Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indrinat
"Dalam teori komputasi dikenal beberapa kelas problema. Salah satu dari kelas-kelas tersebut adalah kelas NP—problem. Di daiam kelas ini terdapat himpunan problema—problema dimana sampai saat ini belum dapat ditemukan alqoritma—algoritma penyelesaian untuk masing—masing problema tersebut yaitu dapat bekerja dalam waktu polinormial agar menghasilkan solusi yang optimal. Selain kelas HP-problem terdapat kelas lain yaitu kelas HP—Complete. Kelas ini merupakan sebuah himpunan problema—problema yang paling berat (the hardest problem) dari himpunan problema-problema di dalam kelas HP—problem. Artinya jika dapat ditemukan algoritma penyelesaian yang bekerja dalam waktu polinomial untuk menghasilkan solusi optimal bagi salah satu anggota kelas ini maka seluruh kelas MP—problem akan dapat pula ditemukan algoritma penyelesaiannya yang polinomial untuk memperoleh solusi yang optimal. Dalam menentukan apakah sebuah anggota HP—problem termasuk di dalam HP—Complete dipergunakan suatu teknik pembuktian yang disebut reduksi. Teknik inilah yang dibahas dan merupakan inti dari tulisan berikut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Murtasiah
"Nanopartikel perak (NP Ag) merupakan logam perak yang memiliki ukuran 1—100 nm. NP Ag dapat diperoleh melalui metode biosintesis dengan menggunakan agen pereduksi yang berasal dari tumbuhan dan diketahui memiliki efek stimulan terhadap perkecambahan dan pertumbuhan biji. Respons stimulasi dari NP Ag dipengaruhi oleh konsentrasi yang optimum untuk dapat menginduksi terjadinya perkecambahan dan pertumbuhan. Selain itu, pengaruh NP Ag juga dapat dikaitkan dengan kandungan H2O2 yang merupakan molekul yang terbentuk jika terjadi stres pada tanaman dikadar tertentu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respons perkecambahan, pertumbuhan, dan fisiologis biji kacang panjang (Vigna sinensis) dan tomat (Lycopersicon esculentum) yang direndam dalam NP Ag diberbagai konsentrasi yaitu 20, 40, dan 60 mg/L. Tahap kerja diawali dengan biosintesis NP Ag menggunakan pereduksi dari ekstrak daun Diospyros discolor Willd. (bisbul) untuk mendapatkan NP Ag. Selanjutnya, biji direndam dalam larutan NP Ag selama 24 jam dan biji dikecambahkan selama 14 hari. Kemudian, parameter perkecambahan yang diamati antara lain daya kecambah (%), laju perkecambahan, dan indeks kecepatan perkecambahan. Sementara itu,  parameter pertumbuhan yang diamati terdiri dari panjang tunas dan akar; berat basah dan kering; dan kadar air (%). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa NP Ag dengan konsentrasi 20 mg/L pada kacang panjang dan 60 mg/L pada tomat memberikan efek yang signifikan dalam menstimulus perkecambahan dan pertumbuhan dibandingkan kontrol karena meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan kecambah (sig>0,05). Selain itu, kandungan H2O2 cenderung meningkat tetapi tidak berbeda secara signifikan antara perlakuan dengan kontrol (sig>0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa paparan NP Ag 20 mg/L pada kacang panjang dan 60 mg/L pada tomat dapat berpotensi sebagai stimulan untuk proses perkecambahan dan pertumbuhan.

Silver nanoparticles (AgNPs) are silver metals with dimensions between 1-100 nm. Silver nanoparticles can be obtained through biosynthesis using reducing agents derived from living things. AgNPs are known to have a stimulant effect on seed germination and growth. The stimulation response of AgNPs influenced by the optimum concentration. In addition, the AgNPs stimulation response associated with physiological content, namely H2O2 is a molecule that formed when there is stress in plants. This study aimed to determine the germination, growth, and physiological responses of long bean (Vigna sinensis) and tomato (Lycopersicon esculentum) seeds to exposure to three variations of AgNPs at the concentrations of 20, 40, and 60 mg/L. The work stage begins with the biosynthesis of AgNPs using a reducer from Diospyros discolor Willd leaf powder. (bisbul) to obtain the concentration of AgNPs then seeds exposed to the treatment and all seeds germinated for 14 days. Based on the observed germination parameters measured germination, germination rate, and germination speed index then growth parameters included shoot and root length; fresh and dry weight; and water content (%). The results showed that the concentration of 20 mg/L in long beans and 60 mg/L in tomatoes gave the most stimulative effect compared to the control because it increased germination and growth (sig>0.05). In addition, the H2O2 content tended to increas but had no significantly different from the control (sig>0.05) was indicated no inhibition of germination and seed growth so response seeds to AgNPs to exposure to 20 mg/L in long beans and 60 mg/L in tomatoes potential as a stimulant for germination and growth."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koswara
"Batang kawat konduktor komposit nano dengan matrix Aluminium dan penguat partikel nano SiC telah dibuat dengan teknik metalurgi serbuk dan ekstrusi. Bahan baku yang digunakan berupa serbuk aluminium dan serbuk nanopartikel SiC berukuran 50 nm sebanyak 0%, 1%, 5% dan 10% SiC dicampur dengan menggunakan ball mill. Bahanbaku aluminium serbuk dibuat melalui proses milling dan partikel nano SiC dilapisi dengan Mg yang dilanjutkan dengan proses oksidasi sehingga permukaan partikel nano ditutupi oleh MgO. Proses kompaksi menggunakan mesin press satu arah dengan tekanan sebesar 10.000 kg menghasilkan tablet berdiameter 22 mm dan tebal 4 mm. Proses sinter dilakukan pada temperatur 5700C pada tekanan oksigen parsial sangat rendah selama 72 jam. Sampel hasil proses sinter dimasukkan ke dalam kontainer aluminium sehingga diperoleh bilet berdiameter 24 mm dan panjang 30 mm. Dengan proses ekstrusi pada temperatur 6000C dihasilkan kawat berdiameter 7 mm.
Berdasarkan pengujian dengan difraksi sinar x diketahui adanya fasa Al dan SiC dan terbentuknya fasa Al2MgO4. Melalui pengamatan dengan SEM, ditunjukkan telah terjadinya penggabungan partikel aluminium sebagai hasil proses sinter dan ekstrusi serta menunjukkan posisi nanopartikel SiC. Dari hasil pengujian kekerasan dengan menggunakan uji kekerasan mikro Vickers terhadap batang kawat Al-SiC/np diketahui bahwa nilai kekerasan pada Al-SiC/np naik seiring dengan naiknya kandungan SiC/np. Batang kawat AlSiC/np juga memiliki ketahanan terhadap temperatur yang cukup baik. Nilai kekerasan tetap stabil setelah pemanasan sampai 3000C selama 2 jam. SiC/np menurunkan konduktivitas kawat sehingga pemakaiannya dibatasi sampai hanya maksimum 1%.

SiC/np reinforced aluminum conductor metal matrix nanocomposite wirerod has been produced by powder metallurgy process and extrusion method. The aluminum powder and each of 0%, 1%, 5% and 10% by weight of the 50 nm SiC nanoparticle were mixed in a ball milling unit. The aluminum powder manufactured by milling method and SiC nanoparticles covered by magnesium by electroless method, continued by oxidizing the Mg to obtain MgO cover in SiC nanoparticles. The 22 mm diameter and 4 mm thickness green bodies were obtained after the mixed particles were pressed in a mold with a unidirectional 10,000 kg compacting force. The green bodies were then sintered in a very low oxygen partial pressure at 5700C in 72 hours. The sintered samples were then canned in aluminum containers to obtain 24 mm diameter and 30 mm long billets. The billets were extruded in 6000C to obtain 7 mm diameter wires.
X-ray diffraction examinations show Al and SiC phases and formation of Al2MgO4. The SEMs examination show coalescent of aluminum particles as results of sintering and extrusion processes. SEMs also show position of SiC/np in the matrix. Hardness tests using microvickers of the wire show increasing hardness value of MMNC SiC/np. Hardness value of the wire is stable after heating to 3000C in 2 hours. SiC/np influences conductivity of the wire and application of SiC/np limited to maximum 1%."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
D1278
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Foliatini
"An efficient and rapid method for preparation of Au nanoparticles (Au-NP) has been developed by direct microwave
irradiation of metal precursor and alginate mixed solution in a single step. Here, alginate molecules act as both the
reducing and stabilizing agents of Au-NP. The obtained nanoparticles were characterized by ultraviolet-visible (UVVis)
spectroscopy, particle size analyzer, fourier transform infrared spectroscopy, and transmission electron
microscopy. The nanoparticles have a spherical form and perfectly capped with alginate when using alginate and chloro
auric acid (HAuCl4) precursor in the concentration range of 0.50 to 0.75% (w/v) and 0.40 mM, respectively. The use of
a lower concentration of alginate and/or higher concentration of HAuCl4 caused agglomeration to occur, thereby
resulting in a bigger size of Au-NP and red shifting of surface plasmon resonance (SPR) peak to a higher wavelength.
Sintesis Nanopartikel Au yang Distabilkan Alginat dengan Bantuan Gelombang Mikro. Sintesis nanopartikel Au
(Au-NP) dengan metode yang cepat dan efisien dalam hitungan menit telah berhasil dilakukan dengan teknik iradiasi
menggunakan gelombang mikro terhadap campuran garam prekursor dan alginat dalam satu langkah. Molekul alginat
berperan sebagai pereduksi maupun penstabil Au-NP. Nanopartikel yang diperoleh dikarakterisasi dengan spektroskopi
ultraviolet-visible (UV?Vis), particle size analyzer, fourier transform infrared spectroscopy dan transmission electron
microscopy. Nanopartikel yang diperoleh berbentuk bulat dan terlapisi sempurna oleh alginat pada rentang konsentrasi
alginat dalam rentang 0,50?0,75% (w/v) dan prekursor HAuCl4 0,20 mM. Pada konsentrasi alginat yang lebih rendah
dan/atau konsentrasi HAuCl4 yang lebih tinggi, aglomerasi cenderung terjadi dan menghasilkan ukuran partikel Au-NP
yang lebih besar serta pergeseran panjang gelombang surface plasmon resonance (SPR) ke nilai yang lebih besar."
[Depok, ]: Universitas Indonesia, Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rofha Fadhila
"Avidin merupakan glikoprotein tetrametrik yang belakangan ini banyak dikembangkan aplikasinya karena sifatnya yang menguntungkan, terutama dalam bidang biomedis. Senyawa yang dapat digunakan sebagai agen pengenal dalam sensor avidin adalah biotin. Biotin diketahui dapat berikatan seara spesifik dengan avidin (Kd ~10−15 M). Nanopartikel core-shell dapat digunakan sebagai bahan label magnetik yang dapat menunjang pembentukan sensor. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis Fe3O4@Au-sisteamin dan studi literatur Fe3O4@Au-sisteamin sebagai template pengikatan biotin untuk sensor avidin. Nanopartikel Fe3O4 di sintesis menggunakan metode ko-presipitasi sedangkan Fe3O4@Au di sintesis melalui deposisi-presipitasi dimana dari kedua metode ini mempermudah pemisahan antara nanopartikel dengan larutan menggunakan magnet eksternal. Nanokomposit hasil sintesis dikarakterisasi dengan spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), dan Transmission Electron Microscope (TEM). Hasil yang diperoleh menunjukkan rata-rata nanopartikel Fe3O4 dan Fe3O4@Au sebesar 3,724 ± 0,561 nm dan 13,801 ± 4,147 nm. Hasil FT-IR memunculkan spektra pada bilangan gelombang 550-700 cm-1 yang mengindikasikan bahwa sisteamin berikatan secara kovalen dengan shell Au.

Avidin is a tetrametric glycoprotein that has been developed recently for many applications because of its beneficial properties, especially in the biomedical field. The compound that can be used as a recognition agent in avidin sensing is biotin. Biotin is well-known to bind specifically with avidin (Kd ~ 10−15 M). In this research, the synthesis of Fe3O4@Au-cysteamine and the literature study of Fe3O4@Au-cysteamine as a biotin binding template for avidin sensor have been done. Fe3O4 nanoparticles (Fe3O4 NPs) were synthesized using the co-precipitation method while Fe3O4@Au were synthesized through precipitation-deposition. Both methods facilitate separation between the nanoparticles and the solution using an external magnet. The synthesized nanocomposites were characterized by Fourier Transform Infrared (FTIR) spectroscopy, X-Ray Diffraction (XRD), and Transmission Electron Microscope (TEM). The results obtained showed that the average Fe3O4 and Fe3O4@Au nanoparticles were 3.724 ± 0.561 nm and 13.801 ± 4.147 nm. The FT-IR spectra also showed that there was peak at 550-700 cm-1 which indicate that cysteamine binds covalently to the Au shell."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Yunilawati
"Keberadaan mikroorganisme berbahaya penyebab kerusakan memerlukan upaya pengembangan bahan yang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme seperti material antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan material antibakteri yang merupakan sinergi antara minyak sereh dapur (MSD) dengan nano partikel kalsium oksida (NP CaO). MSD terlebih dahulu dienkapsulasi dengan β-siklodekstrin (β-CD) untuk mengurangi volatilitasnya agar pelepasan zat aktif nya terkendali. NP CaO disintesis dengan iradiasi gelombang mikro pada daya iradiasi 600 W, 700 W, 800 W dan 900 W. Kompleks inklusi β-CD−MSD dan NP CaO hasil sintesis kemudian diinkorporasikan pada matriks kitosan membentuk material antibakteri dilakukan karakterisasi. Proses inklusi berlangsung optimal pada rasio mol βCD: MSD 1:1 yang menghasilkan serbuk kompleks inklusi dengan entrapment efficiency sebesar 88,82% dan loading capacity 15,71%. Kompleks inklusi β-CD−MSD memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli pada konsentrasi minimal 10 mg/mL dengan aktivitas antibakteri lebih besar terhadap E. coli. Profil pelepasan senyawa aktif dari kompleks inklusi β-CD−MSD menunjukkan bahwa kecepatan pelepasan dapat diturunkan hingga 80%. NP CaO hasil sintesis pada daya iradiasi 900 W selama 5 menit merupakan kristal berbentuk kubik dengan ukuran partikel 69 nm dan pada konsentrasi mulai 0,1% sudah memiliki aktivitas antibakteri dengan aktivitas lebih besar terhadap bakteri S. aureus. Penggabungan kedua agen antibakteri tersebut pada matriks kitosan menghasilkan material antibakteri dengan daya aktivitas antibakteri yang lebih baik dan dapat memperbaiki sifat mekanik dan barrier dari film material antibakteri. Aplikasi material antibakteri ini sebagai label antibakteri dapat mempertahankan kesegaran udang pada suhu ruang hingga 27 jam.

The development of antibacterial materials is necessary due to the presence of damaging microorganisms that can prevent the growth of other materials. In this study, the antibacterial materials were made synergy between lemongrass oil (MSD) and calcium oxide (CaO) nanoparticles. Lemongrass oil was encapsulated with β-cyclodextrin (βCD) to reduce its volatility therefore the release of the active substance was controlled. CaO NP were synthesized by microwave irradiation at 600 W, 700 W, 800 W and 900 W. The inclusion complex of lemongrass oil and the NP CaO NP were then incorporated into the chitosan matrix to form antibacterial materials and characterized. The inclusion process was optimally at a mole ratio of βCD: MSD oil 1:1 which resulted in inclusion complex powder with entrapment efficiency of 88.82% and loading capacity of 15.71%. The β-CD−MSD inclusion complex had antibacterial activity against S. aureus and E. coli at a minimum concentration of 10 mg/mL with antibacterial activity against E. coli was greater. The release profile of the active compound from the β-CD−MSD inclusion complex indicated that the release rate could be decreased. The synthesized CaO NP at 900 W irradiation for 5 minutes were cubic crystals with a particle size of 69 nm and at concentrations from 0.1% already had antibacterial activity antibacterial activity against S. aureus bacteria was greater. The combination of the two antibacterial agents in the chitosan matrix resulted the antibacterial material with better antibacterial activity. In addition, CaO NP can also improve the mechanical and barrier properties of the antibacterial material film. The application of this antibacterial material as an antibacterial label can maintain the freshness of shrimp at room temperature for up to 27 hours."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dannya Maharani Putri Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek teknis dan ekonomi perencanaan green data center. Berdasarkan parameter downtime dan availibility sesuai standar TIA-942, skema green data center dengan konfigurasi PLN-PV-Baterai, mampu bersaing dengan data center konvensional, memanfaatkan energi matahari yang lebih ramah lingkungan dengan nilai NPC dan LCOE paling rendah, namun sistem ini andal terhadap gangguan listrik PLN. Hasil simulasi emisi, skema green data center menghasilkan emisi gas rumah kaca paling rendah. Dengan penetrasi RF pada skema ini, sebesar 49.5% untuk tier 1, tier 2 sebesar 50%, tier 3 sebesar 51.9% dan tier 4 sebesar 53%, berpengaruh secara signifikan mengurangi 49% emisi gas rumah kaca pada skema data center konvensional. Penghematan tagihan listrik PLN pada green data center yaitu rata-rata sebesar 52% pada masing masing tier menggunakan Permen ESDM No. 49 Tahun 2018. Sedangkan dengan Permen ESDM No. 26 Tahun 2021 dengan statusnya masih tertangguhkan, rata-rata penghematan dapat mencapai 55.7%.

This study aims to analyze the technical and economic aspects of green data center planning. Based on the downtime and availability parameters according to the TIA-942 standard, the green data center scheme with the PLN-PV-Battery configuration, is able to compete with conventional data centers, utilizing solar energy which is more environmentally friendly with the lowest NPC and LCOE values, but this system is reliable against PLN power failure. The emission simulation results show that the green data center scheme produces the lowest greenhouse gas emissions. With RF penetration in this scheme, 49.5% for tier 1, 50% for tier 2, 51.9% for tier 3 and 53% for tier 4, it significantly reduces 49% greenhouse gas emissions in conventional data center schemes. Savings on PLN electricity bills at the green data center is an average of 52% for each tier using the Minister of Energy and Mineral Resources No. 49 of 2018. Meanwhile, with the Minister of Energy and Mineral Resources No. 26 of 2021 with the status still pending, the average savings can reach 55.7%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aden Dhana Rizkita
"Penelitian ini ingin membuktikan terjadinya kesinergisan pembentukan DNA Adduct secara in-vivo pada urin dan plasma tikus yang diberi paparan Nonil fenol (NP) dan Tembaga (Cu) ditandai dengan terbentuknya 8-hydroxy-2-deoxyguanosine (8-OHdG) sebagai produk awal terjadinya kerusakan DNA dan juga secara in-vitro melalui reaksi Fenton dengan mereaksikan 2deoxyguanosine (dG) dengan NP dan Cu dengan bantuan H2O2 pada suhu 37˚C dan variasi waktu inkubasi 7 jam dan 24 jam. Treatment hewan dilakukan selama 21 hari untuk mendapatkan kumpulan plasma dan urin. Plasma tikus dianalisis menggunakan kit ELISA sedangkan urin tikus dan hasil invitro dianalisa menggunakan HPLC untuk mengetahui konsentrasi 8-OHdG yang terbentuk. Dari hasil penelitian, baik in vivo dan in vitro sama sama ditemukan pembentukan 8-OHdG. Pada sampel urin terdapat kesinergisan 8-OHdG yang terbentuk sejak pertama kali paparan sampai akhir paparan ditandai dengan meningkatknya konsentrasi 8-OHdG pada kombinasi paparan NP dan Cu sebesar 331,93 ppb dibanding dengan paparan NP saja sebesar 282,70 ppb. Hasil yang sama di temukan pada uji in vitro dengan variasi waktu inkubasi kelompok reaksi tanpa menggunakan Cu konsentrasi 8-OHdG nya lebih rendah dari kelompok paparan yang menggunakan Cu yakni masing-masing sebesar 867,52 ppb dan 926,97 ppb. Pada plasma tidak ditemukan efek sinergis antara NP dan Cu pada pembentukan 8-OHdG dikarenakan pada saat pemisahan plasma dari darah, terjadi lisis darah sehingga kurang optimal dalam analisa.

This study wanted to prove the synergy of the formation of DNA adduct in-vivo in the urine and plasma of rats given exposure to Nonyl phenol (NP) and Copper (Cu) marked by the formation of 8-hydroxy-2-deoxyguanosine (8-OHdG) as the initial product DNA damage and also in vitro through the Fenton reaction by reacting 2 deoxyguanosine with NP and Cu with the help of H2O2 at 37C and varying incubation times 7 hours and 24 hours. Animal treatment is carried out for 21 days to get a collection of plasma and urine. Plasma, urine, and in vitro results were then analyzed using ELISA kits and HPLC to determine the concentration of 8-OHdG formed. From the results of the study, both in vivo and in vitro were found to form 8-OHdG. In the urine sample there is a synergy of 8-OHdG that is formed from the first exposure to the end of the exposure marked by an increase in the concentration of 8-OHdG in a combination of NP and Cu exposure of 331,93 ppb compared to NP exposure alone of 282,70 ppb. The same results were found in the in vitro test with the incubation time variation of the reaction group without using Cu the concentration of 8-OHdG was lower than the exposure group using Cu which were 867,52 ppb and 926,97 ppb, respectively. In the plasma there is no synergistic effect between NP and Cu in the formation of 8-OHdG because during the separation of plasma from the blood, blood lysis occurs so that it is less than optimal in the analysis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Fauzi
"Penelitian ini membahas tentang penerapan Standar nasional Indonesia No 7329:2009 di SDN Ciputat 6, SMPN 10, dan SMAN 1 Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah SMAN 1 Ciputat, SMPN 10 Ciputat, dan SDN Ciputat 6 sudah memenuhi standar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia No 7329:2009. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti menyimpulkan bahwa beberapa aspek kondisi perpustakaan di wilayah Ciputat sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh badan standarisasi nasional dari aspek koleksi, pengolahan, perawatan, layanan, organisasi dan manajemen, dan perabot. Namun untuk beberapa aspek masih belum memenuhi standar yakni pada aspek Sumber daya manusia, Ruang, Anggaran, teknologi informasi, dan kerjasama perpustakaan.

This study discusses the application of national standards of Indonesia No. 7329:2009 on SDN Ciputat 6, SMP 10, and SMAN 1 Ciputat. The purpose of this study was to determine whether SMAN 1 Ciputat, SMP 10 Ciputat, and SDN Ciputat 6 already meet the standards in accordance with the Indonesian National Standard No. 7329:2009. This research is a qualitative case study approach. The researchers concluded that some aspects of the condition of libraries in the region Ciputat already meet the standards set by national standardization bodies of the aspects of collection, processing, maintenance, service, organization and management, and furniture. But for some aspects still not meet the standards on aspects of human resources, space, budget, information technology, and library cooperation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S15374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library