Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marbun, Renny Maria
"Hasil survei rumah tangga sehat pada 210 rumah tangga di Desa Pangarengan wilayah kerja Puskesmas Sukatani masih 32% dibawah target sebesar 65%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada ibu rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan potong lintang menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 103 ibu rumah tangga menggunakan metode proportional cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan tentang PHBS dan ketersediaan sarana PHBS. Puskesmas Sukatani diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai jarak jamban sehat dengan sumber pencemar, syarat jamban sehat, jumlah sayur dan buah yang harus dikonsumsi setiap hari dan pentingnya mencuci tangan dengan sabun.

The results of household surveys in 210 households in Pangarengan Sukatani Health Center work area is still 32% below the target by 65%. This study aimed to determine factors associated with the Clean and Healthy behaviors on the housewives in. This study used cross-sectional approach using a questionnaire with a sample size of 103 housewives using proportional random cluster sampling method. The results showed that there was a significant relationship between knowledge of the clean healthy behavior and the availability of clean and healthy behavior. Sukatani health centers are expected to increase knowledge about healthy distance to the source of pollutant latrines, latrines healthy conditions, the amount of vegetables and fruit should be consumed every day and the importance of washing hands with soap."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Hartono
"ABSTRAK
Berdasarkan kajian data profil kesehatan Kabupaten Purwakarta Tahun 2006. menunjukan adanya data cakupan keluarga sehat masih rendah dengan fenomena perilaku masyarakat yang tidak sehat. Rendahnya cakupan keluarga sehat di Kabupaten Purwakarta.diperkirakan akibat dari belum optimalnya Program PHBS.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dapat disimpulkan belum optimalnya
Program PHBS berkorelasi dengan faktor sosiodemografi keluarga faktor internal seperti pengetahuan dan sikap keluarga, serta faktor ekstemal seperti kontak media dan ketersediaan sarana PHBS. Berdasarkan hasil identifikasi dapat dirumuskan hipotesis penelitian. yaitu Adanya hubungan antara faktor sosiodemografi dengan praktek PHBS, adanya hubungan antara factor internal dengan PHBS dan adnya hubungan antara factor eksternal dengan praktek PHBS. Untuk membuktikan hipotesis tersebut diperlukan data dan informasi tentang pelaksanaan program PHBS di Kabupaten Purwakarta melalui penelitian. Metode penelitian yang digunakan Survei Cepat dengan jenis penelitian potong lintang (Cross Sectional), dimana variabel bebas dan variabel terikat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Sebagai populasi adalah seluruh keluarga sejumlah 5989 kepala keluarga dengan jumlah sample 300 responden (KK).
Tujuan Umum dari penelitian ini untuk mengungkap dan menganalisa hubungan antara faktor sosiodemografi , faktor internal dan faktor eksternal dengan praktek PHBS di daerah industri Kabupaten Purwakarta. Tujuan Khusus hasil analisis hubungan antara faktor sosiodemografi ? faktor internal dan faktor eksternal dengan praktek PHBS ini guna dijadikan pertimbangan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta dalam menyusun intervensi Program PHBS.Hasil penelitian dengan analisis regresi logistik menunjukan bahwa: Yang berhubungan dengan praktek PHBS, yaitu faktor sosiodemografi adalah jumlah anak dan tingkat pendldikan sedangkan faktor internal adalah pengetahuan dan sikap. Dapat dlsimpulkan bahwa. jumlah anak, umur responden, tingkat pendidikan ,
tingkat pengetahuan dan sikap berhubungan dengan praktek PHBS. Variabel-variabel tersebut merupakan faktor penentu penyebab adanya cakupan keluarga sehat di daerah industri Kabupaten Purwakarta. Disarankan kepada Dinas Kesehatan dalam meningkatkan praktek PHBS keluarga diperlukan intervensi lebih intensif pada faktor-faktor yang berhubungan."
2007
T20916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Khasanah
"Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) antara lain ditemukan oleh dua faktor yang satu sama lain saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung yakni pendidikan dan kesehatan. Sekolah sebagai institusi pendidikan dianggap sebagai sarana yang tepat untuk memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan secara terintegrasi. Mengingat Strategisnya peran sekolah tersebut, maka sejak tahun 1992 pemerintah menerapkan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD, SMP, dan SMA. Sebagai unit kesehatan di sekolah, UKS diharapkan dapat mampu meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah melalui perilaku hidup sehat sehingga dapat mendukung peningkatan prestasi belajar.
Penelitian dengan desain korelasi ini benujuan untuk mengidentitikasi keterkaitan antara pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup sehat anak usia sekolah. Sampel penelitian berjumlah 63 siswa kelas V dan VI yang diperoleh melalui metode stratified random sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan korelasi pearson dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara pelaksanaan program UKS dengan perilaku hidup sehat anak usia sekolah (p=0,l4'?). Rekomendasi penelitian ini adalah perlu adanya upaya yang saling mendukung antara sekolah dan orang tua siswa dalam meningkatkan perilaku hidup sehat anak usia sekolah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5311
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Salma Yanthy
"

Hepatitis A merupakan penyakit menular yang memiliki tingkat risiko tinggi di Indonesia. Penyakit menular dapat dicegah dengan menerapkan PHBS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan PHBS dengan risiko penyakit hepatitis A di SDN 30 Mekarjaya. Metode yang digunakan adalah kuantitatif non-eksperimen berdesain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan teknik stratified random sampling terhadap 199 responden, menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara PHBS dengan risiko penyakit hepatitis A di SDN 30 Mekarjaya (P value = 0,000; α = 0,05; OR = 8,842). Peneliti menyarankan siswa untuk meningkatkan penerapkan PHBS untuk menurunkan risiko penyakit hepatitis A.


Hepatitis A is a communicable disease that has a high-risk level in Indonesia. Communicable diseases can be prevented by implementing Clean and Healthy Behaviors (PHBS). This study aims to determine the relationship between PHBS and the risk of hepatitis A at SDN 30 Mekarjaya. The method used was quantitative non-experimental with a cross-sectional design. Data were collected by using a stratified random sampling technique to 199 respondents, using a questionnaire. The results showed that there was a significant relationship between PHBS and the risk of hepatitis A at SDN 30 Mekarjaya, Depok (P-value = 0.000; α = 0.05; OR = 8.842). Researchers suggest students increase the application of PHBS to reduce the risk of hepatitis A.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidawati
"ABSTRAK
Berbagai ancaman kesehatan fisik yang dialami anak usia sekolah,
umumnya terkait dengan perilaku yang tidak sehat. Sekolah sebagai tempat
mereka belajar dan berinteraksi dengan sesama, juga bisa menjadi tempat
ancaman penularan penyakit, jika tidak dikelola dengan baik. Sekarang ini
sebahagian besar waktu bagi anak usia sekolah dihabiskan di lingkungan sekolah.
Maka dari itu penanaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
menjadi kebutuhan mutlak yang tak bisa di tawar lagi, supaya tercipta sekolah
dengan lingkungan yang sehat. Pemberian intervensi promosi kesehatan sangat
diperlukan dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS pada anak
sekolah. Sekolah dasar di wilayah Kota Administratif Jakarta Timur belum
semuanya yang menjalankan PHBS di sekolah melalui program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh promosi
kesehatan dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS di sekolah
dan melihat besarnya peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS sebelum
dan sesudah pemberian intervensi promosi kesehatan. Penelitian ini menggunakan
metode pre eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test
design, dengan sampel penelitian adalah siswa kelas 3 dan kelas 4 MI Attahiriyah
Kecamatan Ciracas yang berjumlah 120 siswa, dan diambil secara purposif dari
populasi semua siswa-siswi MI Attahiriyah Kecamatan Ciracas (446 orang).
Analisis data sebelum dan sesudah intervensi dilakukan dengan uji paired T-test
dan untuk melihat basarnya peningkatan perilaku dikaitkan dengan kelas, jenis
kelamin, pendidikan ibu dan pekerjaan ayah dilakukan dengan uji independent Ttest.
Hasil pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
yang signifikan antara nilai rata-rata pengetahuan, sikap dan praktek PHBS
responden antara sebelum dan sesudah intervensi, ditunjukkan oleh nilai P value
0,000. Peningkatan itu sebahagian besar terjadi pada kelompok anak perempuan
dan ayahnya bekerja sebagai pegawai negri sipil (PNS). Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa intervensi promosi kesehatan berupa penyuluhan, simulasi,
praktek dan perrlombaan efektif dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan
praktek PHBS di MI Attahiriyah Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

ABSTRACT
Various threats have threatened physical health of children in school age,
particularly in their unhealthy attitudes. Since school is a place for study and to
interact each other, it could be a threatened place to spread the disease if it does
not manage well. Nowadays, children in school age mostly waste their time in
school’s environment. Therefore, the clean and healthy behavior (PHBS) at school
has been a necessary that can’t be ignored in order to establish a healthy school
environment. The giving of health promotion intervention is needed in increasing
student’s attitude, knowledge, and practice of the clean and healthy behavior
(PHBS). Not all of elementary schools in East Jakarta’s administrative town area
have conducted PHBS in their school through Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
program. This research is aimed to observe the influence of health promotion in
increasing knowledge, attitude, and practice of PHBS at school and to observe
how far the increasing of knowledge, attitude, and practice of PHBS after and
before the health promotion intervention is given. This research employs pre
experimental method by using one group pre test and post test design. The sample
is the third and fourth year students of MI Attahiriyah, ,Ciracas Subdistrict
number in 120 students which is taken purposely from the whole population of MI
Attahiriyah’s students in Ciracas Subdistrict ( 446 persons). The analysis of pre
and post intervention giving is conducted with paired T-test and to observe how
far the increasing of student’s attitude which is related to class, sex, parent’s
education is conducted through independent T-test. The result of data processing
shows that there is a significant increasing of respondent’s average mark of
knowledge, attitude, and practice on PHBS before and after intervention, it is
shown by P value 0,000. This increasing occurs in girl’s group and students
whom their father is a civil servant (PNS). Thus, the writer concludes that health
promotion intervention like illumination, simulation, practice, and competition is
an effective way in increasing the student’s knowledge, attitude, and practice of
PHBS in MI Attahiriyah, Ciracas Subdistrict, East Jakarta.
"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Suryanti
"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya pemeliharaan kesehatan yang dilakukan oleh diri sendiri dan keluarga dalam mewujudkan budaya hidup sehat dalam keluarga baik secara fisik, mental dan spiritual. Indikator perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga yang dipilih dalam penelitian ini yaitu menimbang bayi dan balita secara teratur, mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun, melakukan aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran dan faktorfaktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Desa Iwul Kecamatan Parung Bogor tahun 2015. Variabel bebas pada penelitian ini adalah karakteristik (pendidikan, umur, pendapatan), pengetahuan tentang PHBS, ketersediaan sarana PHBS dan dukungan sosial. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan 4 indikator yaitu menimbang bayi dan balita secara teratur, mencuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun, melakukan aktivitas setiap hari minimal 30 menit dan tidak merokok di dalam rumah. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional dan menggunakan uji chi square untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Clean and Healthy Behavior Lives (PHBS) is a health maintenance efforts undertaken by yourself and family in creating a culture of healthy living in the family both physically, mentally and spiritually. Behavioral indicators of clean and healthy household arrangement chosen in this study is weigh infants and toddlers regularly, wash hands with soap and clean water, physical activity and not smoking in the house.
This study aimed to obtain information about distribution and the factors associated with PHBS households in the order of the District Iwul Parung Bogor in 2015. The independent variables in this study are the characteristics (education, age, income), knowledge of PHBS, availability resources of PHBS and social support. The dependent variable in this study is a clean and healthy living behaviors (PHBS) with 4 indicators of weighing babies and toddlers regularly, wash hands with clean running water and soap, do activities every day at least 30 minutes and no smoking in the house. The design study is cross-sectional and the chi square test to look at the relationship between independent variables and the dependent variable.
The results showed that there was a significant relationship between income, knowledge and availability of resources for the implementation of PHBS in the village Iwul (p value <0.05). While the factors of age, education and social support showed that no significant relationship to the implementation of PHBS. This research can be a comparison and evaluation of the plan of activities to improve the behavior of a clean and healthy living in the village Iwul particularly on four indicators."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S58679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Hanifatur Ruslana
"Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang tidak baik pada santri merupkan fenomena yang telah lama terjadi dan hampir dijumpai di seluruh pesantren di Indonesia. Pesantren merupakan institusi pendidikan Islam yang berbeda dengan sekolah umum dimana santri belajar 24 jam dan dituntut hidup mandiri. Pesantren memiliki kebudayaan yang berbeda dengan masyarakat luar pesantren salah satunya dalam aspek kesehatan. Praktik PHBS yang buruk menyebabkan munculnya berbagai penyakit pada santri dan mengganggu aktivitas belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik PHBS santri. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan teknik stratified random sampling. Partisipan sebanyak 100 orang santri. Pengukuran menggunakan instrumen penelitian yang disusun berdasar modifikasi penelitian sebelumnya, studi literatur, dan fenomena sosial. Uji statistik menggunakan uji korelasi. Hasil: Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, nilai-nilai kebudayaan, sikap, dan dukungan sosial dengan praktik PHBS santri. Sedangkan usia, tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman mengikuti penyuluhan, tingkat kepadatan aktivitas, dan ketersediaan sarana prasarana tidak memiliki hubungan signifikan dengan praktik PHBS. Rekomendasi: Penelitian ini diharapkan menjadi dasar perawat sekolah memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan sosial budaya untuk mengatasi praktik PHBS yang buruk pada santri.

Poor Clean and Health Living Behavior (CHLB) practices among Islamic boarding school students (santri) are a phenomenon that has long happened and almost found in all Islamic boarding school (pesantren) in Indonesia. Pesantren is an Islamic educational institution different from public schools. Santri study 24 hours and are required to live independently. Pesantren has a different culture from the community outside the pesantren, one of which is in the health aspect. Poor CHLB practices among santri cause illness and disturb learning activities. This research aims to discuss the factors related to CHLB practices among santri. Method: The research design used descriptive-analytic with a stratified random sampling technique. Participants were 100 students. Research measurements used instruments that are prepared based on previous research modifications, study literature, and social phenomena. Statistical tests used correlation tests. Results: The results of the analysis showed a significant relationship between gender, cultural values, attitudes, and social support with the practice of CHLB practices. While age, level of education, knowledge, counseling experience, level of activity density, and availability of infrastructure has no significant relationship with CHLB practices. Recommendation: This research is expected to be the basis for school nurses to provide nursing care with a socio-cultural approach to overcome poor CHLB practices in students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurunissa Pratiwi Sekar Ayu
"Penyakit berbasis lingkungan adalah fenomena penyakit yang dikarenakan keterkaitan manusia dengan faktor lingkungan. 3 penyakit berbasis lingkungan yang diamati pada penelitian ini yaitu ISPA, diare dan penyakit kulit infeksi jamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan masalah kesehatan yang dialami oleh narapidana, kondisi lingkungan serta penerapan perilaku bersih dan sehat serta keterkaitan antar variable di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Jakarta. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan jumlah responden 101 orang. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara kuesioner. Hasil uji statistic diperoleh hasil,terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian ISPA dengan lama menjalani masa tahanan (OR = 2.51 95% CI: 1.10 – 5.72) dan terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian penyakit kulit infeksi jamur dengan kepadatan hunian (OR = 4.33 95% CI: 1.73 – 10.87). Peningkatan akan kesadaran PHBS dan kualitas lingkungan perlu dilakukan.

Environmental based disease is a disease that occurs by the interaction of human body with environment factors. The 3 enviromental based diseases observed in this study are ARI, diarrhea and dermatophytosis on woman prisoners in Women Prison Jakarta. The purpose of thisstudy is to describing the health issue, application of clean and healthy living behavior and the environmental factors such as water quantity and quality, residential density and ventilation. This research is cross sectional study with 101 respondents. The data were collected by questionnary interview. The results of the statical analysis with significance alpha level=0.05 was obtained results, there is a significant association between ARI and detainee period (OR = 2.51 95% CI: 1.10 – 5.72) and there is a significant association between dermatophytosis and residential density (OR = 4.33 95% CI: 1.73 – 10.87). Improvement of application of clean and healthy living behavior and environment quality needs to be done."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Azizah
"PHBS tatanan rumah tangga berarti seluruh anggota di rumah tangga tersebut mampu memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan. PHBS tatanan rumah tangga memiliki 10 Indikator. Menurut website open data, Kota Depok menduduki peringkat ketiga dengan 76.88%. Kelurahan Sawangan di peringkat terendah dengan 43,18%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor predisposisi dan penguat dalam pelaksanaan PHBS tatanan rumah tangga di Kelurahan Sawangan menggunakan teori Green & Kreuter. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif, pendekatan Rapid Assessment Procedures (RAP), dan metode wawancara mendalam dengan 6 orang ibu dengan bayi dan balita sebagai informan utama, seorang Ahli Promosi Kesehatan UPTD Puskemas Sawangan sebagai informan kunci, serta 2 orang Duta Gendis sebagai informan pendukung. Data dianalisis dengan analisis tematik, sehingga didapatkan bahwa PHBS tatanan rumah tangga di Kelurahan Sawangan sudah baik. Seluruh informan memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, sehingga mempengaruhi PHBS tatanan rumah tangga dari individu itu sendiri. Seluruh informan juga merasa mendapatkan dukungan keluarga dan duta gendis, untuk mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan yang mudah, serta sarana dan prasarana yang memadai, sehingga mempengaruhi PHBS tatanan rumah tangga. Sebagian informan tidak merasa mendapakan dukungan dari tenaga kesehatan karena informan tidak menjadi sasaran prioritas penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan karena memiliki PHBS yang baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan kerja sama yang lebih antara tenaga kesehatan dan duta gendis, serta lintas sektor lainnya, seperti pemangku kebijakan, tokoh masyarakat, serta anggota keluarga agar dapat mempertahankan cakupan PHBS tatanan rumah tangga di Kelurahan Sawangan, atau meningkatkan cakupannya menjadi lebih baik.

PHBS in the household order means that all members in the household are able to maintain, improve and protect health. PHBS household order has 10 indicators. According to the open data website, Depok City is in third place with 76.88%. Sawangan Village is in the lowest rank with 43.18%. The purpose of this study was to describe the predisposing and reinforcing factors in the implementation of PHBS in households in Sawangan Village using the Green & Kreuter theory. This study used a qualitative design, the Rapid Assessment Procedures (RAP) approach, and in-depth interview methods with 6 mothers with infants and toddlers as the main informants, a Health Promotion Specialist at UPTD Puskemas Sawangan as a key informant, and 2 Duta Gendis as supporting informants. The data were analyzed using thematic analysis, so that it was found that the PHBS of the household order in Sawangan Village was good. All informants had good knowledge and attitudes, thereby influencing PHBS of the household order of the individual himself. All informants also felt that they had the support of their families and gendis ambassadors, to get easy access to health services, as well as adequate facilities and infrastructure, thus influencing the PHBS of the household order. Some informants did not feel that they had received support from health workers because the informants were not the priority targets for counseling conducted by health workers because they had good PHBS. Therefore, it is necessary to carry out more collaboration between health workers and gendis ambassadors, as well as other cross-sectors, such as policy makers, community leaders, and family members so that they can maintain the coverage of PHBS in the household order in Sawangan Village, or increase the coverage for the better.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrizal
"Lingkungan dan perilaku mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan selain faktor pelayanan kesehatan dan keturunan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Keluarga merupakan perwujudan Paradigma Sehat dalam budaya hidup keluarga yang berorientasi sehat dalam meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental spiritual maupun sosial. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) keluarga yang dipilih dalam penelitian ini adalah jamban, air bersih dan sampah.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Keluarga di Kabupaten Bungo Tahun 2002 serta faktor yang paling dominan berhubungan. Penelitian ini merupakan rancangan potong lintang (Cross Sectional) untuk melihat hubungan pendidikan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, pengetahuan sikap, status ekonomi, keterjangkauan terhadap sumber air bersih, sarana stimulan, keluarga binaan dan penyuluhan. Sebagai responden adalah ibu rumah tangga yang berjumlah 150 orang yang dipilih secara acak sederhana setelah dilakukan stratifikasi proporsional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jumlah anggota keluarga, pengetahuan dan penyuluhan berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada keluarga di Kabupaten Bungo Tahun 2002. Sementara faktor pendidikan, pekerjaan, sikap, status ekonomi, sarana stimulan keterjangkauan terhadap sumber air bersih dan keluarga binaan tidak berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada keluarga. Dari hasil analisis multivariat, ternyata pengetahuan yang paling erat hubungannya dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada keluarga, dimana ibu yang mempunyai pengetahuan tinggi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berpeluang bagi keluarganya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sebesar 6,4 kali dibandingkan dengan pengetahuan rendah
Guna meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada keluarga di Kabupaten Bungo, maka puskesmas perlu melakukan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama ibu rumah tangga melalui penyuluhan, seperti pemutaran film dan konseling. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten perlu pula menjalin hubungan kemitraan lintas program dan lintas sektoral dengan lembaga swadaya masyarakat dan pihak swasta untuk membantu penyebaran informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat, serta perlu secara terus-menerus dilakukan serta dikembangkan daerah pernbinaan keluarga seperti yang telah dilakukan melalui Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG).

Environment and Behaviour have the great effect to influence health grade, beside health services and genetic factors. The family's Clean and Healthy Behaviour (PHBS) is the implementation of Paradrgrna Sehat (Health Paradigm) in family's culture that has a health orientation in their live to increase, maintenance, and protect their physics, mental spiritual, and social's health. The indicator that use in this research of the family's Clean and Healthy Behaviour are toilet, clean water, and trash.
This research has an objective to gather the information of the big pictures and factors that related to the family's Clean and Healthy Behaviour in Kabupaten Bungo in 2002, and to figure the dominant factor. This research is a Cross Sectional research, to find out the connection between education backgrounds, numbers of family's members, occupation, attitude, economy status, the clean water's sources range, stimulant facilities, elucidation and well-train family. The writer had done some proportional stratification and using a simple randomly selected to choose 150 housewives to be respondents.
The result's shows that the numbers of family's members, knowledge, and health information is related to the family's Clean and Healthy Behaviour live (PHBS) in Kabupaten Bungo in 2002. Other factors, such as, education background, occupation, economy status, stimulant facilities, clean water's source range and elucidation family had no related to family's clean and health lives. From multi-variant analysis's results, we found out that the education and knowledge factors are the most influenced factors to family's clean and health lives, and high knowledge the housewives to clean and health behaviour lives 6,4 x from low knowledge.
To increasing the family's clean and health lives (PHBS) in Kabupaten Bungo, the public health center (Puskesmas) should conducts the activities that add and increase the society's knowledge, especially the housewives, by giving information through watching health's live movies and counselling. The Health Department of Kabupaten Bungo should conduct the partnership between cross-program and cross-sector with non-government organizations, and private to spread the family's clean and health lives program in continuing scale and also should conduct the family's elucidations program just like The Family Health and Nutrient Project (KKG) did.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>