Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ranai: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata , 2004
910.2 IND n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2019
959.81 DJO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2019
959.81 DJO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Setiawan
Abstrak :
Gas Natuna dengan cadangan 50,27 TSCF sangat potensial untuk dikembangkan. Namun, pemanfaatan gas Natuna memiliki kendala karena kandungan CO2 yang sangat tinggi sebesar 71%. Masalah utama yang dihadapi dari tingginya kandungan CO2 adalah proses separasi yang lebih kompleks serta penanganan limbah CO2 itu sendiri karena dapat menyebabkan pemanasan global. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan model pemanfaatan gas Natuna dengan pendekatan LNG-EOR-CCS terintegrasi. Analisis kinerja teknis dilakukan melalui simulasi masing-masing tahapan proses menggunakan UniSim. Proses separasi CO2 dilakukan melalui 2 tahap, yakni proses separasi membran mampu menghilangkan CO2 dari 70,9% menjadi 10%, kemudian proses amine dari 10% menjadi 22 ppm. Alternatif proses pemisahan CO2 lainnya yaitu CFZ mampu menghilangkan CO2 dari 70,9% menjadi 1%. Selanjutnya dengan umpan gas 631,72 MMSCFD menuju LNG plant, diperoleh kinerja teknis 13,48 kW/tpd LNG dengan kapasitas 3,99 MTPA. Penanganan 27,68 MTPA CO2 melalui CCS membutuhkan 379,9 MW untuk proses kompresi, sedangkan penanganan 3,57 MTPA CO2 melalui EOR membutuhkan 46,76 MW untuk proses kompresi dan dapat menghasilkan minyak sebesar 222.951,6 bbl/d. ......Natuna gas reserves of 50.27 TSCF has potential to be developed. However, the utilization of Natuna gas has a problem because it has very high content of CO2 equal to 71%. The main problem faced by the high content of CO2 is required more complex separation process and the handling of CO2 itself because it can lead to global warming. In this study, the development of Natuna gas is modeled using integrated LNG-EOR-CCS approach. Technical performance analysis is done through simulation of each stage of the process using UniSim. CO2 separation process is carried out through two stages, namely membrane process capable of reducing CO2 content from 70.9% to 10%, then the amine process which reduce CO2 content from 10% to 22 ppm. The alternative for CO2 separation is CFZ, which can reduce CO2 content from 70.9% to 1%. Subsequently with 631.72 MMSCFD feed gas into the LNG plant, the technical performance of 13.48 kW/tpd LNG is acquired with a capacity of 3.99 MTPA. Handling of 27.68 MTPA CO2 through CCS requires 379.9 MW for the compression, while handling of 3.57 MTPA CO2 through EOR requires 46.76 MW for the compression and it is able to produce oil 222,951.6 bbl/d.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laode Muhammad Fathun
Abstrak :
This paper aims to explain and analyze the formulation of Indonesia's foreign policy in China's unilateral claim to the North Natuna Sea area. This claim is based on China's argument that this area is a traditional Chinese fishing area. This paper uses a qualitative method of analysis with analysis data collection techniques. References. The results obtained are that the formulation of Indonesia's foreign policy model on China's claims in the North Natuna Sea area uses a diplomatic approach. This is relevant to Indonesia's character as a middle power country. Middle power democracy has always been a catalyst, facilitator and manager in resolving regional or international conflicts. This condition is also in theory consistent with the foreign policy model designed by John Lovell, namely using the accommodation method. Furthermore, this condition is also consistent with the character of foreign policy in Mandala theory called Asana.
Jakarta: Biro humas settama lemhanas RI, 2020
321 JKLHN 43 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Baskoro
Abstrak :
Latar belakang: Berdasarkan Riskesdas 2013, salah satu daerah dengan prevalensi hipertensi tertinggi di Indonesia adalah Kepulauan Natuna, sehingga faktor yang berkaitan dengan hipertensi dan hypertension mediated organ damage (HMOD) pada populasi tersebut menarik untuk diinvestigasi. Proses aterosklerosis adalah salah satu HMOD yang dapat dideteksi secara dini dengan pemeriksaan ketebalan intima media karotis (KIMK). Patofisiologi aterosklerosis pada hipertensi dilaporkan mellibatkan beragam jalur molekular, yang diawali oleh disfungsi endotel, dan diduga melibatkan regulasi MikroRNA (miRNA) pada pembuluh darah. miRNA 214 merupakan non-koding RNA yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular terutama aterosklerosis. Peran MikroRNA 214 dalam proses aterosklerosis yang terjadi pada hipertensi belum diketahui dengan pasti. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan ekspresi miRNA 214 dengan ketebalan intima media karotis pada populasi hipertensi di kepulauan Natuna Metode : Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan data sekunder hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang penderita hipertensi di Kabupaten natuna pada Juli 2019, serta data primer berupa kadar mikroRNA 214 dari sampel darah beku yang tersimpan di laboratorium, Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSPJDHK) pada bulan Juli 2022. KIMK diukur dengan ultrasonografi arteri karotis. Hasil : Terdapat 47 subjek yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Tidak terdapat perbedaan ekspresi miRNA 214 pada KIMK ≥0,9 mm dengan ekspresi miRNA 214 pada KIMK <0.9 mm pada subjek penelitian [(1,4 ± 0,8) vs. (1,4 ± 0,9), p 0,921]. Analisis multivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara ekspresi miRNA 214 dengan KIMK pada subjek hipertensi di kepulauan Natuna. ......Background: Data from Indonesian Basic Health Survey 2013 revealed Natuna Islands as one of area with highest prevalence of hypertension in Indonesia. Hypertension remain major health problem through the presence of hypertension mediated organ damage (HMOD), including atherosclerosis. Carotid ultrasound examination is one of simple method for early detection of atherosclerosis, with carotid intima media thickness (CIMT) reported to represent subclinical atherosclerosis. Pathophysiology of atherosclerosis in hypertension derived from multiple molecular pathways, including endothelial dysfunction and the involvement of MikroRNA (miRNA). miRNA 214 is associated with cardiovascular disease. However, the role of miRNA 214 in atherosclerosis remains unclear. Objective : To investigate the association between miRNA 214 plasma expression with carotid intima media thickness (CIMT) in hypertension subject. Method: This is a cross sectional study using secondary data from hypertension subject in Natuna Island, and measurement of miRNA 214 expression from plasma stored in molecular laboratory of National Cardiovascular Center Harapan Kita Hospital. CIMT data were obtained with carotid ultrasonography Results: Forty seven subject included in this study. We observed no significant difference in miRNA 214 plasma expression in subject with CIMT ≥0,9 mm as compared to CIMT <0.9 mm [(1,4 ± 0,8) vs. (1,4 ± 0,9), p 0,921]. Further multivariate analysis revealed no significant association between miRNA 214 plasma expression with carotid intima media thickness (CIMT) in hypertension subject.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The Oceanographic characteristics of Klabat Bay in Bangka Island of Indonesia were investigated by using a series of temperature,salinity,turbidity,TSS (total suspended slid),transparency,DIN (Dissolved Inorganic Nitrogen),DIP (Dissolved Inorganic Phosporus),DO (Dissolved Oxygen) and Chlorophyll-a data in the wet season (Northwest Monsoon) and dry season (Southeast Monsoon) of 2003,respectively....
MAREIND
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kandar
Abstrak :
ABSTRAK
Perebutan pengaruh di LTS antara RRT yang menerapkan diplomasi ekonomi dan AS pada strategi keamanan telah menjadi perhatian serius bagi banyak negara termasuk Indonesia. Pemahaman terhadap konflik di LTS tersebut menjadi bahan bagi Indonesia untuk membuat strategi. Dengan pemilihan strategi yang tepat, Indonesia diharapkan tidak menjadi korban. Bahkan yang diharapkan Indonesia dapat mengambil manfaat dari konflik tersebut untuk kepentingan nasional dan berkontribusi untuk perdamaian kawasan. Melalui tulisan ini akan dibahas mengenai strategi Indonesia terhadap konflik antara RRT dan AS di LTS untuk kepentingan nasional.
Jakarta: Biro humas settama lemhanas RI, 2018
321 JKLHN 36 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Misjuherlina
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2017
355 JIPHAN 3:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Binti Mufarida
Abstrak :
Skripsi ini menjelaskan mengenai upaya pemerintah Republik Indonesia untuk menjaga keamanan dan pemanfaatan wilayah lautnya selama kurun waktu 1982-1998, terutama wilayah Kepulauan Natuna pasca ditandatanganinya United Nation Convention on the Law Of the Sea (UNCLOS) 1982 pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica. Ditandatanganinya UNCLOS 1982 menghasilkan hak dan kewajiban bagi negara kepulauan, salah satunya Alur Laut Kepulauan (ALK) yang wajib dimiliki seluruh negara kepulauan. Kepulauan Natuna sebagai wilayah yang dilalui Alur Laut Kepulauan Indonesia menjadi jalur keluar dan masuknya kapal-kapal asing sehingga menjadi rawan terjadinya pelanggaran keamanan. Selain sebagai wilayah yang dilalui ALK Indonesia, Kepulauan Natuna juga mempunyai posisi geografis yang rawan akan klaim dari negara lain, karena wilayahnya berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan yang menjadi konflik beberapa negara. ...... This minithesis describes the efforts of the Indonesian government to maintain the security of maritime regions during the period 1982-1998, especially after the signing of the Natuna Islands region of the United Nation Convention on the Law Of the Sea (UNCLOS) 1982 in December 10, 1982 in Montego Bay, Jamaica. The signing of UNCLOS 1982 resulted in the rights and obligations of the island nation, one of archipelagic sea lanes (ALK) must be owned the entire island nation. Natuna Islands as a region through which the Indonesian archipelagic sea lanes into a lane exit and entry of foreign ships to be prone to breach of security. Aside from being a region that passed ALK Indonesia, Natuna Islands also has a geographical sensitive position to claims from other countries, because the area directly adjacent to the South China Sea into conflict countries.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>