Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sirait, Boris Ernest Halasan
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam penelitian ini, dibahas mengenai analisis tepat guna untuk mensimulasikan salah satu fase kritis dalam manuver pesawat, yaitu manuver tinggal landas (take off). Parameter spesifik yang diteliti dan dikembangkan dalam penelitian ini merupakan jarak tinggal landas. Pesawat yang diteliti merupakan pesawat berpenumpang dengan penggerak baling-baling (propeller) sehingga kemampuan untuk bermanuver tinggal landas harus disesuaikan dengan ketentuan regulasi Nasional CASR 23. Untuk mendapatkan jarak tinggal landas yang minimal dan tetap sesuai dengan ketentuan regulasi Nasional CASR 23, diperlukan teknik pengendalian tertentu dalam berbagai kondisi manuver tinggal landas. Secara garis besar, penelitian ini menggunakan metode integrasi numerik yang merepresentasikan gerak pesawat sepanjang lintasan tinggal landas sampai ketinggian rintangan (screen height) yang dibagi dalam segmen waktu. Teknik pengendalian yang diperlukan untuk meminimalkan jarak tinggal landas diberlakukan ketika mensimulasikan dinamika gerak pesawat dimulai dari segmen rotasi sampai dengan ketinggian rintangan (screen height). Dalam simulasi dinamika pesawat sepanjang lintasan terbang (flight path), defleksi elevator divariasikan hingga mencapai defleksi optimal untuk menghasilkan jarak tinggal landas yang minimal dan daftar kecepatan (speed schedule) yang tetap sesuai dengan ketentuan regulasi Nasional CASR 23. Penelitian defleksi elevator ini menghasilkan jarak tinggal landas pesawat kurang dari 450 m untuk setiap kondisi atmosfer.
ABSTRACT
In this study, discussed about appropriate analysis to simulate a critical phase on aircraft maneuver, which is take off maneuver. This study specifically concerns and develops about take off distance. The aircraft inspected in this study is small, commercial, and propeller-driven aircraft that must be adapted to CASR 23. Expeditious control technique is required to be able for various kind of take off conditions and to obtain minimum take off distance and also keep speed schedule fit to CASR 23. This study uses numerical integration method which simulates aircraft motion through the length of flight path until it reaches screen height. The simulation of aircraft motion is segmented by time functions. The way to minimize take off distance is enacted when simulating aircraft motion dynamically from rotational speed to screen height. In simulating aircraft motion dynamically along the flight path, elevator deflection is varied until we have an optimal elevator deflection which have to be inputted by pilot to obtain minimum take off distance and adapting speed schedule to CASR 23. This optimized input elevator in this research obtains take off distance less than 450 m.
2016
S65268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Ardhyatama
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai metode perhitungan downwash dari hasil data terowongan angin pada pesawat N-219. Salah satu karakteristik aliran yang mempengaruhi kualitas kestabilan dan pengendalian pesawat adalah fenomena downwash. Dalam pengujian terowongan angin harga momen tukik pesawat tanpa ekor dan dengan ekor horizontal dibandingkan untuk mendapatkan harga downwash yang efektif mempengaruhi ekor dan kestabilan statik longitudinal pesawat itu sendiri. Cara mendapatkan nilai-nilai downwash yang efektif sendiri adalah dengan menurunkan data terowongan angin menggunakan perhitungan matematis polynomial curve fitting. Penggunaan metode ini nantinya akan menghasilkan satu nilai karakteristik downwash dari beberapa nilai karakteristik downwash yang dihasilkan dari perhitungan dengan menggunakan rumus standar yang dipakai oleh PTDI. Setelah itu akan dilakukan perhitungan balik untuk membandingkan apakah hasil perhitungan dengan metode polynomial curve fitting sesuai dengan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus standar yang dipakai di PTDI, dan membandingkan pula dengan data awal terowongan angin. Nilai-nilai yang didapat dalam perhitungan downwash antara lain α , , , , ε, , . Perbandingan hasil perhitungan dengan menggunakan metode polynomial curve fitting dengan data awal terowongan angin menunjukkan bahwa nilai-nilai yang dihasilkan menunjukkan tren yang serupa, sehingga dapat dikatakan metode perhitungan yang dilakukan adalah benar adanya.
ABSTRACT
This research discusses the calculation method downwash of wind tunnel data results on the N-219 aircraft. One flow characteristics that affect the quality of the stability and control of aircraft is a downwash phenomenon. In wind tunnel testing pitching moments without and with horizontal tails compared to getting an effective downwash characteristics that affect tail and static longitudinal stability of the aircraft itself. How to get the values ​​of downwash characteristics is calculate the wind tunnel the data using mathematical calculations polynomial curve fitting. Using this method will produce a characteristic value of some value of downwash downwash characteristics resulting from the calculation by using a standard formula used by PTDI. After that, it will be calculated back to compare whether the results of the calculation method of polynomial curve fitting according to calculations using the standard formula used in PTDI, and compares it with wind tunnel testing data. The values ​​obtained in the calculation of downwash include α , , , , ε, , . Comparison of the results of calculations using polynomial curve fitting with initial data of the wind tunnel showed that the resulting values ​​showed a similar trend, so we can say the method of calculation made is true. ;
2016
S65269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kosim Abdurohman
Abstrak :
Komposit banyak digunakan dalam dunia teknik seperti penerbangan, otomotif, dan perkapalan. Penelitian pengaruh air laut terhadap kekuatan komposit sebagai material float pesawat amfibi telah dilakukan. Matriks yang digunakan adalah vinilester dan serat yang digunakan yaitu serat e-glass, karbon, dan hibrid kevlar-karbon. Komposit dibuat dengan teknologi vacuum infusion dengan komposisi e-glass/vinilester, hibrid e glass/karbon/vinilester, dan hibrid kevlar-karbon/karbon/vinilester. Komposit hibrid digunakan karena masih terbatasnya penelitian pengaruh air laut terhadap komposit tersebut. Komposit direndam dalam bak berisi air laut dengan lama perendaman sampai 6 bulan untuk mengetahui nilai penyerapan air laut. Pengujian tarik, tekan, dan geser dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik komposit sebelum dan setelah perendaman. Uji SEM dan FTIR dilakukan untuk mengetahui struktur mikro komposit setelah pengujian dan mengamati ikatan molekul senyawa polimer sebelum dan setelah perendaman. Hasil penelitian menunjukkan penambahan berat maksimum komposit e-glass/vinilester, karbon/vinilester, e-glass/karbon/vinilester, dan karbon-kevlar/karbon/vinilester adalah 0,69%; 0,84%; 0,79%, dan 2,02%. Kekuatan tarik dan tekan tertinggi adalah komposit kevlar-karbon/karbon dengan nilai 513,84 MPa dan 267,98 MPa, sedangkan kekuatan geser tertinggi adalah komposit glass/karbon sebesar 109,03 MPa meskipun bedanya tidak terlalu jauh dengan komposit kevlar-karbon/karbon sebesar 104,32 MPa. Degradasi sifat mekanik terjadi pada semua komposit. Degradasi tertinggi pada semua komposit terjadi pada kekuatan tekan dengan persentase degradasi kekuatan tekan tertinggi pada komposit glass/vinilester. Degradasi sifat mekanik terjadi karena difusi air laut menyebabkan plastisisasi, degradasi matriks dan serat, debonding serat/matriks, dan crack. Indikasi ini terbukti dari analisa mikrostruktural terhadap permukaan patahan hasil uji tarik menggunakan SEM. ......Composites are widely used in the engineering world like aerospace, automotive, and marine. Research on the effect of sea water on the strength of composites as amphibious aircraft float material has been carried out. The matrix used is vinylester and the fiber used are e-glass, carbon and kevlar-carbon hybrid fiber. Composites are made with vacuum infusion technology with the types of composites are e-glass/vinylester, e-glass/carbon/vinylester, and kevlar-carbon/carbon/vinylester. Hybrid composites are used because research is still limited to the effect of sea water on these composites. Composites are immersed in a conatiner which contain natural seawater till 6 month to know the weight gain of water absorption in these. Tensile, compressive, and shear test are conducted to know teh mechanical properties of the composites before anda after immersion time. SEM and FTIR test are conducted to know composite microstructural after mechanical test and observe molecul bond of polimer before and after immersion. The results showed that the maximum weight gain of e-glass/vinylester, carbon/vinylester, e-glass/carbon/vinylester, and carbon-kevlar/carbon/vinylester composites were 0.69%; 0.84%; 0.79% and 2.02%, respectively. The highest tensile and compressive strength are kevlar-carbon/carbon composite: 513,84 MPa dan 267,98 MPa respectively, while the highest shear strength is glass/carbon composite: 109,03 MPa, although the difference is not too far from kevlar-carbon/carbon composite: 104,32 MPa. Degradation of mechanical properties occurred in all composites. The highest degradation in all composites occurred at compressive strength with the highest percentage of compressive strength degradation in glass/vinylester composites. Degradation of mechanical properties occurs due to diffusion of sea water causing plasticization, matrix and fiber degradation, fiber/matrix debonding, and cracking. Microstructural analysis using SEM micrograph supports this indication.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library