Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andita Eka Prasetya
"Pekerjaan konstruksi memerlukan perencanaan yang cukup matang, sebab pekerjaan tersebut melibatkan banyak aspek dan tenaga kerja. salah satu hal yang harus diperhitungkan dengan matang adalah keselamatan dan kesehatan kerja, sebab dalam pekerjaan konstruksi resiko terjadinya kecelakaan pada tenaga kerja dan lainnya cukup besar. Kecelakaan tersebut dapat terjadi pada pekerjaan yang berskala kecil hingga yang berskala besar. Kecelakaan yang terjadi dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar baik dari segi biaya maupun dari segi tenaga kerja. Dalam pelaksanaan umumnya para perusahaan konstruksi mengacu pada Program K3 untuk diterapkan pada pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung. Namun ada standarisasi yang lebih baik yaitu Sertifikasi OHSAS 18001:1999 yang berlaku di dunia. Sertifikasi tersebut memiliki tingkat yang lebih tinggi dalam hal standarisasi dibandingkan dengan pelaksanaan Program K3. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari Sertifikasi OHSAS 18001:1999 yang berlaku dan juga mempelajari proses-proses sertifikasi yang dilakukan pada perusahaan konstruksi terutama yang terkait dengan kendala dan manfaat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dimana studi kasus dilakukan untuk mengetahui proses-proses yang dilakukan perusahaan konstruksi dalam rangka permohonan sertifikasi OHSAS 18001:1999. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara melihat riwayat pekerjaan konstruksi yang dilakukan dan juga dengan teknik wawanara semi terkonstruksi. Dari hasil pengumpulan data tersebut dengan studi literatur yang ada. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan proses sertifikasi masih ditemukan kendala seperti kurangnya kesadaran dan pemahaman dari berbagai pihak, namun dapat dipecahkan dengan cara mengadakan pelatihan yang akan diikuti oleh semua pihak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irina Rizky Kurniasari
"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan proyek. Keberhasilan proyek tidak hanya diukur oleh dengan tercapainya target waktu, biaya dan kualitas proyek, tetapi juga dengan tidak terjadinya kecelakaan (zero accident) dalam pelaksanaan proyek. Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini sangat disadari oleh banyak perusahaan konstruksi di Indonesia termasuk PT. Hutama Karya (Persero). Oleh sebab itu untuk lebih memuaskan stakeholder , meningkatkan produktivitas kerja dan menekan angka kecelakaan kerja, maka PT. Hutama Karya berusaha mendapatkan sertifikasi K3 berstandar internasional yaitu OHSAS 18001:1999 yang telah dapat direalisasikan pada tahun 2004 lalu.Untuk menerapkan standarisasi K3 berdasarkan OHSAS 18001:1999 maka Hutama Karya membuat Manual Sistem Manajemen K3 yang terintergrasi dengan pengendalian mutu dan lingkungan dengan melibatkan seluruh unsur perusahaan mulai dari pimpinan tertinggi hingga pekerja lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan perusahaan konstruksi di Indonesia dalam menerapkan sertifikasi OHSAS 18001:1999 yang diukur oleh dua indikator kesiapan yaitu indikator pemahaman staf dan indikator ketersediaan sarana dan prasarana K3 dilingkungan kantor dan proyek. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada PT. Hutama Karya (Persero) dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Hasil pengumpulan data dianalisa dengan cara membandingkan data yang didapat dengan studi literatur yang ada. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Hutama Karya (Persero) telah siap untuk menerapkan sertifikasi OHSAS 18001:1999.

Occupational Health and Safety are one of many factors which give effects to the project successfulness. The successfulness of a project are not only measured from the achieved time, cost, and quality targets, but also from the number of accident occurred on the project. Many construction companies in Indonesia are aware to the importance of the Occupational Health and Safety, one of the companies is PT. Hutama Karya (Persero). In order to satisfy the stakeholder, increased the work productivity, and to minimized accidents occurred at work, PT. Hutama Karya tries to get Safety and Health at Work international certification or OHSAS 18001:1999 (Occupational Health and Safety Assessment Series) which has been realized on 2004. To apply OHSAS 18001:1999 PT. Hutama Karya created Occupational Health and Safety management system manual which is integrated with the environment and quality control by involving all aspects of the company from the director to the field workers. This research is meant to find out the readiness of the construction companies in Indonesia on implementing the OHSAS 18001:1999 certification. This expediency are measured from the two indication, the staff comprehansion and the Occupational Health and Safety facility on the project and also on the office. The method used on the research is a case study on PT. Hutama Karya with the data collection technique used is interview. The data were analyzed by comparing it with the data from the literature. The research shows that PT. Hutama Karya is ready to implement the OHSAS 18001:1999 certification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Ahmad Aditya
"Dalam dunia konstruksi faktor keselamatan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja dari sebuah proyek sehingga dibutuhkan suatu mekanisme sistem manajemen K-3 yang terintegrasi dengan baik. Di Indonesia, pemerintah telah memberlakukan peraturan K-3 sebagai acuan standar bagi para kontraktor. Di luar peraturan yang diterbitkan pemerintah, terdapat pula sebuah sistem manajemen K-3 yang menyeluruh untuk menjaga dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku internasional, yaitu OHSAS 18001:1999 (Occupational Health and Safety Assessment Series).
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan sistem manajemen K-3 untuk mengidentifikasi langkah-langkah pelaksanaan OHSAS pada proyek konstruksi, kemudian melakukan penilaian seperlunya sesuai dengan kriteria OHSAS dan melihat hubungannya dengan kinerja K-3 proyek. Untuk tujuan tersebut dilakukan studi kasus pada sebuah proyek bangunan gedung dengan metode wawancara semi terstruktur, observasi lapangan dan penelusuran dokumen. Mengacu pada literatur, disusun 9 prosedur yang akan diamati dari proses tersebut, yaitu Penetapan Struktur Organisasi, Penyusunan Rencana K-3, Pengadaan Sarana dan Prasarana K-3, Pelaksanaan Kegiatan Terkait K-3, Pengukuran dan Pemantauan Kinerja, Pelaksanaan Tindakan Koreksi, Penanganan Kecelakaan Kerja, Pengendalian Bukti Kerja dan Pengendalian Subkontraktor yang terlibat.
Berdasarkan data pemantauan dan pengukuran kinerja, penerapan sistem manajemen K-3 berhasil meningkatkan kinerja K-3 proyek. Berdasarkan hasil wawancara, observasi lapangan dan penelusuran dokumen yang diperbandingkan ditemukan ketidak sesuaian pada beberapa prosedur. Dari seluruh prosedur yang diamati, prosedur yang paling berpengaruh adalah Penetapan Struktur Organisasi, dimana kelemahan prosedur ini menjadi penyebab ketidak sesuaian pada prosedur lain dalam sistem manajemen K-3.

In construction world, occupational safety factor influence project performance greatly, it need a mechanism of occupational health and safety management system that well integrated. In Indonesia, government had enforced rules of occupational health and safety as a standard reference for contractors. Outside the rules that government published, there is also an occupational health and safety management system applied world-wide to keep and improve the quality of occupational health and safety, which is OHSAS 18001:1999 (Occupational Health and Safety Assessment Series). This study aims to observe the management system's implementation applied in construction project in order to identify the steps of the process, asses the process and looking for relations with project safety performance.
For that goal, a case study is executed on a building project by doing semi-structured interviews, field observation and document analysis. Referring to literatures, listed 9 procedures that will be observed from the process, which is Determining Organization?s Structure, Developing Plans, Providing Tools and Facilities, Executing Activities and Programs, Measuring and Observing Performance, Enforcing Correction Acts, Handling Accident Case, Controlling Work Evidence and Controlling Subcontractors Involved.
Based on performance's measurement, implementing the management system had proofed to successfully improve the level of occupational health and safety of the project. Based on comparing the results of interviews, observations and analysis, some non conformances were found on several procedures. From all procedures observed, one that influence other mostly is Determining Organization?s Structures, where weakness of this procedure causes non conformances in other procedures.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library