Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Salah satu bakteri penyebab diare yang sering ditemui adalah galur
Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC). Uji biokimia dan penentuan
serotipe tidak dapat membedakan galur ETEC dengan galur Escherichia coli
nonpatogenik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
ETEC menggunakan faktor virulensinya yaitu enterotoksin heat-labile (LT).
Metode yang diaplikasikan untuk identifikasi enterotoksin LT adalah
Polymerase Chain Reaction (PCR) multipleks karena metode ini tidak hanya
sensitif, spesifik, cepat, tetapi juga praktis karena mampu mengidentifikasi
gen LT bersamaan dengan gen toksin lainnya yaitu gen enterotoksin heatstable
(ST). Setelah diidentifikasi, sampel positif ETEC-LT ditentukan
prevalensi dan pola infeksi musimannya. Selain itu, ditentukan pula
perbedaan prevalensi ETEC-LT pada kelompok kasus-kontrol, kategori umur,
kategori jenis kelamin dan kategori asal sampel. Dari 683 isolat Escherichia
coli pasien diare anak-anak di Jakarta, metode ini berhasil mengidentifikasi
44 (6,4%) isolat yang positif ETEC, 8 (18,2%) diantaranya positif ETEC-LT.
Sementara pada 156 sampel kontrol, tidak ada isolat yang positif ETEC-LT.
Melalui analisis statistik Fisher Exact Test didapatkan perbedaan prevalensi
ETEC-LT yang tidak bermakna pada kelompok kontrol dan kelompok kasus
diare. Demikian pula pada kategori asal sampel dan jenis kelamin. Namun
pada kategori usia, kelompok usia 6-11 bulan mendominasi kelompok usia lainnya. Analisis pola musiman infeksi ETEC-LT menyatakan bahwa
prevalensi tertinggi ETEC-LT terjadi pada bulan Februari yang merupakan
pertengahan musim hujan di Indonesia."
Lengkap +
Universitas Indonesia, 2006
S32543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tumewu, Stephany Angelia
"Streptococcus pneumoniaemerupakan bakteri Gram positif yang bersifat patogen pada manusia dan menjadi penyebab Invasive Pneumococcal Diseases (IPD)dengan tingkat kematian yang tinggi. Streptococcus pneumoniae merupakan salah satu flora normal yang terdapat pada saluran pernafasan atas dan nasofaring anak-anak. Kolonisasi merupakan langkah pertama bakteri tersebut melakukan infeksi ke dalam tubuh inang.Kolonisasi lebih dari satu serotipe (multi serotipe/co-colonization) meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan serotipe dan multi kolonisasi bakteri S. pneumoniae dari kultur primer. Sebanyak 150 usapan nasofaring yang diperoleh dari anak-anak diseleksi dengan metode mikrobiologi dan diperoleh sebanyak 67 kultur primer yang diduga mengandung bakteri S. pneumoniae. Sebanyak 67 kultur primer tersebut kemudian diidentifikasi menggunakan pendekatan molekuler, yaitu dengan teknik Polymerase Chain Reaction. Penentuan serotipe dilakukan dengan teknik PCR multipleks. Bakteri S. pneumoniae berhasil diidentifikasi dari 57 kultur primer (38%). Serotipe bakteri S. pneumoniae yang berhasil diidentifikasi pada penelitian ini, yaitu 19F (9), 6A/B (9), 19A (5), 23F (4), 15B/C (3), 7F (3), sg18 (2), 11A (2), 9V (2), 12F (1), 35F (1), 3 (1), 15A (1), 17F (1), 34 (1), 7C (1), dan 11 sampel kultur primer tidak dapat ditentukan serotipenya. Hasil tersebut juga sama dengan serotipe yang dapat ditentukan dari kultur murni. Hanya ditemukan satu dari 67 kultur primer yang mengandung lebih dari satu serotipe bakteri S. pneumoniae. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, penentuan serotipe dapat dilakukan langsung dari kultur primer tanpa menggunakan kultur murni dan metode PCR multipleks kurang sensitif dalam mendeteksi serotipe minor.

Streptococcus pneumoniae is a Gram-positive bacteria that are pathogenic to humans and cause Invasive Penumococcal Diseases (IPD) with a high mortality rate. Streptococcus pneumoniae is one of the normal flora found on the upper respiratory tract and nasopharynx of children. Bacterial colonization is the first step to carry out infection in the host’s body. Colonization more than one serotype (multi colonization/co-colonization) increases the likelihood of infection. This study aims to determine the serotype and multiple colonization of S. pneumoniae directly from the primary culture. A total of 150 nasopharyngeal swabs were obtained from children and selected by microbiological methods thus obtained 67 suspected primary cultures of S. pneumoniae. Primary cultures from those 67 samples were identified using molecular approaches, namely Polymerase Chain Reaction technique. Serotypes determination was done by using multiplex PCR. Streptococcus pneumoniae were identified from 57 (38%) primary cultures. Serotypes that were identified in this study, namely 19F (9), 6A/B (9), 19A (5), 23F (4), 15B/C (3), 7F (3), sg18 (2), 11A (2), 9V (2), 12F (1), 35F (1), 3 (1), 15A (1), 17F (1), 34 (1), 7C (1), and 11 primary culture samples were non serotypeable. These results are also similar to that were obtained from pure culture, so serotyping with multiplex PCR can be performed directly from primary culture without the use or pure culture. We could only found one of 67 primary cultures that contains more than one serotypes of S. pneumoniae, so we conclude that multiplex PCR method are less sensitive in detecting minor serotypes."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library