Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ovy Aulia
Abstrak :
Telah dilakukan uji teratogenik ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum Wight.) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tersebut terhadap morfologi fetus mencit (Mus musculus L.) galur DDY. Tiga puluh ekor mencit betina bunting dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok dosis 0,5; 5; 50 dan 500 mg/kg bb. Bahan uji diberikan secara oral sejak hari ke-6 hingga ke-15 kebuntingan. Pembedahan dilakukan pada hari ke-18 kebuntingan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian ekstrak etanol daun S. polyanthum pada dosis 0,5 mg/kg bb tidak menimbulkan resorpsi dan malformasi eksternal. Pada dosis 5 mg/kg bb ditemukan resorpsi (6,15%) dan fetus kelopak mata terbuka (1,63%). Pada dosis 50 dan 500 mg/kg bb ditemukan resorpsi (7,69%; 9,34%) dan fetus hemoragi (1,63%; 1,47%). Meski demikian, secara statistik (P > 0,05) pemberian ekstrak etanol daun S. polyanthum pada dosis 0,5; 5; 50 dan 500 mg/kg bb selama periode organogenesis tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan morfologi fetus mencit. ......This research was conducted to observe the teratogenic potential of S. polyanthum ethanol extract on morphology of fetal mice strain DDY. Thirty pregnant female mice were divided into 5 groups, consisting of normal group and treatment groups with dose 0.5; 5; 50 and 500 mg/bw. The extract was given orally from 6th to 15th day of gestation. The results showed that the effect of S. polyanthum ethanol extract at a dose of 0.5 mg/bw did not cause resorption and external malformation. At a dose of 5 mg/bw extract given, there were resorption (6.15%) and fetal eyelids open (1.63%). Resorption (7.69%; 9.34%) and fetal hemorrhage (1.63%; 1.47%) were found in mice given doses of 50 and 500 mg/bw. However, statistic test (P> 0.05) showed that the treatment of S. polyanthum ethanol extract at doses of 0.5; 5; 50 and 500 mg/bw during the period of organogenesis did not have a significant influence on morphology of fetal mice strain DDY.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalcq, Albert, 1893-
Abstrak :

ABSTRACT
Originally published in 1938, this book presents a detailed examination of synthetic embryology. Intended neither as an introductory guide nor a systematic treatise, the text presents the most significant material regarding the ontogenetic problem as matters stood at the time of publication. Illustrative figures and a bibliographical index are also included. This book will be of value to anyone with an interest in the development of embryology and the history of science.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2014
591.33 DAL f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gilbert, Scott F.
Sunderland: Massachusetts Sinauer Associates, Inc., 2016
571.8 GIL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sasanthy Kusumaningtyas
Abstrak :
ABSTRAK
Pengaruh kombinasi NAA 0, 0,5 dan 1 ppm serta kinetin 0, 1, 2, 3 dan 4 ppm pada medium Murashige & Skoog (MS) 1962 terhadap organogenesis daun terong KB Solanum khasianum Clarke diamati pada minggu ke-4, 6 dan 8 setelah penanaman. Kalus mulai terbentuk pada minggu ke-2. Pembentukan akar dan tunas terjadi secara langsung maupun tidak langsung melalui kalus. Akar mulai terbentuk pada minggu ke-2 dan ke-3: tunas mulai terbentuk pada minggu ke-3 dan ke-4 sedangkan planlet mulai terbentuk pada minggu ke-6 dan ke-8. Jumlah akar terbanyak, yaitu 5 dihasilkan dengan penambahan 1 ppm NAA dan 3 ppm kinetin; jumlah tunas terbanyak, yaitu 5 dan jumlah planlet terbanyak yaitu 2 dihasilkan dengan penambahan 4 ppm kinetin tanpa NAA; berat basah terbesar, yaitu 1962,4 mg dan berat kering terbesar, yaitu 193,5 mg dihasilkan dengan penambahan 0,5 ppm NAA dan 4 ppm kinetin. Uji Friedman pada α = 0,01 terhadap data jumlah akar, tunas, planlet serta berat basah dan berat kering pada minggu ke-8 menunjukkan adanya pengaruh kombinasi NAA dan kinetin. Uji perbandingan berganda pada α = 0,01 menunjukkan terdapat beda nyata dalam jumlah akar, tunas, berat basah dan berat kering pada beberapa pasangan perlakuan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian uji teratogenik ekstrak etanol rumput israel (Asystasia gangetica) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tersebut terhadap morfologi fetus mencit (Mus musculus L.) galur DDY. Sebanyak 30 ekor mencit betina bunting diberikan ekstrak etanol A. gangetica dengan dosis 0,5; 5; 50; dan 500 mg/kg bb selama periode organogenesis, yaitu hari ke-6 hingga ke-15 kebuntingan. Pada hari ke-18 kebuntingan, mencit bunting dikorbankan dengan cara anestesi dan kemudian dibedah. Hasil uji Anava (P > 0,05) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari pemberian ekstrak etanol A. gangetica yang diberikan selama periode organogenesis terhadap jumlah corpus luteum, fetus hidup, berat badan, dan panjang crown-rump dari fetus mencit. Hasil uji Kruskal-Wallis (P > 0,05) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari pemberian ekstrak tersebut terhadap resorpsi, hemoragi, dan perbandingan jenis kelamin dari fetus mencit di seluruh kelompok. Senyawa ekstrak etanol A. gangetica yang diberikan selama periode organogenesis tidak berpotensi teratogenik terhadap morfologi fetus mencit.
ABSTRACT
Teratogenic test of ethanol extract of rumput israel (Asystasia gangetica), which aim of this study was to determine the effects of the extract on morphology of fetal mice has been done. A total of 30 female mice (Mus musculus L.) given ethanol extract of A. gangetica with a doses of 0.5; 5; 50; and 500 mg/kg bw during the organogenesis period which is from day 6 to 15 of gestation. On the 18th day of gestation, the pregnant mice were sacrificed under deep anesthesia and a caesarean section was performed. The Anova test (P > 0.05) indicates no significant effect of treatment administered during the period of organogenesis on the number of corpus luteum, fetal life, body weight, and crown-rump length of fetal mice. The Kruskal-Wallis test (P > 0.05) indicates no significant effect of treatment on resorption, hemorrhage, and sex ratio of fetal mice in all groups. The ethanol extract of A. gangetica that given during organogenesis period has no teratogenic effects on morphology of fetal mice.
2016
S64836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library