Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diyah Krisna Yuliana
Abstrak :
ABSTRAK
Wilayah pesisir Kota Cilegon merupakan daerah yang rawan gempa dan tsunami, karena posisinya yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda dan dekat dengan keberadaan Gunung Anak Krakatau. Pada tahun 1883 pernah terjadi gempa besar di Selat Sunda dan tsunami besar akibat letusan gunung api Krakatau sehingga memakan korban 36.000 jiwa. Kesiapan bencana menjadi sangat penting, mengingat bila terjadi gempa besar yang diikuti oleh tsunami maka risiko bahaya sangat besar. Kota Cilegon memiliki aktivitas ekonomi dan konsentrasi penduduk yang tinggal di wilayah pesisir cukup tinggi. Penilaian risiko bencana tsunami yang dihasilkan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Multi Criteria Evaluation (MCE) dan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG). Variabel yakni bahaya, kerentanan dan kemampuan penanganan adalah variabel penting dalam penilaian risiko bencana tsunami. Berdasarkan analisis MCE dan SIG dapat ditunjukkan bahwa tingkat risiko bencana tsunami di setiap unit analisis di wilayah pesisir Kota Cilegon berbeda-beda. Wilayah yang memiliki tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi berada pada wilayah pesisir Kota Cilegon bagian barat yang dekat dengan permukaan laut, dimana mempunyai ketinggian kurang dari 12 m dpl dan jarak dari garis pantai kurang dari 3000 m. Dari hasil penilaian risiko dua skenario tektonik dan vulkanik, disimpulkan bahwa risiko bencana tsunami akibat vulkanik jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko bencana tsunami akibat tektonik.
ABSTRACT
Coastal areas in the Cilegon City is an area prone to earthquakes and tsunamis, because of its position directly adjacent to the Sunda Strait and close to the existence of Mount Anak Krakatau. Based on the historical record, large earthquakes have occurred in the Sunda Strait and the massive tsunami caused by the eruption of Mount Krakatau in 1883 have killed 36,000 people. Therefore, disaster preparedness is very important, considering the case of a large earthquake followed by a tsunami, then the hazard would be very large because Cilegon City has economic activity and the concentration of people living in coastal areas is quite high. Tsunami risk assessment in this study were calculated using Multi Criteria Evaluation (MCE) and Geographical Information System (GIS) techniques. Hazard, vulnerability and coping capacities are important variables in the tsunami risk assessment. Based on MCE and GIS analysis can be shown that the level of tsunami risk in each unit of analysis in the coastal region of the Cilegon City is different. Areas that have a high and very high level of risk is the western part of Cilegon City coastal areas, which is near the sea surface and has height less than 12 m and the distance from the shoreline more than 3000 m. As the results of tsunami risk assessment which have two scenarios tectonic and volcanic, it can be concluded that due to volcanic, the tsunami risk is much greater than the risk of tsunami caused by tectonic.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Ahmed Maghribi
Abstrak :
Air tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting. Berdasarkan kebutuhan penduduk, penggunaan air tanah memenuhi sekitar 60% untuk irigasi, industri, air minum, MCK, dll. Berdasarkan data DESDM Provinsi Banten (2016), wilayah Kecamatan Bayah termasuk ke dalam akuifer produktif kecil dan air bawah tanah langka. Dengan berkembangnya Wisata di wilayah Bayah maka akan diperlukan tata ruang kawasan objek wisata yang diharapkan tidak hanya mementingkan keuntungan saja melainkan dengan berwawasan lingkungan. Salah satu hal yang penting dalam penentuan tata ruang berwawasan lingkungan adalah dengan penentuan kawasan resapan air tanah di daerah tersebut, mengingat air tanah atau akuifer di wilayah Bayah sendiri yang memiliki produktif kecil dan langka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran potensi resapan air tanah di daerah Kecamatan Bayah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Remote Sensing atau penginderaan jauh. Sumber data yang digunakan adalah peta geologi, citra DEMNAS, citra Landsat-8, citra Landsat-5 TM, stasiun curah hujan Bayah. Data-data tersebut diolah menggunakan GIS untuk menghasilkan peta-peta tematik seperti peta litologi, tutupan lahan, densitas pola kelurusan, densitas drainase, curah hujan, kemiringan lereng, dan geomorfologi. Dari seluruh peta tematik dilakukan skoring dengan metode multi-criteria evaluation/analysis berdasarkan keunggulan tiap peta tematik dan data di dalam peta tematik itu sendiri terhadap besar resapan air tanah. Hasil dari skoring pada tiap peta tematik kemudian dilakukan overlay tiap peta tematik untuk menghasilkan peta potensi resapan air tanah. Groundwater is one of the most important natural resources. Based on ......industry, drinking water, sanitary facilities, etc. Based on data from the DESDM of Banten Province (2016), the Bayah Subdistrict area belongs to a small productive aquifer and rare underground water. With the development of tourism in the Bayah region, it will be necessary to have a spatial layout of tourist attractions that are expected not only to be concerned with profit but also with environmental insight. One of the important things in determining environmentally planning is by determining groundwater recharge areas in the area, considering groundwater or aquifers in the Bayah region itself which has small and rare productions. The purpose of this study was to determine the distribution of potential groundwater recharge in the Bayah District. The method used in this study is the Remote Sensing method. Data sources which used here is geological maps, DEMNAS imagery, Landsat-8 imagery, Landsat-5 TM imagery, Bayah rainfall stations. These data are processed using GIS to produce thematic maps such as lithology maps, land cover, Lineament density, drainage density, rainfall, slope, and geomorphology. Scoring of all thematic maps is done using the multi-criteria evaluation / analysis method based on the superiority of each thematic map and the data in the thematic map itself on large groundwater recharge. The results of scoring on each thematic map are then overlaid on each thematic map to produce a map of potential groundwater recharge
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda
Abstrak :
Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan tindakan penyembuhan orang sakit dan pemulihan dari luka fisik dan mental, yang dilakukan dengan tindakan peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) secara terpadu. Oleh karena itu, keberadaannya sangat penting untuk penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan akuntabilitas masyarakat, terutama di wilayah yang dicakupnya. Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya peningkatan jumlah rumah sakit secara intensif meningkatkan kualitas kesehatan individu. Oleh karena itu, diharapkan ketersediaan rumah sakit di wilayah Kabupaten Sumbawa semakin meningkat di masa mendatang dan semakin berperan penting dalam peningkatan kesehatan masyarakat Kabupaten Sumbawa di masa mendatang. Mengingat banyaknya masyarakat di daerah tersebut yang tidak dapat menemukan rumah sakit, saat ini hanya ada tiga rumah sakit yang tersedia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi rumah sakit di Kabupaten Sumbawa dengan menggunakan metode Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE). SMCE adalah metode dimana keputusan lokasi dapat dianalisis (Sistem Pendukung Keputusan). Proses SMCE untuk menentukan lokasi rumah sakit didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan. Peraturan tersebut memuat beberapa aspek persyaratan teknis lokasi rumah sakit, antara lain aspek geografis, lokasi, aksesibilitas dan pelayanan publik. Hasil dari penelitian ini adalah penilaian letak hasil kriteria dengan parameter yang ada di peraturan tersebut. Analisis dilakukan dengan menggunakan SMCE sehingga dibuat analisis untuk perencanaan rumah sakit di Kabupaten Sumbawa. Analisis ini menghasilkan peta yang skornya dikelompokkan menjadi lima tingkat kesesuaian yaitu kesesuaian sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas kawasan yang sesuai untuk lokasi Rumah Sakit di Kabupaten Sumbawa mencapai 33.884,30 ha yang terletak di beberapa kecamatan yakni di Kecamatan Plampang, Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Kecamatan Utan, Kecamatan Alas, Kecamatan Alas Barat dan Kecamatan Empang. ......Hospital is a health facility that provides health services by prioritizing the healing of sick people and recovery from physical and mental injuries, which is carried out through integrated promotive and preventive actions. Therefore, its existence is very important for the provision of quality health services and public accountability, especially in the areas it covers. Development in the health sector is an integral part of health development to improve public health status. Efforts to increase the number of hospitals intensively improve the quality of individual health. Therefore, it is hoped that the availability of hospitals in the Sumbawa Regency area will increase in the future and play an increasingly important role in improving the public health of the Sumbawa Regency community in the future. Considering that many people in the area cannot find a hospital, currently there are only three hospitals available. Therefore this study aims to determine the location of hospitals in Sumbawa Regency using the Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) method. SMCE is a method by which location decisions can be analyzed (Decision Support System). The SMCE process for determining hospital locations is based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 14 of 2021. The regulation contains several aspects of the technical requirements for hospital locations, including geographical aspects, location, accessibility and public services. The results of this study are the assessment of the location of the results of the criteria with the parameters contained in the regulation. The analysis was carried out using SMCE so that an analysis was made for hospital planning in Sumbawa Regency. This analysis produces maps whose scores are grouped into five levels of suitability, namely very low, low, medium, high and very high suitability. The results showed that the area suitable for the location of the Hospital in Sumbawa Regency reached 33,884.30 ha which was located in several sub-districts, namely in Plampang District, Sumbawa District, Labuhan Badas District, Utan District, Alas District, Alas Barat District and Empang District.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nino Heri Setyoadi
Jakarta: Puslitbang sosial ekonomi dan lingkungan Badan penelitian dan pengembangan kementrian pekerjaan umum, 2014
352 JSEPU 6:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Analisis kesesuaian wilayah menggunakan metode evaluasi berbagai kriteria seperti kondisi fisik tanah, sosial-ekonomi, pasar dan infrastruktur, belum lama ini telah banyak dilakukan. Banyaknya faktor yang digunakan dalam evaluasi menyebabkan metode ini dikenal dengan teknik evaluasi pengambilan keputusan multi-kriteria (Multi-criteria decision-making techniques). Dalam metode ini integrasi berbagai macam disiplin diperlukan agar hasil yang diperoleh menjadi optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisa kesesuaian wilayah optimal untuk areal perkebunan kelapa sawit dan lokasi industri hilirnya, yaitu pabrik pengolahan minyak sawit mentah (CPO). Model pendekatan yang digunakan adalah Multi-criteria Evaluation (MCE) dan Fuzzy set membership Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil luaran model MCE dan Fuzzy AHP menunjukkan bahwa wilayah kesesuaian yang paling optimal untuk areal kelapa sawit berada lebih dari 20 km dari build-up area. Sedangkan untuk lokasi industri pengolahan minyak sawit mentah (CPO) wilayah yang paling optimal berada di dekat jaringan jalan utama, karena aksesabilitas transportasi dan konektivitas yang baik dengan pasar serta kedekatan dengan urban settlement sebagai daerah pusat kegiatan perekonomian. Kata kunci : Multi-criteria evaluation, fuzzy set membership, analytical hierarchy process, kesesuaian wilayah optimal. xii +86 Hlm; 23 Tbl; 2 Gfk; 2 Lamp; 10 Peta; 2 Gbr Bibliografi : 20 (1995 ? 2007)
Universitas Indonesia, 2007
S33884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Arbenta
Abstrak :
Kabupaten Lebak yang terletak di Provinsi Banten merupakan sebuah wilayah di Indonesia yang tidak luput terdampak oleh bencana banjir bandang. Provinsi Banten sendiri merupakan kawasan yang rawan terjadinya bencana. Di Indonesia sendiri Provinsi Banten merupakan provinsi dengan peringkat kerawanan yang cukup tinggi menurut BNPB dalam buku “Indeks Rawan Bencana Indonesia”. Tanah longsor merupakan bencana yang tidak jarang terjadi dikawasan – kawasan indonesia yang memiliki topografi yang beragam. Tanah longsor dapat menyebabkan berbagai macam kerugian baik dalam segi fisik, sosial, maupun ekonomi. Pada awal tahun 2020 kabupaten lebak kembali terdampak oleh bencana tanah longsor dan banjir bandang yang mengakibatkan kerugian sehingga pemerintah setempat membuat keputusan untuk segera merelokasi warga nya yang berada di kawasan rawan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta tingkat kerawanan bencana pada DAS Ciujung Hulu kemudian dijadikan sebagai dasar dalam menentukan lokasi yang berpotensi menjadi lokasi relokasi permukiman. Analisis pada penelitian ini menggunakan metode Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) dan juga overlay. Dari penelitian ini dihasilkan bahwa pada DAS Ciujung Hulu didominasi oleh tingkat kerawanan longsor sedang (77,041%) dan kerawanan tinggi (22,955) sedangkan hanya 0,004% wilayah yang memiliki tingkat kerawanan longsor rendah. Kawasan yang berpotensi lokasi relokasi permukiman hanya terdapat pada 4 dari kecamatan yang digunakan sebagai wilayah penelitian dengan total luas wilayah berpotensi 88,12 Ha. ......Lebak Regency, which is located in Banten Province, is an area in Indonesia that has many years affected by the flash flood and landslide disaster. Banten Province itself is a disaster-prone area. In Indonesia, Banten Province is a province with a fairly high hazard rating according to BNPB in the Indonesian Disaster Prone Index book. Landslide disaster often occur in regions of Indonesia which have diverse topographies. Landslides can cause various kinds of losses like physically, socially and economically. In early 2020, Lebak district was again affected by landslides and flash floods which resulted in losses so that the local government plans to relocate residents in disaster-prone areas. This research aims to make the level of disaster vulnerability in the Upper Ciujung River Basin and then used as the basis for determining the appropriate location to be a residential relocation location. The analysis in this study used the Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) method and also an overlay. From this research, it was found that the Ciujung Hulu watershed was dominated by moderate landslide hazard levels (77.041%) and high vulnerability (22,955) while only 0.004% areas had low landslide hazard levels. The areas that has the potential to be the location of residential relocation are only in 4 of the sub-districts within the research areas with a total area of 88.12 Ha.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library