Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruhiyat Saputra
"Tesis ini membahas mengenai efektivitas pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas elpiji tabung 3 kg, program ini dikeluarkan pemerintah dengan tujuan untuk mengurangi subsidi BBM yang membebani APBN dan untuk memanfaatkan potensi cadangan gas bumi Indonesia yang cukup melimpah. Namun dalam realitasnya implementasi program konversi ini tidak berjalan mulus. Pada pertengahan tahun 2010 telah terjadi berbagai ledakan gas elpiji tabung 3 kg di sejumlah lokasi. Data dari PT Pertamina per tanggal 12 Agustus 2010 diketahui jumlah kasus ledakan terbesar terjadi di Region 2 yaitu 118 kasus dan persentase konversi minyak tanah ke gas elpiji untuk region tersebut sudah 100%. Sementara langkah sosialisasi konversi minyak tanah ke gas elpiji telah dilakukan secara kontinu oleh pihak pemerintah dan Pertamina. Namun kenyataannya masih terjadi ledakan gas dan ironisnya ledakan terbesar terjadi di region tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data empiris tentang pengaruh sosialisasi dan rasa aman masyarakat terhadap efektivitas program konversi minyak tanah ke gas elpiji tabung 3 kg ditinjau dari perspektif ketahanan nasional melalui survey dan pengamatan di lapangan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor karena kasus ledakan yang paling banyak terjadi ada di Region 2 dan provinsi yang paling banyak kasus ledakannya adalah Jawa Barat serta Kabupaten Bogor merupakan salah satu dari tiga wilayah tertinggi kasus ledakannya di Jawa Barat.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan ini mengandalkan angka-angka dalam bentuk skor sebagai dasar analisis. Untuk mendapatkan skor tersebut digunakan metode survey lapangan dengan cara menyebarkan angket kepada para responden. Populasinya adalah masyarakat Kabupaten Bogor penerima program konversi yang berjumlah 1.224.964 orang dan jumlah sampelnya 100 orang dipilih secara acak dengan tujuan supaya data yang diperoleh bisa mewakili populasi. Dari data, fakta dan informasi yang diperoleh melalui survei tersebut dapat dideskripsikan kondisi masing-masing variabel yang diteliti sehingga memungkinkan untuk diketahui pengaruh variabel sosialisasi dan rasa aman terhadap variabel efektivitas program konversi tersebut. Adapun untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan pengaruh antar variabel, digunakan perhitungan korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan kedua variabel sosialisasi dan rasa aman masyarakat berkorelasi kuat dan berpengaruh signifikan terhadap variabel efektivitas program konversi minyak tanah ke gas elpiji tabung 3 kg di Kabupaten Bogor, hal ini diketahui dari hasil analisis korelasi dan regresi sederhana. Kemudian, hasil dari korelasi dan regresi berganda juga menunjukkan bahwa kedua variabel sosialisasi dan rasa aman masyarakat secara simultan berkorelasi kuat dan berpengaruh signifikan terhadap variabel efektivitas program konversi tersebut. Dengan diketahuinya variabel sosialisasi dan rasa aman masyarakat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel efektivitas program konversi, maka hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya peningkatan efektivitas program konversi minyak tanah ke gas elpiji tabung 3 kg.

This thesis discusses the effectiveness of kerosene to LPG cylinder 3 kg, which is issued by the government program aimed at reducing fuel subsidies that burden the state budget and to harness the potential of Indonesia's natural gas reserves are relatively abundant. But in reality the implementation of the conversion program is not running smoothly. In mid-2010 there has been a range of LPG cylinder 3 kg explosion in the number of locations. Data from PT Pertamina as of August 12, 2010 an unknown number of cases the largest explosion occurred in Region 2 of 118 cases and the percentage conversion of kerosene to LPG for the region is already 100%.While socialization step conversion of kerosene to LPG has been carried out continuously by the government and Pertamina. But the fact remains there was an explosion of LPG gas and ironically the largest explosion occurred in the region.
The purpose of this study to obtain empirical data on the influence of socialization and a sense of security community on the effectiveness of kerosene to LPG cylinder 3 kg viewed from the perspective of national security through surveys and observations in the field. The study was conducted in Bogor District because most cases of explosions occurred in Region 2 and the provinces that most cases of the explosion is the Bogor District in West Java and is one of the three highest areas of explosion cases in West Java.
The research method used is a quantitative approach, this approach relies on the figures in the form of scores as the basis for analysis. To get the score of the used method of spreading the field survey by questionnaire to the respondents. Its population is the recipient of the Bogor District conversion program which amounted to 1,224,964 persons and the number of samples randomly selected 100 people with the aim to obtain data that could represent the population. From the data, facts and information obtained through the survey can be described the condition of each variable studied, allowing for variables known to influence the socialization and sense of security to the variable effectiveness of the conversion program. As for knowing whether there is a relationship and influence between variables, use the calculation of correlation and regression.
The results showed the two variables of socialization and a sense of security community and strongly correlated variables significantly influence the effectiveness of kerosene to LPG cylinder 3 kg in Bogor District, it is known from the results of simple correlation and regression analysis. Then, the results of correlation and regression also showed that both variables of socialization and a sense of security people simultaneously correlate strongly and significantly influence the effectiveness of the program variables such conversion. By knowing the variables of socialization and a sense of security communities have a significant influence on the variable effectiveness of the conversion program, the results of this study can be used as a reference in an effort to increase the effectiveness of kerosene to LPG cylinder 3 kg.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29682
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti S.
"Daerah hulu adalah merupakan sumber air, oleh karenanya perlu di lestarikan. Sementara itu daerah ini telah dihuni oleh penduduk petani yang berusaha secara tradisionil (sub-sistem) Dimana dalam kehidupan sehari-hari menggunakan kayu bakar sebagai sumber energinya. Pemakaian kayu bakar secara berlebihan adalah salah satu penyebab kerusakan hutan yang akhirnya dapat merusak sumber air yanq ada. Salah satu alternatif pemakaian sumber enerqi selain minyak tanah, diharapkan semakin baik distribusi minyak tanah di daerah ini maka pemakaian kayu bakar semakin berkurang. Jarak dan aksessibi1itas merupakan faktor yang berperan dalam distribusi pemakaian minyak tanah, makin jauh jarak suatu dari penyalur maka makin sulit aksesbilitasnya maka pemakaian minyak tanah cenderung makin kecil. Faktor faktor lain yang berpengaruh selain jarak antara lain: jumlah keluarga, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan letak desa dari kota."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, Romi Ryan
"Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan LPG 3 Kg PSO dan LPG 12 Kg Non PSO. Persamaan awal faktor yang mempengaruhi disusun berdasarkan penjelasan ahli Pertamina yang disusun dengan mengadopsi langkah-langkah pada metode delphi. Faktor yang mempengaruhi merupakan produk Pertamina yang dihubungkan dengan kebijakan terkait program konversi Mitan ke LPG 3 Kg. Selanjutnya persamaan awal tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistik regresi dengan bantuan perangkat lunak Eviews untuk menghasilkan persamaan sebagai model penjualan LPG 3 Kg PSO dan 12 Kg Non PSO. Hasil model mendeskripsikan hubungan antar faktor pengaruh terhadap penjualan LPG 3 Kg PSO dan 12 Kg Non PSO.

"
2011
T29777
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidar
"ABSTRAK
Bahan Bakar Minyak (BBM) mempunyai peranan penting
terutama sebagai sumber energi di dalam negeri, sumber penerimaan
negara dan devisa, juga sebagai bahan baku industri. BBM menjadi suatu
komoditas yang sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia, baik
bagi masyarakat (sektor rumah tangga), sektor trnsportasi maupun bagi
sektor industri.
Dibandingkan dengan konsumsi energi Iain, terlwyata minyak
tanah merupakan energi yang paling tinggi jumlah konsumsinya.
Penlngkatan konsumsi telah membuat pemerlntah terpaksa mengimpor
minyak tanah, akibat terbatasnya produksl minyak tanah yang dihasilkan
kiiang-kilang daiam negeri. Akibatnya beban keuangan negara semakin
berat kalau subsidi BBM terus dipertahankan.
Pengurangan subsidi BBM ini berdampak pada semua sektor, juga
pada konsumen rumah tangga yang sebagian besar menggunakan
minyak tanah untuk memasak menjadi semakin sulit untuk mendapatkan
minyak tanah dengan harga murah. Selaln itu dengan jumlah cadangan
BBM yang semakin menurun menunjukkan sinyal untuk mulai
memanfaatkan energi Iain, yang salah satunya adalah LPG.
Untuk mengetahui kemampuan LPG sebagai energi alternatif
pengganti minyak tanah untuk memasak bagi konsumen rumah tangga maka dilakukan penelitlan ini, dimana sepertl diketahul bahwa konsumsl
energi dipengaruhi oleh tingkat harga energi itu sendiri, harga energi Iain
yang terkait dan tingkat pendapatan. Penelitlan ini diiakukan dalam dua
tahap. Pertama, penelitian dilakukan pada demand energi rumah tangga
di empat provinsi yang ada di pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur) yang dianggap sebagai representatif permintaan
energi secara umum (agregat). Kedua, penelitian terhadap demand
energi rumah tangga pada kelompok berpendapatan rendah. Penelitian
menggunakan model demand energi rumah tangga yang pafing umum
dengan menggunakan data sekuncler konsumsi dan harga tahun 1993~
Hasil penelidan menunjukkan bahwa berdasarkan angka
elastisitas silang (cross price elasticity), LPG slgnlflkan mensubstitusl
minyak tanah pada rumah tangga di empat provinsl sampel, namun tidak
pada rumah tangga kelompok miskin. Bagi kelompok miskin LPG masih
merupakan barang mewah. Angka elastisitas harga (own price elasticity)
menunjukkan bahwa LPG merupakan barang normal untuk memasak
pada rumah tangga provinsi sampel. Kenaikan harga minyak tanah dan
tingkat pendapatan (income elasticity) akan meningkatkan pemakaian
LPG. Seiring dengan kenaikan pendapatan (income) maka konsumen
rumah tangga akan beralih ke LPG sebagai energi altematif untuk
memasak karena faktor efisiensi dan kenyamanan.

"
2007
T34461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilida Mirza Akmala
"Studi "Analisa Keekonomian Dalam Pembangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Di Sulawesi Tengah" dilakukan agar investor swasta tertarik untuk dapat ikut berpartisipasi dalam mendukung program kebijakan konversi minyak tanah ke LPG, salah satunya dengan berinvestasi dalam pembangunan pendukung infrastruktur SPBE sebagaisalahsatumata rantai pendistribusian LPG di Indonesia bagian tengah. Salah satu tujuan program konversi adalah penghematan dan penurunan subsidi bahan bakar dari minyak tanah ke LPG. Pada tahun 2015 terdapat beberapa wilayah yang mengalami konversi minyak tanah ke LPG, salah satunya adalah Sulawesi Tengah. Program konversi membutuhkan dukungan dari masyarakat dan tentunya swasta untuk ikut berperan membangun mata rantai pendistribusian LPG sampai konsumen akhir. Penulis menganalisis kebutuhan LPG 3Kg di Sulawesi Tengah berdasarkan kesetaraan energy realisasi kuota minyak tanah bersubsidi. Berdasarkan tingginya kebutuhan LPG 3 Kg pada suatu wilayah dan belum tersedianya SPBE di wilayah tersebut, dipilih KabupatenToli-Toli dan Kabupaten Poso sebagai 2 (dua) alternatif utama wilayah pembangunan SPBE. Nilai CAPEX pembangunan SPBE di Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp 11,98 milyar. Sedangkan nilai OPEX SPBE sebesar Rp 498,45 juta/tahun di Kabupaten Toli-Toli dan sebesar Rp 358, 92 juta/tahun di Kabupaten Poso. Dengan basis kuota pengisian 30 Ton/hari -yang merupakan kebutuhan LPG hasil kesetaraan energi kuota minyak tanah bersubsidi- di Kabupaten Toli-Toli, didapatkan nilai IRR 15 %, NPV (+) Rp 3,2 milyar dan PBP 3,8 tahun. Sedangkan dengan basis kuota pengisian 27,7 Ton/hari -yang merupakan hasil kesetaraan energi kuota minyak tanah bersubsidi- di Kabupaten Poso, didapatkan nilai IRR 14 %, NPV (+) Rp 1,9 milyar , dan PBP 3,9 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuota pengisian produksi sangat berpengaruh pada tingkat pengembalian modal.

The study "The Economic Analysis in LPG Bottling Plant Project in Central Sulawesi" conducted so that investors are interested to be able to participate in supporting the policy of kerosene to LPG, including by investing in the project of LPG infrastructure or LPG supply chain in the central part of Indonesia. One of the purpose of this conversion program is saving and reduction if fuel subsidy from kerosene to LPG. In 2015, Central Sulawesi become one of some provinces which will undergo this program. This program need supports from society and of course private sector to participate develop the LPG supply chain to the end user. This study analyze the demand of LPG 3 Kg in Central Sulawesi based on the energy equivalence of subsidized kerosene quota. By the high demand of LPG 3 Kg and unavailability LPG bottling plant in regency, Toli-Toli and Poso are chosen as two main alternatives of LPG bottling plant project area. CAPEX of LPG bottling plant values IDR Rp 11,98 billions, OPEX values IDR 498,45 millions/year in Toli-Toli and IDR 358, 92 millions/year in Poso. Based on 30 Ton/day as bottling "which is the demand of LPG 3 Kg based on the energy equivalence of subsidized kerosene" in Toli-Toli regency, IRR results IRR 15 %, NPV (+) Rp 3,2 billions and PBP 3,8 tahun. And based on 27,7 Ton/day as bottling "which is the demand of LPG 3 Kg based on the energy equivalence of subsidized kerosene" in Poso regency, IRR 14 %, NPV (+) Rp 1,9 billions, and PBP 3,9 tahun. This study shows that bottling quota significantly influences the return of LPG bottling plant investment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Ridwan
"ABSTRAK
Pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Indonesia diprioritaskan untuk pembangunan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan. Aspal Buton (Asbuton)
adalah salah satu produksi kekayaan alam Indonesia yang terdapat di Sulawesi Tenggara, yang dapat digunakan sebagai matelial konstruksi perkerasan jalan.
Asbuton ini terjadi karena suatu Iapisan batu kapur yang porous (globigeline ka1k)diresapi oleh minyak bumi yang mengandung aspal (aspaltic base cmde oil) yang tertekan keluar akibat tekanan yang disebabkan oleh proses geologis dalam waktu yang sangat lama. Asbuton berbentuk sebagai lapisan batu berwarna hitam yang kadang-kadang menyembul di atas permukaan tanah dan sebagian lagi lapisan tersebut hanya terdapat beberapa meter di bawah permukaan tanah. Oleh karena itu cukup dilakukan penambangan terbukae
Untuk keperluan pengaspalan jalan dibutuhkan aspal yang bersifat Ientur (elastis), sehingga tahan terhadap getaran-getaran akibat pukulan-pulculan roda kendaraan. Oleh karena itu pada asbuton perlu ditambahkan bahan peremaja atau pelunak yang mampu membuat asbuton berfimgsi sebagai bahan perekat di dalam campuran lasbutag. Supaya bitumen asbuton dapat bediungsi sebagai perekat, bitumen asbuton hams terlebih dahulu diaktifkan kembali dengan jalan memberlkan resin dan Oi] kepada butiran asbuton.
Pada penelitian ini, sebagai penambah kandungan resins dan oils digunakan campuran antara gilsonite, residu oli bekas dan minyak tanah. Dengan memanfaatkan karalcteristik masing-masing bahan baku modifier tersebut, diharapkan dapat memodifikasi bitumen asbuton sehingga dapat berlimgsi sebagai binder pada campuran lasbutag yang memjliki karakteristik iisik yang mendekati karakteristik aspal minyak.
Pada penelitian ini didapat jenis-jenis kornposisi campuran modifier yang dapat digunakan untuk memodiiikasi bitumen asbuton dengan kadar tertentu yang sesuai dengan spesifikasi modifier asbuton

"
1996
S34596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toebagus Fauzi Soelaksonohadi
"Pola Pengendalian D1stribusi Minyak Tanah yang disusun oleh Pertamina, ditujukan agar masyarakat dapat memperoleh minyak tanah dengan mudah, yaitu dapat memperoleh segala tempat yang dikehendaki, pada setiap waktu yang dikehendaki, dengan jumlah yang d1kehendaki, serta dengan harga yang wajar dan serendah mungkin Hal tersebut sangat penting dilakukan, karena jika masyarakat terhambat atau bahkan tidak dapat memperoleh minyak tanah, akibatnya akan terjadi gejolak-gejolak sosial di masyarakat PERTAMINA Unit Pembekalan Dalam Negeri III dipilih sebagai obyek penelitian karena instansi yang bertanggung jawab di wilayah DKI Jakarta, di mana propinsi ini merupakan propinsi yang paling padat penduduknya di Indonesia, dan merupakan pusat segala macam kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pola Pengendalian Distribusi Minyak Tanah yang dilaksanakan oleh Pertamina U-PDN III di Wilayah D.K.I Jakarta, serta untuk mengetahui hambatan-hambatan apa yang timbul di dalam melaksanakan pola tersebut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola Pengendalian Distritusi Minyak Tanah dilaksanakan dengen memakai saluran distribusi dengan 2 atau 3 tingkat, serta dengan distribusi yang bersifat distribusi insentif. Hasil lainnya adalah bahwa hambatan-hambatan yang mungkin terJadi dari para agen maupun pangkalan dengan mempermainkan jumlah persediaannya telah dapat d1atasi dengan membuat kontrak mengenai "Jatah harian dan denda, serta dengan mewaj1bkan kepada pangkalan untuk memasang papan pengumuman yang isinya tulisan tentang H E T yang berlaku pada saat itu"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Pribadi
"Pada program konversi minyak tanah ke LPG, Pemerintah telah berhasil mendistribusikan sekitar 57,19 juta paket perdana, menyusul suksesnya program tersebut, Pemerintah kembali meluncurkan program diversifikasi energi melalui program konversi bensin ke LPG tabung 3 Kg untuk nelayan, program ini kedepannya akan menambah beban subsidi baru. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan perbandingan antara program konversi minyak tanah ke LPG tabung 3 kg dengan program konversi bensin ke LPG tabung 3 kg untuk nelayan dari sisi biaya paket perdana dan subsidi, mendapatkan keunggulan bahan bakar LPG dengan membandingan kinerja mesin, emisi gas buang serta konsumsi bahan bakar terhadap putaran mesin serta analisa dampak penambahan penduduk nelayan terhadap subsidi LPG melalui proyeksi realisasi penyaluran LPG di kota Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif untuk menganalisis variabel-variabel dalam penelitian dengan melakukan analisis perbandingan antara 2 (dua) program konversi, analisis hasil perbandingan torsi, daya dan konsumsi bahan bakar antara LPG dan bensin serta analisis dampak konversi. Dari analisis paket perdana diperoleh selisih biaya yang cukup besar yaitu sebesar Rp, 5,930,923.00,-. Dari sisi subsidi, dengan menghitung nilai keekonomian harga LPG, didapatkan penambahan subsidi yang akan dikeluarkan pemerintah sebesar Rp. 2.706 tiap liternya jika konversi tetap dijalankan. Pada analisa hubungan kinerja mesin, emisi gas buang serta konsumsi bahan bakar terhadap putaran menggambarkan keunggulan LPG dibandingkan bensin. Dari analisis dampak subsidi dengan ukuran proyeksi realisasi 5 tahun kedepan menggunakan metode paired sample t test didapat terjadi perubahan yang signifikan pada penyaluran LPG di kota Surabaya yang sebelumnya rata-rata penyaluran adalah sebesar 115305.7780 MT, setelah program konversi kenaikan penyaluran LPG menjadi 117585.7580 MT.

In the kerosene-to-LPG conversion program, the Government has successfully distributed about 57.19 million packets of LPG, following the success of the program, the Government again launched the energy diversification program through a gasoline conversion program to LPG 3 Kg tube for fishermen, increase the burden of new subsidies. The purpose of this study was to obtain a comparison between the kerosene to LPG 3 kg tube conversion program with the gasoline conversion program to the 3 kg LPG tube for fishermen in terms of the cost of the starter pack and subsidies, obtaining the benefits of LPG fuel by comparing engine performance, exhaust emissions and consumption fuel for engine rotation and analysis of the impact of additional fisherman population on LPG subsidy through projected realization of LPG distribution in Surabaya city. This research uses quantitative research design to analyze the variables in the research by conducting comparative analysis between 2 (two) conversion program, torsion ratio analysis, power and fuel consumption between LPG and gasoline and conversion impact analysis. From the analysis of the initial package obtained a large cost difference of Rp. 5,930,923.00, -. In terms of subsidies, by calculating the economic value of LPG prices, the additional subsidy will be issued by the government of Rp. 2,706 per liter if conversion persists. In the analysis of engine performance relationships, exhaust emissions and fuel consumption of rotation illustrates the benefits of LPG compared to gasoline. From the analysis of subsidy impact with projected realization size 5 years ahead using paired sample t test method there was a significant change in LPG distribution in Surabaya which previously average distribution is 115305.7780 MT, after conversion program of LPG channel increase to 117585.7580 MT."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Mustikasari
"Pemakaian minyak tanah sebagai sumber energi yang paling banyak digunakan dalarn rumah tangga telah mengakibatkan masalah finansial yang memberatkan Anggaran Pendapntan Belanja Negara (APBN) berupa subsidi yang harus ditanggung oleh pemerin!ah. Harga minyak dunia yang semakin tinggi membuat subsidi semakin besar sehingga pemerintah berusaha melakukan pengurangan suhsidi. Pengurangan subsidi tersebut diantisipasi oleh pemerintah dengan melakukan konversi minyak tanah ke bahan bakar Liquid Petroleum Gas (LPG). Pemerintah menyatakan bahwa rumah tangga yang mengkonsumsi LPG akan mendapatkan keuotungan karena LPG dianggap lebih murah, lebih hemadan lebih efisien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak program konvcrsi minyak tanah terhadap welfare rumah tangga dengan melakukan penghitungan terhadap consumer surplus. Apabila terdapat seHsih yang berni1ai positif antara consumer surplus dalam penggunaan minyak tanah dengan consumer surplus dalam penggunaan LPG artinya ada kenaikan welfare masyarakat. Data yang digunakaan adalah data Survey Ekonomi Nasionat (Susenas) 2005 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), sedangkan penelitian dibatasi pada lima propinsi yang ada di pulau Jawa.
Pengolahan data dilakukan dengan ana!isis regresi setelah terlebih dahulu menerapkan beberapa perlakuan pada data untuk mengatasi masalah, quality effect, quantity premium dan selectivity bias. Prosedur yang diterapkan adalah penghitungan instrumental variable dan Heckman two-step procedure. Regtesi dilakukan dengan metode Ordinary Least Square terhadap model double log.
Penghitungan pada flmgsi demand energi rumah tangga yang didapat dari basil regresi menyatakan bahwa terdapat seHsih yang bernilai negatif antifa consumer surplus pada saat masyarakat menggunakan minyak tanah dengan consumer surplus pada saat menggunakan LPG. Dengan kata Jain, berdasarkan data Susenas 2005 masyarakat mengalami penunman kesejahteraan ketika beralih dari mengkonsumsi minyak tanah ke LPG. Hal ini dapat terjadi karena harga LPG masih lebih mahal dibandingkan dengan harga minyak tanah."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T32449
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library