Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maharetta Cipta Umbara
Abstrak :
Saat ini banyak dikembangkan dengan teknologi pencangkokan material non polar Poletilene (PE) dengan material polar seperti poliamid (PA), maleic anhydride (MA) untuk mendapatkan pelembut yang mempunyai karakteristik yang stabil. Pada pencangkokan PA pada PE masih terbentuk gumpal gumpalan dan butir-butiran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan pencangkokan MA dalam bentuk MA 25% solution pada PE 25% solution dengan menggunakan katalis ammonium persulfate (APS) dan penetral amino-metil-propanol (AMP) dalam kemurnian 95%, sehingga menghasilkan pelembut yang stabil tanpa terjadi penggumpalan dan butiran. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi perubahan ikatan karbon dengan menggunakan Fourier Transform Infra-Red (FTIR). Dengan instrumen FTIR terlihat adanya perubahan ikatan PE dari C-O menjadi C-N yang ditandai dengan puncak intensitas gelombang 1090 cm-1 pada MA 7% dan 9%, serta terbentuknya ikatan baru pada PE setelah dicangkok dengan MA yaitu N-H yang ditandai dengan puncak intensitas gelombang 2000 cm-1. Selain analisis perubahan ikatan PE-g-MA, juga dilakukan pengukuran derajat keasaman, ukuran partikel, kekentalan larutan, kadar padat, dan kelembutan bahan. Dari karakterisasi tersebut terlihat PE-g-MA 9% pada suhu 95_C adalah PE-g-MA yang paling stabil. Hal ini ditandai dengan terbentuknya perubahan ikatan dari ikatan C-O menjadi ikatan C-N, C=O, C O dan ikatan baru yaitu N-H serta tidak terjadinya penggumpalan dan pemisahan larutan pada saat pendinginan. ......Recent development in the technology of fabric softener involves grafting of non polar poyethylene ( PE) with polar substances like polyamide ( PA) and maleic anhydride (MA). One of the problems associated with this grafting process is the formation of lumps and granules. To overcome this problem, ammonium persulphate ( APS) as catalyst together with amino- metil- propanol (AMP) having 95% purity as neutralizing agent will be used in grafting 25% MA solution with 25% PE solution. Characterization of the synthesized product includes chemical, bonds identification using Fourier Transform Infra-Red ( FTIR) spectroscopy, viscosity, solid content and softness. The information obtained from FTIR spectroscopy shows that C-O bonds have been replaced by C-N, C=O, C O bonds and that previously absent N-H bonds are formed. As a whole , this study also shows that PE-g-MA 9% synthesized at 95_C is the most stable solution without the formation of lumps nor separation upon cooling.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52312
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Wangsa Widjaja Z.
Abstrak :
Naskah ini adalah laporan hasil penelitian tentang hukum dagang mengenai surat berharga dan perkembangan hukum (bilyet giro) melalui jalur formal dan jalur sosiologis yang bertujuan untuk menjawab satu pertanyaan akademis, yaitu sampai sejauh manakah Surat Keputusan Bank Indonesia yang mengatur tentang Bilyet Giro adalah efektif?

Penelitian ini merupakan penelitian normatif dan emperis, metode yang dipakai adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Data yang didapat dari responden baik secara lisan maupun tertulis akan dipelajari secara utuh dan disusun dalam bentuk tabulasi.

Penelitian pertama-tama dilakukan pada data sekunder, yaitu literatur-literatur yang ditulis para penulis Indonesia maupun asing mengenai hukum dagang tentang surat berharga, kitab undang-undang hukum dagang, Kitab undang-undang hukum perdata dan yurisprudensi Mahkamah Agung. Penelitian empenis dilakukah terhadap data primer di lapangan, yaitu data kliring masuk dengan mengambil percontohan di sepuluh Cabang Bank BNI di Jakarta dan data perputaran dan penggunaan bilyet giro dari Bank Indonesia. Penelitian di lapangan juga dilengkapi dengan mewawancarai petugas dan pejabat bank serta nasabah-nasabah bank yang bersangkutan.

Kerangka teoritis dalam penelitian hukum sosiologis ini bertolak dart teori beslissingenleer (ajaran tentang keputusan) dari Tex Haar yang mencakup dua hal pokok sebagai berikut: 1. Apabila para warga masyarakat berperilaku yang ternyata didasarkan pada keyakinan bahwa masyarakat menghendakinya dan dapat memaksakan hal itu apabila dilalaikan, hal itu dapat dinamakan pernyataan hukum dari warga-warga masyarakat. 2. Tidak ada suatu alasan untuk menyebut hal lain sebagai hukum, kecuali apabila pernyataan-pernyataan yang mengandung hukum berasal dari pejabat-pejabat hukum yang telah diangkat. Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah definisi-definisi sebagaimana tercantum dalam Undang Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/32/KEP/DIR tanggal 4 Juli 1995 tentang Bilyet Giro yang dijadikan acuan dalam penelitian ini. Penulis berkesimpulan bahwa Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/32/KEP/DIR tanggal 4 Juli 1995 cukup efektif, tetapi perlu penyempurnaan sesuai kebutuhan masyarakat. Perkembangan hukum tidak saja melalui jalur formal, tetapi juga dapat mencari jalan keluar melalui jalur sosiologis. Pengalihan bilyet giro kepada pemegang kedua dan berikutnya serta pembatalan bilyet giro hilang dapat diterima dari sudut teori dan sosiologis. Bilyet giro mempunyai fungsi, yang sama dengan surat berharga lainnya seperti halnya cek dan wesel, yaitu sebagai alat pembayaran (betaalmiddel). Penarik bilyet giro hendaknya mengisi bilyet giro secara lengkap, benar den jelas sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia sebaiknya secara berkala memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan melindungi pemegang yang jujur kiranya Bank Indonesia dapat meninjau kembali ketentuan mengenai bilyet giro, khususnya mengenai : 1. Klausul "endosemen/penyerahan tidak diakui" dipunggung bilyet giro kiranya dapat dihapuskan karena landasan hukumnya telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. 2. Mengenai pembatalan bilyet giro hilang agar diatur secara tegas dalam SK DIR BI.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T9860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zeffry Alkatiri
Abstrak :
This article observes collective action of Toa Pe Kong celebration in the public space during Post-New Order era in Slawi, Central Java. This celebration involves local people from different religions and cultures. Why this celebration can be done after New Order? What aspect functions as collective bond among Slawi plural society? Using historical and cultural sources, this study analyses function and meaning of the ritual in relation to the collective aspect of Toa Pe Kong celebration.
2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Julyta Puspa Maulana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi perencanaan perpajakan bagi e-commerce business to consumer untuk memperoleh laba optimal dengan efisiensi pajak. Permasalahan yang diangkat yaitu pemilihan jenis bentuk usaha yang tidak tepat akan berdampak pada besarnya pajak yang harus dibayarkan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Teori yang digunakan adalah teori menejemen pajak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT. X akan memperoleh laba optimal jika mendirikan kantor representatif atau TRO (Trade Representative Officer) dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam P3B (Persetujuan Penghindaran Pajak Bergnda) Indonesia-Selandia Baru pasal 5 ayat 4. Penelitian ini terbatas pada e-commerce Business to Consumer saja, tidak pada semua bentuk e-commerce, dan terbatas pada P3B Indonesia-Selandia Baru. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang tepat serta solusi efisiensi pajak bagi PT.X dan e-commerce cross borders lainnya.
This study aims to provide tax planning solutions for e-commerce business to consumer in order to obtain optimal profits with tax efficiency. The problem raised is the selection of the type of business that is not right will have an impact on the amount of tax that must be paid and the profits derived by the company. The theory used is the theory of tax management. This research uses a qualitative method with a case study strategy. The results of this study indicate that PT. X will get an optimal profit if it establishes a representative office or TRO (Trade Representative Officer) with the provisions as regulated in the Indonesia-New Zealand Tax Avoidance Agreement Article 5 paragraph 4. This research is limited to Business to Consumer e-commerce only, not in all forms of e-commerce, and limited to P3B Indonesia-New Zealand. The benefit of this research is to provide precise information and tax efficiency solutions for PT.X and other cross borders e-commerce
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Melya Dyanasari
Abstrak :
Saat ini banyak dikembangkan dengan teknologi pencangkokan material non polar Poletilene (PE) dengan material polar seperti poliamid (PA), maleic anhydride (MA) untuk mendapatkan pelembut yang mempunyai karakteristik yang stabil. Pada pencangkokan PA pada PE masih terbentuk gumpal gumpalan dan butir-butiran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan pencangkokan MA dalam bentuk MA 25% solution pada PE 25% solution dengan menggunakan katalis ammonium persulfate (APS) dan penetral amino-metil-propanol (AMP) dalam kemurnian 95%, sehingga menghasilkan pelembut yang stabil tanpa terjadi penggumpalan dan butiran. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi perubahan ikatan karbon dengan menggunakan Fourier Transform Infra-Red (FTIR). Dengan instrumen FTIR terlihat adanya perubahan ikatan PE dari C-O menjadi C-N yang ditandai dengan puncak intensitas gelombang ??1090 cm-1 pada MA 7% dan 9%, serta terbentuknya ikatan baru pada PE setelah dicangkok dengan MA yaitu N-H yang ditandai dengan puncak intensitas gelombang ??2000 cm-1. Selain analisis perubahan ikatan PE-g-MA, juga dilakukan pengukuran derajat keasaman, ukuran partikel, kekentalan larutan, kadar padat, dan kelembutan bahan. Dari karakterisasi tersebut terlihat PE-g-MA 9% pada suhu 95??C adalah PE-g-MA yang paling stabil. Hal ini ditandai dengan terbentuknya perubahan ikatan dari ikatan C-O menjadi ikatan C-N, C=O, C O dan ikatan baru yaitu N-H serta tidak terjadinya penggumpalan dan pemisahan larutan pada saat pendinginan. ......Recent development in the technology of fabric softener involves grafting of non polar poyethylene ( PE) with polar substances like polyamide ( PA) and maleic anhydride (MA). One of the problems associated with this grafting process is the formation of lumps and granules. To overcome this problem, ammonium persulphate ( APS) as catalyst together with amino- metil- propanol (AMP) having 95% purity as neutralizing agent will be used in grafting 25% MA solution with 25% PE solution. Characterization of the synthesized product includes chemical, bonds identification using Fourier Transform Infra-Red ( FTIR) spectroscopy, viscosity, solid content and softness. The information obtained from FTIR spectroscopy shows that C-O bonds have been replaced by C-N, C=O, C O bonds and that previously absent N-H bonds are formed. As a whole , this study also shows that PE-g-MA 9% synthesized at 950C is the most stable solution without the formation of lumps nor separation upon cooling.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25129
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Melya Dyanasari
Abstrak :
Saat ini banyak dikembangkan dengan teknologi pencangkokan material non polar Poletilene (PE) dengan material polar seperti poliamid (PA), maleic anhydride (MA) untuk mendapatkan pelembut yang mempunyai karakteristik yang stabil. Pada pencangkokan PA pada PE masih terbentuk gumpal gumpalan dan butir-butiran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan pencangkokan MA dalam bentuk MA 25% solution pada PE 25% solution dengan menggunakan katalis ammonium persulfate (APS) dan penetral amino-metil-propanol (AMP) dalam kemurnian 95%, sehingga menghasilkan pelembut yang stabil tanpa terjadi penggumpalan dan butiran. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi perubahan ikatan karbon dengan menggunakan Fourier Transform Infra-Red (FTIR). Dengan instrumen FTIR terlihat adanya perubahan ikatan PE dari C-O menjadi C-N yang ditandai dengan puncak intensitas gelombang ??1090 cm-1 pada MA 7% dan 9%, serta terbentuknya ikatan baru pada PE setelah dicangkok dengan MA yaitu N-H yang ditandai dengan puncak intensitas gelombang ??2000 cm-1. Selain analisis perubahan ikatan PE-g-MA, juga dilakukan pengukuran derajat keasaman, ukuran partikel, kekentalan larutan, kadar padat, dan kelembutan bahan. Dari karakterisasi tersebut terlihat PE-g-MA 9% pada suhu 95??C adalah PE-g-MA yang paling stabil. Hal ini ditandai dengan terbentuknya perubahan ikatan dari ikatan C-O menjadi ikatan C-N, C=O, C O dan ikatan baru yaitu N-H serta tidak terjadinya penggumpalan dan pemisahan larutan pada saat pendinginan. ......Recent development in the technology of fabric softener involves grafting of non polar poyethylene ( PE) with polar substances like polyamide ( PA) and maleic anhydride (MA). One of the problems associated with this grafting process is the formation of lumps and granules. To overcome this problem, ammonium persulphate ( APS) as catalyst together with amino- metil- propanol (AMP) having 95% purity as neutralizing agent will be used in grafting 25% MA solution with 25% PE solution. Characterization of the synthesized product includes chemical, bonds identification using Fourier Transform Infra-Red ( FTIR) spectroscopy, viscosity, solid content and softness. The information obtained from FTIR spectroscopy shows that C-O bonds have been replaced by C-N, C=O, C O bonds and that previously absent N-H bonds are formed. As a whole , this study also shows that PE-g-MA 9% synthesized at 950C is the most stable solution without the formation of lumps nor separation upon cooling.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41203
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Prayitno
Abstrak :
To obtain the suitable Material for solving set-off problem in intaglio printing, we found the additive which are made from mixed waxs of polyethylene wax (PE wax), polytetrafluorethylene wax (RIFE wax) and carnauba wax. PE wax and PTFE wax used as already in mixed, form which called polyfluo wax. In it's production, polyfluo wax was mixed with carnauba wax in 97 % with 3 % proportion, this mixed was added with solvent in 70 To wax with 30 °/o proportion of solvent and it is heated up to 120 ° C and stirred up, then cooling off until reach the room temperature, this additive called anti set-off. In processing of intaglio printing, the ink used was added by 4 % of this additive to obtain the result of intaglio printing without set-off problem.
Untuk mendapatkan bahan yang cocok dalam upaya mengatasi terjadinya set-off pada hasil cetak intaglio, diperoleh bahan additive yang dibuat dan campuran bahan wax, yaitu wax Poliethilen (wax PE), wax Palitetrafluorethilen (wax PTFE) dan wax Camauba. Wax PE dan wax PTFE yang digunakan sudah berupa campuran yang disebut dengan wax Polifluo. Dalam pembuatannya wax Polifluo dicampur wax Carnauba dengan perbandingan 97 % dan 3 %. Selanjutnya campuran wax ini ditambah dengan solvent dengan perbandingan 70 % wax dan 30 % solvent lalu dipanaskan sambil diaduk sampai temperatur 120 ° C , kemudian didinginkan perlahan-lahan sampai terperatur kamar. Behan additive yang dibuat ini disebut anti set-off. Dalam proses cetak intaglio tinta yang akan digunakan ditambah dengan bahan additive ini sebanyak 4 %, agar hasil cetak intaglio yang didapat tidak mengalami set-off.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudin Rajah
Abstrak :
Heavy Baby Born To lower (BBLR) hitherto remain to be the problem of health in many state, because becoming one of the cause of death of baby which directly depict social status of economics an state. Proportion of BBLR in Indonesia still high that is 7-14%, this matter affect to health status in Indonesia. One of the factor causing it is PE-E. Number occurence of preelclampsialeklampsia nationally still high enough, which directly affect with premature birth height, age gestational for small (SGA), and death of perinatal of this Research is done/conducted to know influence of preeklampsia/eklampsia at pregnant mother to the happening of heavy baby born to lower. This Research represent analytic study with device research of control case do not berpandanan. Case is borne baby with heavy criterion of body born less than 2500 gram (< 2500 gram), good less month; moon, enough month;moon and also more specified month; moon (diagnostia) by doctor, while control is borne by baby is body weighing born = 2500 gram (comparison of control and case 1:1). Data processing use software of computer, analysis done/conducted with logistics regresi.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Dwi Rahayu
Abstrak :
Sebelum mengambil keputusan investasi diperlukan analisis yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang optimal dan mengurangi risiko yang ada. Salah satu analisis yang bisa dilakukan adalah analisis fundamental untuk mencari nilai wajar dari suatu saham yang dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan investasi baik membeli, menahan atau menjual saham. Berdasarkan hasil perhitungan valuasi saham menggunakan metode Free Cash to Equity, harga saham ADRO undervalued dengan nilai wajar menurut skenario optimis Rp 2.146 dan skenario pesimis Rp 1.930 sementara harga saham ADRO per tanggal 30 September 2011 adalah Rp 1.720. Perhitungan nilai wajar dengan PE ratio sebesar Rp 2,911 dibandingkan dengan harga pasar per 31 Desember 2011 sebesar Rp 1,770 juga memberikan hasil harga saham ADRO undervalued. ......Before taking an investment decision it is required to make accurate analysis in order to maximize gains and minimize losses. Fundamental analysis can be used to find the fair value of stock as a basis for investment decision whether to buy, hold or sell. Based on calculation on valuation of share using Free Cash to Equity method, the market price of Adaro share is undervalued. The fair value of Adaro share are Rp 2.146 (optimistic scenario) and Rp 1.930 (pessimistic scenario) while the market price as on September 30, 2011 is Rp 1.720. Calculation of intrinsic value using PE ratio resulting amount of Rp 2,911 compared with the market price of December 31, 2011 amounts Rp 1,770 also shows the ADRO is still undervalued.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29976
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Triyuni Sakdiah
Abstrak :
Penelitian ini untuk melihat gambaran faktor sosiodemografi menurut orang (umur, jenis kelamin), tempat (kelurahan), waktu (bulan, tahun), penyelidikan epidemiologi (PE), fogging fokus (FF) dan hubungan angka bebas jentik (ABJ) dengan kejadian kasus DBD di Kecamatan Tanjungkarang Timur Kota Bandar Lampung tahun 2005-2008. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan disain korelasi. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Data sekunder berasal dari Dinas Kesehatan Kota, Kantor Kecamatan Tanjungkarang Timur dan BPS Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian didapatkan: angka insiden tertinggi pada kelompok umur 5-14 tahun (487 per 100.000 penduduk), jenis kelamin laki-laki (320 per 100.000 penduduk), Kelurahan Rawa Laut (346 per 100.000 penduduk), bulan Januari tahun 2007 (56 per 100.000 penduduk). Hasil kegiatan PE telah mencapai 100 % sementara hasil kegiatan FF dan PJB masih di bawah standar (31,6 % - 58,9 % untuk FF dan 47% - 92% untuk PJB). Hubungan ABJ dengan kejadian kasus DBD tahun 2005-2007 menunjukkan hubungan tidak bermakna sedangkan tahun 2008 didapatkan hubungan bermakna. Semua analisis berpola negatif artinya semakin tinggi ABJ semakin rendah AI. Disarankan untuk lebih memfokuskan penanggulangan dan pencegahan DBD pada kelompok umur 5-14 tahun (usia sekolah) dengan mengaktifkan PSN melalui UKS. Kelurahan Rawa Laut diharapkan selalu melaksanakan PSN bekerjasama dengan lintas sektoral agar pelaksanaan PE dapat ditindaklanjuti dengan FF. Pemilihan lokasi pada PJB dengan randomisasi dan pemeriksaan dilakukan di dalam rumah dan di luar rumah serta TTU. Sosialisasi Promkes dilakukan dengan distribusi leaflet dan lembar balik serta lebih mengaktifkan peran Pokja/Pokjanal. ......This research aims to find out description of socio-demography factors based on people (age, sex), place (Sub-sub district), time (month, year), epidemiology investigation (PE) and fogging focus (FF) correlating to number of mosquito larva level (ABJ) with incident of DBD cases in Sub-District of East Tanjungkarang Timur Bandar Lampung City Year 2005-2008. Type of this research was descriptive with correlation design. Analysis used univariate and bivariate. Secondary data were obtained from Agency of City Health, Sub-District Bureau of East Tanjungkarang and Statistical Bureau Center (BPS) of Bandar Lampung City. Research results showed: number of high incidents at age group of 5-14 year (487 per 100,000 populations), male (320 per 100,000 population), Subsub district of Rawa Laut (346 per 100,000 population), January year 2007 (56 per 100,000 population). Result of PE activities had reached 100% while result of FF and PJB are still under standard (31.6%-58.9% for F and 47%-92% for PJB). Correlation between ABJ and Incident of DBD cases year 2005-2007 showed meaningless relation while in year 2008 it was significant relation. All of analysis got negative pattern which meant higher mosquito larva level (ABJ) lower AI. It is suggest to the government to focus more in handling and preventing of DBD at age group of 5-14 year (school age) by activating PSN through UKS. Sub-sub district of Rawa Laut was expected to cooperate intensively with cross sectional communities, to hold PSN as implementation of PE could be operated together with FF. Choice of PJB location done by randomizing and investigating should be carried out either in or out of house and in public areas (TTU). Socialization of health promotion (Promkes) should be implemented using distribution of leaflets and sheets back papers and also activating roles of working group (Pokja)/Pokjanal.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library