Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Biantoro
"Post Operastive Nausea and Vomiting (PONV) adalah akibat yang sering terjadi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi. Skor risiko untuk memprediksi kejadian PONV digunakan sebagai cara untuk mengklasifikasikan pasien sesuai dengan prediksi risiko. Penelitian ini dilakukan untuk melihat keakuratan antara skor Apfel dan skor Koivuranta dalam memprediksi PONV. Mual dan muntah post operasi dikaji dengan menggunakan Rhodes Index Vomiting, Nausea and Retching (RINVR). Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, rancangan studi cross sectional analitik. Berdasarkan perhitungan rumus tunggal untuk estimasi proporsi sampel yang digunakan berjumlah 80 pasien yang akan menjalani tindakan operasi.
Hasil penelitian skor Apfel memiliki sensitivitas (0,92) dan spesifitas (0,92) lebih tinggi dibandingkan dengan skor koivuranta, skor Apfel memiliki akurasi 0,9. Skor apfel adalah skor prediksi PONV yang sederhana dengan sensitivitas tinggi sangat cocok digunakan di tatanan klinik untuk menskrining mual dan muntah pada pasien post operasi. Setelah diketahui skor prediksi dapat ditentukan penanganan yang tepat mencegah PONV.

Post Operastive Nausea and Vomiting (PONV) is a common consequence in patients who underwent surgery. Risk score to predict the incidence of PONV is used as a way to classify patients according to risk prediction. This study was performed to see the accuracy of the Apfel scores and Koivuranta scores in predicting PONV. Postoperative nausea and vomiting was assessed using the Rhodes Index Nausea Vomiting, and Retching (RINVR). The design of study used is descriptive, crosssectional analytical study design. Based on the calculation of a single formula to estimate the proportion of samples used were 80 patients undergoing surgery.
The results of the study Apfel score had a sensitivity (0.92) and specificity (0.92) is higher than the Koivuranta score, Apfel has an accuracy score of 0.9. Score prediction score PONV apfel is simple with high sensitivity is very suitable to be used in order clinics to screen nausea and vomiting in postoperative patients. Once known prediction score can be determined proper treatment to prevent PONV.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annas Azzahra
"Postoperative nausea and vomiting (PONV) merupakan efek samping yang terjadi selama 24-48 jam pertama setelah operasi laparatomi. PONV dapat memanjang dikarenakan beberapa faktor salah satunya penggunaan agen analgesik. Analisis dilakukan pada perempuan berusia 67 tahun post laparatomi dengan keluhan PONV yang memanjang lebih dari 48 jam setelah tindakan operasi dikarenakan penggunaan terapi analgesik epidural. Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan hasil analisis asuhan keperawatan dengan penggunaan teknik akupresur perikardium 6 (P6) untuk menurunkan intensitas mual dan muntah pada pasien post laparatomi. Teknik akupresur perikardium 6 (P6) diberikan selama enam hari dari tanggal 14/04/2023 sampai 19/04/2023 dengan setiap kali tindakan dilakukan sebelum dan sesudah makan selama 5-10 menit. Hasil evaluasi menunjukan teknik Akupresur perikardium 6 (P6) terbukti efektif menurunkan intensitas mual dan muntah pada pasien pasca laparatomi dengan PONV. Kesimpulannya teknik akupresur perikardium 6 (P6) dapat dilakukan untuk menurunkan intensitas mual dan muntah pasca laparatomi dan intervensi ini dapat dilakukan secara mandiri dan tidak menimbulkan efek samping

Postoperative nausea and vomiting (PONV) is a side effect that occurs during the first 24-48 hours after laparotomy. PONV can be prolonged due to several factors, one of which is the use of analgesic agents. The analysis was performed on a 67-year-old post-laparotomy woman with complaints of PONV that lasted more than 48 hours after surgery due to the use of epidural analgesic therapy. The purpose of this paper is to present the results of an analysis of nursing care using the pericardium 6 (P6) acupressure technique to reduce the intensity of nausea and vomiting in post-laparotomy patients. Pericardium 6 (P6) acupressure technique was given for six days from 14/04/2023 to 19/04/2023 with each action performed before and after eating for 5-10 minutes. The results of the evaluation showed that the pericardium 6 (P6) acupressure technique was proven effective in reducing the intensity of nausea and vomiting in post-laparotomy patients with PONV. In conclusion, the pericardium 6 (P6) acupressure technique can be performed to reduce the intensity of post-laparotomy nausea and vomiting and this intervention can be carried out independently and does not cause side effects."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marshelli Orlanda
"Latar Belakang: Mual dan muntah adalah salah satu keluhan pascaoperasi yang paling sering ditemukan selain nyeri pada pasien yang menjalani operasi dalam pembiusan umum. Dari banyak penelitian yang telah dilakukan, sebesar 20-30% pasien pascaoperasi mengalami mual muntah dalam waktu 24 jam setelah operasi, dan keluhan ini merupakan salah satu penyebab ketidakpuasan pasien dalam menjalani tindakan pembiusan. PONV (postoperative nausea and vomiting) memiliki faktor-faktor risiko yang multifaktorial seperti jenis kelamin, usia, riwayat PONV sebelumnya, riwayat merokok, penggunaan neostigmin, lama anestesi, anestesi inhalasi, dan penggunaan opioid. Di RSCM belum ada data mengenai gambaran insiden PONV dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhinya. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui insiden PONV pada pasien bedah elektif di IBP RSCM, dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhinya.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross-sectional, dilakukan pada 256 pasien yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Data pasien kemudian dicatat, berupa data umum pasien, data mengenai teknik anestesi, obat-obatan yang digunakan serta jenis pembedahan. Pasien diamati dua kali dalam 24 jam yaitu dalam dua jam dan dalam 24 jam pascaoperasi tentang apakah pasien mengalami mual dan atau muntah. Data kemudian dianalisis menggunakan perhitungan regresi logistik multivariat untuk menentukan faktor-faktor risiko apa saja yang berpengaruh.
Hasil: insiden PONV dalam 24 jam pertama adalah 21,5%. Faktor risiko yang dapat diidentifikasi dari penelitian ini adalah jenis kelamin perempuan, usia di bawah 50 tahun, teknik anestesi umum inhalasi, penggunaan fentanyl di atas 100 mcg, dan riwayat PONV sebelumnya. Faktor risiko yang tidak dapat disimpulkan sebagai faktor risiko PONV dalam penelitian ini adalah status merokok, penggunaan neostigmin, lama anestesi, penggunaan N2O, dan penggunaan morfin pascaoperasi.

Background:PONV is one of the most frequently found complaints postoperatively beside pain after elective surgery. From many studies it found that 20-30% patients will have PONV in 24 hours after surgery, dan this complain is one of the cause of patient’s discontent after undergoing anesthesia. PONV have multifactorial risk factors, such as sex, age, history of PONV, smoking history, neostigmin usage, duration of anesthesia, inhalational anesthesia technique, and opioid usage.At RSCM there is still no data depicting the incidence and risk factors of PONV. The purpose of this study is to find the PONV incidence at central operating theathre of RSCM and to determine the PONV risk factors that may contribute.
Methods: This study is a cross-sectional study, involving 256 patients undergoing elective surgery at central operating room of RSCM by consecutive sampling technique. Data obtained are patient’s general characteristics, anesthesia techniques, drugs used, and types of surgery. Patients were observed two times in 24 hours after surgery, the first observation is within 2 hours and the second is in 24 hours after surgery. Data are then analyzed using mutivariate logistic regression analysis to determine which risk factors that may contribute to PONV.
Results: PONV incidence in the first 24 hours is 21,5%. Indentified PONV risk factors are female sex, age under 50 years, inhalational anesthetic technique, usage of fentanyl above 100 mcg, and history of previous PONV. Factors that cannot be concluded as the PONV risk factors are smoking status, neostigmin usage, length of anesthesia, N2O usage, and postoperative morphine usage
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Putra Reza
"Latar Belakang: Mobilisasi dini merupakan faktor penting dalam meningkatkan luaran pascaoperasi kolorektal. Terdapat empat komponen dalam protokol ERAS untuk operasi kolorektal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang dipegang penuh Anestesi yang diharapkan menunjang keberhasilan mobilisasi dini, yaitu pemberian profilaks Post Operative Nausea and Vomiting (PONV), multimodal analgesia intraoperasi, manajemen cairan intraoperasi dan manajemen nyeri pascaoperasi tanpa opioid. Meskipun keberhasilan mobilisasi dini dipengaruhi oleh nyeri, mual muntah, dan manajemen cairan intraoperasi, namun hingga saat ini belum jelas seberapa besar bobot setiap komponen anestesi ini terhadap keberhasilan mobilisasi dini.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospekstif dengan pengambilan data sekunder pasien yang menjalani operasi kolorektal elektif di RSCM dari Januari 2020 hingga Desember 2022. Luaran yang dinilai adalah angka mobilisasi dini pascaoperasi dan faktor-faktor yang memengaruhinya (profilaksis PONV, multimodal analgesia, manajemen cairan, dan manajemen nyeri pascaoperasi tanpa opioid).
Hasil: Total pasien yang terjadwal menjalani operasi kolorektal elektif di RSCM antara tahun 2020 hingga 2022 adalah 595 pasien dengan pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 343 pasien. Keberhasilan mobilisasi dini sebesar 39.7%. Manajemen cairan intraoperasi [RR 12.353, (95% CI 3.131-46.745), p < 0,001] dan manajemen nyeri pascaoperasi tanpa opioid [RR 3.647, (95% CI 1.444-108.764), p 0.029] merupakan faktor independen dalam keberhasilan mobilisasi dini.
Simpulan: Faktor-faktor yang memengaruhi mobilisasi dini pascaoperasi kolorektal adalah manajemen cairan intraoperasi dan manajemen nyeri pascaoperasi tanpa opioid. Pemberian profilaksis PONV dan multimodal analgesia intraoperasi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap mobilisasi dini.

Background: Early mobilization is an important factor in increasing colorectal postoperative outcome. There are four components held by anesthesiologist in ERAS protokol for colorectal surgery in Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) those are PONV prophylaxis, intraoperative fluid management, intraoperative analgesia multimodal, and opioid free postoperative pain management. Although early mobilization affected by postoperative pain, vomiting and nausea, and fluid balance therapy, nonetheless there is no clear evidence of how much each of these components will affect early mobilization.
Methods: This study is a retrospective cohort study by collecting secondary data from patients underwent elective colorectal surgery at RSCM from January 2020 to December 2022. The outcomes assessed were early mobilization rate and factors affecting it (PONV prophylaxis, intraoperative fluid management, intraoperative analgesia multimodal, and opioid free postoperative pain management).
Results: The total number of patients underwent elective colorectal surgery at RSCM during 2020 to 2022 was 595 patients and 343 patients fulfilled inclusion and exclusion criteria of this study. Early mobilization rate is 39.7%. Intraoperative fluid management [RR 12.353, (95% CI 3.131-46.745), p < 0,001] and opioid free postoperative pain management [RR 3.647, (95% CI 1.444-108.764), p 0.029] are independent factors affecting early mobilization.
Conclusion: Factors affecting colorectal postoperative early mobilization are intraoperative fluid management and opioid free postoperative pain management. PONV prophylaxis and intraoperative analgesia multimodal do not have significant effect on early mobilization
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library