bawah dosis ambangnya. Simulasi Monte Carlo menggunakan PRIMO diketahui memberikan akurasi yang tinggi dalam probabilitas untuk produksi partikel menggunakan mesin linac Varian Unique. Hasil kecocokkan kurva profil berkas dan percentage depth dose (PDD) pada simulasi PRIMO terhadap commissioning BDC secara berurutan memiliki ketidakpastian sebesar 2,93 ± 0,09% dan 0,51 ± 0,02%. Setelah PRIMO memproduksi partikel yang menyesuaikan kondisi lapangan linac Varian Unique, penyinaran dilakukan menggunakan fantom khusus yang tersusun atas gabungan fantom CIRS dan fantom air balok. Fantom dirancang pada kedalaman 22 cm yang mewaliki trimester 2. Penyinaran payudara menggunakan teknik empat lapangan: 1) Tangensial I (Medio Lateral), 2) Tangensial II (Latero Medial), 3) Supraclavicula, dan 4) Axilla. Rentang persentase dosis pada PRIMO diamati 0,03 – 0,28% di kedalaman 2 cm, 0,03 – 0,26% di kedalaman 5 cm, dan 0,03 – 0,25% di kedalaman 10 cm. Hasil simulasi PRIMO dibandingkan terhadap hasil treatment planning system (TPS) dan penelitian Mulyaningsih [8] dengan kondisi fantom dan lapangan yang sama. Simulasi PRIMO dan Mulyaningsih [8] memiliki kesesuaian pada jarak pengukuran 32 – 26 cm dan mengalami tren yang serupa yaitu kenaikan persentase dosis yang drastis pada jarak pengukuran di bawah 24 cm.

Fetus like any other organ-at-risks is known to be highly radiosensitive, therefore an accurate radiotherapy planning is necessary to keep the fetal dose below the threshold. PRIMO Monte Carlo simulation is used as it gives excellent accuracy in terms of particle production using the Varian Unique linac. The commissioning results of both the beam profile and the percentage depth dose in sequence are having uncertainties of 2.93±0.09% and 0.51±0.02%. After PRIMO produces the particles that suit the condition of Varian Unique linear accelerator, the treatment uses a special configurated phantom consisting CIRS and water phantom. The phantom has a depth of 22 cm that resembles pregnancy age of the 2nd trimester. The treatment configures a four-field technique: 1) Tangential I (Latero Medial), 2) Tangential II (Medio Lateral), 3) Supraclavicula, and 4) Axilla. The dose percentage range of PRIMO is measured 0.03–0.28% in the depth of 2 cm, 0.03–0.26% in the depth of 5 cm, and 0.03–0.25% in the depth of 10 cm. The result of PRIMO simulation is then compared with the treatment planning system (TPS) and the thesis performed by Mulyaningsih [8] under the same condition. PRIMO simulation and Mulyaningsih [8] governs likeliness in the measuring distance range of 32–26 cm and inhabits a similar trend in the measuring distance below 24 cm, that in particular is a drastic increasing dose percentage."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Chalida Barasila
"ABSTRAK
Sampai saat ini, walaupun terapi akupunktur telah diakui, namun pertanyaantentang bagaimana rangsang pada titik akupunktur dapat menimbulkan efek terapimasih belum dapat dijawab secara lengkap dan memuaskan. Para ahli di duniaberbeda pendapat mengenai hal tersebut. Kim Bong Han adalah yang pertama kalimelaporkan telah menemukan bahwa ada struktur khusus yang terlibat dalammenghantarkan rangsang akupunktur, dan struktur yang dimaksud bukanlahpembuluh arteri, vena, limf, maupun saraf, namun merupakan struktur anatomibaru, yang diyakini sebagai jejaring meridian. Struktur tersebut kemudian diberinama Sistem Bong Han. Empat puluh tahun setelah Kim Bong Han menghilang,Kwang Sup Soh dkk. berhasil melakukan penelitian untuk menemukan kembaliapa yang telah ditemukan Kim Bong Han dan memberi nama baru menjadi SistemPrimo-Vaskular SPV .Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa benar ada struktur SPV padapermukaan organ interna tikus. Berbeda dengan berbagai-penelitian terdahulu,penelitian ini mengambil sampel dari tikus yang sudah dibunuh. Penelitian inimerupakan penelitian desktiptif menggunakan hewan coba 3 ekor tikus Wistar.Keberadaan SPV dideteksi secara makroskopis dengan menyemprotkan TrypanBlue pada permukaan organ interna tikus. Struktur seperti benangterwarna biruyang merupakan ciri khas SPV ditemukan pada permukaan hati dan lambung.Setelah dibuat sediaan histologi dan diwarnai dengan H E terlihat strukturpembuluh berlumen, yang berisi struktur seperti serat/ pembuluh kecil dan unsursel. Gambaran histologi seperti ini berbeda dengan pembuluh arteri, vena, limf,maupun serat saraf, sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur khusus yangberbeda itu memang ada. Karena itu, diperlukan penelitian lanjutan yang lebihdetil untuk mengeksplorasi berbagai unsur penyusun maupun fungsi strukturtersebut.
"
"
"ABSTRACT
"
Until recently when acupuncture has already been used widely, the questionsabout how does acupuncture produce therapeutic effect cannot be answeredclearly. There are still dissenting opinions about it. Kim Bong Han was the first todeclare the existence of special new anatomical structures that were differentfrom arteries, veins, lymphs, and nerve fibers, which corresponded to theacupuncture meridian system. The structure was then called the Bong HanSystem. Forty years after the disappearance of Kim Bong Han, Kwang Sup Soh etall began the research to rediscover the Bong Han System. They succeeded tofind the structures and changed the name into Primo Vascular System PVS .This research was conducted to discover and prove the existence of PVS oninternal organ surface of rats. Different from previous reports, this research used3 scarificed Wistar rats. The existence of PVS in rats was detected by sprayingTrypan Blue on internal organ surface. Thread like structures in blue colorappeared on the organ surface of liver and stomach of two rats. The thread likestructures showed specific macroscopic characteristics of PVS. After beingprocessed into histological specimen and stained with H E, we could observethe histological appearance of vessels with fibers or small ducts and cells insidethe lumen. These appearances were different from arteries, veins, lymph vessels,and nerve fibers. In conclusion, the PVS does exist and needs further researchwith a specific design to identify the composition and function of the PVS."
2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library