Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 JKI 22:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Umar
"Depression and HIV-related stigma, among other factors, have been inversely linked independently with adherence to antiretroviral therapy (ART) among the youth. However, the processes through which the various factors influence this relationship is not fully known. Guided by Social Action Theory, we examined the interactive mechanisms through which depression, HIV-related stigma, and self-efficacy influenced ART adherence and whether or not these relationships are moderated by gender. A total of 450 HIV-positive youth (13–24 years) in Malawi receiving ART participated in this cross-sectional study. Moderated mediation analyses were conducted using Hayes’ PROCESS macro 2.11 in SPSS. ART adherence was measured by pill count. Findings showed that self-efficacy mediated the effects of depression and stigma on ART adherence. The analyses also revealed that gender moderated both the direct and indirect influence of depression and stigma (via self-efficacy) on ART adherence. Furthermore, self-efficacy simultaneously mediated and moderated the relationship between stigma and ART adherence. The interactive mechanisms through which various factors influence ART nonadherence must be considered to design effective interventions. To reduce the impact of depression and stigma on ART adherence, medication self-efficacy should be bolstered while taking gender in consideration.

Depresi dan stigma HIV, di antara faktor-faktor lain, berhubungan terbalik secara independen dengan kepatuhan terapi antiretroviral (ART) pada remaja. Akan tetapi, dalam prosesnya faktor yang memengaruhi hubungan ini belum sepenuhnya diketahui. Berdasarkan Teori Perilaku Sosial, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengkaji mekanisme interaktif depresi, stigma HIV, dan efikasi diri yang memengaruhi kepatuhan ART, dan untuk mengetahui apakah hubungan ini dimoderasi oleh gender atau tidak. Sebanyak 450 remaja dengan HIV-positif (13–24 tahun) di Malawi yang menerima ART ikut berpartisipasi dalam penelitian potong lintang ini. Analisis mediasi moderated dilakukan dengan menggunakan Hayes 'PROCESS macro 2.11 pada SPSS. Kepatuhan ART diukur menggunakan jumlah pil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri memediasi efek depresi dan stigma pada kepatuhan ART. Hasil analisis juga mengungkapkan bahwa jenis kelamin memoderasi pengaruh langsung dan tidak langsung dari depresi dan stigma (melalui efikasi diri) terhadap kepatuhan ART. Lebih lanjut,efikasi diri secara bersamaan mediasi dan moderasi hubungan antara stigma dan kepatuhan ART. Mekanisme interaktif dengan berbagai faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan ART harus dipertimbangkan untuk merancang intervensi yang efektif. Untuk mengurangi dampak depresi dan stigma terhadap kepatuhan ART, efikasi diri pengobatan harus didukung saat mempertimbangkan jenis kelamin."
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 UI-JKI 22:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Cania Putri Rira
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran mediasi creative self-efficacy dan moderasi openness to experience pada hubungan antara empowering leadership dan kreativitas karyawan. Mengacu pada saran-saran penelitian sebelumnya, hubungan antara empowering leadership dengan kreativitas karyawan perlu diteliti kembali pada negara-negara dengan budaya kolektivis. Data diambil menggunakan survei daring dari tiga BUMN di Jakarta (N = 161) menggunakan teknik convenience sampling. Data dianalisis menggunakan model 7 (moderated mediation) pada Macro PROCESS dari Hayes pada software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan tidak langsung antara empowering leadership dengan kreativitas karyawan melalui creative self-efficacy. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa openness to experience secara signifikan memoderasi hubungan antara empowering leadership dan creative self-efficacy. Akhirnya, openness to experience secara signifikan memoderasi hubungan tidak langsung antara empowering leadership dan kreativitas karyawan melalui creative self-efficacy. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah para manajer di organisasi menampilkan gaya empowering leadership untuk meningkatkan kreativitas karyawan, jika karyawan tidak memiliki tingkat openness to experiene yang tinggi.

This study aims to investigate the mediating role of creative self-efficacy and moderating role of openness to experience in the relationship between empowering leadership and employee creativity. Referring to prior research suggestions, the relationship between empowering leadership and employee creativity needs to be re-investigated in collectivist culture countries. Data were collected using online survey from 3 state-owned enterprises (BUMN organizations) in Jakarta (N = 161), by employing convenience sampling technique. Data were analyzed using moderated mediation (model 7) on Hayes’ PROCESS macro on SPSS software. Results showed that there was an indirect relationship between empowering leadership and employee creativity via creative self-efficacy. Results also showerd that openness to experience significantly moderated the relationship between empowering leadership and creative self-efficacy. Finally, openness to experience significantly moderated the indirect relationship between empowering leadership and employee creativity via creative self-efficacy. As a practical implication, this study suggests organizations to consider applying empowering leadership style to increase employee creativity by increasing creative self-efficacy on employees with lower openness to experience"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library