Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dani Miftahul Akhyar
Abstrak :
Makalah ini mengupas peran strategis generasi muda milenial dalam pergerakan demokrasi sebuah negara. Di indonesia, akhir-akhir ini ini peran generasi milenial di pemerintahan makin signifikan dengan diangkatnya mantan CEO Gojek Nadeem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipilihnya tujuh staf presiden berusia milenial. Usia mereka masih sangat muda, tapi prestasi mereka sudah mumpuni. Karya dan nama mereka membesar seiring dengan pemanfaatan teknologi digital secara kreatif dan aktif. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di manca negara. Isu yang menarik untuk dibahas adalah, apakah peran mereka di ranah demokrasi akan mampu membawa perubahan yang signifikan bagi bagi negaranya? Atau mereka hanya dijadikan 'alat' bagi kekusasaan untuk mengambil hati dan suara kaum milenial untuk kepentingan penguasa? Apapun motifnya, satu hal yang bisa menjadi pelajaran penting. Media sosial memiliki kekuatan politik sangat powerful hingga mampu menumbangkan rezim-rezim dan kini menjadi salah satu penentu keberhasilan demokrasi sebuah negara.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 48 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sugiharto
Abstrak :
ABSTRAK
Stalking menjadi fenomena yang terjadi di media sosial. Stalking mengalami peningkatan seiring dengan mudahnya memperoleh akses internet dan juga pengguna handphone smartphone yang dimiliki. Aktivitas stalking juga dilakukkan keepada rekan kerja, teman, pacar dan mantan pacar. Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengidentifikasi aktivitas stalking di media sosial pada generasi milenial. Kedua untuk menganalisis aktivitas stalking pada generasi milenial di media sosial. Metode dalam penelitian ini menggunakan mix methode dengan strategi eksploratoris sekuensial. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitiana dalah teori komunikasi interpersonal, konsep kepemudaan, teori ketahanan nasional dan konsep ketahanan keluarga. Hasil penelitian ini adalah aktivitas stalking juga mempunyai dampak pada ketahanan nasional kerena menurut Catastrope the last information itu sangat penting, karena berkaitan dengan aktivitas stalking yang berlanjut disebarkan secara bertubi-tubi melalui media online dan media sosial, akan menimbulkan ketidakstabilan, ketidaknyamanan, dan ketidakseimbangan. Dan dalam sistem ketahanan nasional dibutuhkan faktor kontrol, di media sosial faktor kontrolnya adalah aturan (etika).
ABSTRACT
Stalking becomes a phenomenon that occurs in social media. Stalking has increased as it has easy access to internet and smartphone smartphone users. Stalking activity is also done keepada co-workers, friends, boyfriend and ex-boyfriend. The purpose of this first study is to understand the utilization of social media by millenial generation. Second, to analyze stalking phenomenon done by millenial generation in social media. Method in this research use mix methode with sequential exploratory strategy. While the theories used in the study dalah interpersonal communication theory, the concept of youth, the theory of national resilience and the concept of family resilience. The result of this research is that stalking activity also has an impact on national resilience because according to Catastrope the last information it is very important, as it is related to continuous stalking activity spread through the media online and social media, will cause instability, discomfort, and imbalance. And in the national defense system required the control factor, in social media the control factor is the rule (ethics).
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2018
T50287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fawaz Syaefullah
Abstrak :
Tesis ini dilatarbelakangi perkembangan teknologi informasi membuat perilaku memilih menjadi terpengaruh muatan informasi yang disebar oleh teknologi. Terutama perkembangan media sosial yang membuat pemilih memiliki akses informasi sekaligus berpotensi terpapar beberapa konten yang memang sengaja dicari berupa konten yang benar berisikan informasi politik maupun tidak sengaja yakni konten yang tidak benar berisikan hoaks karena algoritma media sosial. Belum lagi, hoaks yang hadir juga membawa isu primordial. Sehingga hal ini perlu dilihat dampaknya terhadap generasi yang paling sering menggunakan media sosial dan berpotensi terpapar informasi politik dan hoaks bertema primordial lebih masif, yakni generasi milenial. Selanjutnya, penulis memilih melihatnya di Pilkada DKI 2017 putaran kedua karena merupakan kasus yang paling lengkap untuk menjelaskan seluruh isu yang ingin ditulis dalam penelitian ini, yakni mengenai internet dan media sosial, informasi politik dan hoaks, isu primordial, dan generasi milenial. Penelitian ini akan menguji tingkat keterpaparan informasi politik dan tingkat keterpaparan hoaks bertema primordial dalam mempengaruhi perilaku memilih generasi milenial pada pilkada DKI 2017 putaran kedua. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori model partisipasi politik media sosial (SMPPM) sebagai variabel independen dan perilaku memilih sebagai variabel dependennya. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden, tingkat kepercayaan 95% dan Margin of Error (MoE) 5%. Hipotesis dalam penelitian ini terpatahkan karena justru yang terjadi sebaliknya, Semakin tinggi keterpaparan informasipolitik, yang mengaktifkan tujuan rasional milenial, maka milenial akan cenderung semakin memilih pasangan Anies-Sandi dan semakin tinggi keterpaparan hoak bertema primordial, yang mengaktifkan tujuan primordial milenial, maka milenial akan cenderung semakin memilih pasangan Ahok-Djarot. Implikasi teoritis menunjukkan bahwa teori model partisipasi politik media sosial (SMPPM) dapat menjelaskan perilaku memilih milenial di Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
This thesis is inspired by the development of information technology to make voting behavior to affect by the information content from technology. Especially the development of social media that makes voters have access to information and potentially exposed some content that intentionally sought is the correct content that contained political or accidental information. The content did not correctly contain hoax because of social media algorithms. Moreover, the hoax also present primordial issues. So it needs to know the impact on the generation who use the most social media and potentially exposure to political information and more massive primordial-themed hoaxes, i.e. millennials. Furthermore, the author chose to saw it in the second round of DKI 2017 because it is the most complete case to explain all the issues that want to be written in this research, namely about the Internet and social media, political and hoax information, primordial issues, and millennials. The study will test the exposure level of political information and the primordial themed hoaxes exposure level in influencing the behavior of choosing millennials in the second round DKI 2017 elections. The theory used in this study was the theory of social media political participation model (SMPPM) as an independent variable and the voting behavior as its dependent variable. Method used is a quantitative method with a number of samples are 400 respondents, confidence level is 95% and Margin of Error (MoE) is 5%. Hypothesis in this study is not proven because precisely the opposite is the higher exposure of political information, which activates the rational goal of millennials, then millennials will be increasingly to choose Anies-Sandi pairs and the higher The exposure of the primordial-themed hoax, which activates the millenniums primordial objective, it will be the millennial energy to choose the Ahok-Djarot pair. Theoretical implications suggest that the theory of social media political participation model (SMPPM) can be used to describe the behavior of selecting a millennial in the second round of DKI elections 2017.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T55374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Firdinata
Abstrak :
Penelitian terkait employee engagement terus berkembang dewasa ini karena diyakini bahwa tingkat engagement karyawan akan berdampak kepada performa organisasi. Namun, tingkat employee engagement pada generasi millennial sangat rendah, padahal generasi ini akan mendominasi 50% posisi kerja secara global pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh atas faktor pekerjaan, lingkungan kerja, gaya kepemimpinan, kesempatan untuk berkembang, dan kesempatan berkontribusi, terhadap tingkat employee engagement pada generasi millennial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metorde survey terhadap objek penelitian yaitu karyawan millennial di PT Samudera Indonesia, sebanyak 400 sempel. Sebagai metode analisis penelitian ini menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk melihat model yang terbentuk atas faktor-faktor yang mempengaruhi employee engagement pada generasi millennial. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat model dari hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi dengan employee engagement. Faktor yang memiliki pengaruh langsung dalam meningkatkan employee engagement adalah lingkungan kerja, pekerjaan, dan kesempatan untuk berkembang. Sedangkan untuk faktor kepemimpinan mempengaruhi employee engagement secara tidak langsung, dan faktor kesempatan berkontribusi tidak mempengaruhi employee engagement. ......Many research show that employee engagement have positive influence on business performance. However, the employee engagement among millennials is lower than the previous generation whereas this generation will dominate 50% the world workforce in 2020. This research aims to confirm a model of factors than influencing employee engagement, that is the work itself, working environment, leadership, opportunity for personal growth, and opportunity to contribute. Using survey, the sample is 400 millennial employees of PT Samudera Indonesia. This research uses Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) as a tool to analyze the data. As the result this research, work environment, work it-self, and opportunity for personal growth have direct impact to employee engagement. Leadership has indirect impact to employee engagement, and opportunity to contribute doesn’t have impact to employee engagement.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidana Ega Nerissa
Abstrak :
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh proactive personality dan career adaptability dalam memprediksi in-role performance melalui job crafting dan work engagement. Hipotesis yang diusulkan bahwa karyawan yang memiliki kepribadian proaktif dan kemampuan beradaptasi karir kemungkinan besar akan merancang pekerjaan mereka untuk tetap terlibat dan meningkatkan kinerja mereka. Temuan dari studi sebelumnya telah diintegrasikan ke dalam model keseluruhan yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterlibatan kerja serta meningkatkan kinerja peran di tempat kerja saat ini. Data dikumpulkan dari 180 karyawan generasi milenial yang bekerja di berbagai industri. Hasil dari penelitian menemukan bahwa karyawan yang memiliki proactive personality dan career adaptability dapat merancang pekerjaan mereka sehingga sehingga meningkatkan work engagement dan in-role performance. Hasil dari penelitian mendukung hipotesis yang diusulkan. Namun, hubungan career adaptability dan work engagement dimediasi penuh oleh job crafting sehingga hubungan langsung antara career adaptability dan work engagement tidak signifikan. ......This paper aims to investigate whether proactive personality and career adaptability could predict work engagement and in-role performance through job crafting behaviours and analyzed their effect using PLS SEM. The study hypothesised that employees who have a proactive personality and career adaptability would be most likely to design their jobs to stay engaged and improve their performance. Findings from previous studies have been integrated into an overall model that can be used to develop work engagement as well as advance the in-role performance in today’s workplace. Data were collected among 180 of employees belonging to the millennial generation working in various organisations. The results found that employees having proactive personality and adaptability in their career were most likely to craft their job, and in turn, was predictive of the work engagement and their performance as well. Most of the results indicated support for the hypotheses. Job crafting was found to be mediating the career adaptability and work engagement relationship fully. However, the direct relationship between career adaptability and work engagement is not significant.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galoeh Irdanella S
Abstrak :
Di Indonesia, produk keuangan menjadi lebih bervariasi dan umum. Menjamurnya produk keuangan menuntut konsumen untuk memilih asetnya dengan logika dan analisis yang lebih baik. Kapasitas untuk menggunakan berbagai keterampilan keuangan, seperti pengelolaan uang dasar (penganggaran, pengeluaran, tabungan, pinjaman, dan kredit), perencanaan keuangan/perencanaan pensiun, dan pengetahuan investasi, juga sama pentingnya dalam membuat keputusan investasi. Faktor yang mempengaruhi keputusan investasi adalah literasi keuangan dan toleransi risiko. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap pengambilan keputusan investasi dan (2) mengetahui toleransi risiko pengambilan keputusan investasi pada PNS Generasi Milenial yang bekerja di Jakarta. Teori yang digunakan peneliti adalah teori behavioral financial dan teori portofolio modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden sasaran. Teknik analisis yang digunakan adalah SEM melalui aplikasi PLS. Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) Pengetahuan keuangan memberikan hasil negatif dan tidak berpengaruh signifikan dengan p-value 0,080 > 0,05, (2) Sikap keuangan memberikan hasil positif dan berpengaruh signifikan dengan p-value 0,01 < 0,05, (3) Perilaku keuangan mempunyai hasil negatif dan berpengaruh signifikan dengan p-value 0,035 < 0,05 dan (4) Toleransi risiko mempunyai hasil positif dan berpengaruh signifikan dengan p-value 0,050 = 0,05. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah dapat membandingkan data di negara atau wilayah lain secara lebih luas. Penelitian ini menekankan pentingnya pengetahuan keuangan dan pemahaman risiko dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pendekatan yang berbeda mungkin diperlukan untuk kelompok demografi yang berbeda. Oleh karena itu, pendidikan keuangan yang dirancang dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini dapat membantu individu membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Selain itu, pemerintah juga mempunyai peran penting dalam memastikan bahwa setiap individu memiliki akses terhadap informasi dan sumber daya yang mereka perlukan untuk membangun pengetahuan keuangan mereka. ....... In Indonesia, financial products are becoming more varied and common. The proliferation of financial products requires consumers to choose their assets with greater logic and analysis. The capacity to use different financial skills, such as basic money management (budgeting, spending, savings, loans, and credit), financial planning/retirement planning, and investment knowledge, is also equally important in making investment decisions. Factors that influence investment decisions are financial literacy and risk tolerance. The aims of this research are (1) to determine the influence of financial literacy on investment decision-making and (2) to determine risk tolerance for investment decision-making among Millennial Generation civil servants working in Jakarta. The theories used by researchers are behavioral financial theory and modern portfolio theory. The method used in this research is quantitative using a questionnaire distributed to target respondents. The analysis technique used is SEM via the PLS application. The research results state that (1) Financial knowledge has negative results and does not have a significant effect with a p-value of 0.080 > 0.05, (2) Financial attitude has positive results and has a significant effect with a p-value of 0.01 < 0.05, (3) Financial behavior has negative results and has a significant effect with a p-value of 0.035 < 0.05 and (4) Risk tolerance has positive results and has a significant effect with a p-value of 0.050 = 0.05. Suggestions that can be given in this research are to be able to compare data in other countries or regions more widely. This research emphasizes the importance of financial knowledge and understanding risk in making investment decisions. This research also suggests that different approaches may be needed for different demographic groups. Therefore, financial education designed with these factors in mind can help individuals make better financial decisions. Additionally, the government also has an important role in ensuring that individuals have access to the information and resources they need to build their financial knowledge
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ayu Pratiwi
Abstrak :
ABSTRAK
Dewasa ini ada kecenderungan kaum milenial mengonsumsi fast food yang mengandung pemanis dan lemak makanan karena mudah disajikan, murah, dan enak. Hal tersebut juga dipicu oleh kemajuan teknologi yang semakin pesat sehingga memudahkan para milenial untuk memesan dan mengkonsumsi makanan tersebut tanpa mempertimbangkan konsekuensinya yaitu obesitas dan diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang berkaitan dengan pemanis makanan dan makanan berlemak serta menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 109 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70,6% (n = 109) memiliki pengetahuan yang cukup, namun tingkat konsumsi gula dan lemak pada generasi milenial masih cukup tinggi. Total konsumsi gula 54,78 gram / hari dan lemak 59,46 gram / hari. Konsumsi ini telah melebihi batas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Upaya pendidikan kesehatan dan pemanfaatan teknologi secara bijak diperlukan untuk menambah pengetahuan generasi milenial tentang pemanis makanan, makanan berlemak, dan konsekuensinya.
ABSTRACT
Today there is a tendency for millennials to consume fast food that contains sweeteners and dietary fats because it is easy to serve, cheap, and delicious. This is also triggered by increasingly rapid technological advances making it easier for millennials to order and consume these foods without considering the consequences, namely obesity and type 2 diabetes mellitus. This study aims to determine the level of knowledge related to food sweeteners and fatty foods and use descriptive methods. analytic with cross sectional approach to 109 respondents. The results showed that 70.6% (n = 109) had sufficient knowledge, but the level of sugar and fat consumption in the millennial generation was still quite high. The total consumption of sugar is 54.78 grams / day and fat is 59.46 grams / day. This consumption has exceeded the limit recommended by the World Health Organization (WHO). Health education efforts and the wise use of technology are needed to increase the knowledge of the millennial generation about food sweeteners, fatty foods, and their consequences.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Maharani
Abstrak :
Skripsi ini membahas terkait dengan persepsi generasi millennial di Kabupaten Bogor mengenai kebijakan peningkatan tarif PPN 11 persen dalam meningkatkan penerimaan negara di masa pandemi Covid-19. Jumlah responden yang digunakan untuk menjadi data dalam penelitian ini adalah berjumlah 129 responden, yang seluruhnya merupakan generasi millennial dengan rentang tahun kelahiran 1981-1996 yang berdomisili di Kabupaten Bogor. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian campuran (mixed method) yang dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner serta wawancara dengan beberapa narasumber yang memiliki pengetahuan serta kompetensi di dalam bidang perpajakan terkhususnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Hasil dari penelitian ini secara garis besar menunjukkan bahwa persepsi generasi millennial di Kabupaten Bogor mengenai kebijakan peningkatan tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah masih menunjukkan persepsi yang positif. Adapun hal tersebut didukung oleh pengetahuan generasi millennial yang baik terkait dengan kebijakan peningkatan tarif Pajak Pertambahan Nilai ini yang menjadikan indikator ini sebagai penyumbang nilai rata-rata persepsi secara keseluruhan. ......This study discusses about the perception of millennial generation in Bogor Regency regarding the 11 Percent VAT rate increase policy in increasing state revenue during the Covid-19 pandemic. The number of respondents used as data in this study is amounted to 129 respondent, all of whom are millennial generation with birth years ranging from 1981-1996 who live in Bogor Regency. The research approach used in this study is a quantitative approach using a mixed research method (mixed method) in which data collection is carried out by distributing questionnaires and interviews with several informants who have knowledge and competence in the field of taxation, especially Value Added Tax (VAT). The results of this study in general indicate that the perception of the millennial generation in Bogor Regency regarding the policy of increasing the Value Added Tax rate still shows a positive perception. This is supported by good knowledge of the millennial generation related to the policy of increasing the Value Added Tax rate which makes this indicator a contributor to the overall mean perception value.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arica Majdalimahkhairunnisa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah crowding dan perceived threat COVID-19 memengaruhi travel intention pada generasi milenial Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental between subject design. Partisipan merupakan generasi milenial Indonesia berusia 22 - 40 tahun (N= 160, 98 perempuan dan 62 laki-laki) yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang mendapat stimulus high crowding dan kelompok yang mendapat stimulus low crowding. Pengujian menggunakan analisis statistik two-way ANOVA untuk melihat perbedaan pengaruh dari variabel crowding dan variabel perceived threat COVID-19 terhadap variabel travel intention. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan tingkat travel intention yang signifikan antara kedua variasi kelompok crowding. Lebih lengkapnya variasi low crowding memiliki pengaruh yang lebih besar dalam meningkatkan travel intention dibandingkan dengan high crowding pada generasi milenial Indonesia, namun tidak ditemukan adanya peningkatan travel intention dari pengaruh crowding dan perceived threat COVID-19 pada generasi milenial Indonesia. ......This study aims to test whether crowding and the perceived threat COVID-19 affect travel intention in Indonesia's millennial generation. This research is experimental research between-subjects design. Participants are Indonesian millennials aged 22 - 40 years (N = 160, 98 women and 62 men) who were divided into two groups, namely the group that received high crowding stimulus and the group that received low crowding stimulus. The test used a two-way ANOVA statistical analysis to see the difference in the effect of the crowding and the perceived threat COVID-19 on the travel intention. The results of this study found that there are significant differences in the level of travel intention between the two variations of the crowding group. Furthermore, low crowding variations have a greater influence on increasing travel intention compared to high crowding in the Indonesian millennial generation, but no increase in travel intention was found from the influence of crowding and the perceived threat COVID-19 in the Indonesian millennial generation.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Santoso
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2017
332.024 EDW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>