Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A.Tatiani Hartanti Adriantini
"Sejak awal tahun 1960, masalah kontaminasi minyak bumi oleh mikroorganisme telah menarik perhatian para peneliti. Jenis kapang yang paling sering dijumpai pada bahan tersebut adalah Cladosporium resinae (Lindau) de Vries. Kapang ini dikenal sebagai perusak bahan bakar, dan menyebabkan korosi pada tangki-tangki penyimpanan serta menyumbat filter pada saluran bahan bakar pesawat terbang. Sampai saat ini belum ditemukan cara ynag paling efektif untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh kapang tersebut. Penelitian mengenai aspek-aspek biologis dari C. resinae seringkali menemui hambatan, karena kapang ini biasanya kehilangan kemampuan untuk menghasilkan konidia setelah dibiakkan beberapa kali. Karena itu perlu dicari medium yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kapang ini. Dalam penelitian ini, C. resinae ditumbuhkan pada medium PDA (Potato Dextrose Agar) dan MEA (Malt Extract Agar) dengan sembilan variasi pH, yaitu: pH 3,0 - pH 7,0 dengan rentang 0,5. Inkubasi dilakukan pada suhu ruang (kurang lebih 30 derajat Celsius) selama 6 hari. Pengukuran pertumbuhan dilakukan dengan cara mengukur diameter koloni menggunakan jangka sorong. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa C. resinae tumbuh baik pada medium PDA dengan pH 3,5 atau medium MEA dengan pH 3,5."
1987
S-Pdf (sedang dalam proses digitalisasi)
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radytya Dharma Priwanto
"Perkembangan peralatan handheld dewasa ini sangatlah pesat, terutama PDA. Kemampuannya semakin tinggi dan memiliki fitur konektivitas yang lengkap, salah satunya adalah Wi-Fi. Terkait dengan distributed learning environment, PDA merupakan suatu alat yang tepat untuk penggunaan di masa datang, mengingat PDA telah memiliki fasilitas Wi-Fi serta ukurannya yang kecil sehingga mudah dibawa bepergian. Salah satu aplikasi yang merupakan perwujudan sederhana dari distributed learning environment adalah shared -working space. Aplikasi tersebut mampu untuk melakukan hal-hal seperti chatting dan shared -whiteboard. Pada skripsi ini dirancang dan diimplementasikan aplikasi shared -working space tersebut pada peralatan handheld yaitu PDA.
Perancangan dilakukan dengan menggunakan Unified Modelling Language dan direpresentasikan ke dalam diagram-diagram yaitu diagram use case, class, activity, dan state. Kemudian implementasi dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Ewe yang identik dengan Java 2 Standard Edition, hanya saja menggunakan class library yang berbeda. Hasil yang diperoleh antara lain, user yang menggunakan aplikasi ini dapat melakukan chatting. Kemudian melalui fungsi shared -whiteboard, user dapat mengirim gambar kepada user lain.
Selain hal tersebut, sesuai dengan proses rekayasa perangkat lunak maka dilakukanlah pengujian untuk mengetahui bagaimana fungsionalitas dan performa aplikasi yang telah berhasil dibuat. Pengujian yang dilakukan antara lain one-way delay, throughput, dan proses overhead. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu kegiatan perkuliahan untuk masa mendatang. Mengingat kebutuhan akan distributed learning environment semakin tak terelakkan selling dengan perkembangan teknologi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Junartho
"High mortality in Indonesia, caused by acute coronary syndrome, has reached 26 %. In 10 years, National housing health survey or Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional ( SKRTN), under health departement of Republic of Indonesia, stated mortality which is caused by acute coronary syndrome has increased enourmously. It can be avoided by doing early acute coronary syndrome detection like ECG recording. Anyway, some those patients rarely do ECG recording because of expenses and time. By using Blutooth feature on PDA (Personal Digital Assistant) or a Bluetooth dongle on computer, a Telecardiology can be done anywhere and anytime so that coronary syndrome can be detected earlier by medics. Telecardiology research used a microcontroler, a computer and a PDA to record ECG signals. ECG recording is taken in real-time then stored in computer or PDA data base. To detec QRS waves in ECG signals, PanTompkins were used."
[Place of publication not identified]: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi, 2009
620 JURTEL 14:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, M. Halim K.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Dasraf
"Latar Belakang: Duktus arteriosus persisten (patent ductus arteiosus, PDA) merupakan penyakit jantung bawaan yang sering ditemukan pada bayi, terutama bayi prematur. Ekokardiografi menjadi baku emas untuk mendiagnosis PDA dengan gangguan hemodinamik signifikan (hs-PDA) pada bayi prematur. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa, pemeriksaan biomarker darah Amino-Terminal pro-Brain Natriuretic Peptide (NT-proBNP) bermanfaat untuk diagnosis dan penatalaksanaan hs-PDA. Namun, di Indonesia penelitian seperti ini belum pernah dilakukan; padahal akurasi diagnostik NT-proBNP untuk hs-PDA sangat dipengaruhi oleh karakteristik assay (assay kit dan nilai ambangnya), serta karakteristik pasien (gestational dan usia kronologis).
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara nilai NT-proBNP dan hs-PDA
Metode: Penelitian potong lintang dilakukan di RSCM dari bulan Desember 2015? Febuari 2016 terhadap 49 neonatus prematur dengan usia gestasi <37 minggu dan berat lahir di bawah 2000 gram. Diagnosis PDA dipastikan dengan menggunakan ekokardiografi. Pasien dikelompokkan menjadi kelompok tanpa PDA, non hs-PDA dan hs-PDA. Pemeriksaan NT-proBNP dikerjakan pada neonatus dengan PDA, kemudian dibandingkan nilai NT-proBNP pada kelompok non hs-PDA dan hs-PDA.
Hasil: Pada 49 subyek yang diteliti, terdapat 33 neonatus dengan PDA, 16 diantaranya dengan hs-PDA. Terdapat korelasi bermakna antara nilai NT-proBNP dengan hs-PDA (p<0,0001).
Kesimpulan: Peningkatan NT-proBNP berkorelasi dengan PDA hemodinamik signifikan.

Background: Persistent ductus arteriosus is one of the most frequently congenital heart disease found in infant mainly in preterm infant. Echocardiography is the gold standard for the diagnosis of hemodinamically significant patent ductus arteriosus (hs-PDA) in preterm neonates. There are few studies demonstrate that the examination of simple blood assay such as N Terminal-proBrain Natriuretic Peptide (NT- proBNP) may be useful in determining the diagnosis and management of hs-PDA. However in Indonesia there are no studies have been done before even though the level of NT-proBNP accuracy in determining hs-PDA is influenced by the assay kit, and the characteristic of the patient (gestational age and chronological age).
Objective: To determine the association between NT-proBNP level and the prevalence of hs-PDA.
Methods: Across sectional study was conducted at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital from Desember 2015 to February 2016. Forty-nine preterm neonates with gestational age less than 37 weeks and birthweight of less than 2000 gram were performed echocardiography to determine PDA, subsequently these patients were divided into three groups: non PDA, non hs-PDA, and hs-PDA. Further, in the non hs-PDA and hs-PDA groups, blood NT pro-BNP was examined. We then compared the level of NT pro-BNP between these groups.
Results: Among 49 neonates, there were 33 patients with PDA, of those 16 patients were hs-PDA. There was an association between the level of NT pro-BNP and hs-PDA (p<0,0001).
Conclusion: This study found a significant association between the NT-proBNP level and hs-PDA"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjorang, Christine N S
"Latar Belakang : Terdapat dua modalitas terapi paliatif pada populasi pasien penyakit jantung bawaan biru pulmonary duct dependent yaitu intervensi kateterisasi dengan PDA stent dan pembedahan dengan mBTT shunt. Sampai saat ini belum ada penelitian yang membandingkan luaran kedua tindakan paliatif ini pada usia yang lebih tua.
Tujuan: Mengetahui luaran tindakan PDA stent dibandingkan dengan mBTT shunt sebagai terapi paliatif pada pasien penyakit jantung bawaan sianotik dengan pulmonary duct dependent.
Metode : Dilakukan studi kohort retrospektif menggunakan data sekunder terhadap 143 pasien yang menjalani terapi paliatif PDA stent dan mBTT shunt pada periode Agustus 2016 sampai Agustus 2022 di RS Pusat Jantung Harapan Kita. Dilakukan pemantauan selama perawatan hingga 30 hari pasca tindakan.
Hasil: Total 143 pasien yang dimasukkan ke dalam analisis luaran primer dan sekunder; 43 pasien menjalani PDA stent dan 100 pasien menjalani mBTT shunt dengan median usia kelompok PDA stent 110 (31-1498) hari dan kelompok mBTTshunt 174.5 (30-1651) hari. Komposit luaran primer tidak bermakna pada kedua kelompok meliputi mortalitas 30 hari (6(14%) vs 14 (14%), p=1,000), reintervensi (1(2,3%) vs 7 (7%),p = 0,436) , dan rehospitalisasi 30 hari (0(0%) vs 2(2%),p=0,319). Analisis luaran sekunder didapatkan angka lama rawat inap ICU lebih pendek pada kelompok PDA stent(2 (0-16) hari vs 4 (1-63) hari, p =0,002).
Kesimpulan: PDA stent memiliki luaran yang tidak berbeda dengan tindakan mBTT shunt pada komposit luaran meliputi mortalitas 30 hari, reintervensi, dan rehospitalisasi 30 hari namun berbeda bermakna pada lama rawat ICU.

Background: There are two modalities of palliative therapy in the population of patient with pulmonary duct dependent which is catheterization intervention with PDA stent and surgery with BTT shunt. To date, there have been no studies that have compared the outcomes of these two palliative strategy in older age.
Objectives: To determine the outcome of PDA stent compared to mBTT shunt as palliative therapy in patients with pulmonary duct dependent congenital heart disease.
Methods: A retrospective cohort study was conducted using secondary data on 143 patients undergoing palliative therapy for PDA stents and mBTT shunts from August 2016 to August 2022 at National Cardiovascular Center Harapan Kita. Monitoring was carried out during treatment up to 30 days after the procedure.
Results : A total of 143 patients were included in the primary and secondary outcome analysis; 43 patients underwent PDA stent and 100 patients underwent mBTT shunt with median age of PDA stent group 110 (31-1498) days and mBTT shunt group 174.5 (30-1651) days. Primary outcome composite was not significant in both groups including 30 days mortality (6(14%) vs 14(14%), p=1.000), reintervention (1(2.3%) vs 7(7%),p=0.436) , and 30 days rehospitalization (0(0%) vs 2(2%),p=0.319). Secondary outcome analysis showed shorter ICU length of stay in the PDA stent group (2 (0-16) days vs 4 (1-63) days, p = 0.002).
Conclusion: PDA stent has an outcome that is not different from the mBTT shunt procedure in the composite outcome including 30 days mortality, reintervention, and 30 days rehospitalization but significantly different in ICU length of stay.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Tatiani Hartanti Adriantini
"ABSTRAK
Sejak awal tahun 196O, masalah kontaminasi minyak bumi
oleh mikroorganisme telah menarik perhatian para peneliti.
Jenis kapang yang paling sering dijurapai pada bahan tersebut
adalah Cladogporium resinae (Lindau) de Vries. Kapang ini dikenal sebagai perusak bahan bakar, dan menyebabkan korosi pada tangki-tanki penyimpanan serta menyumbat filter pada saluran bahan bakar pesawat terbang.
Sampai saat ini belum ditemukan cara yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh kapang tarsebut. Penelitian mengenai aspek-aspek biologis dari C. resinae
seringkali menemui hauibatan, karena kapang ini biasanya kehilangan kemampuan untuk menghasilkan konidia setelah dibiakkan beberapa kali. Karena itu perlu dicari medium yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kapang ini.
Dalara.penelitian ini, C. resinae ditumbuhkan pada medium
PDA (Potato Dextrose Agsu») dan MEA (Malt Extract Agar) dengan
sembilan variasi pH, yaitu: pH 3,0 - pH 7,0 dengan rentang 0,5. Inkubasi dilakukan pada suhu ruang {- 30°C) selama 6 hari. Pengukuran pertumbuhan dilakukan dengan cara mengukur diameter koloni\menggunakan jangka sorong.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa C. resinae
tumbToh baik pada medium PDA dengan pH 3,5 atau medium MEAdengan
pH 3,5.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Henrina
"ABSTRAK

Memprediksi kapasitas aksial fondasi tiang menggunakan metode langsung masih dianggap kurang mudah. Estimasi kapasitas tiang biasanya diperoleh setelah konstruksi selesai dan metode lapangan seperti loading test atau PDA test digunakan untuk memperoleh nilai kapasitas akasial di lapangan. Penelitian ini membahas estimasi dari 8 proyek di Jakarta dan Depok yang memiliki data Standard Penetration Test yang lengkapdan hasil lapangan (load test & PDA). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengobservasi dan mengkorelasikan hasil setiap perhitungan metode langsung SPT dengan metode lapangan sehingga dapat diketahui metode yang paling efisien untuk digunakan sebagai estimasi kapasitas aksial fondasi tiang di daerah Jakarta. Metode langsung SPT yang digunakan adalah Meyerhoff, Shariatmadari, Decourt, Aoki, dan Robert. Hasil perhitungan menunjukkan metode yang paling efisien adalah Metode Decourt dengan rata-rata perbandingan kapasitas prediksi dengan kapasitas lapangan kurang lebih 1.03. Untuk metode yang paling underpredicted adalah metode yang disarankan oleh Aoki dengan rasio underprediction sebesar 92% dan metode yang paling overpredicted adalah metode oleh Shariatmadari dengan hasil rasio 56%.


ABSTRACT
Estimating axial capacity of piles using Direct Method are still considered as challenges these days. Estimation mainly achieved after construction is done and field method such as static load test or PDA are used for calculating axial capacity of piles in real field conditions. This paper discussed estimation from 8 building project cases from Jakarta and Depok that have complete standard penetration test data and field calculations (static load test & PDA). The main objectives are to observe and correlate the results between every Direct Methods and field methods and to obtain which Direct Method is the most efficient to use for estimating axial capacity of piles in Jakarta area. Direct Methods that are used are Meyerhoff, Shariatmadari, Decourt, Aoki, and Robert. Calculation results showed that the most efficient standard penetration test method is that proposed by Decourt with average result of comparison between estimated axial capacity of piles and field calculation is roughly 1.03. The most underpredicted between every standard penetration test method is the one proposed by Aoki de Alencar with roughly 92% underprediction ratios and the largest overpredicted method is proposed by Shariatmadari with roughly ratios of 56%

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Egy Beratha Yoga
"Jembatan Kapuas I terletak di Kota Pontianak dengan panjang 420 meter dan lebar 6 meter. Jembatan ini dibangun pada tahun 1980 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1982. Pada tahun 2013 Jembatan Kapuas I ditabrak kapal ponton atau kapal tongkang akibatnya Jembatan Kapuas I sempat berguncang keras. Dikarenkan Jembatan Kapuas I sudah berumur lebih dari 40 tahun Pemerintah Kota Pontianak melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jendral (Ditjen) Bina Marga membangun Jembatan Duplikat Kapuas I yang baru yang berada di sebelah kiri Jembatan Kapuas I. Pada proses pembangunan jembatan terdapat item pekerjaan pondasi, pekerjaan pondasi ini berupa pemancangan tiang pancang. Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang digunakan untuk meneruskan beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah. Pemancangan yang dilakukan menggunakan tiang pancang precast dengan bentuk Spun pile. Sebelum dilaksanakan pemancangan dilakukan Perhitungan beban rencana, penyelidikan tanah di area pemancangan, merencanakan dimensi tiang pancang, menghitung daya dukung tiang, memilih hammer yang akan digunakan, menghitung berat hammer yang akan digunakan untuk menyesuaikan hasil penetrasi, barulah pemancangan dapat dilaksanakan. Setelah tahap pelaksanaan pemancangan pondasi selesai dilaksanakan maka diperlukan pengujian kinerja terhadap tiang untuk mengukur daya dukung aktual dan penurunan pada kedalaman rencana. Beberapa cara untuk mengukur kinerja dari pondasi tiang pancang adalah dengan cara melakukan metode kalendering, oengujian pembebaban statik atau pengujian dinamik (PDA). Pelaksanaan pengujian dinamik (PDA) mengenai Pengujian aksial tiang metode Dinamik dengan PDA test.

The Kapuas I Bridge in Pontianak City is 420 meters in length and 6 meters in width. The bridge was built in 1980, and inaugurated by President Suharto in 1982. In 2013, a barge or pontoon hit with the Kapuas I Bridge, causing it to tremble violently. Because the Kapuas I Bridge is more than 40 years old, the Pontianak City Government commissioned the Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR) and the Directorate General (Ditjen) of Highways to build the Kapuas I Duplicate Bridge, which is positioned to the left of the Kapuas I Bridge. The building of the bridge includes piling piles that serve as foundation work. Wood, concrete, and/or steel are the materials used to construct piles, which are utilized to transfer surface loads to lower soil surface levels. Spun piles are utilized for building. Prior to erection, it is necessary to calculate the load plan, conduct a soil research in the beheading region, plan the dimensions of the pile, calculate the carrying capacity of the pile, select the hammer to be used, and calculate the weight of the hammer to modify the penetration results. After the phase of foundation installation is complete, it is required to assess the performance of the pile to determine its actual carrying capacity and depth reduction. The calendaring method, static testing, and dynamic testing are a few methods for assessing the performance of piling foundations (PDA). Implementation of dynamic testing (PDA) with respect to axial testing with PDA."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Permata
"Acinetobacter baumannii merupakan bakteri patogen gram negatif penyebab dominan infeksi nosokomial. World Health Organization (WHO) menerbitkan daftar prioritas pertama resistensi antibiotik terhadap Acinetobacter baumannii yang merupakan kategori kritis sebagai ancaman serius bagi kesehatan masyarakat global. Sefoperazon-sulbaktam merupakan salah satu antibiotik yang sensitif terhadap infeksi Acinetobacter baumannii. Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit (RS) Dr. Soetomo Surabaya, telah terjadi resistensi terhadap antibiotik sefoperazon-sulbaktam sebanyak 27 %. Resistensi dapat terjadi karena konsentrasi di dalam darah tidak sesuai yang menyebabkan tidak efektifnya pengobatan. Metode bioanalisis dibutuhkan untuk penentuan konsentrasi obat di dalam darah. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh metode analisis sederhana, sensitif dan cepat yaitu analisis simultan sefoperazon sulbaktam dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) detektor Photo Diodearray (PDA). Selain itu, untuk memperoleh metode preparasi biosampling untuk Dried Blood Spots (DBS) dan Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS), serta melakukan perbandingan peak area ratio, selektivitas, recovery dan stabilitas dari DBS dan VAMS. Analisis kromatografi dilakukan dengan metode isokratik dengan fase gerak dapar fosfat 10 mM pH 3,2 – asetonitril (83 : 17), kolom C18 Xbridge (250 mm x 4,6 mm; 5 µm), laju alir 1,0 mL/menit, panjang gelombang 210 nm, suhu 35°C. Ekstraksi cair – cair dengan etil asetat sebagai metode preparasi untuk sampel dalam DBS dan VAMS. Hasil validasi metode bioanalisis memenuhi syarat LLOQ, linieritas, selektivitas, akurasi dan presisi, recovery, integritas pengenceran, carry over dan stabilitas yang mengacu pada Guideline on Bioanalytical Method Validation dari European Medicines Agency tahun 2011 dan FDA 2018, dengan nilai LLOQ untuk sulbaktam sebesar 1 µg/mL dan sefoperazon 5 µg/mL dan nilai r ³ 0,995. Hasil uji perbandingan menunjukkan bahwa metode biosampling VAMS memberikan hasil yang lebih baik, namun terdapat beberapa hasil yang tidak berbeda signifikan dari penggunaan dengan DBS.

Acinetobacter baumannii is a gram-negative pathogenic bacteria that causes the majority of nosocomial infection. The World Health Organization (WHO) published the first priority list of antibiotic resistance against Acinetobacter baumannii which is a critical category as a serious threat to global public health. Cefoperazone-sulbactam is an antibiotic combination that is susceptible to Acinetobacter baumannii infection. According to studies conducted at the Dr. Soetomo Surabaya Hospital, up to 27% of patients exhibited resistance to cefoperazone-sulbactam medicines. When the drug in the blood is under the required concentration, the treatment is ineffective and resistance can develop. For this reason, a simple, sensitive, and fast analytical method is needed for the analysis of cefoperazone-sulbactam. This research was conducted to obtain a simple, sensitive and fast analytical method using the High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Photo Diode Array (PDA) detector. In addition was obtained preparation method for the Dried Blood Spots (DBS) and Volumetric Absorptive Microsampling (VAMS), as well as to compare the peak area ratio, selectivity, recovery and stability of DBS and VAMS. Chromatographic analysis was carried out using the isocratic method with 10 mM phosphate buffer mobile phase pH 3.2 – acetonitrile (83:17), C18 Xbridge column (250 mm x 4.6 mm; 5 m), flow rate 1.0 mL/min, wavelength 210 nm, temperature 35ºC. Sample preparation method was performed by liquid-liquid extraction using ethyl acetate as a solvent. The results showed that the analytical method carried out meet the validation parameters requirements (LLOQ, linearity, selectivity, accuration and precision, recovery, dilution integrity, carry over and stabilitty) that refer to the Guideline on Bioanalytical Method Validation from the European Medicines Agency in 2011 and the FDA 2018, with an LLOQ value for sulbactam of 1 µg/mL and cefoperazone at 5 µg/mL and r ³ 0,995. The comparison test results demonstrated that the VAMS biosampling method provided better results, however certain results were not statistically different from those obtained using DBS in some cases"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>