Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariyana Dwiputra Nugraha
Abstrak :
ABSTRAK
Material tube yang dioperasikan pada temperatur tinggi, cepat atau lambat akan mengalami suatu kerusakan akibat pengaruh temperatur yang dikombinasikan dengan lingkungan korosif, tekanan & tegangan, baik statis maupun dinamis. Tube boiler yang mengalami indikasi kegagalan yaitu tube dengan material SA213 TP304H dengan unsur dominan paduan adalah Cr dan Ni. Material dengan spesifikasi tersebut merupakan material stainless steel yang seharusnya tahan terhadap korosi, sehingga dianggap perlu dilakukan pengujian dan penelitian guna menjawab kecurigaan adanya indikasi kegagalan. Metodologi analisa dan identifikasi yang dilakukan adalah dengan uji merusak yaitu uji spectrometer, metalografi dan 3D metalografi, SEM dan EDX, kekerasan, serta creep rupture dengan parameter Larson Miller. Hasil penelitian menunjukan bahwa tube telah mengalami korosi oksidasi yang cukup parah dan telah terjadi penjalaran intergranular crack pada material, sehingga ketebalan tube yang tersisa hanya 65 % dari ketebalan total. Unsur dominan pembentuk oksida dan karbida pada material yaitu oksida Fe (FeO, Fe2O3, dan Fe3O4) dan karbida (Fe, Cr, Ni, Mn)23C6 atau M23C6. Long-term creep strengh berkurang drastis pada temperatur 650 0C dengan persamaan LMP material adalah 17,239 = T (15 + log tr) 10-3.
ABSTRACT
Material tube operated at high temperatures, sooner or later will suffer damages due to the influence of temperature combined with a corrosive environment, pressure and tension, both static and dynamic. Indication of failure in boiler tube was observed in material tube SA213 TP304H with the dominant element is Cr and Ni alloys. Materials with these specifications classified as stainless steel material that should be resistant to corrosion, so it is considered necessary to test and analize in order to answer suspicions of failure. Methodology for the analysis and identification is done by destructive test that is spectrometer test, metallographic and 3D metallography, SEM and EDX, hardness, and creep rupture with Larson Miller parameter. The results showed that the tube has experienced severe corrosion and oxidation and also has occurred intergranular crack propagation in the material, so that the thickness of the tube is decreased to 65% only from total thickness. The dominant element forming the oxide and carbide materials are iron oxide (FeO, Fe2O3, and Fe3O4) and carbide (Fe, Cr, Ni, Mn)23C6 or M23C6. Long-term creep strengh is reduced drastically at temperatures of 650 0C with LMP material equation is 17.239 = T (15 + log tr) 10-3.
2016
T46750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Resdian
Abstrak :
Dalam penelitian ini kami mendapatkan material keras melalui modifikasi mikrostruktur dari bubuk Co-Cr-W yang jatuh ke dalam plasma. Sampel dibuat berdasarkan variasi kuat arus listrik dan laju bubuk yang jatuh ke dalam plasma. Dari beberapa sampel yang berbeda, dianalisa mikrostrukturnya dengan menggunakan SEM dan sifat kekerasannya diukur dengan menggunakan Vickers Hardness Tester. Dari hasil penelitian diperoleh beban kekerasan maksimum sebesar 450 kg/mm2 bila sampel dibuat dengan arus 125 A dan flowrate 2,2 lb/h. Dengan demikian mikrostruktur dapat dimodifikasi dengan menggunakan PTAW dengan melakukan variasi laju bubuk, kuat arus dan komposisi material-material logam yang akan dicampur.
In this research we have used Plasma Transferred Arc-Welding (PTAW) to get hard material through modification microstructure from powder Co-Cr-W which falls into plasma. The sample was prepared by varying the electric current and flowrate of the falling. For variety of the specimen, we have utilized SEM to analyze the microstructure and the hardness is measured by using Vickers Hardness Tester. The result show that the maxim hardness load is obtained at 450 kg/mm2 while the current is 125 A and flowrate 2,2 lb/h. It is concluded that microstructure can be modified by using PTAW by conducting variation flowrate, electrics current and metal materials composition to be mixed.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21372
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Duplex siainless steel relalz bmiyak digunakan dalam berbagai bidang apliknsi_ Aplilcasi marcrial ini yang begin: besm' dikarenakan kelahanan malarial ierxebui rerhadap ko/'osi_ Kekuaran dan kemngguhan _mug iinggi. dan juga mempunyai kelmaian_kzrilr _mug linggi. Karakferislik maierial ini sangai dipengaruhi ke.s'f:limhai1gan_krsa _/nfffil-(1)1511-Iliff. diumna keseiimbangan dl1H_ff?SG ini drpengaru/ai ole/1 komposisi kimia dan sikiux icrmnl yang dialami sebelumnya. Karena prosrfs pengelasmz maka msio komposisi kedua,kzsa nlmn berubah dan dapar mengakibailcan perubuharr SMI! mekanis material ini.

I’ene/irian ini herriguan :mink ineli/mi pengaruh perlnlcuan panax :mil dan merode pendinginan (waler quenching dan air cooling) lerhadnp mikrosirukrur dan kekerasan mikro pada lasan duplex slainless steel UNS S31803. Perlalfuan pcmas ini juga akan mcmberikcm dam perubahan imndungan _/2150 _ferir yang akan mcmpengaruhi kekerasrm milcro.

Perlairuan pcmas :mil pnda iemperaiur ll00°C memlnerilcan keserimbangan _krii dan ausfenii _Dada semua daernh _vang mendistribusikan kekerasan secara meraia_ Lap: pendinginan memberikan pengaruh yung berbeda rcrhadap kesetimbangan _£2sa. Pendinginan cepar 0nedia air) alarm menghasilkan kandungan _/érir yang lebih banyak. sedangkan pendinginan lamba! (media udara) menghasilkan kandungcm jérit lcurang dari pendingirmn cepat.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aviseina Rimandana
Abstrak :
Korosi kerap menjadi masalah dalam pemipaan untuk industri minyak dan gas bumi. Untuk mengatasi masalah tersebut diciptakanlah material yang dapat menahan laju korosi, salah satunya adalah baja tahan karat duplex. Namun, baja tahan karat duplex masih rentan terkena korosi lokal di lingkungan yang terdapat ion klorida. Selain itu, pipa-pipa yang digunakan untuk mengalirkan produk industri minyak dan gas bumi dirangkai menggunakan metode las yang dapat merubah konten ferit yang dapat mempengaruhi ketahanan pipa terhadap korosi. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi NaCl dan pengaruh perubahan konten ferit terhadap korosi duplex 2205 menggunakan metode polarisasi siklik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik konsentrasi NaCl dan perubahan konten ferit memberi pengaruh pada korosi duplex 2205. Konsentrasi NaCl yang memiliki korosi paling besar adalah konsentrasi 3,5% NaCl. Peningkatan fasa austenit pada baja akan memperkuat ketahanan korosi dari baja tahan karat duplex. ......Corrosion become the problem in pipeline for oil and gas industry. To handle this problem, materials that stainless was made, one of them is duplex stainless steel. However, duplex stainless steel can be corroded by localized corrosion in environment that contain chloride ion. More over, pipes which used to stream the product of oil and gas industry is joint by welding which can affect the ferric content that can change the pipe?s resistance of corrosion. This study was conducted to study the effect of NaCl concentration and the effect of change of ferrite content to corrosion of duplex 2205. This study shows that both of NaCl concentration and change of ferrite content have affect the corrosion of duplex 22015. 3.5% NaCl is the most corrosive environment. The increase of austenite phase will increase the corrosion resistance of duplex stainless steel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Yuliana Santoso
Abstrak :
Telah dilakukan studi analisa kerusakan terhadap pelat elektroda Hypochlorite Plant dari aspek analisa mikrostruktur material. Hypochlorite Plant merupakan suatu alat untuk mengelektrolisa Sodium Chloride(NaCl) dalam air laut untuk menghasilkan Sodium Hypochlorite(NaOCl) yang kemudian kemudian diinjeksikan kembali ke air laut untuk mencegah terjadinya biofouling. Berdasarkan studi identifikasi material dengan EDX dan XRD, diketahui bahwa jenis material asal adalah paduan titanium yang dilapis dengan platinum. Pengukuran kekerasan dengan Vickers pada bagian yang utuh dan rusak menunjukkan bahwa pada bagian yang rusak terjadi peningkatan kekerasan sebesar 26,8% dibandingkan logam induknya. Hasil pengamatan metalografi dengan mikroskop optik menunjukkan bahwa ukuran butir pada bagian yang rusak lebih kecil dari bagian yang utuh. Disimpulkan bahwa kerusakan terjadi karena terjadi peningkatan temperature lokal melebihi titik cair akibat konsentrasi arus yang besar (5000A) pada pada bagian yang rusak. ......The failure of Electrode for Hypochlorite Plant has been analyzed by analyzing the material microstructures. Hypochlorite Plant is the equipment that directly electrolyzes the sodium chloride in seawater to produce and let sodium hypochlorite be contained in seawater to prevent biological-fouling. According to material identification using EDX and XRD has been known that the base metal of the electrode is titanium-alloy that is coated by platinum. The hardness test using Vickers hardness testing machine shows that the hardness of the failure material is 26,8% harder than the good one. It was found metalographic examination that the grain size of the broken electrode is smaller than the good one. Based on that fact, we concluded that the failure was caused by the local temperature overheating because of electical current concentration (5000A) on the broken material.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Gerry Methew
Abstrak :
Eksperimen pengelasan dan analisis termal dengan menggunakan Finite Element Method dilakukan pada material baja AH36 dengan membandingkan antara proses pengelasan Flux Cored Arc Welding dan Gas Metal Arc Welding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan sifat mekanis dan struktur mikro lasan FCAW dan GMAW dari baja HSS AH36 dan analisis termal menggunakan simulasi FEM dengan perangkat lunak ANSYS. Penentuan kekuatan mekanik dari hasil pengelasan AH36 dilakukan dengan menggunakan microhardness Vickers dan Charpy V-notch impact tester. Scanning Electron Microscopy dan mikroskop optik menjadi alat yang digunakan untuk mengevaluasi evolusi struktur mikro di daerah zona fusi, zona yang terkena dampak panas dan logam dasar. Nilai distorsi yang diukur sangat kecil yang sesuai dengan pengamatan aktual pada hasil lasan yang tidak terjadi distorsi. Kontur dari panas akibat pemanasan dapat terlihat dari sumber panas yang menyebar ke semua arah. Nilai kekerasan yang terukur pada logam induk lebih kecil dibandingkan pada area terkena panas (HAZ) kemudian nilai kekerasannya turun pada daerah lasan. Nilai ketangguhan pada proses GMAW lebih tinggi dari proses FCAW karena kandungan nikel yang terdapat pada kawat las. ......Welding and thermal analysis experiments using Finite Element Method were carried out on AH36 steel by comparing between the welding process of Flux Cored Arc Welding and Gas Metal Arc Welding. The purpose of this study was to compare the mechanical properties and microstructure of FCAW and GMAW welds from AH36 HSS steel and thermal analysis using FEM simulation with ANSYS software. Determination of mechanical strength from welding results was done using the Vickers microhardness and Charpy V-notch impact tester. Scanning Electron Microscopy and optical microscopy are tools used to evaluate microstructure in the fusion zone, a zone that discusses heat evolution and base metals. Small distortion value according to the actual results of the weld results that no distortion has been detected. Contour of heat that occurred can be seen from the heat source that spreads in all directions. The hardness values measured on the base metal are smaller than those in the heat approved area (HAZ) then the value of in the weld area. The toughness value in the GMAW process is higher than that of the FCAW process because of the nickel content needed in welding wire.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Santoso
Abstrak :
Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi lapisan dari bahan dasar bubuk JK 7117 dan JK 7184 dengan menggunakan Metode High Velocity Oxygen Fuel (HVOF) Thermal Spray Coating. Hasil pengukuran dengan difraksi sinar-x (XRD) menunjukkan bahwa lapisan dari JK 7117 Powder memiliki dua fasa, yaitu fasa Tungsten Carbida (WC), dan fasa Cobalt (Co) yang disebut dengan lapisan WC/Co. Sedangkan lapisan dari JK 7184 Powder memiliki tiga fasa, yaitu fasa Chromium Cobalt (CrCo), fasa Tungsten Carbida (WC) dan fasa Cobalt (Co) yang disebut dengan lapisan WC/CrCo/Co. Hasil foto dengan scanning electron microscope (SEM) lapisan WC/Co menunjukkan bahwa butir-butir kristal memiliki dua bentuk warna yang sangat kontras, sedangkan lapisan WC/CrCo/Co memiliki tiga bentuk warna yang sangat kontras. Analisis mikrostruktur lapisan menunjukkan bahwa variasi tekanan oksigen dan tekanan propana menghasilkan rasio ukuran diameter grain yang bervariasi. Kekerasan tertinggi pada lapisan WC/Co diperoleh dengan komposisi optimum rasio ukuran diameter grain WC/Co=12 sedangkan lapisan WC/CrCo/Co pada rasio ukuran diameter grain Co/CrCo=3. Jadi disimpulkan bahwa rasio ukuran diameter grain WC/Co=12 dan Co/CrCo=3 merupakan komposisi rasio ukuran diameter grain yang paling optimum untuk mendapatkan nilai kekerasan yang paling tinggi pada kedua lapisan ini dengan menggunakan metode High Velocity Oxygen Fuel (HVOF) Thermal Spray Coating.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haru Setyo Anggani
Abstrak :
ABSTRAK
Resorpsi sementum akar gigi dapat merupakan efek samping perawatan ortodontik yang perlu mendapat perhatian. Faktor mekanis perawatan ortodontik adalah salah satu faktor risikonya. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian tekanan ortodontik terhadap perubahan mikrostruktur permukaan jaringan sementum secara laboratorik. Permukaan distal spesimen sementum akar gigi premolar yang dicabut guna kepentingan perawatan ortodontik diberi perlakuan berupa pemberian tekanan 300gr/cm2 dan 600gr/cm2 selama 5 hari dan 10 hari. Kemudian diuji kekerasan mikro permukaan, gambaran mikrostruktur permukaan, prosentase elemen mikrostruktur, jarak antar bidang kristal, ukuran butir kristal dan regangan mikro kristal. Ditemukan bahwa pemberian tekanan ortodontik mempengaruhi perubahan jaringan sementum dalam skala mikro maupun nano.
ABSTRACT
Resorption of the root cementum as part of the risks of orthodontic treatment needs to be cautiously considered. This study aims to analyze the influence of given orthodontic force on microstructure alterations of the cementum. The tests were undertaken after the distal aspect of the root cementum was given an orthodontic force of 300gr/cm2 and 600gr/cm2 for 5 days and 10 days. Then tested for surface microhardness, surface morphology of the cementum, percentage of microstructural elements, distance between crystal planes, crystalite size and microstrain of the crystals. It was found that the orthodontic force has influences on the cementum tissue alterations in the micro and nano scale.
Jakarta: 2012
D1350
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faisal Rendi
Abstrak :
[Logam merupakan kebutuhan utama dari infrastruktur pada industri. Korosi pada logam merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari, dan seringkali menjadi penyebab utama kegagalan dalam berbagai industri, terutama industri minyak dan gas yang berada di lepas pantai. Pemilihan material yang sesuai dapat mencegah terjadinya korosi pada industri, sehingga meminimalisir penggantian komponen dalam waktu yang singkat. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari perilaku korosi pada pipa baja tahan karat austenitik 316L pada lingkungan NaCl yang bervariasi. Parameter elektrokimia dievaluasi dengan menggunakan metode polarisasi siklik untuk mengetahui perilaku korosi yang terjadi pada lingkungan NaCl. Pemanasan dilakukan untuk mendapatkan perbedaan bentuk mikrostruktur dari keadaan awal. Kemudian diuji didalam lingkungan NaCl 3,5% yang memiliki kelarutan oksigen tertinggi dan bandingkan dengan logam yang tidak dipanaskan pada konsentrasi yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan korosi berubah berdasarkan konsentrasi NaCl, logam paling tahan dengan korosi pada NaCl 1%, dan paling lemah ketahanannya pada NaCl 3,5%. Perubahan mikrostruktur yang menjadi lebih tidak seragam dan kemunculan sensitasi menurunkan ketahanan korosi. Dari hasil polarisasi siklik didapati bahwa mekanisme korosi pada lingkungan NaCl adalah korosi sumuran.
Steels are basic needs for industrial infrastructure. Corrosion in steels can?t be avoided and often plays a role as a major cause of failure in industries, especially offshore oil and gas. Proper material selection is one of the best ways to prevent corrosion and minimize component replacement caused by corrosion. This study investigates corrosion behaviour of austenitic stainless steel 316L in various NaCl solutions. Electrochemical parameter is evaluated by cyclic polarization, and also to determine which corrosion behaviour has occurred. Heat is given to obtain different microstructure shapes from the initial one. Then tested in 3.5% NaCl solution and compared to the un-heated with the same solution concentration. The results shown that corrosion resistance affected by Chloride presence, with 1% concentration was the strongest, and 3.5% was the most susceptible. Microstructure transformation to more un-uniform than before heated, and presence of sensitization decreases the corrosion resistance. From the cyclic curve, it is known that the corrosion behaviour that occurred was pitting corrosion., Steels are basic needs for industrial infrastructure. Corrosion in steels can’t be avoided and often plays a role as a major cause of failure in industries, especially offshore oil and gas. Proper material selection is one of the best ways to prevent corrosion and minimize component replacement caused by corrosion. This study investigates corrosion behaviour of austenitic stainless steel 316L in various NaCl solutions. Electrochemical parameter is evaluated by cyclic polarization, and also to determine which corrosion behaviour has occurred. Heat is given to obtain different microstructure shapes from the initial one. Then tested in 3.5% NaCl solution and compared to the un-heated with the same solution concentration. The results shown that corrosion resistance affected by Chloride presence, with 1% concentration was the strongest, and 3.5% was the most susceptible. Microstructure transformation to more un-uniform than before heated, and presence of sensitization decreases the corrosion resistance. From the cyclic curve, it is known that the corrosion behaviour that occurred was pitting corrosion.]
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Angga Utama
Abstrak :
ABSTRAK
Paduan anoda korban konvensional untuk lingkungan operasi bawah laut adalah paduan Aluminium - Zinc - Indium Al-Zn-In . Anoda korban konvensional ini menawarkan efisiensi yang tinggi, namun pada baja berkekuatan tinggi, paduan anoda korban ini akan menimbulkan fenomena hydrogen embrittlement. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan alternative paduan anoda korban aluminium untuk menghasilkan potensial proteksi ldquo;low voltage rdquo; sehingga dapat mencegah timbulnya hydrogen embrittlement pada baja berkekuatan tinggi. Unsur Si ditambahkan untuk menaikan potensial proteksi dari paduan anoda koban aluminium ini. Berdasarkan hasil polarisasi, penambahan unsur Si akan menurunkan ketahanan korosi dari paduan anoda korban aluminium dengan meningkatkan rapat arus dari paduan anoda korban ini. Pengujian metalografi juga dilakukan untuk membandingkan mikrostruktur sebelum dan setelah dicelupkan pada larutan NaCl 3.5 . Kandungan unsur Si yang tinggi akan meningkatkan laju korosi-nya. Korosi terjadi pada ?-phase Zn dan disekitar fasa eutektik Si. Unsur Zn dapat membentuk second phase yang berfungsi untuk merusak lapisan pasif dari aluminium, oleh sebab itu maka akan meningkatkan efisiensi arus dan laju korosi dari paduan anoda korban aluminium. Dengan demikian, paduan anoda korban Aluminium - Zinc - Silikon Al-Zn-Si dapat menjadi kandidat sebagai alternatif paduan anoda korban low voltage.
ABSTRACT Conventional Aluminum Anode for seawater service is Aluminum Zinc Indium Alloy Al Zn In . Although it offers high efficiency and high potential protection, in high strength steel it can also increases possibility for hydrogen embrittlement and stress corrosion cracking. Purpose of this research is to develop new Aluminum alloy to produce a low voltage Aluminum Anode to prevent the hydrogen embrittlement in high strength steel. Silicon is added as an alloying element to reduces the potential protection of Aluminum anode. Based on polarization result, silicone addition could reduce corrosion resistance of aluminum by reducing corrosion current density of Aluminum alloy. Optical Metallography is also conducted to compare microstructure before and after immersion in NaCl 3.5 . Higher silicon content showed more severe in corrosion rate. Corrosion occurs on phase Zinc and around the eutectic Si phase. Zinc can make a second phase which can breakdown alumina passive film, thus increasing anode efficiency and corrosion rate of aluminium anode alloy. Therefore, sacrificial anode Aluminium Zinc Silicone Al Zn Si alloy could be new low voltage sacrificial anode candidates
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>