Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibrahim Aji Nugroho
Abstrak :
Kesehatan merupakan kebutuhan hidup dasar manusia, pemerintah wajib menjamin ketersediaan kesehatan bagi setiap masyarakat khusunya pasien lansia. Pasien lansia mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan kelompok umur lainnya. Pasien lansia yang membutuhkan pelayanan kesehatan terkendala oleh akses mereka untuk mendapatkan pelayanan tersebut. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup lansia, terutama di bidang kesehatan. Untuk itu dijalankan program Puskesmas Keliling dengan tujuan untuk meningkatkan akses pasien lansia dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Kota Administrasi Jakarta Selatan merupakan salah satu wilayah dengan jumlah lansia terbanyak di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini memilih lokus penelitian pasien lansia di wilayah Kecamatan Setia Budi Jakarta Selatan, karena jumlah lansia yang lebih sedikit sehingga lebih mudah dievaluasi pelaksanaan program tersebut.Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivist dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teori yang menyatakan bahwa akses dapat ditinjau dari 5 dimensi yakni, availability, acessability, affordability, adequacy, dan acceptability. Hasil penelitian menemukan bahwa beberapa indikator akses telah terpenuhi pada semua dimensi kecuali dimensi acessability.
Health is a basic human necessity, the government is obliged to guarantee the availability of health for every community especially elderly patients. Elderly patients have needs that are different from other age groups. Elderly patients who need health services are constrained by their access to these services. The Government through the Ministry of Health and Local Government seeks to improve the welfare of the lives of the elderly, especially in the health sector. For this reason, the Mobile Health Centers program was established with the aim of increasing the access of elderly patients in obtaining health services. The South Jakarta area is one of the regions with the highest number of elderly people in DKI Jakarta Province. This study chooses the locus of research for elderly patients in the Setia Budi sub-district of South Jakarta, because the number of elderly is smaller so it is easier to evaluate the implementation of the program. This research uses an approach post positivist with in-depth interview data collection techniques, observation and literature study. This study uses a theory which states that access can be viewed from 5 dimensions namely, availability, accessibility, affordability, adequacy, and acceptability. The results found that access indicators were met in all dimensions except affordability dimensions.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Theresia Harianja
Abstrak :
ABSTRAK Mobile Health adalah bentuk inovasi dari teknologi e-health yang dimanfaatkan dalam dunia kesehatan dimana inovasi ini dapat menjangkau lapisan masyarakat dengan menggunakan media komunikasi yang saat ini sangat dekat dengan manusia. Aktivitas mHealth semakin tersebar secara luas di seluruh dunia. Sejak tahun 2016, tercatat ada 259.000 aplikasi mhealth tersedia di App store, seperti Halodoc. Jabodetabek sebagai area megapolitan terbesar di dunia dapat menjadi target penerapan mHealth yang potensial dengan menargetkan Generasi Y sebagai pengguna potensial. Tingkat penerimaan terhadap penerapan mobile health berbeda untuk setiap generasi. Generasi Y yang merupakan generasi dengan kelompok umur 18-39 tahun memiliki karakter yang unik seperti melek teknologi dan sebagian besar secara suka rela dapat mengadopsi teknologi baru. Namun menurut Deloitte Indonesia hanya sekitar 10% dari jumlah penduduk di Indonesia yang sudah menggunakan aplikasi digital berbasis kesehatan sehingga penelitian ini menggunakan Model UTAUT yang telah diperluas untuk menemukan faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan aktual mobile health di Jabodetabek. Faktor performance expectancy, social influence, perceived reliability menjadi faktor yang dapat mempengaruhi keinginan seseorang dalam menggunakan aplikasi mobile health. Faktor-faktor ini kemudian digunakan untuk merancang rekomendasi strategi dalam meningkatkan adopsi aplikasi Halodoc di Jabodetabek dan divalidasi menggunakan Diagram Importance-Performance Analysis.
ABSTRACT Mobile Health is an innovation from e-health technology that is utilized in the world of health where this innovation can reach the layers of society by using trend communication media. MHealths activities are increasingly widespread throughout the world. Since 2016, there have been 259,000 health applications available on the App store, such as Halodoc. Jabodetabek as the largest megapolitan area in the world can be a target of potential mHealth implementation by targeting Generation Y as a potential user. The level of acceptance of the application of mobile health is different for each generation. Generation Y, which is the 18-39 age group, has unique characteristics such as technology literacy and most can voluntarily adopt new technologies. However, according to Deloitte Indonesia, only about 10% of the population in Indonesia already uses health based digital applications, so this study uses the expanded UTAUT Model to find factors that influence the actual use of mobile health in Jabodetabek. Performance expectancy factors, social influence, perceived reliability become factors that can influence ones desire to use mobile health applications. These factors are then used to design strategy recommendations in increasing the adoption of Halodoc applications in Jabodetabek and are validated using the Importance-Performance Analysis Diagram.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Sabrina Syahriani
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang Penerimaan Aplikasi Kesehatan Seluler. Teori yang digunakan untuk menganalisis topik ini adalah Teori Penerimaan dan Penggunaan Teknologi dalam Aplikasi Kesehatan. Penelitian ini melihat masalah ini dari beberapa perspektif seperti: Value, Social, Technology, dan Aging Characteristics Perspective. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengetahui apa saja faktor yang membuat pengguna menerima aplikasi dan menunjukkan niat perilaku untuk menggunakan Aplikasi Kesehatan Seluler. Metode untuk menganalisis data adalah metode penelitian deskriptif konklusif. Oleh karena itu, responden penelitian adalah mereka yang berusia 25-45 tahun, tinggal di Jabodetabek, dan belum mencoba Aplikasi Kesehatan Seluler sebelumnya. Pengambilan sampel dilakukan melalui non-probability convenience sampling di mana responden mengisi kuesioner online yang didistribusikan sendiri melalui platform online. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Norma Subyektif terbukti menjadi salah satu faktor dari penerimaan Aplikasi Kesehatan Seluler. Dari hipotesis tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa itu membuktikan bagaimana masyarakat Indonesia dianggap sebagai masyarakat kolektif. Untuk mengatasi hasil ini, para pemasar dapat menerapkan iklan yang terkait dengan nilai kolektif masyarakat Indonesia untuk menarik perhatian mereka dan membuat pengguna potensial ingin menyesuaikan teknologi. ......This thesis discussed the Acceptance of Mobile Health Application. The theory used to analyze this topic is the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology. This research sees this problem from several perspectives such as Value, Social, Technology, and Aging Characteristics Perspective. The objective of the research is to understand and know what are the factors that make the user accept the application and show the behavior intention to use the Mobile Health Application. The method to analyze the data is conclusive descriptive research method. Therefore, the respondent of the research are those in the age range of 25 45 years old, living in Jabodetabek, and have not tried Mobile Health Application previously. Sampling conducted through non probability convenience sampling where the respondent fills out a self administered online questionnaire distributed through an online platform. The result of this research is that Subjective Norm has proven to be one of the factors of the acceptance of Mobile Health Application. From the hypothesis, the writer can conclude that it proves how Indonesian people considered as a collective society. To address this result, the marketers can implement advertisement related with the collectiveness value of Indonesian people to grab their attention and make the potential user wants to adopt the technology.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferenica Dwi Putri
Abstrak :
mHealth merupakan sarana alternatif untuk mendapatkan layanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi mobile. mHealth dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kondisi kesehatan, salah satunya yaitu kehamilan. Masa kehamilan sangat penting untuk diperhatikan demi menjaga kesehatan ibu dan anak. Namun, aplikasi kehamilan memiliki kekurangan dalam bidang usability yang menghambat penggunaan aplikasi tersebut sehingga pemanfaatan aplikasi menjadi kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi masalah terkait usability yang mungkin ditemukan pada aplikasi kehamilan di Indonesia yang diteliti. Aplikasi dipilih melalui seleksi urutan peringkat dan jumlah unduhan pada layanan distribusi aplikasi mobile dan ditemukan lima aplikasi, yaitu: Hallobumil, Teman Bumil, Diary Bunda, Pregnancy Calculator Pro, dan Ruangmom. Pemilihan lima aplikasi populer ini bertujuan untuk mewakili aplikasi kehamilan yang dikembangkan di Indonesia dengan jumlah pengguna yang tinggi sebagai acuan dalam menilai usability yang telah baik diterapkan maupun yang belum baik. Selanjutnya, dilakukan proses pengumpulan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner mHealth App Usability Questionnaire (MAUQ) oleh 139 responden. Pengumpulan data kualitatif melalui sesi wawancara kontekstual diikuti oleh lima partisipan dan evaluasi heuristik oleh ahli berdasarkan prinsip Nielsen’s Ten Usability Heuristics melibatkan lima evaluator. Analisis kuesioner menghasilkan skor usability dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 5,826 yang dinilai baik karena sudah berada di atas nilai netral, yaitu 4. Analisis wawancara kontekstual menghasilkan 10 permasalahan. Evaluasi heuristik menghasilkan 127 permasalahan. Triangulasi dilakukan untuk mengelompokkan temuan masalah dari hasil wawancara dengan evaluasi heuristik sehingga ditemukan total 14 kelompok masalah untuk kemudian dipetakan ke usulan perbaikan dan dibentuk 17 butir panduan desain umum bagi aplikasi kehamilan di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa aplikasi mHealth kehamilan di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan, terutama pada aspek usefulness dan visibility. ......mHealth is an alternative way to obtain health services through the implementation of technologies, especially mobile technology. mHealth can support many life and health conditions, including pregnancy. During pregnancy, it is essential to keep the health of both the mom and the child. But, the state of the applications still needs to be improved in usability, which hinders usage and becomes non-optimal. This study aims to analyze and evaluate usability problems found in selected pregnancy apps for research. Applications were chosen based on rankings and total downloads from the app distribution platform: Hallobumil, Teman Bumil, Diary Bunda, Pregnancy Calculator App, and Ruangmom. These popular apps were chosen to represent pregnancy apps developed in Indonesia with a high number of users to indicate what aspects of usability are implemented well or not. Quantitative data are collected using the mHealth App Usability Questionnaire, with 139 respondents participating. Qualitative data are collected with contextual interviews with the participation of five users and heuristic evaluation according to Nielsen's Ten Usability Heuristics with five evaluators. Results were found from the questionnaire with an average usability score of 5,826 above the neutral score of 4, which is rated good. Results from contextual interviews found ten usability problems. The heuristic evaluation found 127 usability problems. All findings from contextual interviews and heuristic evaluation were triangulated into 14 groups with improvement recommendations, and 17 design guidelines were formed for the development of pregnancy apps in Indonesia. The study found that mHealth pregnancy apps in Indonesia still have a lot of room for improvement, specifically in usefulness and visibility.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Indriani
Abstrak :
Berkembangnya aplikasi mobile health, tentunya menjadi hal baik dalam perkembangan layanan kesehatan, khususnya di Indonesia. Namun, dalam penggunaannya aplikasi mobile health tentu juga harus dilandasi oleh kesiapan dari penggunanya agar penyaluran layanan kesehatan ke pengguna dapat dilakukan dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor kesiapan apa saja yang memengaruhi mobile health readiness pada penggunaan aplikasi mobile health di Indonesia dari sisi pengguna. Empat dimensi yang dianalisis yaitu, technological readiness, people readiness, motivational readiness, dan engagement readiness. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Jumlah responden valid dari pengisian kuesioner sebanyak 624 responden. Data dianalisis dan diolah menggunakan metode covariance based structural equation modelling (CB-SEM) dengan bantuan tools AMOS 21.0. Pada penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa dimensi yang paling berpengaruh terhadap mobile health readiness adalah dimensi technological readiness (faktor ease of use dan affordability) dan dimensi motivational readiness (faktor trust, attitude/intention, dan perceived usefulness). Dengan diketahuinya faktor-faktor kesiapan dari sisi pengguna, diharapkan penyedia layanan mobile health lebih fokus dalam meningkatkan layanan sesuai dengan faktor-faktor kesiapan dari pengguna, sehingga layanan yang disediakan dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan meningkatkan kesiapan pengguna dalam penggunaan aplikasi mobile health. ......The development of mobile health applications is certainly a good thing in the development of health services, especially in Indonesia. However, the use of mobile health applications must also be based on the readiness of its users so that the distribution of health services to users can be done optimally. This study aims to analyze the factors of readiness that affect mobile health readiness on the use of mobile health applications in Indonesia from the user side. The four dimensions analyzed are technological readiness, people readiness, motivational readiness, and engagement readiness. The research approach used in this study is quantitative. The number of valid respondents from filling out the questionnaire was 624 respondents. Data were analyzed and processed using covariance-based structural equation modelling (CB-SEM) methods with the help of AMOS 21.0 tools. In this study, the authors conclude that the dimensions that most influences on mobile health readiness are technological dimensions of readiness (ease of use and affordability factors) and motivational readiness dimensions (factors of trust, attitude/intention, and perceived usefulness). By knowing the readiness factors from the user side, it is expected that mobile health service providers will focus more on improving services following the readiness factors of the users so that the services provided can meet user needs and increase user readiness in using mobile health applications.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syefira Salsabila
Abstrak :
Tesis ini membahas pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ke masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil. Pencatatan dan Pelaporan PKB dilakukan dengan metode paper based, sehingga memiliki beberapa risiko yang dapat menghambat keberlangsungan data dari pengumpulan, pencatatan, dan sampai proses pelaporan. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan PKB dengan memanfaatkan teknologi telepon bergerak (mobile phone). Metode pengembangan sistem menggunakan teknik SDLC dengan model RAD dengan menggunakan teknik prototyping. Hasil penelitian menyajikan bahwa pemanfaatan telepon bergerak (mobile phone) berbasis android sebagai alat bantu dalam pengumpulan data pelaksanaan pencatatan dan pelaporan PKB dapat dijalankan secara offline. Prototipe sistem informasi ini dapat berjalan lebih efisien dari sisi waktu, pengiriman data ke server membuat data lebih aman, memudahkan para Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak (TPKB) untuk menginput data sebagai bahan pelaporan. ......The focus of this study discusses the implementation mobile health services program to bring health service access closer to the community in remote and very remote area. Recording and reporting mobile health service with the paper based method, there is the risk of this method on delays the availability of the data for analysis, introduces errors during the transcription process until data reporting. The purpose of this study is to produce a system of information based on mobile phone for recording ad reporting mobile health services program with mobile phone technology. The method used in software engineering is DLC with RAD model, while for the method of designing systems using prototyping. Collecting data using mobile technology made the process more efficient in term of time, especially when the data is uploaded to a properly administered server, makes the data much more secure, more effective to use for mobile health clinic team or health provider for data collection.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nuria Rodhiani
Abstrak :
ABSTRAK
Kualitas layanan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan. Kualitas layanan yang baik akan berdampak pada kepuasan pengguna. Sebaliknya, kualitas layanan yang buruk akan menyebabkan ketidakpuasan pengguna. Pada kasus perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, kepuasan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menciptakan iklim bisnis yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut kualitas layanan mobile health yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Integrasi model Kano dan Importance Performance Analysis (IPA) digunakan dalam penelitian ini. Model Kano bertujuan untuk menghubungkan persyaratan yang dipenuhi oleh produk atau layanan dengan kepuasan dan mengidentifikasi persyaratan yang mempengaruhi kepuasan pengguna. Sedangkan IPA bertujuan untuk mengelompokkan atribut kualitas layanan ke dalam kuadran yang bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menyusun strategi bisnisnya. Berdasarkan Integrasi IPA-Kano terhadap 21 atribut kualitas layanan yang meliputi dimensi Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, dan Tangible pada aplikasi mobile health, diketahui terdapat 9 atribut kualitas yang perlu ditingkatkan serta 11 atribut kualitas layanan yang perlu dipertahankan. Berdasarkan hasil IPA diketahui nilai Customer Satisfaction Index sebesar 82,313%. Sementara berdasarkan analisis gap antara kinerja dan harapan, diketahui bahwa kinerja aplikasi mobile health masih belum ada yang melampaui harapan pengguna
ABSTRACT
Service quality is one of the factors that can affect satisfaction. Good service quality will impact on user satisfaction. Otherwise, poor service quality will cause user dissatisfaction. In the case of companies engaged in health services, satisfaction is one of the important factors that can create a good business climate. This study aims to determine the quality of mobile health service attributes that affect user satisfaction. Integration of Kano model and Importance Performance Analysis (IPA) is used in this study. The Kano model aims to link the requirements met by the product or service with satisfaction and identify requirements that affect user satisfaction. Whereas IPA aims to classify service quality attributes into quadrants that aim to assist companies in developing their business strategies. Based on integration of IPA-Kano to 21 service quality attributes which include Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, and Tangible dimension in the mobile health application, there are 9 quality attributes that need to be improved and 11 service quality attributes that need to be maintained. Based on the results of IPA it is known that the Customer Satisfaction Index is 82.313%. Meanwhile, based on the analysis of the gap between performance and expectations, it is known that the performance of the mobile health application still does not exceed the user's expectations
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misrawati
Abstrak :
Kesehatan psikologis seorang ibu berdampak positif terhadap ikatan emosional ibu dan janin dalam mencapai peran transisi menjadi seorang ibu. Masalah kesehatan psikologis ibu serta kurangnya dukungan suami merupakan faktor utama terganggunya interaksi ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan menghasilkan intervensi keperawatan untuk meningkatkan ikatan emosional orang tua dan janin berbasis mobile health yang berpengaruh terhadap kesehatan psikologis, keharmonisan suami istri serta jalinan kasih orang tua dan janin. Penelitian terdiri dari tiga tahap. Desain penelitian tahap pertama descriptive qualitative dengan 14 partisipan yang terdiri dari ibu hamil dan pasangannya. Tahap kedua, mengembangkan rancangan intervensi menjalin ikatan emosional dengan janin  berbasis mobile health berdasarkan analisis tahap satu dan konsultasi pakar. Tahap ketiga menggunakan desain quasi experiment pre-post test with control group. Sebanyak 82 pasang ibu hamil sebagai responden, terdiri dari kelompok berpasangan (26 pasang), kelompok mandiri (27 pasang) dan kelompok kontrol (29 pasang). Kelompok berpasangan: mendapatkan intervensi bersama pasangan, kelompok mandiri: mendapatkan intervensi sendiri tanpa pasangan, kelompok kontrol: melakukan kegiatan sesuai kebiasaan sehari-hari. Hasil penelitian kualitatif ditemukan 3 tema yaitu 1) Keterbatasan pengetahuan dan informasi dalam  menjalin ikatan emosional dengan janin, 2) Memperoleh dukungan internal dan eksternal dalam menjalin ikatan emosional dengan janin dan 3) Menjalin ikatan emosional dengan janin membutuhkan berbagai kebutuhan. Intervensi keperawatan untuk meningkatkan ikatan emosional orangtua dan janin berbasis mobile health berpengaruh menjadi lebih baik kesehatan psikologis ibu dan ayah, keharmonisan suami istri menurut ibu dan ayah, serta jalinan kasih orang tua dan janin dibanding kelompok kontrol. Nilai perbaikan kesehatan psikologis ibu kelompok berpasangan dan mandiri (β = -2.68, p < 0.001 ;I² = -3.03, p < 0.001), keharmonisan suami istri menurut ibu kelompok berpasangan dan mandiri (β = -7.46, p = 0.002 ; I² = -9.11, p = 0.001) dan jalinan kasih orang tua dan janin kelompok berpasangan dan mandiri (I² = 6.77, p = 0.013 ; I² = 9.73, p < 0.001). Nilai perbaikan kesehatan psikologis ayah kelompok berpasangan dan mandiri (I² = -5.80, p < 0.001 ; I² = -3.95, p < 0.001), keharmonisan hubungan suami istri menurut ayah kelompok berpasangan dan mandiri (I² = -7.04, p < 0.001 ; β = -3.74, p = 0.024). Disimpulkan bahwa ibu kelompok mandiri lebih besar nilai perbaikan variabelnya dibanding kelompok berpasangan, sebaliknya pada kelompok ayah. Merekomendasikan intervensi keperawatan MIESRA berbasis mobile health dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan psikologis, keharmonisan suami istri serta jalinan kasih orang tua dan janin di tatanan layanan kesehatan ......The psychological health of a mother has a positive impact on the emotional bond of the pregnant mother and her baby in achieving the transitional role of being a mother. Psychological health problems of the mother and the lack of husband's support are the main factors that interfere with the interaction of the mother and baby. This study aimed to create nursing interventions to increase the emotional bond of parents and babies based on mobile health that could affect psychological health, the harmonious relationship of husbands and wives and the love relationship between parents and babies. The research consisted of three stages. The first phase of the research design was descriptive qualitative with 14 participants consisting of pregnant women and their partners. The second stage was to develop an intervention to build an emotional bond with the babies using mobile health application based on stage one analysis and expert consultation. The third stage used a quasi-experimental pre and post-test design with a control group. Eighty two pairs participated as respondents, consisting of the paired group (26 pairs), the independent group (27 pairs) and the control group (29 pairs). The paired group received intervention with their partner, the independent group received intervention alone without a partner, and the control group performed daily activities as usual. The results of the qualitative research found 3 themes, namely 1) Limited knowledge and information in establishing an emotional bond with the babies, 2) Obtaining internal and external support in establishing an emotional bond with the babies and 3) Establishing an emotional bond with the babies requires various needs. Interventions for establishing emotional bonds between parents and babies using mobile health application have an effect on better psychological health of mothers and fathers, harmonious relationship between husband and wife according to mothers and fathers, and the relationship between parents and babies compared to the control group. The value of psychological health improvement for paired and independent mothers (I² = -2.68, p < 0.001 ; = -3.03, p < 0.001), harmonious marital relationship according to paired and independent group mothers (I² = -7.46, p = 0.002 ; = -9.11, p = 0.001) and the relationship between parents and babies in paired and independent groups (I² = 6.77, p = 0.013 ; = 9.73, p < 0.001). The psychological health improvement value of fathers in the paired and independent group (I² = -5.80, p < 0.001 ; = -3.95, p < 0.001) and the harmonious marital relationships according to the fathers of the paired and independent group (I² = -7.04, p < 0.001 ; = -3.74, p = 0.024). It was concluded that the independent group mothers had a higher improvement value for the variable than the paired group, on the contrary in the father group. It is recommended that mobile health-based MIESRA nursing interventions can be used to improve psychological health, marital harmonious relationship and the love of parents and babies in health care settings.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikhael Natalnael
Abstrak :
mHealth merupakan sarana alternatif untuk mendapatkan layanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi mobile. mHealth dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kondisi kesehatan, salah satunya yaitu kehamilan. Masa kehamilan sangat penting untuk diperhatikan demi menjaga kesehatan ibu dan anak. Namun, aplikasi kehamilan memiliki kekurangan dalam bidang usability yang menghambat penggunaan aplikasi tersebut sehingga pemanfaatan aplikasi menjadi kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi masalah terkait usability yang mungkin ditemukan pada aplikasi kehamilan di Indonesia yang diteliti. Aplikasi dipilih melalui seleksi urutan peringkat dan jumlah unduhan pada layanan distribusi aplikasi mobile dan ditemukan lima aplikasi, yaitu: Hallobumil, Teman Bumil, Diary Bunda, Pregnancy Calculator Pro, dan Ruangmom. Pemilihan lima aplikasi populer ini bertujuan untuk mewakili aplikasi kehamilan yang dikembangkan di Indonesia dengan jumlah pengguna yang tinggi sebagai acuan dalam menilai usability yang telah baik diterapkan maupun yang belum baik. Selanjutnya, dilakukan proses pengumpulan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner mHealth App Usability Questionnaire (MAUQ) oleh 139 responden. Pengumpulan data kualitatif melalui sesi wawancara kontekstual diikuti oleh lima partisipan dan evaluasi heuristik oleh ahli berdasarkan prinsip Nielsen’s Ten Usability Heuristics melibatkan lima evaluator. Analisis kuesioner menghasilkan skor usability dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 5,826 yang dinilai baik karena sudah berada di atas nilai netral, yaitu 4. Analisis wawancara kontekstual menghasilkan 10 permasalahan. Evaluasi heuristik menghasilkan 127 permasalahan. Triangulasi dilakukan untuk mengelompokkan temuan masalah dari hasil wawancara dengan evaluasi heuristik sehingga ditemukan total 14 kelompok masalah untuk kemudian dipetakan ke usulan perbaikan dan dibentuk 17 butir panduan desain umum bagi aplikasi kehamilan di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa aplikasi mHealth kehamilan di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan, terutama pada aspek usefulness dan visibility. ......mHealth is an alternative way to obtain health services through the implementation of technologies, especially mobile technology. mHealth can support many life and health conditions, including pregnancy. During pregnancy, it is essential to keep the health of both the mom and the child. But, the state of the applications still needs to be improved in usability, which hinders usage and becomes non-optimal. This study aims to analyze and evaluate usability problems found in selected pregnancy apps for research. Applications were chosen based on rankings and total downloads from the app distribution platform: Hallobumil, Teman Bumil, Diary Bunda, Pregnancy Calculator App, and Ruangmom. These popular apps were chosen to represent pregnancy apps developed in Indonesia with a high number of users to indicate what aspects of usability are implemented well or not. Quantitative data are collected using the mHealth App Usability Questionnaire, with 139 respondents participating. Qualitative data are collected with contextual interviews with the participation of five users and heuristic evaluation according to Nielsen's Ten Usability Heuristics with five evaluators. Results were found from the questionnaire with an average usability score of 5,826 above the neutral score of 4, which is rated good. Results from contextual interviews found ten usability problems. The heuristic evaluation found 127 usability problems. All findings from contextual interviews and heuristic evaluation were triangulated into 14 groups with improvement recommendations, and 17 design guidelines were formed for the development of pregnancy apps in Indonesia. The study found that mHealth pregnancy apps in Indonesia still have a lot of room for improvement, specifically in usefulness and visibility.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>