Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herman Suryadi
Abstrak :
ABSTRAK
Bio konversi D - xylosa menjadi xylitol terja disela makul -tivasi sel metanol yeast Candida boidinii didalam medium yang mengandung substrat D - xylo sada lamb uffertris - H C l pH 7 - 8 . Dengan konsentrasi substra t D-xylosa 14 g / 1 , produkti fitas maksimum xyl i tol dicapai dal^m 1-2 har i , sedangkan pada kon sentrasi substrat yang lebih tinggi ( 1 0 0 g / 1 ) dibutuhkan wak tu yang lebih lama (4-5 har i ) . Medium D- x y losa 100 mM y a n g me n g a n d u n g 0 , 5 M metano l ( 2 % v / v ) memberikan basil bi o konversi lebih dar i 50 % dalam wak tu 16 Jam.
1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Edhi Kusumaningtias
Abstrak :
ABSTRAK
Karya Akhir ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan dan P/E ratio dalam menilai harga dari suatu saham di bursa dan untuk melihat seberapa besar pengaruh dan signifikansi dari variabel-variabel pembentuk nilai P/E ratio yaitu : dividend payout ratio, earnings growth, serta standar deviasi dan tingkat pertumbuhan rata-rata. Jumlah sampel diambil dari populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta terdiri dari 42 perusahaan dan dapat dikelompokkan berdasarkan 3 sub industri, yaitu : consumer goods industry, basic & chemical industry dan miscellaneous industry. Periode pengambilan data dan tahun 1991 sampai tahun 1996 digunakan untuk membentuk persamaan regresi linier berganda P/E ratio tahun 1995.

Hasil penelitian dari ketiga kelompok industri secara umum menunjukkan bahwa variabel bebas (dividend payout ratio, tingkat pertumbuhan EPS, dan standar deviasi) dalam persamaan regresi berganda memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai P/E ratio. Ditemukan pula bahwa dari hasil persamaan regresi tanda minus maupun plus dari masing-masing variabel bebas yang menunjukkan hubungan linier antara variabel tersebut dengan nilai P/E ratio tidak sesuai dengan dugaan awal, kecuali untuk miscellaneous industry.

Dengan menggunakan persamaan P/E ratio basil regresi dapat diketahui apakah suatu saham dalam kondisi undervalued ataupun overvalued. Kemudian dilakukan pembuktian melalui analisis return yaitu dengan membandingkan return tahun 1995 dengan return tahun 1996. Hasil yang diperoleh dan analisis di atas secara keseluruhan menunjukkan bahwa return saham undervalue lebih besar dibandingkan dengan return saham yang overvalue.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dindin Kusdinar
Abstrak :
Salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang akan menawarkan sahamnya kepada masyarakat adalah penentuan harga saham perdana. Berdasarkan keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-01/PM/1988 tanggal 22 Pebruari 1988 pasal 11, disebutkan bahwa harga saham perdana ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama antara emiten dan penjamin emisi. Harga saham tersebut haruslah merupakan harga yang wajar, artinya bahwa harga saham tersebut sesuai dengan kondisi keuangan dan prospek usaha yang dimiliki perusahaan dan dapat diterima oleh para calon penanam modal. Pembicaraan mengenai harga sebuah saham juga menyangkut perkiraan prestasi perusahaan di masa mendatang yang dinilai dari kinerja keuangan selama waktu tak terhingga, yang dapat diamati dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik. Dalam penulisan karya akhir ini, penulis rnencoba menganalisis kinerja keuangan dan menghitung harga wajar saham perdana PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk dengan menggunakan Iaporan keuangan selama periode tahun 1999-2003. Dalam melakukan penilaian fair price dari PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. penulis menggunakan metode Free Cash Flow to Equity Model dan P/E Multiple Model. Dalam Penawaran Umum Perdana Saham, PT. Pembangunan Jaya Ancal, Tbk. perkiraan harga saham perusahaan dilakukan dengan analisis internal perusahaan yang meliputi kinerja yang telah dicapai perusahaan, strategi yang akan dikembangkan perusahaan di masa mendatang. Hasil perhitungan yang diperoleh dari metode Free Cash Flow to Equity constant growth model memperlihatkan harga wajarnya sebesar Rp. 913,00, sedangkan two stage model memperlihatkan harga wajarnya sebesar Rp. 991,00. Hasil perhitungan metode P/E Multiple Model yang berdasarkan acuan PT. Ciputra Development memperlihatkan harga wajamya sebesar Rp. 637, 00. P/E Multiple model yang menggunakan acuan PIE Industri menghasilkan harga wajar sebesar Rp. 1070,00. Dengan menghitung rata-rata harga saham berdasarkan keempat perhitungan diatas maka harga wajarnya adalah sebesar Rp. 903,00: Dengan membandingkan harga saham perdana yang ditawarkan sebesar Rp. 1.025 dengan harga rata-rata tersebut, maka harga saham perdana yang ditawarkan PT. Pembangunan Jaya AncoI, Tbk dapat dikatakan over valued.
One of the important factors that must be considered by a company when offering its share to public is determining the initial price. According to Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-01IPM/1988 February 22, 1988 pasal 11 (government regulation), the initial price should be based on the agreement between the company and Effect Guaranteed Company. The share price must be a fair price. This suggests that it must be based on financial conditions, the company's ability to grow in the future and accepted by the investor. Share price also involves a prediction on the company's performance in the future. The performance counted till infinite time and could be kept track from financial report periodically. In this thesis, the writer attempts to analyze the financial performance of PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk and calculate the fair price for its initial public offering using its financial report from 1999 to 2003. Two methods were used to valuate the fair price for PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, i.e. free Cash Flow to Equity Model and PIE Multiple Model. In the Initial Public Offering stage, PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk estimated their share price using an Internal Analysis which includes the company's performance and the strategy applied for the future. Free Cash Flow to Equity Constant Growth model indicated a fair price of Rp. 913,00 per share. Meanwhile two stage model indicated a fair price Rp. 991 00. PIE Multiple Model with reference from PT. Ciputra Development indicated a fair price of Rp. 637, 00. Whereas the result from PIE Multiple Model with reference Property and Real Estate Industry indicated a fair price of Rp. 1.070, 00. By using the average share price based on the above calculations, the fair price is Rp 903.00. If we compare the initial public offering, that is Rp 1.025 with the average price, we can conclude that PT. Pembangunan Jaya Ancol, Thk's IPO stock price is over valued.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusfi Ardiansyah, aithor
Abstrak :
Karya Akhir ini mengevaluasi kinerja portofolio-portofolio yang dibentuk berdasarkan rasio-rasio dari laporan keuangan tahun sebelumnya, seperti dari rasio Price to Book Value (PBV), Price to Earning Ratio (PER), and Enterprise Multiple (EV/EBITDA). Setiap portofolio yang dibentuk berdasarkan data-data akuntansi tersebut, kemudian dievaluasi kinerja return-nya dan dibandingkan dengan kinerja return pasar yang diwakili oleh indeks IHSG dan LQ-45. Pengukuran kinerja juga dilakukan tidak hanya dengan menggunakan average return, tetapi juga melalui metode risk-adjusted return dengan metode Sharpe dan Treynor measure. Tujuan dari Karya Akhir ini, adalah untuk mengevaluasi strategi investasi pada model valuasi mana dari rasio PBV, PER, dan EV/EBITDA yang dapat memberikan kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan portofolio lainnya. Portofolio dibentuk berdasarkan informasi laporan keuangan dalam lima tahun, yaitu dari laporan keuangan tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Pada setiap tahun, dibuat dua periode investasi yaitu periode Januari-Desember dan Mei-April. Pada setiap periode, portofolio yang dibentuk ada enam buah, yaitu portofolio berdasarkan multiple PBV Tinggi, PBV rendah, PER Tinggi, PER Rendah, EV/EBITDA Tinggi, dan EV/EBITDA Rendah. Tiap portofolio terdiri dari 10 saham, yang ditahan selama periodenya masing-masing. Lalu unadjusted return maupun riskadjusted return masing-masing portofolio dibandingkan dengan return indeks IHSG dan LQ-45. Pengamatan diambil dari daftar 45 saham paling likuid diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia setiap tahunnya. Studi ini menunjukkan sangat dimungkinkan untuk mendapatkan excess return dengan berinvestasi pada saham-saham yang memiliki rasio EV/EBITDA rendah, PER rendah, dan PBV tinggi. Investor juga disarankan untuk menghindari portofolioportofolio yang dibentuk berdasarkan rasio EV/EBITDA tinggi, PER tinggi, dan PBV rendah, karena memberikan negative return. Portofolio yang memberikan excess return terbesar dibandingkan dengan portofolio lainnya adalah portofolio EV/EBITDA rendah.
This study evaluates the performance of portfolios formed by ratios of financial statements whose been released for the previous year performance. The ratios included in this Karya Akhir are Price to Book Value (PBV), Price to Earning Ratio (PER), and Enterprise Multiple (EV/EBITDA). The performance of each portfolios formed by those accounting data, would be evaluated and caompared with the market return on behalf IHSG and LQ-45 index. Performance evaluation would not only be calculated for the average return, but also by risk-adjusted return method with the Sharpe and Treynor measure method. The purpose of this study is to evaluate which investment strategy of any valuation models (P/E, PBV, EV/EBITDA) that would gained a higher excess return compared with others and also market return. Portfolios formed by the financial statements information of five years, from year 2003 until 2007 financial statement. On each year, investment would be implemented by two kinds of period, which are the January-December period and the May-April period. On each period, portfolio formed to six categories, which are portfolio formed by higher PBV, lower PBV, higher PER, lower PER, higher EV/EBITDA, and lower EV/EBITDA. Each portfolio consists of ten stocks would be held for each period. Unadjusted return and risk-adjusted return of a portfolio would be compared to the IHSG and LQ-45 index return. Samples are picked from the most 45 liquid stock list on Indonesia Stock Exchange each year. This study conclude that it is possible to gain an excess return by investing on stocks which have lower EV/EBITDA, lower PER, and higher PBV. Investors also suggested to avoid the portfolios which formed by higher EV/EBTIDA, higher PER, and lower PBV, because it gave us negative return. This kind of investment strategy indicated an unefficent market in Indonesia capital market, even in a weak form of efficiency.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27184
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Permana Prasetyo
Abstrak :
This Thesis calculates the fair value of shares PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) both before and after the increase in royalty fee and then compares it with similar companies in industry that listed in Indonesia Stock Exchange. This research is qualitative descriptive interpretative. Valuation is done by using Free Cash Flow to Equity (FCFE), EV/EBITDA, P/E Ratio, and P/B Ratio. The research showed that market price of UNVR per Dec 28th 2012 was overvalued compared with its intrinsic value for conservative investor. Company must perform corporate actions such as stock splits to make investors interested (cover negative sentiment due to increase royalty fee).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyatno
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel mana yang mempengaruhi P/E ratio pada Bursa Efek Indonesia (IHSG). Thesis ini juga bertujuan untuk menjabarkan bagaimana suatu perubahan pada variabel-variabel tersebut dapat mempengaruhi P/E ratio. Untuk penelitian ini kami telah memilih pendekatan kuantitatif dan menggunakan pulled regression. Pada penelitian ini kami menggunakan empat variabel makro dan mikro perusahaan. Data sekunder yang kami gunakan pada umumnya bersumber dari laporan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa P/E ratio di ketiga sektor yang berbeda tersebut memiliki faktor-faktor berbeda yang menggerakkan sektor tersebut. Pengaruh-pengaruh ini didukung oleh koefisien yang terbukti secara statistik.
The purpose of this study is to find out which variables influence the P/E ratio on the Indonesia Stock Exchange. It also aims to specify how a change in these variables affects the P/E ratio. For this study we have choosen empirical study and used pulled regression. We included four micro and macro variables in this study. The secondary data that we use is primarily based on financial statement that is publicated on Indonesia Stock Exchange. The conclusions that could be drawn from this study are that the P/E ratio for the three diffrerent sectors has different forces that drive them. These effects are backed up with statistically proved coefficients.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28104
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library