Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhiemas Rangga Yonathan Sembor
Abstrak :
PT XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri keamanan identitas. Penelitian ini mengangkat tema permasalahan pengelolaan pengetahuan yang kurang efektif di Unit Bisnis MO PT XYZ. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan Knowledge Management System (KMS) di Unit Bisnis MO PT XYZ serta merancang sistemnya. Analisis kebutuhan knowledge management system menggunakan metodologi Becerra-Fernandez dan analisis Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) dalam pengumpulan dan analisis data. Instrumen pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, focus group discussion, dan survei kuesioner. Analisis OCAI pada penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi memiliki budaya pasar. Selain itu, analisis metodologi Becerra-Fernandez menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan di organisasi penelitian, yaitu sosialisasi baik itu knowledge discovery maupun knowledge sharing, pertukaran, arahan, dan kombinasi. Fitur KMS yang dikembangkan pada penelitian ini adalah grup chat, manajemen dokumen, dan case-based reasoning. Perancangan KMS menggunakan metode prototyping, diagram UML, dan arsitektur sistem Tiwana. Diagram UML yang digunakan meliputi use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, dan behavioral state machine diagram. Rancangan sistem menghasilkan 12 use-case dan 4 aktor. Arsitektur sistem yang dirancang meliputi interface layer, access and authentication layer, collobarative intellignce and filtering, application layer, transport layer, middleware and legacy integration layer, dan repository layer. Prototipe sistem divalidasi dengan menggunakan pendekatan user acceptance test. .......XYZ is a company engaged in the identity security industry. This study raises the theme of less effective knowledge management problems in MO Business Unit. This study aims to analyze the needs of Knowledge Management System (KMS) in MO Business Unit XYZ and design the system. The analysis of the knowledge management system used the Becerra-Fernandez methodology and analysis of the Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). This study used a mixed method in data collection and analysis. The data collection instruments used included interviews, focus group discussions, and questionnaire surveys. The OCAI analysis in this study shows that organizations have a market culture. In addition, the analysis of the Becerra-Fernandez methodology resulted in a priority of knowledge management processes in research organizations, namely socialization for both knowledge discovery and knowledge sharing, exchange, direction, and combination. The KMS features developed in this study are chat group, document management, and case-based reasoning. KMS design used prototyping methods, UML diagrams, and Tiwana system architecture. UML diagrams used include use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, and behavioral state machine diagram. The system design produced 12 use cases and 4 actors. System architecture are designed include interface layer interface, access and authentication layer, collobarative intelligence and filtering, application layer, transport layer, middleware and legacy integration layer, and repository layer. The system prototype is validated using the user acceptance test approach.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Univeristas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dewi Astuti
Abstrak :
Direktorat Sistem Informasi Statistik Direktorat SIS merupakan unit kerja yang melayani bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi TIK di Badan Pusat Statistik. Laporan kinerja Deputi Metodologi dan Informasi Statistik tahun 2015 menyebutkan bahwa permasalahan yang terdapat di Direktorat SIS adalah tingkat pengetahuan sumber daya manusia SDM TIK masih terbatas dan tidak merata. Padahal salah satu misi BPS adalah membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Profesional berarti insan statistik harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas. Saat ini pengetahuan di BPS masih melekat pada individu belum melekat pada unit kerja yang memerlukan pengetahuan tersebut. Jika terjadi perpindahan pegawai yang mempunyai pengetahuan tertentu di Direktorat SIS, bisa berdampak pada kinerja layanan TIK di BPS. Agar kinerja layanan TIK tidak bergantung pada individu tertentu, maka penting untuk Direktorat SIS mengimplementasikan manajemen pengetahuan dengan merancang sistem manajemen pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan sistem manajemen pengetahuan di Direktorat SIS. Sistem manajemen pengetahuan ini dirancang menggunakan Soft System Methodology yang digabungkan dengan pemetaan pengetahuan dan proses manajemen pengetahuan Becerra-Fernandez. Organizational Culture Assessment Instrument OCAI digunakan untuk mengetahui budaya organisasi di Direktorat SIS. Penelitian ini menghasilkan sembilan aktivitas pada pembuatan model konseptual dan tujuh fitur system management pengatahuan...... Directorate Statistical Information System SIS is a business unit that serves the line of Information, Communication, and Technology ICT in the Statistics Indonesia. The 2015 39 s performance report of the Deputy of Statistical Information and Methodology has stated that the problem contained in the SIS 39 s Directorate was limitation and uneven of the level of knowledge of ICT 39 s human resources. Whereas, one of the Statistics Indonesia 39 s mission is building the human being a professional, integrity, and mandate for statistical improvement. Professional mean that statistical human must have the capacity and capability required to produce quality statistics. Currently, knowledge in Statistics Indonesia is still attached in individual and not attached to the business units that require such knowledge. In case of personnel transfer who has specific knowledge in the SIS 39 s Directorate, could have an impact on the performance of ICT services in Statistics Indonesia. In order that ICT services 39 s performance is not dependent on particular individuals, it is important for the SIS 39 s Directorate to implement knowledge management with designing knowledge management system. This study aimed to design knowledge management system in the SIS 39 s Directorate. Knowledge management system was designed using Soft Systems Methodology combined with knowledge mapping and Becerra Fernandez 39 s knowledge management processes. Organizational Culture Assessment Instrument OCAI was used to determine the organizational culture at the SIS 39 s Directorate. This study resulted in nine activities in the construction of the conceptual model and the seven features of knowledge management system.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novika Fuzi Fauziah
Abstrak :
Saat ini perusahaan BUMN farmasi didorong untuk memiliki iklim organizational culture yang baik dan diharapkan sumber daya manusia dapat memiliki daya saing tinggi dan diharapkan dapat menggunakan teknologi khususnya internet secara bijaksana dan professional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara ethical behavior terhadap personal internet use dengan organizational culture sebagai mediator pada perusahaan BUMN farmasi. Penelitian ini memfokuskan pada peran personal internet use yang masih jarang diteliti di Indonesia. Responden dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 300 orang yang merupakan karyawan perusahaan BUMN Farmasi. Pengolahan data dilakukan melalui metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara ethical behavior dan cyberloafing, danh ubungan positif dengan e-citizenship. Setelah budaya perusahaan dimasukkan kedalam model sebagai mediator, ethical behavior juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan budaya perusahaan, yang, pada gilirannya, bertindak sebagai mediator yang signifikan. Semua jenis budaya dilakukan sebagai mediator parsial dalam hubungan ethical behavior dengan cybercivism, dan hanya budaya adhocracy yang bertindak sebagai mediator penuh dalam kasus cyberloafing. Implikasi praktisnya adalah bahwa manajer harus memberi perhatian eksplisit pada keuntungan mengawasi PIU dengan nilai-nilai etika dan, terutama dalam kasus cyberloafing, dengan nilai-nilai inovatif budaya adhocracy.
Nowadays, state-owned enterprise in pharmaceutical companies are encouraged to havea good organizational culture climate and it is hoped that human resources can have high competitiveness and are expected to be able to use technology, especially the internet, wisely and professionally. This study aims to examine the relationship between ethical behavior and personal internet use with organizational culture as a mediator instate-ownedenterprises in pharmaceutical companies.This research focuses on the role of personal internet use which is still rarely studied inIndonesia. Respondents in this study were 300 people who were employees of state-owned pharmaceutical companies. Data processing is done through the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that there is a significant positive effect between ethical behavior and cyberloafing, and a positive relationship with e-citizenship. After the company culture is incorporated into the modelas a mediator, ethical behavior also shows a significant relationship with the company culture, which, in turn, acts as a significant mediator. All types of culture are carried outas partial mediators in the relationship of ethical behavior with cybercivism, and only adhocracy cultures act as full mediators in the case of cyberloafing. The practical implication is that managers must pay explicit attention to the benefits of supervising PIUs with ethical values and, especially in the case of cyberloafing, with innovative values of an adhocracy culture.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Nur Fitriani
Abstrak :
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur capaian program kerja di Balitbangdiklat Kementerian Agama adalah meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian sebagai basis pengambilan kebijakan oleh unit teknis di Kementerian Agama. Faktanya sampai akhir tahun 2014, pemanfaatan hasil penelitian Balitbangdiklat oleh unit teknis di Kementerian Agama tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Tidak terdapatnya sistem berbagi pengetahuan (knowledge sharing) antar peneliti di Balitbangdiklat diindikasikan menjadi salah satu penyebab kurangnya kualitas hasil penelitian, sehingga berdampak pada sedikitnya hasil penelitian Balitbangdiklat yang digunakan oleh unit teknis. Penelitian ini menganalisis model dan merancang prototype knowledge management system bagi peneliti di Balitbangdikat Kementerian Agama, dengan menggunakan pendekatan soft system methodology yang dipadukan dengan teori pendukung seperti knowledge audit dari Burnett dan teori budaya organisasi dari Cameron & Quinn. Penelitian ini menghasilkan 11 aktivitas sistem dalam model konseptual, enam fitur knowledge management system dan rancangan mekanisme non teknis bagi implementasi knowledge management system di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. ......One of indicators used to measure work performance in Agency of Research and Development, and Training, Ministry of Religious Affairs is the utilization of research results as the policy-making basis by a technical working-unit in the ministry. In fact until late 2014, the utilization of research results had not meet the stated target. The not existence of knowledge sharing system for researchers is predicted as one of the factors of insufficcient quality of research, which lead to the under-used of research results. This study aims to analyze model and design prototype of knowledge management system for researchers in Agency of Research and Development, and Training. This study uses soft system methodology approach combined with supporting theories such as Burnett's knowledge audit and the theory of culture organization by Cameron&Quinn. This research resulted in 11 activities in the conceptual model, six functional features, and non technical mechanism design for the organization in implementing knowledge management system.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dewi Astuti
Abstrak :
Direktorat Sistem Informasi Statistik Direktorat SIS merupakan unit kerja yang melayani bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi TIK di Badan Pusat Statistik. Laporan kinerja Deputi Metodologi dan Informasi Statistik tahun 2015 menyebutkan bahwa permasalahan yang terdapat di Direktorat SIS adalah tingkat pengetahuan sumber daya manusia SDM TIK masih terbatas dan tidak merata. Padahal salah satu misi BPS adalah membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Profesional berarti insan statistik harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas. Saat ini pengetahuan di BPS masih melekat pada individu belum melekat pada unit kerja yang memerlukan pengetahuan tersebut. Jika terjadi perpindahan pegawai yang mempunyai pengetahuan tertentu di Direktorat SIS, bisa berdampak pada kinerja layanan TIK di BPS. Agar kinerja layanan TIK tidak bergantung pada individu tertentu, maka penting untuk Direktorat SIS mengimplementasikan manajemen pengetahuan dengan merancang sistem manajemen pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan sistem manajemen pengetahuan di Direktorat SIS. Sistem manajemen pengetahuan ini dirancang menggunakan Soft System Methodology yang digabungkan dengan pemetaan pengetahuan dan proses manajemen pengetahuan Becerra-Fernandez. Organizational Culture Assessment Instrument OCAI digunakan untuk mengetahui budaya organisasi di Direktorat SIS. Penelitian ini menghasilkan sembilan aktivitas pada pembuatan model konseptual dan tujuh fitur sistem manajemen pengetahuan. ......Directorate Statistical Information System SIS is a business unit that serves the line of Information, Communication, and Technology ICT in the Statistics Indonesia. The 2015 39 s performance report of the Deputy of Statistical Information and Methodology has stated that the problem contained in the SIS 39 s Directorate was limitation and uneven of the level of knowledge of ICT 39 s human resources. Whereas, one of the Statistics Indonesia 39 s mission is building the human being a professional, integrity, and mandate for statistical improvement. Professional mean that statistical human must have the capacity and capability required to produce quality statistics. Currently, knowledge in Statistics Indonesia is still attached in individual and not attached to the business units that require such knowledge. In case of personnel transfer who has specific knowledge in the SIS 39 s Directorate, could have an impact on the performance of ICT services in Statistics Indonesia. In order that ICT services 39 s performance is not dependent on particular individuals, it is important for the SIS 39 s Directorate to implement knowledge management with designing knowledge management system. This study aimed to design knowledge management system in the SIS 39 s Directorate. Knowledge management system was designed using Soft Systems Methodology combined with knowledge mapping and Becerra Fernandez 39 s knowledge management processes. Organizational Culture Assessment Instrument OCAI was used to determine the organizational culture at the SIS 39 s Directorate. This study resulted in nine activities in the construction of the conceptual model and the seven features of knowledge management system.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adeline Halim Kesuma
Abstrak :
Budaya organisasi adalah kumpulan keyakinan bersama, nilai-nilai, dan norma-norma yang mempengaruhi cara anggota berpikir, merasa, dan bertingkah laku. Metode utama dalam mempertahankan budaya organisasi adalah melalui proses sosialisasi dimana individu belajar nilai-nilai, perilaku yang diharapkan dan pengetahuan sosial yang diperlukan untuk mengambil peran mereka dalam organisasi. Kadang-kadang sebuah organisasi menentukan bahwa budaya perlu diubah . Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui apa budaya organisasi saat ini dan YANG disukai di masa depan. Untuk mengetahui apakah perusahaan berada dalam jalur yang tepat dari budaya organisasi atau tidak. Karena budaya organisasi merupakan salah satu kunci penting bagi perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan bibliografi untuk mendukung tinjauan literatur. Analisis kuantitatif menggunakan kuesioner OCAI dibangun oleh Cameron dan Quinn yang sudah digunakan oleh perusahaan - perusahaan di dunia sebagai alat untuk mengetahui budaya organisasi saat ini dan untuk mengetahui apa budaya organisasi perusahaan yang diperlukan di masa depan. ......Organizational culture is the set of shared beliefs, values, and norms that influence the way members think, feel, and behave. The primary methods of maintaining organizational culture is through the socialization process by which individuals learns the values, expected behaviors, and social knowledge necessary to assume their roles in the organization. Sometimes an organization determines that its culture needs to be changed. The focus of this study is to find out what is the culture of the organization, currently and preferred in the future. To find out if the company is in the right track of organizational culture, or it is not. Since the organizational culture is one of the important key for the company. This research is using quantitative analysis and bibliography to support the literature review. The quantitative analysis is using the OCAI questionnaire built by the Cameron and Quinn that already used by companies in the world as a tool to find out the current organizational culture and to find out what company organizational culture require in the future
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library