Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawan
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T36605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Saifuddin
Abstrak :
Perusahaan, dalam hasilkan produk mempunyai target tertentu. Target itu adalah kualitas dan kuantitas produk. Untuk menambah kuantitas produk yang dihasilkan dapat dilakukan dengan peningkatan kapasitas produksi. Akan tetapi untuk meningkatkan kualitas produk, diperlukan sistem perbaikan kualitas yang menyeluruh. Salah satu ilmu yang mempelajari perbaikan lcualitas adalah Manajemm Kualitas Menyeluruh. Pada saat ini banyak proses produksi telah mernanfatkan Manajemen Kualitas Menyeluruh (Total Quality Controlt/TQM). Tujuan utama pemanfaatan sistem manajemen ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk. Tujuan akhir dari Manajemen Kualitas Menyeluruh adalah perbaikan berkesinambungan untuk kepuasan konsumen. Manajemen Kualitas Total memiliki tiga konsep perbaikan kualitas yaitu: Fokus Konsumen, Perbaikan Proses dan Keterlibatan menyeluruh Fokus konsumen mengatakan bahwa setiap konsumen memilih keinginan dan harapan terhadap produk. Untuk itulah, agar dapat berhasil, produk yang dihasilkan perusahaan harus bertemu dengan keinginan konsumen. Untuk mencapai hal ini diperlukan pengumpulan dan analisa terhadap keinginan konsumen dan disesuaikan dengan desain yang ada.

Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa produk yang dibuat sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen adalah Sebaran Fungsi Kualiras (Quality Function Deployment IQFD). Biasanya QFD ini dibuat untuk pengembangan produk bam, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan untuk pengembangan produk yang sudah ada. Gunanya adalah untuk perbaikan produk. Quality Function Deployment membutuhkan data dan analisa keinginan konsumen yang diselaraskan dengan desain teknik dan rekayasa. Data keinginan konsumen ini didapat dari survei atau dari layanan purna jual. Layanan purna jual dapat menjadi data sumber keinginan konsumen karena departemen ini yang dapat menghimpun data kualitas produk. Baik kegagalan dalam proses desain, produksi atapun proses perakitan produk. Untuk menganalisa kasus kasus yang terjadi dan desain yang diharapkan konsumen diperlukan suatu sistem pengolah informasi produk. Sistem pengolah informasi produk ini dapat berbasis database. Data yang didapatkan dari konsumen diolah, untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam desain dan produksi produk. Informasi data-data produk itulah yang akan diteruskan ke bagian pabrikasi dan digunakan untuk memperbaiki kualitas produk. Informasi tersebut dapat saja diteruskan ke bagian desain, produk ataupun ke supplier yang mendukung jalannya produk.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudo Wibisono
Abstrak :
ABSTRAK
Persaingan pasar yang makin keras, membuat pelanggan memiliki banyak altematif dalam membeli produk-produk yang di tawarkan produsen. Agar dapat memenangkan pangsa pasar atau setidaknya mempertahankan diri terhadap situasi tadi, maka produk yang di buat harus disesuaikan dengan keinginan pelanggarn Dengan kata lain mutu dari suatu produk, harus dilihat dari sudut pandang pelanggan sehingga orientasi berproduksi saat ini di arahkan kepada upaya, bagaimana cara agar dapat memenuhi atau memuaskan keinginan pelanggan. Sebagai pengguna akhir produk, pelanggan memiliki kebutuhan yang amat beragarn. Memahami secara baik keinginan pelanggan terhadap suatu pmduk, alcan memudahkan produsen untuk merancang produk yang sesuai dengan persyaratan mereka Dilain pihak produsen memilild keterbatasan-keterbatasan guna memenuhi seluruh keinginan pelanggarmya. Karena keterbatasan tersebut, maka seluruh departemen terkait yang ada harus dilibatkan, agar dapat memenuhi keinglnan pelanggan. Hal ini sesuai dengan konsep Total Quality Management, yang menitik beratkan pada upaya pemenuhan kebutuhan pelanggan, melalui perbaikan proses yang bersinambung serta menyeluruh (melibatkan seluruh sumber daya yang ada di perusahaan).

Salah satu alat bantu dalam Total Quality Management, untuk mendapatkan keselarasan rerbaik, antara keinginan pelanggan dengan kemampuan proses produksi yang ada pada produsen, di kenal dengan nama Quality Function Deployment (QFD). Penerapan konsep ini, terutama sekali di peruntukkan pada proses perancangan produk baru. Dimana di harapkan produk akhir yang nantinya terbentuk, lebih terjamin kesesuaiannya dengan kehendak pelanggan. Penerapan lain dari konsep ini dapat pula di terapkan pada produk yang telah di produksi. Yakni untuk upaya perbaikan mutu produk, melalui penjabaran kembali keinginamkeinginan pelanggan atas produk tersebut. Dengan demikian bagian dari produk yang belum sesuai dengan kehendak pelanggan, dapat di sempumakan oleh produsen, sesuai bentuk perbaikan yang mereka inginkan.
1996
S36672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Windiastuti
Abstrak :
Industri farmasi adalah suatu badan usaha yang memiliki izin yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dalam melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat yang sesuai dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat dengan Baik). CPOB ditujukan untuk memastikan mutu obat dan/atau bahan obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan atau tujuan penggunaan. Salah satu cara untuk mengevaluasi mutu suatu produk yang dihasilkan oleh suatu industri adalah dengan melakukan Pengkajian Mutu Produk (PMP) / Product Quality Review (PQR). Product Quality Review dilakukan terhadap semua obat yang bertujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan baku, bahan pengemas dan produk jadi, untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan pengerjaan laporan ini dilakukan di PT Mahakam Beta Farma yang berlokasi di jalan Pulokambing Raya No.9, RW.11 Jatinegara, Kec. Cakung, Kota Jakarta Timur. Hasil tugas khusus pembuatan Product Quality Review (PQR) produk injeksi XXXX di industri farmasi dilakukan dengan mengumpulkan beberapa data dan dokumen digital dari berbagai departemen yang kemudian akan dibuat tren data dan dievaluasi oleh QA Supervisor dan disetujui oleh Head of Manufacturer. Dari hasil review yang dilakukan, tidak terdapat penyimpangan produk. ......The pharmaceutical industry is is a company with legal entity that already have permits in carrying out manufacturing activities drugs or medicinal ingredients according to GMP (Good Manufacturing Products). GMP is intended to ensure the quality of drugs and/or medicinal ingredients that are produced in accordance with the requirements and or objectives use. One way to evaluate the quality of a products is to do the Assessment Product Quality / Product Quality Review (PQR). Product Quality Review is conducted to all drugs to prove process consistency, suitability of raw material specifications, packaging materials and finished products, as well as to view trends and identify necessary repairs the work on this report was carried out at PT Mahakam Beta Farma which is located on Jalan Pulokambing Raya No.9, RW.11 Jatinegara, Kec. Cakung, East Jakarta City. The results of the special task of making Product Quality Review (PQR) for XXXX injection products in the pharmaceutical industry are carried out by collecting some digital data and documents from various departments which will then be made data trend and evaluated by the QA Supervisor and approved by the Head of Manufacturer. From the results of the review conducted, there were no product deviations.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai mutu produk, layanan purna jual, keputusan pembelian konsumen motor bebek Honda Revo, serta Pengaruh Mutu Produk, dan layanan purna jual secara parsial maupun secara simultan terhadap Proses Keputusan Pembelian konsumen Motor Honda Revo.
330 JMM 5:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ivancevich, John M.
Chicago: Irwin, 1997
658 IVA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rezki Yuni Adelia
Abstrak :
Manajemen Mutu adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat, dengan tujuan untuk memastikan bahwa obat memiliki mutu yang sesuai tujuan penggunaannya. Industri farmasi harus membuat obat yang sesuai dengan tujuan penggunaannya, tidak menimbulkan risiko yang membahayakan, serta harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar. Semua hal tersebut diatur oleh sistem manajemen mutu. Salah satu fungsi utama dalam Sistem Manajemen Mutu adalah penilaian standar dari suatu sistem, dimana ini bisa dilakukan dengan mengevaluasi mutu suatu produk melalui Product Quality Review atau Pengkajian Mutu Produk. Product Quality Review atau Pengkajian mutu produk adalah evaluasi yang dilakukan setiap tahun untuk menilai standar kualitas masing-masing produk obat dengan maksud untuk memverifikasi konsistensi proses yang ada dan untuk memeriksa kelayakan spesifikasi saat ini. Menurut CPOB, Industri Farmasi dianjurkan untuk melakukan pengkajian mutu produk terhadap semua obat terdaftar (termasuk produk ekspor) dengan tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi, serta untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses. Pentingnya dilakukan pengkajian mutu produk pada setiap produk obat oleh semua industri farmasi adalah untuk menjaga kualitas produk dan menerapkan manajemen mutu. Metode yang dilakukan adalah metode systematic review dimana data mentah (raw data) produk dari daftar bahan, data selama proses produksi, data uji pengawasan mutu (QC), data uji stabilitas, serta data terkait perubahan maupun penyimpangan produk dianalisis untuk kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Product Quality Review (PQR) atau Pengkajian Mutu Produk (PMP) merupakan evaluasi yang penting dilakukan oleh setiap industri farmasi secara berkala. Adanya evaluasi terhadap mutu produk yang dilakukan secara berkala dapat menjadi salah satu acuan untuk memverifikasi konsistensi proses yang ada dan untuk memeriksa kelayakan spesifikasi produk saat ini. ......Quality Management is the center of all arrangements made, with the aim of ensuring that medicines produced have the quality appropriate for their intended use. The pharmaceutical industry have to make medicines that are suitable for their intended use, do not pose a risk of harm, and must meet the requirements stated in the authorization document. All of these things are regulated by the quality management system. One of the main functions in the quality management system is assessing the standards of a system, which can be done by evaluating the quality of a product through a Product Quality Review. Product Quality Review (PQR) is an evaluation carried out annually to assess the quality standards of each medicinal product with the aim of verifying the consistency of existing processes and to check the appropriateness of current specifications. According to CPOB, the pharmaceutical industry is advised to carry out product quality reviews of all registered medicines (including export products) with the aim of proving the process consistency, conformity of specifications for raw materials, packaging materials and finished products, as well as to see the trends and identify improvements necessary for products and production process. The importance of reviewing product quality for each medicinal product is to maintain the product’s quality and implement the quality management system. The method used in this research is a systematic review method where the product raw data from the list of ingredients, data during the production process, quality control (QC) test data, stability test data, as well as data related to product changes and deviations are analyzed and then presented in the form of a report. . Product Quality Review (PQR) is an important evaluation carried out by every pharmaceutical industry on a regular basis. Regular evaluation of product quality can be a reference for verifying the consistency of existing processes and for checking the feasibility of current product specifications.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiya Nur Afida
Abstrak :
Obat merupakan salah satu produk yang peredaran dan pembuatannya diatur secara ketat di Indonesia sehingga produksinya harus berpedoman pada CPOB. Pengkajian Mutu Produk (PMP) merupakan salah satu penerapan aspek CPOB di industri farmasi. Pengkajian mutu produk adalah kegiatan evaluasi berkala untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dengan spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi, untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses (CPOB, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan dan tata cara penyusunan laporan PMP di Industri PT Kalbe Farma, Tbk. Penyusunan laporan PMP dilakukan dengan pengumpulan data kemudian dilakukan analisis data serta evaluasi tren untuk selanjutnya dilakukan penyusunan laporan mengikuti kebijakan yang ada di masing-masing industri. Pembuatan laporan PMP di PT. Kalbe Farma telah mencakup semua data yang diperluukan dan sesuai dengan CPOB 2018. ......Medicines are one of the products whose distribution and production are strictly regulated in Indonesia, so their production must be guided by cGMP. Product Quality Review (PQR) is one of the aspects of cGMP in the pharmaceutical industry. Product quality Review is a periodic evaluation activity to prove process consistency, conformity with specifications for raw materials, packaging materials and finished products, to see trends and identify necessary improvements to products and processes (CPOB, 2018). This research aims to understand the application and procedures for preparing PQR reports in the PT Kalbe Farma, Tbk Industry. The preparation of the PQR report is carried out by collecting data, then analyzing the data and evaluating trends, then preparing the report following existing policies in each industry. PQR reports at PT. Kalbe Farma has included all mandatory data that must be entered and is in accordance with cGMP 2018.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>