Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Sekar Asih
Abstrak :
Rekonfigurasi jaringan distribusi dan instalasi distributed generation DG dengan tujuan mengurangi rugi-rugi daya aktif saluran dan memperbaiki profil tegangan sistem IEEE 33 bus telah disimulasikan pada skripsi ini. Rekonfigurasi jaringan diselesaikan dengan algoritma Binary Particle Swarm Optimization pada MATLAB dan penentuan lokasi dan kapasitas DG diselesaikan dengan analisis aliran daya pada ETAP. Rugi-rugi daya aktif setelah rekonfigurasi berkurang sebesar 33,357 dari sebelumnya 208,4 kW menjadi 138,9 kW dan tegangan minimum sistem meningkat dari 0,9107 pu menjadi 0,9423 pu. Penginstalasian DG pada lokasi yang tepat dan besar kapasitas yang tepat dapat mengurangi rugi-rugi daya aktif saluran dan memperbaiki tegangan sistem. Berdasarkan hasil simulasi, lokasi terbaik pemasangan satu DG adalah pada bus 30 dengan kapasitas DG sebesar 1250 kW. Lokasi terbaik pemasangan dua DG adalah pada bus 30 dengan kapasitas DG sebesar 1250 kW dan pada bus 8 dengan kapasitas DG sebesar 900 kW. Lokasi terbaik pemasangan tiga DG adalah pada bus 30 dengan kapasitas DG sebesar 1250 kW, bus 8 dengan kapasitas DG sebesar 900 kW, dan bus 24 dengan kapasitas sebesar 950 kW. Setelah sistem direkonfigurasi dan diinstalasi tiga DG diperoleh rugi-rugi daya aktif terendah yaitu 20,7 kW dan tegangan minimum terbaik yaitu 0,9820 pu. ......Distribution network reconfiguration and distributed generation DG installation for reducing power losses and improving voltage profile on IEEE 33 bus system have been simulated in this thesis. Network reconfiguration simulated using Binary Particle Swarm Optimization algoritm in MATLAB and placement and sizing DG simulated using power flow analysis in ETAP. After reconfiguration, power losses decreased by 33,357 from 208,4 kW to 138,9 kW and minimum system voltage increased from 0,9107 pu to 0,9423 pu. DG installation at the right place and right capacity can reduce power losses and improve system voltage. Based on simulation, the best location for installing one DG is at bus 30 with capacity of 1250 kW. The best location for installing two DG is at bus 30 with capacity of 1250 kW and at bus 8 with capacity of 900 kW. The best location for installing three DG is at bus 30 with capacity of 1250 kW, at bus 8 with capacity of 900 kW, and at bus 24 with capacity of 950 kW. After configuring the system and installing DG with number of DG is three at the system, the lowest power losses obtained is 20.7 kW and the best minimum voltage obtained is 0.9820 pu.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Putranto
Abstrak :
Pada tahun 2022, konsumsi listrik per kapita di Indonesia mencapai 1.172 kWh, dan perkiraan menunjukkan bahwa angka tersebut akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mencapai 5,3% pada tahun 2023. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas pembangkit listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT) menjadi suatu kebutuhan. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia, maka diperlukan sebuah jaringan distribusi listrik yang andal dan efisien agar kualitas listrik yang disuplai dapat terjaga dengan baik. Terdapat berbagai metode untuk menghitung indeks keandalan, salah satunya aalah metode section technique. Metode section technique merupakan metode yang membagi sistem menjadi beberapa bagian atau "section" yang lebih kecil dan menganalisis keandalan setiap bagian tersebut secara terpisah. Setelah itu, keandalan keseluruhan sistem dihitung dengan menggabungkan keandalan dari setiap bagian tersebut. Penelitian ini mengimplementasikan metode section technique untuk menghitung indeks keandalan SAIDI dan SAIFI di GH0092 dan hasilnya kemudian dibandingkan dengan dengan hasil pemodelan jaringan melalui perangkat lunak ETAP 19.0.1 serta standar SPLN 68 – 2 : 1986 dan IEEE Std. 1366 – 2000 untuk dievaluasi tingkat keandalannya. Hasil akhir menunjukkan bahwa GH0092 memiliki tingkat keandalan yang sudah memenuhi standar SPLN 68 – 2 : 1986 atau batas standar keandalan yang ada di Indonesia, namun belum memenuhi standar keandalan IEEE Std. 1366 – 2000. Hasil indeks keandalan yang diperoleh yakni indeks SAIDI sebesar 9.3103 jam/tahun dan indeks SAIFI sebesar 0.9241 kali/tahun . Hasil tersebut kemudian dievaluasi dengan melakukan rekonfigurasi jaringan dan menghasilkan indeks keandalan SAIDI sebesar 0.9614 jam/tahun dan indeks SAIFI sebesar 0.0262 kali/tahun. Namun, rekonfigurasi jaringan tidak disarankan untuk menjadi strategi dalam menaikkan indeks keandalan karena membutuhkan biaya yang tinggi dan juga proses operasional yang kompleks. ......In 2022, Indonesia's per capita electricity consumption reached 1,172 kWh, and projections indicate that this figure will continue to rise in line with the expected economic growth of 5.3% in 2023. Therefore, increasing the capacity of power plants from new renewable energy sources (EBT) becomes a necessity. To meet the electricity needs of the Indonesian people, a reliable and efficient electricity distribution network is required to ensure the quality of the supplied electricity is well maintained. There are various methods to calculate reliability indices, one of which is the section technique method. The section technique method divides the system into several smaller parts or "sections" and analyzes the reliability of each part separately. Then, the overall system reliability is calculated by combining the reliability of each section. This study implements the section technique method to calculate the SAIDI and SAIFI reliability indices in GH0092, and the results are then compared with network modeling results through ETAP 19.0.1 software as well as SPLN 68 – 2: 1986 and IEEE Std. 1366 – 2000 standards to evaluate the level of reliability. The final results show that GH0092 has a reliability level that meets the SPLN 68 – 2: 1986 standard or the existing reliability standards in Indonesia but does not yet meet the IEEE Std. 1366 – 2000 reliability standards. The obtained reliability indices are a SAIDI index of 9.3103 hours/year and a SAIFI index of 0.9241 times/year. These results were then evaluated by reconfiguring the network, resulting in a SAIDI reliability index of 0.9614 hours/year and a SAIFI reliability index of 0.0262 times/year. However, network reconfiguration is not recommended as a strategy to improve the reliability index because it requires high costs and complex operational processes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library