Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry Zadreba
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Sugiyono
Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indoensia, 2002
382.17 SUG n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siswanto Sutojo
Jakarta: Damar Mulia Pustaka, 2004
658.151 SIS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Walaupun secara artefak historis belum bisa dipastikan sejak kapan umat manusia menciptakan dan mengenal akuntansi, pengakuan terhadap karya tulis Pastor Lucca Pacioli"
657 JAP 1:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mey, J.L.
Bandung: Tarsito, 1973
338.52 MEY t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1974
657 HOW b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rino A. Effendi
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Rinaldi Zaidir
"Data historis Heraea Pembayaran Indonesia (NPI) selama periode 1969 - 1990 menunjukkan pola surplus yang persisten dalam transaksi modal dan defisit yang juga persisten kecuali untuk tiga tahun tertentu dalam transaksi berjalan. Ada berbagai pendapat yang berbeda-beda di antara para ekonom mengenai interprestasi teoritis dari signifikansi dari pola neraea pembayaran seperti itu menurut penulis. inti dari perbedaan pendapat tersebut adalah ketidaksetujuan mengenai hal yang mendasar, yakni menyangkut hubungan kaus alitas antara transaksi berjalan dan transaksi modal. Untuk mengungkapkan hal tersebut, penelitian skripsi ini mengidentifikasikan serta membahas tiga kemungkinan secara teoritis bentuk hubungan kausalitas antara transaksi berjalan dan transaksi modal. Yaitu, pertama, transaksi berjalan "Menyebabkan" transaksi modal; kedua, transaksi modal "menyebabkan" transaksi berjalan; dan ketiga, hubungan timbal balik (dua arah) antara transaksi berjalan dan transaksi modal. Selanjutnya, dilakukan penyelidikan secara empiris data-data HPI periode 1969 - 1990 . Ada dua teknik yang terhadap dipakai untuk mengungkapkan bentuk hubungan kausalitaa antara transaksi berjalan dan transaksi modal dalam struktur HPI. Pertama, kausalitas bivariat Granger yang diikuti dengan pengecekan Akaikes Final Prediction Error . Kedua. Vector Autoregression (VAR) yang merupakan generalisasi dari kausalitas bivariat Granger ke kasus kausalitas multivariat. Teknik VAR ini kemudian diikuti dengan analisis impulse responsif function dan variance decomposition Hasil penelitian dengan kedua teknik ini mengungkapkan hal yang sama, yakni bentuk hubungan kausalitas antsra transaksi berjalan dan transaksi modal dalam struktur HPI adalah searah dari transaksi berjalan ke transaksi modal. Artinya transaksi berjalan kata lain "menyebabkan" pemasukan modal luar negeri, atau aliran modal asing (surplus dalam transaksi dengan modal) diperlukan untuk membiayai defisit yang terjadi dalam transaksi berjalan. Dengan diketahuinya bentuk hubungan kausalitas yang searah dari transaksi berjalan ke transaksi modal tersebut, maka penanganan masalah HPI ysng selama ini menggunakan konsep overall balance, dimana cadangan devisa yang dipegang pemerintah dapat tetap stabil pada saat terjadi defisit transaksi ditutup dengsn pinjaman luar negeri, kini perlu berjalan yang dialihkan dan ditekankan kepada konsep current account balance. Artinya, dalam periode-perode mendatang Indonesia harus dapat membiayai kebutuhan impornya dari hasil ekspor barang dan jasanya . Penggunaan data kuartalan dengan periode yang lebih panjang, dan pembagian periode menjadi beberapa periode pengujian, serta dimasukkannya beberapa variabel dalam negeri lainnya maupun variabel-variabel luar negeri yang relevan, diyakini dapat menghasilkan temuan-temuan yang menarik yang mungkin saja berbeda dari apa yang ditemukan dalam skripsi ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firli Wulansari Wahyuputri
"Pandemi COVID-19 menyebabkan keterbatasan mobilitas masuk keluarnya barang di Indonesia. Volume ekspor dan impor mengalami penurunan yang tajam. Impor menurun lebih tajam daripada ekspor, sehingga menyebabkan peningkatan surplus perdagangan barang yang cukup tinggi sejak pandemic Covid-19 terjadi (triwulan 1 tahun 2020). Peningkatan surplus perdagangan barang tersebut menyebabkan transaksi berjalan Indonesia malah mengalami surplus pertamanya dalam 9 tahun terakhir. Surplus transaksi berjalan tersebut terus terjadi secara berturut-turut sampai triwulan 4 2020. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah surplus neraca perdagangan barang, atau net ekspor, atau nilai ekspor dikurangi impor, memiliki hubungan jangka panjang dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga keberadaannya harus dipertahankan secara berkelanjutan. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data triwulanan neraca perdagangan barang dan Produk Domestik Bruto Indonesia dari Bank Indonesia untuk periode 2004-2021. Pengujian ekonometrika yang digunakan dalam skripsi ini Augmented Dicky Fuller Unit Root Test, Cointegration Test, Vector Error Correction Model dan Impulse Response Function. Hasil pengujian menunjukkan bahwa: net export dan pertumbuhan PDB terintegrasi pada first difference. Lalu, keduanya memiliki hubungan kointegrasi, yang berarti dalam jangka panjang kedua variable akan terkait satu sama lain. Peningkatan net ekspor pada periode pertama akan menurunkan pertumbuhan PDB pada period ke-2, namun pada periode ke-3 dan seterusnya pertumbuhan PDB akan meningkat. Pada Periode ke-5 hubungan positif tersebut akan stabil.
Untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif serta meningkat, surplus neraca perdagangan barang dan harus terus dipertahankan. Pembatasan konsumsi produk import. Khususnya untuk barang yang dapat diproduksi di Indonesia, serta dukungan pemerintah hingga produk Indonesia dapat lebih dikenal di luar negeri, merupakan strategi penting yang harus dilakukan agar surplus perdangangan dapat terjadi secara berkelanjutan.

The COVID-19 pandemic has limited the mobility of goods in/out of Indonesia, thereby leading to a significant decline in export and import volumes. Since the inception of the virus, the imports of goods have decreased more than the exports with a fairly high increase in the goods trade surplus (Q1, 2020). Furthermore, the rise in the amount of goods trade made Indonesia experience its first surplus in the last 9 years, which continuously occurred successively until the 4th quarter of 2020. Therefore, this research aims to determine whether the surplus in the goods trade balance, net exports, and the value of exports minus imports have a long-term relationship with economic growth to maintain sustainability. Quarterly data on the trade balance of goods and Gross Domestic Product (GDP) from Bank Indonesia for 2004-2021 were used. The econometric tests used are Augmented Dicky Fuller Unit Root Test, Cointegration Test, Vector Error Correction Model, and Impulse Response Function. The results showed that net exports and GDP growth are integrated with the first difference. Furthermore, the two variables will be related to each other in the long run because they have a cointegrated relationship. An increase in net exports in the first period reduces GDP growth in the second period, with a rise in the third period and others. Meanwhile, in the fifth period, the positive relationship is stable.
Therefore, to ensure positive and increasing economic growth, the goods trade balances surplus must be maintained. Limiting the consumption of imported products, especially for goods produced, increasing government support, and the number of products exported abroad is important strategies that need to be carried out to ensure a trade surplus occurs sustainably.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firli Wulansari Wahyuputri
"Pandemi COVID-19 menyebabkan keterbatasan mobilitas masuk keluarnya barang di Indonesia. Volume ekspor dan impor mengalami penurunan yang tajam. Impor menurun lebih tajam daripada ekspor, sehingga menyebabkan peningkatan surplus perdagangan barang yang cukup tinggi sejak pandemic Covid-19 terjadi (triwulan 1 tahun 2020). Peningkatan surplus perdagangan barang tersebut menyebabkan transaksi berjalan Indonesia malah mengalami surplus pertamanya dalam 9 tahun terakhir. Surplus transaksi berjalan tersebut terus terjadi secara berturut-turut sampai triwulan 4 2020. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah surplus neraca perdagangan barang, atau net ekspor, atau nilai ekspor dikurangi impor, memiliki hubungan jangka panjang dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga keberadaannya harus dipertahankan secara berkelanjutan. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data triwulanan neraca perdagangan barang dan Produk Domestik Bruto Indonesia dari Bank Indonesia untuk periode 2004-2021. Pengujian ekonometrika yang digunakan dalam skripsi ini Augmented Dicky Fuller Unit Root Test, Cointegration Test, Vector Error Correction Model dan Impulse Response Function. Hasil pengujian menunjukkan bahwa: net export dan pertumbuhan PDB terintegrasi pada first difference. Lalu, keduanya memiliki hubungan kointegrasi, yang berarti dalam jangka panjang kedua variable akan terkait satu sama lain. Peningkatan net ekspor pada periode pertama akan menurunkan pertumbuhan PDB pada period ke-2, namun pada periode ke-3 dan seterusnya pertumbuhan PDB akan meningkat. Pada Periode ke-5 hubungan positif tersebut akan stabil.
Untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif serta meningkat, surplus neraca perdagangan barang dan harus terus dipertahankan. Pembatasan konsumsi produk import. Khususnya untuk barang yang dapat diproduksi di Indonesia, serta dukungan pemerintah hingga produk Indonesia dapat lebih dikenal di luar negeri, merupakan strategi penting yang harus dilakukan agar surplus perdangangan dapat terjadi secara berkelanjutan.

The COVID-19 pandemic has limited the mobility of goods in/out of Indonesia, thereby leading to a significant decline in export and import volumes. Since the inception of the virus, the imports of goods have decreased more than the exports with a fairly high increase in the goods trade surplus (Q1, 2020). Furthermore, the rise in the amount of goods trade made Indonesia experience its first surplus in the last 9 years, which continuously occurred successively until the 4th quarter of 2020. Therefore, this research aims to determine whether the surplus in the goods trade balance, net exports, and the value of exports minus imports have a long-term relationship with economic growth to maintain sustainability. Quarterly data on the trade balance of goods and Gross Domestic Product (GDP) from Bank Indonesia for 2004-2021 were used. The econometric tests used are Augmented Dicky Fuller Unit Root Test, Cointegration Test, Vector Error Correction Model, and Impulse Response Function. The results showed that net exports and GDP growth are integrated with the first difference. Furthermore, the two variables will be related to each other in the long run because they have a cointegrated relationship. An increase in net exports in the first period reduces GDP growth in the second period, with a rise in the third period and others. Meanwhile, in the fifth period, the positive relationship is stable.
Therefore, to ensure positive and increasing economic growth, the goods trade balances surplus must be maintained. Limiting the consumption of imported products, especially for goods produced, increasing government support, and the number of products exported abroad is important strategies that need to be carried out to ensure a trade surplus occurs sustainably.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>