Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rida Tiffarent
Abstrak :
Air limbah asal Rumah Sakit (HWW) dapat menjadi tempat reservoir dan sumber diseminasi bakteri resisten (ARB) dan gen pengode resistensi terhadap antibiotik (ARG) ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan gen Pseudomonas aeruginosa sebagai bakteri patogen oportunis yang tahan di berbagai jenis lingkungan dan ARG terhadap beta-laktam dan aminoglikosida pada air limbah inlet dan outlet Rumah Sakit Rujukan Nasional. Sampel air limbah inlet dan outlet diambil pada durasi 25 Oktober-27 November 2021, dengan interval pengambilan 3 hari. Sampel air limbah kemudian difilter dan total DNA diekstraksi untuk dianalisis profil mikroba dan ARG menggunakan high thorough output qPCR sistem smartchip (HT-qPCR) dan qPCR konvensional. Data yang didapat berupa relative abundance, copy number, dan korelasi ARG dengan kuman target. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gen aadA2 dan blaGES merupakan ARG tertinggi untuk antibiotik aminoglikosida dan β-laktam. Hasil qPCR konvensional menunjukkan limit deteksi yang lebih rendah dalam mendeteksi gen P. aeruginosa dibandingkan HT-qPCR. Analisis statistik menunjukkan tidak ada korelasi antara gen aadA2 dan blaGES dengan gen P. aeruginosa dalam seluruh sampel. Dengan terdeteksinya gen kuman P. aeruginosa dan gen pengode resistensi antibiotik di sampel air limbah inlet dan outlet RS Rujukan Nasional mengindikasikan perlunya peningkatan penanganan HWW dalam mengontrol diseminasi dan kejadian resistensi mikroba terhadap antibiotik. ......Hospital wastewater (HWW) can be the reservoir and dissemination source of antibiotic resistant bacteria (ARB) and antibiotic resistance genes (ARG) to the environment. This study intends to detect the Pseudomonas aeruginosa gene as opportunistic bacterial pathogen that is highly adaptive in various types of environments and ARG’s towards beta-lactam and aminoglycosides from inlet and outlet wastewater of The National Referral Hospital (NRH). Wastewater samples were taken on October 25th-November 27th, 2021, within 3 days interval. The wastewater sample was filtered and extracted to obtain DNA for microbial and ARGs profiles analysis using high thorough output qPCR smartchip systems (HT-qPCR) and conventional qPCR. Obtained data were relative abundance, copy number, and correlation of ARGs with targeted bacteria. The results showed that the aadA2 and blaGES genes were the highest ARGs towards aminoglycosides and β-lactam. The conventional qPCR results showed lower detection limit in detecting P. aeruginosa gene than HT-qPCR. The statistical analysis showed that there were no correlation between aadA2 and blaGES genes with P. aeruginosa gene in all samples. The detection of P. aeruginosa gene and the ARG in NRH's inlet and outlet wastewater samples indicates the need to improve HWW treatment at NRH in controlling the dissemination.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulya Viani Andarini
Abstrak :
Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu jenis bakteri Gram negatif yang sering ditemukan pada peralatan medis yang terkontaminasi. P. aeruginosa menjadi penyebab beberapa infeksi nosokomial seperti penyakit otitis eksterna, dermatitis, folikulitis, selain itu dapat menyebabkan infeksi pada mata, luka bakar, saluran napas bagian bawah, saluran kemih, dan organ lainnya.  Pencegahan terhadap penyebaran P.  aeruginosa di lingkungan fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan, salah satunya dengan memanfaatkan paparan ozon dan radiasi UV-C untuk mensterilkan alat kesehatan untuk mencegah penyebaran bakteri P. aeruginosa. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat efektivitas paparan ozon dan radiasi UV-C dengan variasi waktu 0, 15, 30, dan 45 menit terhadap bakteri P. aeruginosa. Penelitian lanjutan diberikan perlakuan terhadap alat medis yaitu thermo-gun dengan variasi waktu 0, 10, 15, dan 30 menit untuk melihat efektivitas dari metode sterilisasi yang digunakan. Selanjutnya dilakukan persentase pengurangan jumlah koloni dan uji statistik menggunakan ANOVA, Mann-Whitney, dan Kruskall-Wallis. Hasil penelitian menunjukan persentase pengurang koloni bakteri 100% setelah diberikan paparan UV-C dengan durasi 15 menit pada media padat. 96% koloni bakteri berkurang setelah diberikan paparan ozon dengan kapasitas 2000 mg/h selama 45 menit. Sedangkan pada uji lanjutan didapatkan pengurangan bakteri sebanyak 75% dan 74% pada paparan UV-C dan Ozon oleh karena itu kedua perlakuan tidak menunjukan perbedaan signifikan untuk mensterilisasi thermo-gun ......Pseudomonas aeruginosa is a type of Gram-negative bacteria that is often found in contaminated medical equipment and is not cleaned properly. P. aeruginosa is the cause of several infections such as externa otitis disease, dermatitis, folliculitis, in addition it can cause infections of the eyes, burns, urinary tract, and other organs. Prevention against the spread of P. aeruginosa in the hospital environment is needed, the study using plasma and radiated UV to sterilize medical devices is considered to prevent the spread of P. aeruginosa bacteria. The purpose of this study was to determine the effectiveness of exposure to ozone and UV-C radiation with time variations of 0, 15, 30, and 45 minutes against P. aeruginosa bacteria. Further research was given treatment of medical devices, namely thermo-guns with time variations of 0, 10, 15, and 30 minutes to see the effectiveness of the sterilization method used. Furthermore, the percentage reduction in the number of colonies and statistical tests using ANOVA, Mann-Whitney, and Kruskall-Wallis were carried out. The results showed that the percentage of bacterial colony reduction was 100% after being exposed to UV-C with a duration of 15 minutes on solid media. 96% of bacterial colonies were reduced after being exposed to ozone with a capacity of 2000 mg/h for 45 minutes. Meanwhile, in the follow-up test, it was found that there was a 75% and 74% reduction in bacteria on exposure to UV-C and Ozone. Therefore, the two treatments did not show a significant difference to sterilize the thermo-gun.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library