Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mustofa
Abstrak :
Toko obat berijin sebagai bagian dari sistem distribusi obat dalam upaya pemerataan ketersediaan obat sehingga obat mudah diperoleh pada saat yang diperlukan dan terjangkau oleh masyarakat sesuai dengan salah satu kebijakan nasional dibidang obat. Kepatuhan pemilik toko obat berijin dalam menyalurkan obat-obatan berguna dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat, tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pemilik toko obat dalam melaksanakan ketentuan pokok operasional toko obat berijin yaitu Keputusan Menteri Kesehatan nomor 167 tahun 1972. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross-sectional , pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan pengamatan langsung di lapangan, penentuan patuh dan tidak patuh berdasarkan ditemukan atau tidaknya obat keras, obat palsu atau diduga palsu di toko obat yang dijadikan sampel. Responden adalah 70 pemilik toko obat berijin yang tersebar di sembilan Kabupaten/Kota dalam provinsi Jambi dan faktor-faktor yang dilihat hubungannya dengan kepatuhan adalah faktor pendidikan, pengetahuan, sikap, persepsi, motivasi, penerapan sangsi, supervisi, tingkat kehadiran asisten apoteker penaggung jawab serta faktor lingkungan. Hasil penelitian menunjukan 44 responden (62,8%) patuh, sedangkan sisanya 26 responden (37,8%) kurang patuh. Dart sembilan faktor yang diteliti ternyata empat diantaranya mempunyai hubungan dengan kepatuhan pemilik toko obat berijin yaitu faktor motivasi, supervisi, kehadiran asisten apoteker dan lingkungan. Pemilik toko obat berijin yang memiliki motivasi tinggi 5,6 kali lebih patuh dari yang memiliki motivasi rendah; yang menyatakan supervisi bermanfaat 3,4 kali lebih patuh dari yang menyatakan supervisi kurang bermanfaat; toko obat yang sering dikunjungi oleh asisten apoteker penangung jawab, lebih patuh 7,6 kali dari yang jarang dikunjungi oleh asisten apotekernya dan pemilik toko obat yang berada dalam lingkungan kondusif 23 kali lebih patuh dari pemilik toko obat yang berada dalam lingkungan kurang kondisif. Faktor lingkungan diketahui merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi kepatuhan pemilik toko obat berijin. Untuk menekan persentase pelanggaran di toko obat diharapkan Balai POM di Jambi lebih menekankan pada perbaikan lingkungan berupa penyebaran informasi kepada masyarakat tentang efek samping obat dan cara pemakaian obat yang benar serta rasional; Pemerintah daerah (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota) mampu memberikan arahan baik kepada asisten penanggung jawab maupun kepada pemilik toko obat tentang tugas dan tanggung jawab selaku pengelola toko obat berijin sebelum ijin dikeluarkan dan kepada Badan POM diharapkan dapat menambah frekuensi supervisilpengawasan di lapangan secara lebih proporsional sesuai dengan luas wilayah kerja dan jumlah sarana yang harus diawasi oleh Balai POM.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T4606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Susanto
Abstrak :
Pelaksanaan operasi industri hulu minyak dan gas bumi di Indonesia dilakukan dengan mekanisme kontrak bagi hasil atau Production Sharing Contract PSC , dimana untuk aspek komersial minyak bumi, lifting entitlement Negara dapat dilakukan secara elect to take inkind atau elect not to take inkind. Analisis optimasi revenue komersialisasi dan lifting minyak bumi menggunakan metode program linear, dan untuk pengolahan data dilakukan dengan simulasi pada perangkat lunak POM-QM untuk windows versi 3. Selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas jumlah lifting, entitlement dan mekanisme Komersialisasi terhadap revenue. Data pengujian menunjukkan bahwa perubahan volume lifting untuk mekanisme elect not to take inkind lifting menghasilkan total revenue yang lebih tingi dibandingkan dengan mekanisme elect to take inkind lifting, hal ini disebabkan terdapat nilai premium penjualan pada kontrak komersial. ......The upstream oil and gas industries in Indonesia is operated under the term of Production Sharing Contracts PSC , which for the commercial aspects, Government entitlement shall be conducted elect to take inkind or elect not to take inkind. Analysis of revenue optimization on commercialization of crude oil lifting using linear programming methods, and the data simulation and process is using POM QM V.3 for windows software. It also conducted a sensitivity analysis of the components of the lifting revenue, entitlement and the commercialization mechanism. The sensitivity of lifting volume to total revenue on elect not to take inkind lifting mechanism resulted in higher than total revenue than elect to take inkind lifting mechanism. This is due to the value of premium sales on commercial contracts.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adithya Wirawan Putra
Abstrak :
Penggunaan suplemen makanan saat ini telah menjadi suatu gaya hidup di kalangan masyarakat modern. Tujuan dari penggunaan tersebut dapat beragam, seperti untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh ataupun digunakan sebagai suplemen binaraga. Namun timbul suatu masalah yakni beredarnya suplemen makanan yang tidak memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Skripsi ini akan membahas mengenai pelanggaran apa saja yang dilakukan oleh pelaku usaha yang melakukan peredaran suplemen makanan tanpa izin Badan POM berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta peraturan perundang-undang lain yang terkait. Lalu akan dibahas sanksi-sanksi apa saja yang dapat dikenakan terhadap pelaku usaha yang melakukan pelanggaran serta upaya hukum apa yang dapat dilakukan oleh konsumen yang mengalami kerugian akibat mengkonsumsi suplemen makanan yang diedarkan oleh pelaku usaha. ......The use of dietary supplements has now become a way of life in modern society. The purpose of such use can be varied, such as to meet the nutritional needs of the body or used as bodybuilding supplements. But a problem arises that the circulation of dietary supplements that do not have permission from the Food and Drug Supervisory Agency. This thesis will discuss any offense committed by business actors perform without a permit circulation of food supplements based Act No. 8 of 1999 on Consumer Protection Act and other legislation related. Then will discuss any sanctions that may be imposed against businesses that commit violations and remedy what can be done by consumers who suffered losses as a result of taking dietary supplements distributed by businesses
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indrawati
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker, memiliki pengetahuan tentang tupoksi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di Badan POM RI. Tugas khusus yang diberikan berjudul Strategi Penilaian Keamanan Pangan Olahan dalam Menyambut MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan Badan POM RI pada penilaian keamanan pangan dalam menyambut Msyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Peran, tugas dan tanggung jawab apoteker di Badan Pengawas Obat dan Makanan ialah melakukan regulasi, standardisasi, dan sertifikasi produk makanan dan obat mulai dari aspek pembuatan, penjualan, penggunaan dan keamanan makanan, obat-obatan, kosmetik dan produk lainnya di masyarakat. Peningkatan kinerja dari sumber daya yang terdapat di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan dapat dikembangkan lagi untuk strategi ke depan seiring adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Professional Internship at Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia aims to understand the assignment and responsibility of pharmacists; has the knowledge, skills, and practical experience to carry out the practice of pharmacists at Badan POM RI. The special assignment that is given is entitled The Assessment Safety Food Strategic to Receive ASEAN Economic Community (AEC). The aims of this special assignment is to understand the strategical of safety food assessment at Badan POM to receive ASEAN Economic Community. The assignment and responsibility of pharmacist in Badan POM RI is make the regulation, standardization and sertification of food products and medicine from manufacturing aspect, saling, using and safety of food, medicine, cosmetic and other in community. The increase of human working in Direktorat Penilaian Keamanan Pangan can be explored to the next stategic along with ASEAN Economic Community Era.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Ashiila Amalia
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan BBPOM di Jakarta Periode Bulan April Tahun 2018 bertujuan untuk memahami peran, tugas, dan tanggung jawab Apoteker di BBPOM di Jakarta, memiliki pengetahuan tentang tupoksi BBPOM di Jakarta, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis pekerjaan kefarmasian di pemerintahan dan memiliki gambaran nyata permasalahan pekerjaan kefarmasian di pemerintahan, terutama di BBPOM di Jakarta. Tugas khusus yang diberikan berjudul ldquo;Analisis Berkas Perkara Kasus Pelanggaran Tindak Pidana di Bidang Pangan rdquo;. Tujuan pelaksanaan tugas khusus di BBPOM di Jakarta adalah mengetahui bagian-bagian dalam berkas perkara dan menentukan unsur pasal pidana yang dilanggar dari contoh kasus pelanggaran tindak pidana di bidang pangan.
ABSTRACT
Internship at Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan BBPOM in Jakarta Period April 2018 was aimed to understand the roles, duties, and responsibilities of pharmacists in BBPOM in Jakarta and understand about the main task of the agency. Pharmacist candidate also could achieved insight, knowledge, skills, and practical experience to understood pharmaceutical work in government and had a real depiction of pharmaceutical assignment issues. The special assignment give was ldquo;Analysis of Criminal Offence Case File in The Field of Food rdquo;. The purpose of this special assignment was to understand the part of case file and determine the element of criminal article which was violated from the case file.
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ahya Khairul Qarnain
Abstrak :
Pelayanan kesehatan di rumah sakit kepada masyarakat memerlukan tenaga kesehatan, salah satunya adalah Apoteker. Apoteker memiliki tugas dalam melakukan praktik pekerjaan kefarmasian di rumah sakit yang berpartisipasi langsung sebagai profesional yang memahami mengenai obat dan alat kesehatan. Selain itu, Apoteker profesional juga memiliki fungsi penting di Apotek sebagai penanggung jawab Apotek untuk menyalurkan obat yang berkhasiat, bermutu, dan aman. Penyaluran obat tersebut diregulasi oleh Badan POM, sehingga Apoteker profesional harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan Badan POM. Untuk menjadi apoteker yang profesional sebelum masuk dunia kerja, perlu adanya pengalaman dalam bentuk praktik kerja profesi apoteker sebagai modalnya. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) periode Januari – Februari 2022, Badan POM periode Maret 2022, dan Apotek Kimia Farma Margonda periode Mei 2022. Melalui proses PKPA tersebut, calon apoteker profesional diharapkan mendapatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman baru yang tidak ditemukan di luar PKPA dan menjadi bekal dan modal yang sesuai dalam melakukan pekerjaan kefarmasian. ......Health services in hospitals to the community require health workers, one of which is a pharmacist. Pharmacists have a duty to doing practice pharmacy in hospitals that participate directly as professionals who understand drugs and medical devices. In addition, professional pharmacists also have an important function in pharmacies as the person in charge of pharmacies to distribute drugs that are efficacious, quality, and safe. The distribution of these drugs is regulated by the FDA, so professional pharmacists must have knowledge and experience related to the FDA. To become a professional pharmacist before entering the world of work, it is necessary to have experience in the form of working practice as a pharmacist. The Professional Pharmacist Practice is held at the University of Indonesia Hospital (RSUI) for the period January – February 2022, the FDA for the March 2022 period, and Kimia Farma Margonda Pharmacy for the May 2022 period. Through the PKPA process, prospective professional pharmacists are expected to gain insight, knowledge, skills, and new experiences that are not found outside of PKPA and become appropriate provisions and capital in carrying out pharmaceutical work.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Riolina Ida Lamtiur
Abstrak :
Ke depan organisasi pemerintah miskin struktur kaya fungsi, yang diwujudkan melalui berbagai macam jabatan fungsional. Salah satu jabatan fungsional yang butir kegiatannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah Pengawas Farmasi dan Makanan. Jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan merupakan salah satu upaya strategis untuk meningkatkan kinerja dan sekaligus merupakan alternatif pengembangan karir yang sangat diminati oleh SDM di Badan Pengawas Obat dan Makanan. Beban kerja BPOM dalam upaya pengawasan terhadap mutu, keamanan dan efikasi atau manfaat obat, obat tradisional, makanan, kosmetika, perbekalan kesehatan rumah tangga dan bahan berbahaya, baik yang beredar di Indonesia maupun untuk produk ekspor semakin meningkat dan semakin kompleks. Semakin terbukanya akses pasar global, akan semakin banyak beredar produk ilegal dan produk palsu. Sehingga semakin banyak kasus pro justicia di bidang farmasi dan makanan. Beban kerja yang berat dan sangat beresiko di lapangan inilah yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab Pengawas Farmasi dan Makanan. Oleh karena itu pengembangan karir sebagai pejabat fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan selain menarik dari segi profesionalisme dan orientasi kinerja, juga dari segi pencapaian jenjang jabatan dan pangkat tertinggi sebagai pegawai negeri sipil dan akhirnya adalah tunjangan jabatan itu sendiri. Pelaksanaan jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan di lapangan harus sesuai dengan harapan setiap SDM. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat melakukan penilaian dan penetapan (perhitungan) angka kredit serta dapat melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan jabatan fungsional tersebut. Untuk itu dirancang suatu prototip aplikasi program otomasi Sistem Informasi Bagi pengembangan Karir Pejabat Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan, BPOMRI, yang diharapkan akan dapat melakukan penilaian dan penetapan (perhitungan) angka kredit serta dapat melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan di lapangan. Otomasi penilaian dan penetapan (perhitungan) angka kredit serta monitoring dan evaluasi tersebut dapat meringankan beban Tim Penilai dan pihak manajerial yang menangani jabatan fungsional yang menyita banyak tenaga, waktu dan biaya. Prototip ini merupakan pemecahan awal, yang masih harus dikembangkan menjadi suatu sistem yang utuh. Untuk itu sangat diperlukan dukungan pimpinan BPOM untuk mewujudkannya, baik dari segi legalitas pengadan maupun dari segi penganggaran agar memberikan prioritas pengadaan sistem tersebut. Untuk keberhasilan sistem jabatan fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan juga perlu dilakukan sosialisasi yang ditata dan terus menerus kepada setiap SDM di setiap level bahwa pejabat fungsional adalah partner yang setara bagi pejabat struktural dalam pencapaian visi dan misi BPOM, selain diperlukan juga pendidikan dan pelatihan yang terstruktur bagi pejabat fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan guna memenuhi kompetensi dalam menjalankan tugas jabatannya.
Information System Modelling for Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan career development in Badan POM (National Agency of Drug and Food Control Indonesia)In the future, the government organization chart is designed to be simple but rich of functions. Various of functional services will be implemented. One of it is Jabatan Fungsional Pengawas farmasi dan Makanan. Pengawas Farmasi dan Makanan is one of many strategic plan to increase Badan POM performance and interesting alternative career development for staff. Global trade's affects the increasing of Badan POM's responsibility in pharmaceuticals and food control such as medicines, traditional medicines, medical devices and other commodities under Badan POM controlled. This situation opens the opportunity for distribution of illegal and counterfeit product; it is realized that the increase of pro justicia cases in pharmaceutical and food as the effects of those condition. Badan POM assumes that high risk responsibility. Jabatan fungsional is interesting career development tract because its professionalism, performance oriented, career opportunity and of course the allowance as well. Since the implementation of jabatan fungsional has to meet the staff needs, therefore the existing system that can evaluate, determine and to monitor its implementation is absolutely needed. For that purpose it is designed an application prototype of automation system for jabatan fungsional pengawas farmasi dan makanan progress, in order to less the appraiser team duties and also to make the budget efficiency. The proposed prototype is beginning of the whole system to manage the implementation of jabatan fungsional in Badan POM. There are many supports have to be input to grow the prototype becomes the complete system such as, management, budget and legal aspects as well. Structured and consistent socialization is needed also to keep the pengawas farmasi dan makanan informed that structural and functional services are colleagues to achieve together the Badan POM mission and vision. Education and structured training are important and should be performed to fill them up with the competencies in their works.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Rostiana
Abstrak :
Entry barrier is decrease progressively in era globalization. Because of that quality of product and sen/ice must been takencare. Total of Quality Management ( TQM) represent management quality of service which cannot be disregarded, considering society claim govemment organization have to become servant, government organization must became steward to serve entrepreuner and society because our entrepreneur and society want get service from government organization quick, accurate and trusted.

National Agency of Drug and Food Control (NADFC) since year 2001 have intended to implement good service program which in line with TQM, but in its applying still face some constraint so that good service able to satisfied customer/ client not yet fully can be executed. To know how far applying of TQM and constraints faced and why service not doing better its need research scientifically. Leadership, Komitmen, Process and Product in Organization is to represent very important organizational pillar in applying of TQM (ISO 9000). which must evaluate continually that because of staff and head in band quality control of narcotic and psikotropic are beiing sample population I tne research each officer work with profesional speed, credible as according to organizational culture of NADFC so satisfaction of customer/client can be reach. Sampel determined with technique of Non Probability Sampling Purposive That mean Sampel have been determined owning certain specification and strata with use kuesioner.That kuesioner are full with quesition and andswer with use likert scale disseminating containing kuesioner of question with answer by using likert scale, result of kuesioner analysed correlationly doubled regresi and constructively SPSS program 11.5 Result of research to Leadership factors, Komitmen, Process and Product in Organization is to represent Organizational Pillar according to in TQM theory have strong relation with Satisfaction of customerlclient, and although in general the quality of service have good but still a lot need improvement and repair. From is fourth of the factor which most having an effect on is leadership

Constraints which still faced among others is Leadership which not yet is fully executed second, total quality execution still not yet fully become head komitmen head and staf that still found by oflioer give less dissatisfactory and non professional service to the customer/ client, third is less looked after by is facilities and basic facilities so that not yet futilled of short examination time According to TQM theory tht is new paradigm, head have to assume subordinate is cutomer/client which must be listened by sigh and hislits suggestion so that reaching of communications which either through horizontal and is vertical.Thats fourth of factor above in the reality most having an effect on in satisfaction of customer/client is leadership. lf leadership have been executed bette, officer will work hardly and hold responsible and have komitmen to be able to fulfill short time which specified by NADFC and service as according to quality service so that can reach by satisfaction in NADFC.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Mawardi
Abstrak :
......Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengembangkan penerapan piranti lunak POM-QM for Windows 3 pada antrean pasien rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSU OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan komponen penting dari waktu tunggu yang diperlukan untuk mengembangkan piranti lunak. Piranti lunak yang dikembangkan lalu diujicobakan. Hal ini berhasil memberikan informasi kepada pasien tentang lamanya waktu untuk menemui dokter spesialis guna pemeriksaan medis. Antrean pasien di ruang tunggu menjadi lebih tertib. Melalui wawancara mendalam, pasien dan manajer rumah sakit merasa puas dengan penerapan piranti ini. ......This qualitative study aimed to develop POM-QM for Windows 3 software application on patients que at the outpatient Internal Disease Clinic of RSU OKU Timur, South Sumatera Province. Observations were conducted to obtain important components of waiting times, which were needed to developed the software. The developed software was tried out. It succeeded to provide information to the patients on length of time to be called by the specialist for medical examination. Patients’ que in the waiting room was more orderly. Through indepth interview, patients and hospital managers were satisfied with the application of this tool.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3   >>