Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia, 2009
910SINP029
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
398.9 IND u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2011
361.1 EKS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Walujani Moedjiono, editor
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2011
361ATIE001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Kupang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
615.882 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
398.218 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Mawar Cita Puspita
"Pendahuluan: Malaria masih menjadi permasalah kesehatan terutama di Indonesia bagian Timur. Di daerah endemis infeksi malaria dapat terjadi secara mikroskopik dan submikroskopik. Namun sejauh ini, penelitian mengenai relevansi klinis infeksi malaria terhadap anemia di daerah endemis belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara infeksi malaria dengan anemia pada kelompok anak usia sekolah di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Metode: Penelitian potong-lintang ini melibatkan subjek siswa sekolah dasar kelas I-V berusia 6-16 tahun dari beberapa sekolah dasar di kecamatan Wewiku Nusa Tenggara Timur. Infeksi malaria ditentukan berdasarkan pemeriksaan apus darah menggunakan Giemsa 3% dan RT-PCR. Kadar hemoglobin dinilai dengan alat HemoCue® Hb 201 portabel dan anemia ditentukan berdasarkan sistem klasifikasi WHO. Analisis hubungan antara infeksi malaria dan anemia dilakukan dengan uji Chi-square dan Mann-Whintey, sementara uji korelasi dilakukan dengan uji Spearman. Seluruh analisis data dilakukan dengan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) for Windows versi 20.
Hasil: Sebanyak 348 anak sekolah dasar terlibat dalam penelitian ini. Proporsi infeksi malaria ditemukan sebesar 34,8% terdiri dari 18,4% infeksi submikroskopik dan 16,4% infeksi mikroskopik. Infeksi malaria yang terjadi didominasi oleh P.vivax (82,6%), diikuti oleh P.falciparum (15,7%), dan mixed infections (1,7%). Sementara itu, proporsi anemia ditemukan sebesar 55,2%, mayoritas anemia yang ditemukan termasuk ke dalam kategori ringan (>11 g/dL). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara infeksi submikroskopik dengan anemia (OR=0,809, 95% CI [0,464-1,410], p=0,454). Akan tetapi, ditemukan korelasi negatif sedang yang signifikan antara densitas parasit infeksi mikroskopik P.vivax dengan anemia (r= -0,408, p=0,005). Analisis pada infeksi P.falciparum tidak dapat dilakukan karena jumlah sampel tidak mencukupi.
Simpulan: Anemia pada wilayah studi bukan disebabkan oleh infeksi submikroskopik. Namun, infeksi mikroskopik dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin dan berpotensi menjadi kontributor terhadap anemia. Dengan demikian, diperlukan pemeriksaan kadar hemoglobin pada penderita malaria mikroskopik untuk mengantisipasi kejadian anemia.

Introduction: Malaria is still a health problem, especially in eastern Indonesia. In endemic areas, malaria infection can occur microscopically and submicroscopically. However, there have not been many studies on the clinical relevance of malaria infection to anemia in endemic areas. This study aims to investigate the association between malaria infection and anemia in a group of school-age children in the province of East Nusa Tenggara.
Methods: This cross-sectional study involved the subjects of elementary school students from grade 1-4 aged 6-16 years from several elementary schools in Wewiku subdistrict, East Nusa Tenggara. Malaria infection was determined based on blood smear examination using Giemsa 3% and RT-PCR. Hemoglobin levels were assessed using a portable HemoCue® Hb 201 device and anemia was determined according to the WHO classification system. Analysis of the relationship between malaria infection and anemia was performed using the Chi-square and Mann-Whintey tests, while the correlation test was analysed with Spearman test. All data analyzes were performed with the Statistical Package for Social Sciences (SPSS) for Windows version 20.
Results: A total of 348 elementary school children were involved in this study. The proportion of malaria infections was 34.8%, consisting of 18.4% submicroscopic infections and 16.4% microscopic infections. The malaria infections were dominated by P. vivax (82.6%), followed by P. falciparum (15.7%), and mixed infections (1.7%). Meanwhile, the proportion of anemia was found to be 55.2%, the majority of anemia was in the mild category (>11 g / dL). There was no significant association between submicroscopic infection and anemia (OR = 0.809, 95% CI [0.464-1.410], p = 0.454). However, there was a significant negative correlation between parasite density of microscopic P. vivax infection and anemia (r = -0.408, p = 0.005). Analysis of P. falciparum infection cannot be performed due to insufficient sample size.
Conclusion: Anemia in the study area was not caused by submicroscopic infection. However, microscopic infection can lead to decreased hemoglobin levels and can be a potential contributor to anemia. Thus, it is necessary to check hemoglobin levels in microscopic malaria patients to anticipate the incidence of anemia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tallo, Erny Ch
Kupang: Tim Penggerak PKK dan Dekranasi Propinsi NTT, 2003
R 746.1 TAL p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Widiyono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Setiabakti
"Insiden terjadinya infeksi dari Necator americanus masih cukup tinggi, khususnya di negara berkembang. Komplikasi tersering dari infeksi geohelminth adalah anemia, dimana apabila terjadi pada anak-anak dalam jangka panjang akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan. Anak-anak adalah kelompok umur yang paling rentan terhadap infeksi parasit ini dikarenakan korelasi antara kebiasaan anak kecil dan metode penularan cacing ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara prevalensi infeksi N.americanus dan anemia pada anak sekolah di Nangapanda.
Penelitian ini dilakukan di desa Nangapanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 262 anak berusia 6-17 tahun berpartisipasi pada penelitian ini. Data personal anak dari tingkat SD dan SMP di Nangapanda diperoleh dengan mengisi kuesioner dan dikumpulkan 262 sampel darah dan tinja. Infeksi cacing ditentukan dengan metode RT-PCR dan status anemia ditentukan melalui pemeriksaan darah. Informasi yang didapat lalu diuji dengan metode chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi infeksi N.americanus adalah 40.8% dan prevalensi anemia 9.9%. Uji statistik chi-square menunjukkan bahwa infeksi N.americanus bukan merupakan faktor yang cukup signifikan sebagai penyebab anemia (p =0.155).
Kesimpulan yang di dapat adalah tidak adannya korelasi antara infeksi N.americanus dan anemia pada anak sekolah di desa Nangapanda, kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

The prevalence of Necator americanus is still high, especially in developing country. The most common infection because of geohelminth infection is anemia, which in the long run can cause stunted growth on children. Children age group is the most prone age group towards this parasite infection due to its corelation between children habits with its mode of infection.
This research is done in Nangapanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. 262 children with age range between 6-17 years old participate in this research. Children personal data was obtained through questionnaire form and 262 sample of blood and stool are obtained. RT-PCR is use to detect the presence of helminth infection and anemia status is checked with blood test. The result is then analyzed using chi-square method.
Result of this research shows that the prevalence of N.americanus infection is 40.8% and the prevalence of anemia is 9.9%. Data analysis using chi-square shows that N.americanus infection is not a significant factor to cause anemia (p=0.155).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>