Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Mujiwinarno
Abstrak :
ABSTRAK
Sumber energi adalah hal yang sangat vital bagi suatu negara. Baik pada posisi produsen maupun konsumen. Semua sektor industri membutuhkannya untuk menggerakkan roda perekonomian secara keseluruhan. Sumber energi yang sudah dikenal dan sudah dikonsumsi saat ini antara lain energi hidrokarbon (minyak bumi, gas dan batubara), kinetik (air dan angin), energi cahaya (mataban) dan energi nuklir fisi. Ada pula sumber energi yang masìh dikembangkan saat ini adalah energi nuklir fusi.

Minyak bumi adalah salah satu sumber energi yang masíh menjadi andalan bagi bergeraknya roda perekonomian di dunia untuk saat ini dan untuk beberapa dekade mendatang. Dibandingkan dengan sumber energi yang lain, minyak bumi masih terhitung murah dalam memperolehnya. Investasi yang dilakukan untuk memperoleh minyak bumi tidak sedikit, bahkan riset untuk memperoleh teknologi yang mutakhir untuk mendapatkan minyak bumi secara efisien dan efektif terus dilakukan. Dengan harga jual yang masih ?terjangkau? oleh konsumen, biaya investasi tersebut dapat kembali berikut pro fitnya.

Indonesia sebagai salah satu produsen minyak bumi (terutama Migas) mempunyai kepentingan atas naik turunnya harga minyak bumi dunia. Kepentingan ini menjadi lebih besar karena pendapatan yang cukup signifikan pada anggaran negara dìperoleh dari penjualan minyak bumi khususnya. Kenaikan atau penurunan harga minyak bumi di pasar akan mempunyai pengaruh yang cukup besar kepada penerimaan negara. OIeh karena itu penetapan harga minyak bumi yang akurat harus dilakukan dalam menyusun anggaran negara agar tidak menimbulkan kesulitan di kemudian han akibat adanya penyimpangan yang terlalu besar clati harga yang telah ditetapkan. Ketidakpastian ini dapat dihindari dengan melakukan hndung nilai (hedging). Akan tetapi dalam melakukan lindung nilai harus mempuflyai pengetahuan tentang pergerakan harga minyak bumi juga. Alih-alih untuk memperoleb harga yang pasti, malah menyebabkan kerugian yang lebih besar.

Hal yang menolong untuk memahami dan melakukan prakiraan atas pergerakan harga minyak bumi adalah telah dijualnya kontrakfuiure komoditi minyak bumi (CL) di NYMEX (New York Mercan tIle Exchange) sejak tahun 1983. Dengan adanya informasi harga kontrak future dari minyak bumi jenis tersebut maka prakiraan harga spot-nya dapat ditentukan (forward future price is unbiased predictor for spot price). Mekanisme/model ekonomi yang mendasari penetapan harga kontrak/future untuk minyak bumi dengan teori yang ada (cost-of-carry) tidak dapat menerangkan penyimpangan harga spot vs harga future yang terjadi. Oleh karena itu harga kontrak future sebagai alat prakiraan tidak mempunyai keakuratan yang baik. Ada sebuah mekanisme yang dapat memahami hubungan pergerakan harga spot dengan barga kontrak future berdasarkan data historis dan keduanya. Mekanisme tersebut adalah ECM (Error Correction Mechanism).

ECM adalah model ekonometrik dan dua atau lebih data historis berupa runtun waktu (time series) yang melibatkan data stasioner dan data tidak stasioner di dalamnya. Adanya gabungan data stasioner dan tidak stasioner secara matematis tidak dapat diterima. Tetapi kemudian Engle-Granger membuktikan bahwa ada kombinasi linier dan data yang tidak stasioner tersebut mempunyai sifat stasoner. Dua atau lebih runtun waktu yang tidak stasioner tetapi mempunyai kombinasi linier yang stasioner dikatakan bahwa runtun waktu-runtun waktu tersebut terkointegrasi (cointegrated time series). Implikasi dan pembuktian ini memberikan interpretasi yang lengkap dari analisis suatu runtun waktu, karena dari model ECM yang diperoleh dapat dilakukan interpretasi dari suatu runtun waktu terbadap runtun waktu yang lain dalam kerangka keseimbangan jangka panjang dan dinamika jankga pendeknya.

Minyak mentah Minas (SLC) yang merupakan jenis minyak bumi terbesar yang diproduksi indonesia, bukan salah satu komoditi yang mendasari perdagangan kontrak future minyak mentah di bursa NYMEX. Untuk memahami hubungan antara harga spot Minas Indonesia dengan harga kontrak future diperlukan medìasi dan runtun waktu lainnya yang menjadi dasar bagi perdagangan kontrak future minyak mentah. Di dalam penelitian ini diambil jenis minyak West Texas Intermediate. Dengan adanya mediasi ini, maka interpretasi atas hubungan harga spot Minas dengan harga kontrak future WTI dilakukan secara tidak langsung. Untuk melengkapi interpretasi tidak langsung diperlukan pula pelengkap berupa interpretasi langsung dan model ECM antara barga spot Minas dengan harga kontrak future WTI (dalam hal ini dengan kontrak future untuk pengiriman satu tahun).

Kesimpulan yang dapat ditarik dari interpretasi langsung maupun tidak langsung menunjukkan bahwa kenaikan harga kontrak future minyak WTI untuk pengiriman satu tahun, dalam kerangka jangka panjang dapat digunakan sebagai indikator atas kenaikan dan harga spot Minas. Perubahan jangka pendek dan harga spot minyak Minas tidak tidak dapat ditentukan dan perubahan harga kontrak future minvak WTI untuk pengiriman satu tahun.

Mengacu kepada model ECM yang dihasilkan dalam karya akhir ini, dapat dilakukan analisis lebih lanjut untuk pemodelan antara harga spot Minas dengan harga kontrak future WTI atau Iainnya dengan masukan data kualitatif Melalul model yang lebih representatif ini, dapat dilakukan analisis mengenai timing untuk investasi dan proses lindung nilai atas produk minyak Minas Indonesia.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Santoso
Abstrak :
Minyak dan gas bumi hingga kini adalah tulang punggung bagi pembangunan di Indonesia yaitu sebagai sumber devisa penting bagi Negara dan mendukung anggaran pembangunan. Di samping itu minyak dan gas bumi sumber energi utama untuk kegiatan industri, transportasi, dan rumah tangga. Minyak dan gas diperoleh dari serangkaian kegiatan seperti eksplorasi, produksi, pengolahan, pendistribusian, dan pengangkutan. Kegiatan di industri minyak dan gas tidak luput dari masalah pencemaran lingkungan dan beberapa masalah sosial. Perusahaan minyak dan gas bumi memiliki potensi sebagai sumber dampak pencemaran Lingkungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari setiap kegiatannya. Limbah cair, padat, dan gas yang dihasilkan dari kegiatan produksi utama dan penunjangnya adalah bahan pencemar yang dapat menimbulkan dampak negatif pada Lingkungan. Salah satu bentuk zat pencemar terbesar dalam industri minyak dan gas adalah air terproduksi. Air terproduksi adalah air tanah sebagai produk sampingan dalam proses produksi minyak mentah. Air terproduksi keluar bersama minyak yang diambil menuju permukaan dengan membawa berbagai senyawa yang berbahaya, sehingga sebelum dibuang atau dimanfaatkan harus terlebih dahulu diolah dan disesuaikan dengan standar baku mutu yang ada. Tujuan Penelitian adalah: 1. Mengkaji perubahan kondisi air terproduksi sebelum dan sesudah penerapan sistem zero discharge sebagai salah satu pengelolaan limbah berdasarkan tujuh parameter (COD, minyak dan lemak, sulfida H2S, ammonia, (NH3), fenol, temperatur dan pH). 2. Mengkaji pengaruh sistem zero discharge pada kualitas air permukaan yaitu badan air yang ada di sekitar areal produksi. 3. Merumuskan kemungkinan pemanfaatan air terproduksi baik untuk kegiatan di PT. CPI maupun untuk pemanfaatan lainnya. Adapun metodologi penelitian yang digunakan adaiah metoda survei dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Setelah tahun 1997 PT. Caltex menggunakan sistem zero discharge yaitu suatu konsepsi sistem pengelolaan limbah air terproduksi. Dalam penelitian ini dan kaitannya dengan sistem zero discharge akan dipantau tujuh parameter yaitu kebutuhan oksigen kimiawi (COD), kandungan minyak dan lemak, sulfida (H2S), ammonia (NH3). fenol, temperatur dan pH. Pemantauan dilakukan di lima lokasi yaitu di stasiun pengumpul GS-1, GS-2, dan GS-3 serta di dam pengontrol polusi GS-1 dan GS-2 di sungai Ukai, serta dam pengontrol polusi GS-3 di Sungai Tapih. Hasil pemantauan di GS-1, GS-2 dan GS-3 dari tahun 1992-2002 menunjukkan penurunan cukup tajam kadar tujuh parameter menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 42/MenLH/1O/199 sehingga nilainya jauh di bawah nilai baku mutu. Hasil pemantauan di dam pengontrol GS-1, GS-2 dan GS-3 juga menunjukkan penurunan yang sama, walau pada parameter minyak nilainya masih jauh di atas nilai baku mutu. Dalam melakukan studi untuk memanfaatkan limbah air terproduksi sehingga layak digunakan sebagai air minum dan irigasi pertanian. Namun karena nilai baku mutu air minum belum terpenuhi, masih perlu waktu untuk mewujudkan hal Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan hal--hal sebagai berikut: 1. Kualitas air terproduksi Gathering Station 1, 2 dan 3 untuk Minas OU PT. Caltex Pacific Indonesia setelah diterapkan sistem zero discharge tahun 1998 lebih baik dari pada sebelum diterapkan sistem zero discharge untuk ketujuh parameter. 2. a. Kualitas Sungai Ukai sebelum pelaksanaan Zero Discharge dipengaruhi oleh 3 parameter yaitu parameter NH3, Fend dan temperatur. Sedangkan sesudah pelaksanaan Zero Discharge dipengaruhi oleh COD, kandungan minyak dan NH3. b. Kualitas Sungai Tapih sebelum pelaksanaan Zero Discharge dipengaruhi oleh parameter temperatur sedangkan sesudah zero discharge dipengaruhi oleh parameter kandungan minyak. 3. Pengelolaan khusus dari air terproduksi dapat dimanfaatkan sebagai altematif pemanfaatan air terproduksi dari banyak kepentingan atau stakeholder di sekitar PT CPI untuk meningkatkan persediaan air, kebersihan lingkungan, kesehatan lingkungan dan memberikan nilai ekonomi terhadap air buangan. Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disarankan hai-hal sebagai berikut: 1. Mewujudkan sistem zero discharge semaksimal mungkin, sebaiknya pada situasi tak terdugapun sistem zero discharge dapat dipertahankan. 2. Menutup Waste Pit dan menggantinya dengan tangki untuk menampung sedikit buangan dari tangki pengolahan yang masih dialirkan ke Waste Pit. 3. Jika terjadi upset condition maka kegiatan pada Stasiun Pengumpul 1, 2 dan 3 dapat dilakukan secara manual. 4. Memanfaatkan air terproduksi sebagai air bersih seperti untuk pertanian, untuk penyiram jalan dan lain-lain tetapi tidak sebagai bahan baku air minum karena perlu penelitian iebih lanjut yang memberikan penjelasan ilmiah tentang layak atau tidaknya air terproduksi sebagai bahan baku air minum. Daftar Pustaka: 45 (1971-2002)
Zero Discharge Strategy on Water Body Quality (A Case Study in Minas PT. Caltex Pacific Indonesia)Oil and gas industry now is still an important devisa source to the country as a budget for development. In addition to that, oil and gas is also important as main source of energy for industry, transportation and the houses. Oil and gas could be produced starting from exploration, production, refinery, distribution and transportation. The activity has also unexpected result such as environmental pollution and social problem. Oil and gas industry has direct and indirect impact to the environment. Liquid, solid and gas wastes which are resulted from the main and supporting activities are pollutants that may create negative impact. One of the big pollution components in oil and gas industry is produced water. Produced water is groundwater as by product in crude oil production process. Produced water and oil come up to the surface and bring a lot of kind dangerous compound. Before being disposed and utilized, the produced water must be treated to meet with the GOI standard. The objectives of research are as follows: 1. To assess produced water condition before and after zero discharge as waste management based on 7 parameters (COD, oil and greese, sulfide, ammonia, phenol, temperature and pH). 2. To assess the effect of zero discharge system to surface water quality especially water body surrounding of Minas production area. 3. To formulate the possibility of produced water optimization both for CPI activity and others. Research methodology is survey method with qualitative and quantitative approaches. Since 1998, PT. Caltex Pacific Indonesia has been implementing zero discharge system as a strategy concept to process the produced water. This study will cover zero discharge system where 7 parameters are monitored: chemical oxygen demand (COD), oil content, sulfide (H2S), ammonia (NH3), phenol, temperature and pH. Monitoring to the seven parameters has been done in five locations, at gathering station GS 1, GS 2, and GS 3 and at Pollution Control Dam GS 1 and GS 2 at Ukai's River and Pollution Control Dam GS 3 at Tapih's river. The monitoring result in GS1, GS2, and GS3 from 1992 - 2002 revealed a significant decrease of the 7 parameters pursuant to KepMenLH/42/1996 so they are below the acceptable standard. The significant decrease also for Pollution Control Dam GS1, GS2 and GS3 between 1992 - 1998 even though for the oil and grease, the level is still exceeding the GOI standard. To utilize produced water in accordance as a drinking water and for land irrigation, the water quality wasn't in compliance yet with GGI standard. The significant effort is still in progress to accomplish it. Refer to the subject discussed above, we can conclude the followings: 1. Quality of produced water at Gathering Station 1, 11 and of III for Minas OU of PT. Caltex Pacific Indonesia have achieved under standard quality of liquid waste of gas and oil exploration pursuant to Kep-421Menlh/10/1996. Before applying zero discharge system, seven parameters are below standard quality and after applying zero system in 1998, the seven measured parameters are lower than before discharge zero system was implemented 2. a.Before zero discharge, quality of Ukai river was effected by 3 parameters of produced water from GS 1, 2 namely NH3, Phenol and temperature. Meanwhile after zero discharge, it was effected by COD, oil content and NH3. b.Before zero discharge, quality of Tapih's river was only effected by temperature parameter of produced water from GS 3. Meanwhile after zero discharge, it was effected by oif content. 3. Special management of produced water can be an alternative of produced water optimization for many importances of stakeholder around PT CPI to improve of water supply, to promote environmental sanitation, to increase of environmental health and to give added value of produced water Refer to the subject discussed above, we suggest the followings: 1. Realizing maximum of zero discharge system even though in the upset Condition, zero discharge system can be implemented. 2. Closing waste pit and changing it with tank to accommodate a few discharge from processing tank which is still flowed into waste pit 3. If upset condition happened so the activity at Gathering Station 1, 2 and 3 can be done manually. 4. Utilizing produced water as clean water like for agriculture, street watering and others but do not be used for drinking water source because it needs furthermore research which give scientific explanation about competent or not, the produced water as drinking water sources. Literature: 45 (1971-2002).
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuzulul Haq
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai salah satu negra pengekspor migas, Indonesia sangat menggantungkan pendapatan negaranya pada komoditi ini. Rata-rata pendapatan nasional (GDP) Indonesia dari sektor minyak dan gas bumi sekitar 10%.

Perubahan harga minyak mentah dunia sangat mempengaruhi perekonomian nasional. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan adanya perkiraan harga minyak yang cukup dekat dengan realitas sehingga perekonomian dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Namun demikian tingginya tingkat fluktuasi harga minyak dunia akibat adanya kepentingan pihak produsen dan konsumen menyebabkan perkiraan harga minyak dimasa yang datang secara pasti sangat sulit dilakukan. Hal ini yang mendorong para praktisi perminyakan untuk melakukan hedging (lindung nilal) terhadap resiko tersebut.

Perubahan lharga minyak di masa yang akan datang perlu dicermati karena hal ini berkaitan dengan strategi hedging yang akan diterapkan.

Dalam melakukan hedging terhadap perubahan harga spot minyak kim, perlu dilakukan peramalan terhadap harga spot yang akan terjadi di masa yang akan datang. Salah satu cara untuk melakukan perkiraan harga spot tersebut dengan menggunakan salah satu model ekonometrik yaitu error correction mechanism (ECM) yang melibatkan pengetahuan mengenai kointegrasi dari suatu runtun waktu. Model ECM dari dua atau lebih runtun waktu akan memberikan gambaran atas hubungan jangka panjang dan dinamika dari runtun waktu yang dimaksud.

Dengan bantuan model ini kita dapat melakukan analisis peramalan terhadap harga spot minyak kita di masa yang akan datang sehingga pada akhirnya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan hedging terhadap minyak nasional.

Penelitian ini merupakan studi lanjutan dan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ir Agus Mujiwinarno MM (KP/99) dimana dari penelitian tersebut diketahui bahwa dengan menggunakan vector error correction model (VECM) dihasilkan hubungan yang kuat antara harga spot minas dengan kontrak future West Texas Intermediate (WTI) terutama untuk pengiriman satu tahun kedepan (CLYR).

Dari penelitìan lanjutan ini diketahui bahwa prediksi harga spot minas dengan dasar harga kontrak future WTI untuk pengiriman 1 tahun (CLYR) tidak menghasilkan model koreksi kesalahan (ECM) yang stabil. Hasil yang berbeda dihasilkan apabila dasar prediksi yang digunakan adalah harga spot WTI (SWTJ) dimana dari hasil uji kekuatan peramalan dihasilkan bahwa tidak adanya kekuatan peramalan dapat ditolak pada tingkat kepercayaan 95%.

Dalam penelitian ini pula dihasilkan bahwa untuk memprediksi harga spot WTI dengan model ECM sebaiknya digunakan dasar harga kontrak futures untuk pengiriman 3 bulan kedepan (CLIQ).

Adapun aplikasi prcdlksi spot minas ini pada strategi hedging memperlihatkan bahwa strategi ?cross hedging? terhadap minyak minas dengan pendekatan model koreksi kesalahan (ECM) menghasiikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan strategi ?naive hedging?.

Untuk pengembangan peneitian selanjutnya perlu kiranya dibuktikan hasil penelitian ini untuk data pada kurun waktu 2000 ? 2001 sehingga dapat dilihat kehandalan dari model ini.
2001
T2463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library