Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brakman, Willem
Amsterdam : Querido, 1967
839.36 Bra g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zeyde, Marie H. van der
Amsterdam: Uitgeverij Ploegsma,, 1941
BLD 922 ZEY t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Duggan, Francis X
New York : Twayne, 1966
818.5 DUG p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Suci Amini
Abstrak :
Remaja dengan disabilitas intelektual sedang diharapkan untuk menguasai keterampilan esensial bagi keberlangsungan hidup mereka di lingkungan sosial dan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Keterampilan membaca jam analog adalah keterampilan untuk membaca isyarat visual yang ditunjukkan jam analog sebagai informasi penunjuk waktu. Sementara keterampilan berbelanja adalah keterampilan menghitung uang dan menggunakannya untuk melakukan transaksi jual-beli. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas program Telling Time dan One-More-Than dalam meningkatkan keterampilan membaca jam analog dan berbelanja pada remaja dengan disabilitas intelektual sedang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat peningkatan persentase skor keterampilan membaca jam analog dan berbelanja dari semula hanya 11,1% dan 0% menjadi 100%. Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan secara statistik dalam keterampilan membaca jam analog (Z = -2,333, p <0,05) dan berbelanja (Z = -2,000, p <0,05). Dengan demikian, program Telling Time dan One-More-Than dapat dikatakan efektif dalam mengembangkan keterampilan membaca jam analog dan berbelanja pada remaja dengan disabilitas intelektual sedang. Implikasi, limitasi, dan saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan. ......Adolescents with moderate intellectual disabilities are expected to master essential skills for their survival in a social environment and skills that can improve their quality of life. Telling time are skills to read visual cues that are shown by analog watch as timekeeping information. While shopping skills are the skills to count money and use it to make buying and selling transactions. The purpose of this study was to determine the effectiveness of Telling Time and One-More-Than programs in improving telling time and shopping skills for adolescents with moderate intellectual disabilities. Based on the results of the research conducted, there was an increase in the percentage of the score for telling time and shopping skills from 11.1% and 0% to 100%. The Wilcoxon test also shows that there is a statistically significant change in telling time of analog watch skill (Z = -2,333, p <0.020) and shopping skill (Z = -2,000, p <0.046). Thus, the Telling Time and One-More-Than programs can be said to be effective in developing telling time and shopping skills for adolescents with moderate intellectual disabilities. Implications, limitations, and suggestions for future research are discussed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatul Kamilah Tri Hapsari
Abstrak :
Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan apakah teknik One-More-Than efektif meningkatkan kemampuan menggunakan uang dalam membeli barang pada anak tunagrahita sedang. Kemampuan menggunakan uang dalam membeli barang yang ditingkatkan adalah kemampuan dalam memberikan uang secara efisien, yaitu memberikan nominal jumlah uang yang mendekati harga yang diminita ketika membeli barang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain subjek tunggal pada anak tunagrahita sedang. Program diberikan selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menggunakan uang dalam membeli barang pada subjek setelah program diberikan. Teknik One-More-Than efektif untuk meningkatkan kemampuan menggunakan uang dalam membeli barang pada subjek. Setelah tujuh hari program dihentikan, subjek masih mampu mempertahankan kemampuan tersebut. ...... The objective of this research is to examine whether the One-More-Than technique effectively enhance the money skills to purchase item in children with moderate intellectual disability. Money skills to purchase item defined as an ability to give money efficiently, which gives a nominal amount of money that is closer to the stated price when buying item. This research use single subject design in children with moderate intellectual disability. The program was administered for seven days. The result from this research shows that money skills to purchase item improved after the program was administered. One-More-Than technique effectively enhance money skills to purchase item to subject. Seven days after the program, the subject still able to maintain money skills to purchase item.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Jayanti G
Abstrak :
Program loyalty adalah salah satu taktik yang disesuaikan perusahaan untuk menjadi organisasi yang sukses dan memiliki keuntungan, dimana hal tersebut sangat penting dalam melakukan bisnis saat ini di pasar yang kompetitif. Berbagai jenis program value dari keanggotaan program loyalty dapat mempengaruhi kesetiaan kepada program, brand loyalty, dan respon perilaku, termasuk dari word of mouth, dan kemauan untuk membayar lebih. Penelitian ini akan mengkaji program value (hadiah yang menarik, pengetahuan yang bermanfaat, dan upaya yang diperlukan) dari KALBE Family Reward Card sebagai program loyalty yang memberikan dampak pengalaman yang menguntungkan, sedangkan pengalaman yang menguntungkan mempunyai pengaruh kepada program loyalty, brand loyalty, dan respon perilaku, termasuk dari word of mouth, dan kemauan untuk membayar lebih. Penelitian menunjukkan bahwa KALBE Family Reward Card memiliki nilai program yang berdampak menguntungkan experiental, manfaat pengalaman ini memberi dampak ke program loyalty dan brand loyalty, dan juga dampak dari word of mouth dan kemauan untuk membayar lebih perilaku. ......Program Loyalty is one of the tactics that companies has adapted to an organizational success and profit which are critical in conducting business in todays competitive market. The different types of value customers derive from Program Loyalty membership could influence loyalty to the program, loyalty to the brand, and behavioral responses, including word of mouth, and willingness to pay more. This research will examine the program value (reward attractiveness, knowledge benefit,and required effort) of KALBE Family reward card as the Program Loyalty give impact to experiental benefit, whereas experiential benefit influence loyalty to the program, loyalty to the brand, and behavioral responses, including word of mouth, and willingness to pay more. The research indicates that the KALBE Family reward card has program value that impact to experiental benefit, this experiential benefit give an impact to Program Loyalty and Brand Loyalty, and also the impact on word of mouth and willingness to pay more behaviour.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Nalandari
Abstrak :
Riset ini mencoba mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas pelanggan secara daring atau E-Banking Loyalty melalui variabel intervening kepuasan pelanggan secara daring atau E-Banking Satisfaction. Faktor-faktor penentu utama yang digunakan adalah E-Banking Service Quality (EBSQ) yang terdiri dari empat dimensi besar, yaitu: kehandalan (reliability), privasi dan keamanan (privacy and security), desain website/app (website/app design), dan layanan pelanggan serta dukungan e-banking (customer serivce and support) dengan studi kasus nasabah sekaligus pengguna BNI Mobile Remittance (MoRe) di Singapura. Penelitian ini menggunakan metode survey online dengan 190 partisipan dengan menggunakan judgmental sampling. Data diolah dengan metode Structural Equation Model menggunakan Smart PLS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada masa pandemi, terdapat adanya shifting perilaku konsumen. Dimana pada kondisi normal, privacy & security menjadi faktor utama dalam membangun kepuasan dan loyalitas dalam bisnis perbankan, sementara penelitian ini menemukan bahwa pada masa pandemi bantuan dan pelayanan yang diberikan oleh customer service menjadi lebih penting dibandingkan privacy & security. Namun hal tersebut memerlukan kajian yang lebih dalam mengenai alasan mengapa kebutuhan informasi menjadi lebih penting dibandingkan keamanan pada saat bertransaksi secara daring dalam bisnis perbankan. Pada penelitian ini menemukan bahwa reliability dan web/app design hanya memiliki sedikit pengaruh dan tidak signifikan dalam membentuk kepuasan dan loyalitas nasabah terkait layanan daring. ......This research tries to examine the factors that affect online’s customer loyalty or EBanking Loyalty through online customer satisfaction intervening variables or EBanking Satisfaction. The main determining factors used are E-Banking Service Quality (EBSQ) which consists of four major dimensions, i.e. : reliability, privacy and security, website/app design, and customer service and support, with case studies of customers as well as BNI Mobile Remittance (MoRe) users in Singapore. This study used an online survey method with 190 participants using judgmental sampling. The data were processed using the Structural Equation Model method using Smart PLS. The results of this study indicate that during a pandemic, there was a shifting of consumer behavior. Where in normal conditions, privacy & security are the main factors in building satisfaction and loyalty in the banking business, while this study finds that during the pandemic, the assistance and services provided by customer service are more important than privacy & security. However, this requires a deeper study of the reasons why information needs are more important than security when transacting online in the banking business. In this study found that reliability and web/app design have little and no significant effect in shaping customer satisfaction and loyalty related to online services.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Aisyarah
Abstrak :
ABSTRAK
Fokus dari riset ini adalah ingin mengetahui pengaruh Visual Servicescape Aesthetics Comprehension Appreciation VSACA atau tampilan visual terhadap kesenangan pleasure , antusias arousal , Perceived Perceptual Experience Quality PPEQ atau persepsi kualitas pengalaman yang berdampak pada kepuasan satisfaction dan keinginan untuk membayar lebih willingness to pay more pada Hotel Artotel Jakarta. Desain penelitian ini adalah konklusif-deskriptif-cross sectional, metode penelitian adalah kuantitatif dan metode pengambilan sample adalah non probability sampling yaitu conveinience sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online melalui Instagram kepada orang yang sudah pernah mengunjungi Artotel dan pengisian kuesioner dengan cara self administered. Pada pengolahan data pre-test, peneliti menggunakan SPSS 23.0. Sedangkan pengolahan main-test menggunakan Structural Equation Model SEM dengan software Lisrel 8.70. Hasil dari penelitian ini adalah Visual Servicescape Aesthetics Comprehension Appreciation VSACA pada Individu berpengaruh pada Perceived Perceptual Experience Quality PPEQ , kesenangan pleasure , dan antusias arousal dan antusias arousal . PPEQ Perceived Perceptual Experience Quality , kesenangan pleasure dan antusias arousal memiliki pengaruh pada kepuasan satisfaction . Kepuasan memiliki pengaruh signifikan pada keinginan untuk membayar lebih willingness to pay more.
ABSTRACT
The focus of this research is to examine the effect of Appreciation of Visual Service Aesthetic Visibility VSACA on pleasure, arousal, Perceived Perceptual Experience Quality PPEQ on satisfaction and willingness to pay more at Hotel Artotel Jakarta. The design of this study is conclusive descriptive cross sectional, the sampling method is non probability sampling conveinience sampling . The researcher spread the questionnaires online through Instagram to people who have been visited Artotel and filling the questionnaire by self administered. In the pre test data processing, researcher used SPSS 23.0. While the main test processing using Structural Equation Model SEM with software Lisrel 8.70. The results of this study are Visual Servicescape Aesthetics Comprehension Appreciation VSACA influence Perceived Perceptual Experience Quality PPEQ , pleasure, and arousal. PPEQ Perceived Perceptual Experience Quality , pleasure pleasure and enthusiasm passion have an influence on satisfaction satisfaction . Satisfaction has a significant influence on the willingness to pay more.
2017
S68316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Zatalini Giyani
Abstrak :

Preeklampsia adalah salah satu komplikasi kehamilan yang banyak menyebabkan mortalitas serta morbiditas ibu dan janin. Preeklampsia ditandai dengan timbulnya hipertensi baru pada wanita hamil yang sebelumnya normotensif dan disertai dengan proteinuria. Penyebab pasti dari preeklampsia belum diketahui; Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa kegagalan penurunan kadar Hypoxia Inducible Factor 1 Alpha (HIF-1α) setelah 9-10 minggu kehamilan menyebabkan invasi trofoblas yang dangkal dan transformasi arteri spiralis yang tidak memadai pada awal kehamilan. Kadar HIF-1α dalam jaringan plasenta wanita dengan preeklamsia kehamilan lebih dari 36 minggu masih belum memiliki hasil yang konklusif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan mengukur kadar HIF-1α dalam plasenta preeklampsia kehamilan lebih dari 36 minggu dibandingkan dengan plasenta kehamilan normal. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan prosedur uji ELISA dengan kit HIF-1α. Hasil kadar HIF-1α dalam jaringan plasenta preeklampsia lebih dari 36 minggu kehamilan berkisar dari 0,008-0,116 pg / mg protein dengan mean value 0,026(0,008-0,116). Pada protein plasenta yang digunakan sebagai parameter pengukuran tingkat HIF-1α, ditemukan bahwa kadarnya lebih rendah pada jaringan plasenta preeklampsia kehamilan lebih dari 36 minggu. Perbedaan kadar protein yang signifikan terlihat dari uji statistik T-Test dengan nilai p=0,006. Dari analisis data, hasilnya menunjukkan kadar HIF-1α yang jauh lebih tinggi pada jaringan plasenta preeklampsia kehamilan lebih dari 36 minggu dibandingkan dengan plasenta kehamilan normal (p = 0,008). Kesimpulan kemudian dibuat bahwa penelitian ini menunjukkan tingkat HIF-1α lebih tinggi secara signifikan pada plasenta preeklampsia, yang dimana temuan ini mendukung teori bahwa kadar HIF-1α yang tinggi secara berkelanjutan selama kehamilan, ikut berperan dalam proses terjadinya preeklampsia.


Preeclampsia is one of the leading maternal and fetal mortality and morbidity pregnancy related complication. It is marked by new onset of hypertension on a previously normotensive pregnant woman along with proteinuria. Exact cause of preeclampsia is yet to be known; however, recent studies suggest that failure of Hypoxia Inducible Factor 1 Alpha (HIF-1α) downregulation after 9-10th weeks of gestation causes shallow trophoblast invasion and inadequate arteries remodeling earlier in pregnancy. Exact level of HIF-1α in placental tissue of women with preeclampsia more than 36 weeks pregnancy still has no conclusive result. Therefore, this study aims to observe and measure level of HIF-1α in placenta of preeclampsia more than 36 weeks pregnancy in comparison with placenta of normal pregnancy. Measurement is done using assay procedure (ELISA) with HIF-1α kit. Result shows HIF-1α level in placental tissue of preeclampsia more than 36 weeks of pregnancy sample ranges from 0,008-0,116 pg/mg protein with mean value of 0,026(0,008-0,116). Placental protein used as measuring parameter of HIF-1α level, was found to be lower in placental tissue of preeclampsia more than 36 weeks pregnancy, which is proven to be statistically significant using T-Test (p=0,006). From data analysis, it results shows significantly higher level of HIF-1α in placental tissue of preeclampsia more than 36 weeks pregnancy compared to normal pregnancy placenta (p=0,008). A conclusion was then made that this study demonstrates significantly higher HIF-1α level in preeclampsia placenta. This finding support theory of sustained high level of HIF-1α in development of preeclampsia.  

Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>