Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moch. Syamtidar Apriansyah
Abstrak :
Beton teraerasi merupakan salah satu alternatif material pracetak untuk bangunan residensial, highrise atau lowrise building, baik sebagai pengganti batu bata, dinding partisi, pelat lantai ataupun. Hal ini karena sifat daripada beton teraerasi yang mudah dicetak ataupun dipotong menjadi ukuran-ukuran yang diinginkan menggunakan gergaji kayu / gergaji mesin serta kemudahan pada saat instalasi karena beratnya yang ringan, kemudian umur beton teraerasi yang lebih cepat matang dibandingkan dengan beton ringan menjadikannya memiliki nilai jual yang lebih. Kemudian limbah yang dihasilkan lebih sedikit bila dibandingkan dengan penggunaan beton biasa. Untuk mendapatkan kekuatan yang optimal, beton teraerasi harus melalui autoclave (12 bar) selama 12 jam. Karena biaya investasi cikup mahal, proses ini digantikan dengan pemberian tekanan uap panas / steam menggunakan pressto cooker (0,8 bar) selama 15 jam. Pada penelitian ini penulis menoba untuk mengetahui pengaruh penambahan aerated agent (alumunium yang berbentuk serbuk dan H2O2) kedalam campuran beton teraerasi yang terdiri dari semen, kapur, pasir dan air, serta pengaruh pemberian tekanan uap panas / steam terhadap kekuatan, densitas, dan pertambahan volume, serta mencari proporsi yang optimal dari beton teraerasi. Dari hasil percobaan diperoleh kuat tekan 0.5826 MPa dengan densitas 0.52 gram/cm3 pada penggunaan alumunium dan jika di steam kuat tekannya 0.0784 Mpa dan densitas 0,492 gram/cm3. Pada penggunaan H2O2 kuat tekannya 1.225 MPa dengan densitas 0.76 gram/cm3 dan jika di steam kuat tekannya 0.784 Mpa dengan densitas 0.828 gram/cm3. Untuk membuat 1 m3 beton terarasi dibutuhkan 1,6 kg dan 25,6 kg air atau 19,2 kg H2O2 (30 % air), 200 kg Semen Portland, 480 kg Pasir Silika, dan 40 kg Kapur. Harga 1 m3 batu bata adalah Rp.291.550,- sedangkan bila menggunakan beton teraerasi dengan aerated agent H2O2 biaya yang dibutuhkan adalah Rp.463.000,- ......Aerated Concrete is one of the alternatif material precast for resedencial building, highrise or lowrise biulding, or can be used as a brick subtitute, wall partition, slab fluor etc. This is because characteristic of aerated concrete which easyly to precast or slice or cut to be size which we want using saw / saw machine and easy for instalation because the lihgt weight, then the age of aerated concrete which already faster then ordinary concrete make it have more valueable. This also produce waste less than ordinary concrete. To get an optimal strength, aerated concrete must through autoclave process at the time of 12 hour with 12 bar pressure. Because the investation cost very expensive, this process subtituted by steam using pressto cooker at the time of 15 hour with 0,8 bar pressure. On this research the author try to find out influence from the add of aerated agent into concrete mix which contain of portland cement, limestone, silica coarse, and water, and to find out influence added of steam to strength, density, and the increase of volume, and find the optimal proportion of aerated concrete. From this reasearch the compressive strength is 0.5826 MPa with density 0.52 gram/cm3 and if through steam process the compressive strength become 0.0784 Mpa with density 0,492 gram/cm3. If using H2O2 the compressive strength is 1.225 MPa with density 0.76 gram/cm3 and if through steam process the compressive strength become 0.784 Mpa with density 0.828 gram/cm3. To made 1 m3 aerated concrete needs 1,6 kg Alumunium and 25,6 kg water or 19,2 kg H2O2 (30 % water), 200 kg Portland Cement, 480 kg Silica Coarse, and 40 kg lime stone. The price of 1 m3 brick is Rp.291.550,- and if using aerated concrete with aerated agent H2O2 the price is Rp.463.000,-
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Dewanto
Abstrak :
Pembangunan Near Surface Disposal (NSD) Limbah Radioaktif di Indonesia perlu dilakukan dengan semakin meningkatnya limbah radioaktif aktivitas rendah (low level radioactive waste). Akan tetapi analisis dan kajian terhadap dampak radiologis lingkungan pada Demonstration Plant NSD limbah radioaktif yang akan dibangun sampai saat ini belum dilakukan. Persyaratan terkait dampak radiologis yang ditimbulkan mengacu pada Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 7 Tahun 2013 tentang Nilai Batas Radioaktivitas Lingkungan dan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir. Pada penelitian ini, metode yang diterapkan berupa studi non-eksperimental. Dimana analisis terkait dampak radiologis akibat lepasan radionuklida dalam air dan tanah menggunakan perangkat lunak PRESTO (Prediction of Radiological Effects Due To Shallow Trench Operations) yang merupakan suatu model komputer untuk mengevaluasi paparan radiasi dari lapisan tanah yang terkontaminasi. Penerapan skenario yang dipilih dalam pengkajian keselamatan ini adalah skenario migrasi radionuklida Co-60 dan Cs-137 melalui jalur air tanah mengikuti pola aliran air tanah dangkal di daerah tapak NSD. Selain itu dengan menggunakan perangkat lunak SigmaPlot ditentukan pula suatu persamaan guna menentukan besarnya konsentrasi dalam air sumur maupun air sungai. Hasil akhir menunjukkan konsentrasi radionuklida dalam sumur dan aliran sungai jauh di bawah ambang baku mutu yaitu konsentrasi aktivitas radionuklida di sumur berkisar antara 10-10 Bq/m3 sampai 100 Bq/m3 dan di sungai berkisar antara 10-15 Bq/m3 sampai 10-1 Bq/ m3. Dampak dari limbah radioaktif akan menurun mendekati radioaktivitas latar pada jarak kurang dari 10 m dan penetrasi radionuklida Co-60 dan Cs-137 ke dalam lapisan jenuh sampai dengan kedalaman 4 m. Selain itu dosis ekivalen yang memenuhi ketentuan 50mSv/tahun untuk masyarakat di sekitar tapak berada pada jarak sumur acuan di atas 15 m (>15m) yaitu 1,87x100 mSv/tahun sampai 2,38x10-14 mSv/tahun. Pada penelitian ini diperoleh suatu persamaan yang dapat memperkirakan pola konsentrasi radionuklida berdasarkan jarak dan kedalaman dari permukaan tanah terhadap waktu beroperasi fasilitas. ......Near Surface Disposal (NSD) for Radioactive Waste that should be developed due to the increment of the low level radioactive waste, need to be analyzed and evaluated related to the radiological impact of environment. The provision that should be submissive regarding the radioactive release to the environment are BAPETEN Chairman's Regulation Number 7 Year 2013 on Environmental Radioactivity Limit Values and Number 4 Year 2013 on Radiation Protection and Safety in Nuclear Energy Utilization. The research method applied is done by modeling the distribution of radionuclide releases process. Analysis related with the releases of radionuclide in water and soil is using PRESTO (Prediction of Radiological Effects Due to Shallow Trench Operations) which is a computer model for evaluating radiation exposure from contaminated soil layers. The application scenarios selected in this safety assessment is the migrations of Co-60 and Cs-137 scenario through the groundwater follow the shallow groundwater flow pattern in the NSD site. The SigmaPlot software is also used to determine the concentration equation in well water and river water. The final results showed the concentration of radionuclide in wells and streams below the provision. Radionuclide activity concentrations in well ranged from 10-10 Bq/m3 to 100 Bq/m3 and in the river ranged from 10-15 Bq / m3 to 10-1 Bq / m3. The impact of radioactive waste of radionuclide Co-60 and Cs-137 will decrease to the background radiation level at a distance less than 10 m and penetrate into the saturated layer up to 4 m. Meanwhile, the equivalent dose around the site is 1,87x100 mSv/year until 2,38x10-14 mSv/year for a reference well distance above 15 m (> 15m). In this study have been obtained an equation that can predict radionuclide concentration patterns based on the distance and the depth of the ground surface against to the facility operation time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library