Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benny Widjaja
Abstrak :
Sistem Boiler merupakan sistem yang melibatkan banyak variabel dan ketidak linieran. Pemodelan pada sistem boiler dilakukan untuk mendapatkan model dinamika. Model dinamika yang didapat merupakan persamaan yang memiliki sifat non liner. Proses linierisasi perlu dilakukan untuk mendapatkan persamaan-persamaan yang bersifat linier. Dari model dinamika dapat diketahui pengaruh perubahan laju masukan air, laju bahan bakar, laju keluaran uap terhadap tekanan pada drum dan ketinggian air dalam drum. Bagian dekopling diperlukan untuk memisahkan pengaruh silang antara variabel-variabel keluaran yang sedang dikendalikan. Sistem kendali adaptif dapat melakukan proses penataan secara terus menerus dengan adanya bagtan estimator yang berfungsi untuk mengestimasi nilai-nilai parameter sistem yang sedang dikendalikan. Hasil estimasi digunakan untuk menala ulang parameter-parameter pada sistem kendali. Pole Asignment. Pengendali Pole Asignment digunakan untuk memperbaiki respon sistem yang sedang dikendalikan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afthina Primanti
Abstrak :
Produksi batubara di Indonesia terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan permintaan ekspor. Limbah padat dari proses pembakaran batubara diperkirakan bertambah secara signifikan, salah satu limbah berbahaya pertambangan adalah TENORM, namun sebagian TENORM tergolong barang produksi yang memiliki nilai ekonomi. Masalah dalam penelitian ini limbah yang mengandung TENORM memiliki volume yang cukup besar, serta aktivitas pembuangan, penggunaan, dan daur ulang TENORM berpotensi menyebabkan kontaminasi bagi pekerja di PLTU dan lingkungan sekitar. Tujuan penelitian adalah menganalisis tingkat radiasi TENORM dari abu batubara PLTU, persepsi sosial-ekonomi pekerja PLTU, efektivitas penyuluhan proteksi radiasi TENORM, serta membuat model pola proteksi radiasi TENORM agar sesuai dengan PP No 33 tahun 2007. Metode yang digunakan adalah metode campuran dengan pendekatan kuantitatif. Instrumentasi pengumpulan data berupa kuesioner, dan analisis statistik dengan model SEM untuk membuat model pola proteksi. Hasil penelitian menunjukan tingkat konsentrasi radioaktivitas TENORM berada dibawah nilai ambang batas, namun secara akumulasi telah melebihi nilai ambang batas. Persepsi sosial-ekonomi pekerja di PLTU Suralaya terkait risiko paparan radiasi TENORM masih rendah, namun pekerja telah memiliki asuransi kesehatan. Model SEM pola proteksi menunjukan terdapat pengaruh signifikan antara variabel WTP setelah penyuluhan dengan variabel penerimaan terhadap Proteksi TENORM sebesar 0,730, pengetahuan TENORM sebelum dan setelah penyuluhan sebesar 0,627, dan penerimaan terhadap proteksi TENORM terhadap pengetahuan TENORM sebesar 0,648. Kesimpulan penelitian yaitu konsentrasi radiasi TENORM pada tiga lokasi pengukuran secara akumulatif telah melebihi ambang batas. Tingkat pengetahuan pekerja terkait radiasi TENORM sebelum penyuluhan masih sangat rendah. Efektivitas penyuluhan proteksi radiasi TENORM pada pekerja sebesar 100%. Model SEM pola proteksi radiasi TENORM terhadap pekerja PLTU Suralaya sesuai dengan regulasi. ......Coal production in Indonesia is estimated to continue to increase to meet national energy needs and export demand. Solid waste from the coal combustion process is estimated to increase significantly if it is not utilized effectively. One of the hazardous mining wastes is TENORM, but some TENORM are classified as production goods with economic value. The problem with this research is that waste containing TENORM has a large enough volume. TENORM's disposal, use and recycling activities have the potential to contaminate workers at the PLTU and the surrounding environment. The study aimed to analyze TENORM radiation levels, socio-economic perceptions of PLTU workers, the effectiveness of TENORM radiation protection education, and create a TENORM radiation protection pattern model to comply with the Republic of Indonesia Government Regulation No.33 of 2007. The method used is a mixed method with a quantitative approach. Data collection and analysis obtained by questionnaire and statistical analysis using the SEM model to create a protection pattern model. The results showed that the concentration level of TENORM radioactivity at each measurement location was below the threshold value, but cumulatively it exceeded the threshold value. The socio-economic perception of workers at PLTU Suralaya regarding the risk of TENORM radiation exposure is still low, but workers already have health insurance. The protection pattern's SEM model shows a significant positive relationship between the WTP variable and the variable Acceptance of TENORM Protection, Acceptance of TENORM Protection and Knowledge of TENORM before and after counselling. The study concludes that the TENORM radiation concentration at the three measurement locations has cumulatively exceeded the threshold. The knowledge of workers related to TENORM radiation before counselling is still deficient. The effectiveness of TENORM radiation protection counselling to workers is 100%. The SEM model of the TENORM radiation protection pattern for PLTU Suralaya workers complies with regulations.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tio Adi Bayu Adjie
Abstrak :
ABSTRACT
Perhitungan kondenser Shel! & fube dengan metode Kern, secare prinsip lidakjauh berbeda dengan melode Iainnya, seperti metode Bell-Delaware, dan Taborek. Namun yang membedakan melode Kem dengan Iainnya adalah langkah-langkah perhitungan dan rumus-mmus yang digunakannya. Permasalahan yang timbui dalam merancang kondenser she!! & tube ini adalah masih digunakannya metode perhitungan secara uji coba ( Ma! & error) sehingga membuluhkan wakiu yang lame sehingga pengujian kelayakan kondenser tersebut jedi jarang dilaksanakan_

Untuk mempercepai dan mempermudah perhiiungan kondenser she!! & tube ini, disusunlah subroutine sehingga masaiah yang ada dapat lera1asi_ Submutlne yang dibuat dari bahasa pascal ini, dlsesualkan dengan l ngkah perhiiungan dengan metode Kem, sohlngga dapet mempermudah pemakai untuk melacak urutan perhiiungen kondenser shelf 8 tube.
1999
S36888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ABSTRAK Tugas Akhir ini berisi tentang perhitungan estimasi beban pendinginan dan penentuan peralatan pengkondisian udara yang digunakan pada Gardu Low Voltage Switchgear ( LVS ) di Pusat Listrik Tenaga Uap Suralaya Unit 5, 6 dan 7.

Gardu LVS tersebut berisikan peralatan elektrik, elektronik dan pemroses data yang mendukung pengoperasian unit pembangkitan listrik, sehingga udara di dalamya perlu dikondisikan sesuai dengan persyaratan disain temperatur dan kelembaban yang ditentukan. Pengkondisian udara di dalam Gardu LVS ini berkaitan dengan umur peralatan dan keandalan operasi pembangkit listrik yang memikul beban pada sistem kelistrikan Jawa - Bali.

Estimasi beban pendinginan dilakukan dengan menggunakan metode dan referensi ASHRAE ( The American Society of Heating Refrigerating and Air - Conditioning Engineers ), dengan dukungan data - data yang diperoleh dari gambar arsitektur, Manual Book dan Badan Meteorologi dan Geofisika Serang.

Peralatan pcngkondisian udara yang dipakai di Gardu LVS Unit Pcmbangkitan Suralaya Unit S. 6 8: 7 adalah Sistem Tata Udara Jenis Sentral dcngan satu unit chillcr dan 3 buah Air Handling Unit ( AI-IU ).
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fadhil Nugraha
Abstrak :
Pembangkit A adalah sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berlokasi di Pulau Jawa. Pembangkit ini setiap tahun membangkitkan energi listrik rata-rata 7.900 GWh yang disalurkan dengan Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa melalui transformator utama (Generator Transformer) dengan menaikkan tegangan 17,5 kV menjadi tegangan 150. Sedangkan untuk sistem pemakaian sendiri, digunakan Main Auxiliary Transformer (MAT) dan Reserve Auxiliary Transformer (RAT). Rel pemakaian sendiri digunakan untuk memasok peralatan listrik di dalam pembangkit itu sendiri, antara lain instalasi penerangan, penyejuk udara, alat-alat, dan lain-lain. Namun, RAT mendapat pasokan daya dari rel jaringan pusat listrik kemudian memasok daya ke rel pemakaian sendiri, bukan dari generator. Dengan begitu, diajukan rangkaian alternatif dengan menambahkan dua circuit breaker 4.16 kV. Dari hasil simulasi aliran daya menunjukan persentase penggunaan tegangan tertinggi sebesar 99.3% serta terendah sebesar 97.4%. Untuk persentase loading transformator pada kondisi BFP Inactive (RSH) tidak mengalami overload. Dari hasil simulasi hubung singkat, breaking capacity dari circuit breaker pada setiap switchgear masih dapat menangani arus hubung singkat pada rangkaian terbaru dimana arus hubung singkat terbesar sebesar 61 kA dan terkecil sebesar 46.2 kA. Dari hasil perhitungan arus kas, didapatkan NPV bernilai Rp173.136.476,51, IRR bernilai 10,40% dengan payback period sekitar 18,48 tahun. Sehingga dari analisis tersebut, rangkaian alternatif layak untuk diaplikasikan pada Pembangkit A. ......Power Plant A is an electric steam power plant that located at Java Island. Power Plant A annually generates an average of 7.900 GWh which is channeled by 150 kV high voltage air line to the Java and Bali Interconnection system through the main transformer (Generator Transformer) by increasing the voltage of 17.5 kV to a voltage of 150 kV. As for the usage system itself, the Main Auxiliary Transformer (MAT) and Reserve Auxiliary Transformer (RAT) are used. The  rail itself is used to supply electrical equipment inside the plant itself, including lighting installations, air conditioning, tools, and others. However, the Reserve Auxiliary Transformer (RAT) get power from the central electric network rails and then supply power to the usage rails itselves, not from generators. Therefore, alternative 6 is proposed by adding two 4.16 kV circuit breakers. From the results of the simulation of the power flow shows highest percentage of voltage usage  by 99.3% and the lowest by 97.4%. For the percentage of transformer loading in BFP Inactive (RSH) conditions, the system dont overload. From the results of a short circuit simulation, the breaking capacity of the circuit breaker at each switchgear can still handle the short circuit current in the new alternative circuit where the largest sort circuit current is 61 kA and the smallest is 46.2 kA. From the results of the calculation of cash flows, the NPV is valued at Rp173,136,476.51, the IRR is 10.40% with a payback period of around 18.48 years. So from this analysis, alternative 6 is feasible to be applied in Power Plant A.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Jenis pembangkit minyak dan gas yaitu PLTU minyak, PLTG dan PLTGU serta PLTD masih ada di beberapa tempat di P. Jawa dan Bali. Selain PLTU minyak, PLTU batubara telah banyak dibangun di Indonesia.
600 JITE 1:12 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Pratama
Abstrak :
ABSTRAK
Pertambahan penduduk yang pesat menuntut untuk disediakannya suatu Iahan hunian baru yang Iebih Iuas sehingga kebutuhan Iahan menjadi masalah yang perlu pemecahan serius. Proyek Reklamasi Pantai Mutiara di Muara Karang, Jakarta Utara, adalah upaya terobosan untuk pemecahan Iahan hunian yang semakin sempit.

Secara keseluruhan areal yang terbangun mempengaruhi pola hidrodinamika arus Iaut. Akibat adanya reklamasi tersebut menyebabkan pola arus yang sebenarnya menjadi tidak teratur dan terjadi putaran-putaran arus Iaut disekitarnya. Selain itu, Iuas areal ?mixing zone" Iimbah air panas PLTU Muara Karang dengan air Iaut menjadi semakin sempit yaitu sekitar 1/3 dari mixing zone sebelum pembangunan Pantai Mutiara.Akibat adanya penyempitan mixing zone ini, maka suhu air Iaut di perairan Muara Karang akan meningkat dari suhu semula. Air Iaut ini sejak Iama telah dimanfaatkan oleh PLTU Muara Karang sebagai air pendingin. Dengan adanya kenaikan suhu air Iaut tersebut tentu akan mempengaruhi proses pendinginan peralatan suatu pembangkit.

Akibat yang akan dilihat akibat kenaikan suhu air Iaut adalah pengaruhnya terhadap kondenser yang berfungsi sebagai pendinginan PLTU Muara Karang. Keandalan kondenser akan mempengaruhi unjuk kerja turbin yaitu turbine heat rate dan pemakaian bahan bakar spesitik (specific fuel consumption) dari suatu pembangkit. Sedangkan nilai pemakaian bahan bakar spesifik juga akan mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar.
1996
S36588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Handani
Abstrak :
Pada pusat listrik tenaga uap (PLTU) unit 3/4 Tanjung Priok, energi kimia yang berupa bahan bakar (MFO/residu) yang dibakar akan menghasilkan kalor yang se1anjutnya digunakan untuk memanaskan/mendidihkan fluida kerja {air) sampai pada tekanan dan temperatur dimana air sudah berupa uap kering. Uap kering yang memiliki energi potensial dan energi kinetik terscbut diallrkan ke turbin uap untuk memutar sudu-sudu turbin pada putaran 3000 rpm. Ketika akan menaikan daya nyata generator (pada kondisi generator telah berbeban/terhubung ke jaringan), langkah pertama yang dilakukan adalah menambah jumlah aliran bahan bakar untuk. menghasilkan jumlah aliran uap kering lebih banyak (sesuai dengan daya yang akan dibangkitkan generator) yang selanjutnya dialirkan menuju inlet turbin. Kemudian daya nyata generator dinaikan dengan mengatur switch pembatas beban (load limit). Pada skripsi ini dilakukan pengamatan dan perhitungan daya mekanik kotor {gross meclumical power), load angle {Ogen) generator, dan efisiensi PLTU unit 4 Tanjung Priok. Hasil pcrhitungan memmjukan bahwa adanya penambahan jumlah bahan bakar yang masuk burner akan mcningkatkan produkasi uap rnasuk turbin schingga nteningkntkan daya mckanik kotor turbin dan load angle (daya generator). Jumlah bahan bakar yang dikonsumsi pada daya generator 20 MW, 35 MW, dan 40 MW berpengaruh terhadap efisiensi PLTU yang mana terjadi penurunan cfisiensi sebesar 2,5 % pada da)'a generator 40 MW dari 20 l\·iW dan 1,9% pada daya generator 35 MW dari 20 MW.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Alfan Farizi
Abstrak :
ABSTRACT
Throttling process adalah proses ekspansi fluida dari tekanan tinggi ke tekanan rendah dengan entalpi tetap sehingga terjadi perubahan fasa dan penurunan temperatur. Selain itu, kerja yang dilakukan energi kinetic dan perpindahan kalor yang melalui katup throttling juga sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk konservasi energy dengan melakukan simulasi perhitungan efisiensi thermal PLTU dengan penambahan alat throttling process dengan variable pinch point temperatur di dalam kondenser dan tekanan fluida pendingin keluaran throttling process di tabung penampung. Berdasarkan simulasi didapatkan bahwa efisiensi thermal PLTU meningkat dengan adanya penambahan throttling proses. Khususnya semakin besar pinch point temperatur di dalam kondenser maka efisiensi thermal PLTU semakin besar. Dan semakin kecil tekanan fluida pendingin keluaran throttling process di tabung penampung maka semkain besar juga efisiensi thermal PLTU. Penambahan throttling proses ini juga menghasilkan air desalinasi. Diharapkan hasil akhir dari penelitian ini adalah penambahan efisiensi thermal PLTU, air buangan kondenser yang ramah lingkungan, serta menghasilkan air desalinasi dengan penambahan throttling process.
ABSTRACT
Throttling process is a fluid expansion process from high pressure to low pressure with fixed enthalpy resulting in phase change and temperature drop. In addition, work done by kinetic energy and heat transfer through the throttling valve is also very small so it can be ignored. This research aims to conserve energy by simulating the calculation of thermal efficiency of the steam power plant with the addition of a throttling process tools with variable pinch point temperature inside the condenser and the pressure of the throttling process cooling fluid in the container tube. Based on the simulation it is found that thermal efficiency of the steam power plant increases with the addition of throttling process. In particular, the larger the temperature pinch point in the condenser, the thermal efficiency of the power plant is greater. And the smaller the cooling fluid pressure of the throttling process output in the container tube then the greater the thermal efficiency of the steam power plant. The addition of throttling process also produces aquades. It is expected that the end result of this research is the addition of thermal efficiency of steam power plant, environmentally friendly condenser water, and produce desalination water, with the addition of throttling process.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>