Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inayatusshalihah
Abstrak :
Kajian ini bertujuan untuk memerikan dan menjelaskan secara komprehensif makna metonim dalam Al-Quran dan relasi metonimik yang digunakan. Kajian ini berpegang pada teori metonimi Barat dan dilengkapi dengan teori metonimi Arab. Data penelitian berupa ayat-ayat yang mengandungi metonim yang diperoleh dari dua puluh surat Al-Quran, yaitu al-Baqarah [2], Ali Imran [3], al-Nisa' [4], alAn'am {6], al-A 'raj [7], al-Anfal [8], al-Taubah [9], Yusuf [12], al-lsra' [17], Thaha [20], al-Hajj [22], al-Mu'minun [23], al-Ruum [30], Lukman 31], Shad [38}, al-Syura [42], al-Fath [48], at-Tahrim [66}, al-Insan [76], dan al- 'Alaq [96]. Dalam 20 surat tersebut ditemukan 52 metonim yang diklasifikasikan ke dalam dua kelompok: (i) metonim berupa nomina dan (ii) metonim berupa verba. Berdasarkan analisis makna harfiah metonim dan makna metonimiknya, diketahui bahwa terdapat delapan relasi metonimik yang digunakan dalam Al-Quran, yaitu PART FOR WHOLE/WHOLE FOR PART, CONTAINER FOR CONTENT, PLACE FOR WHAT IS LOCATED THERE/WHAT IS LOCATED THERE FOR PLACE, CAUSE FOR EFFECT/EFFECT FOR CAUSE, TIME FOR PEOPLE, INSTITUTION FOR PEOPLE RESPONSIBLE, MATERIAL FOR OBJECT/OBJECT FOR MATERIAL, dan ATTRIBUTE FOR POSSESSOR. Dari delapan relasi tersebut, relasi PART FOR WHOLE (BAGIAN untuk KESELURUHAN) merupakan relasi yang paling banyak digunakan. Selain delapan relasi metonimik itu, ditemukan juga tiga relasi yang hanya terdapat dalam metonimi Arab, yakni relasi ALIYAH, relasi 'UMlJMJYAH, dan relasi WASFIYAH. Ungkapan metonimik dalam Al-Quran lebih banyak ditemukan dalam surat madaniyah daripada surat makkiyah, karena dari 1016 ayat madaniyah ditemukan 160 (15%) ayat yang mengandungi metonim, sedangkan dari 1100 ayat makkiyah hanya ditemukan 90 (8%) ayat yang mengandungi metonim.
This study aimed to describe and explain comprehensively the metonym?s meaning in the Quran and metonymic relations used. The study based on general metonymic theory and completed by the Arabic metonymy. The data used are in the form of verses containing metonyms which obtained from 20 Quranic surah, namely Al-Baqarah [2], Ali Imran [3], Al-Nisa? [4], Al-An?am [6], Al-A?raf [7], Al-Anfal [8], Al-Taubah [9], Yusuf [12], Al-Isra? [17], Thaha [20], Al-Hajj [22], Al-Mu?minun [23], Al-Ruum [30], Lukman 31], Shad [38], Al-Syura [42], Al-Fath [48], Al-Tahrim [66], Al-Insan [76], and Al-?Alaq [96]. In those 20 surah found 52 metonyms which classified into two groups: (i) metonyms in the form of noun and (ii) metonyms in the form of verb. Based on the analysis of metonym's meaning, it is known that there are eight metonymic relations which are used in Quran, namely PART FOR WHOLE/WHOLE FOR PART, CONTAINER FOR CONTENT, PLACE FOR WHAT IS LOCATED THERE/WHAT IS LOCATED THERE FOR PLACE, CAUSE FOR EFFECT/EFFECT FOR CAUSE, TIME FOR PEOPLE, INSTITUTION FOR PEOPLE RESPONSIBLE, MATERIAL FOR OBJECT/OBJECT FOR MATERIAL, and ATTRIBUTE FOR POSSESSOR. Among those eight relations, PART FOR WHOLE is the most applicable one. Besides those eight metonymic relations there are three more relations which are only found in the Arabic metonymy, namely ĀLIYAH, ?UMŪMIYAH, and WAŞFIYAH. Metonymic expressions in Quran can be found more in madaniyah rather than makkiyah, because among 1016 madaniyah verses it is found 160 (15%) verses containing metonym. Meanwhile among 1100 makkiyah verses it is found 90 (8%) verses containing metonym.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Riyawanti
Abstrak :
Skripsi ini merupakan penelitian semantis tentang kolokasi sintagmatis monem argent yang bermakna alat pemhayaran, di dalam ungkapan berbahasa Prancis. Tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan kolokasi tersebut. Kolokasi sintagmatis adalah kesesuaian semantis antarunsur yang herada di dalam satu rangkaian ujaran. Analisis mencakup dua segi pembahasan, yaitu segi semantis dan sintaktis. Teori-teori semantis yang digunakan untuk meneliti data, yang berjumlah 79 (tujuh puluh Sembilan) ungkapan diambil dari entri monem argent di dalam kamus Le Grand Robert dan Dictionnaire des Expressions et Locutions, adalah neon makna dan kolokasi yang dikemukakan oleh Palmer, teori konteks dan situasi oleh Baylon, teori perubahan makna dan proses metaforis oleh Rend Dirven dan Tutescu, serta teori-teori lain oteh Hillary Bool dan Harimurti Kridalaksana. Teori tentang satuan sintaktis oteh Andre Martinet digunakan untuk mengklasifikasikan data menurut tataran sintaktis Bahasa Prancis. Setelah dilakukan analisis terhadap semua data, berdasarkan kolokasi sintagmatis monem argent, ditemukan dua jenis ungkapan yakni ungkapan yang berkolokasi hiasa, bila antarunsurnya mempunyai kesesuaian semantis hiasa, dan ungkapan yang berkolokasi iuar hiasa, bila di dalamnya terjadi perubahan makna pada satu atau beberapa unsurnya yang berupa proses metaforis. Proses metaforis yang didapatkan adalah metafora dalam arti sempit, metonimi, campuran metafora dan metonimi, serta sinestesia. Di samping itu ditemukan pula perubahan acuan pada monem argent, yaitu tidak lagi mengacu kepada alat pembayaran, melainkan kepada sesuatu yang herharga dan kepada pelaku.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Setiawati Setijono
Abstrak :
Skripsi ini membahas iklan sebagai salah satu bentuk komunikasi. Dalam iklan di majalah sering terlihat adanya penggunaan merek dalam salah satu unsur teks ikian, yaitu judul. Dalam hal ini ternyata merek yang terdapat dalam judul teks iklan tersebut merupakan sebuah bentuk bahasa yang maknanya mewakili makna bentuk bahasa lain berdasarkan kontiguitas makna. Gejala ini adalah apa yang disebut sebagai metonimi. Penulis tertarik untuk meneliti mengenai metonimi lebih lanjut, karena ia ingin mengetahui jenis metonimi yang ada dan paling banyak dipergunakan dalam judul teks iklan. Datanya diambil secara acak dari beberapa teks iklan yang dikategorikan sebagai iklan produk minuman. makanan, kendaraan, barang elektronik dan elektrik, serta kosmetik dan parfum. Teori yang dipergunakan untuk menganalisis data tersebut adalah teori semantik dan teori metonimi, serta ditunjang teori komunikasi. Teori wacana dan teori iklan. Setelah menganalisis data berdasarkan teori-teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam judul teks iklan terdapat dua jenis metonimi, yaitu metonimi yang menyebutkan tempest. produksi untuk mewakili produk yang dibuat di tempat tersebut dan yang menyebutkan wadah untuk mewakili isi. Selain itu ditemukan dua jenis metonimi lain yang tidak terdapat dalam teori, yaitu metonimi yang menyebutkan merek dagang produk untuk mewakili produk, serta metonimi yang menyebutkan teknologi untuk mewakili produk juga . Diantara ke-empat jenis metonimi tersebut, yang paling dominan adalah metonimi yang menyebutkan merek dagang produk untuk mewakili produk. Jika kita kembali pada apa yang telah dikemukakan di kerangka teori, maka hal di atas mengungkapkan bahwa pemakaian merek dagang suatu produk dapat mendukung sifat persuasif iklan. Sedangkan ditemukannya dua jenis metonimi baru tersebut sesuai dengan teori yang mengungkapkan adanya kemungkinan untuk mengembangkan jenis-jenis metonimi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tan Tjin Tien
Abstrak :
Skripsi ini merupakan penelitian semantis tentang metafora dan metonimi yang terdapat pada teks berita surat kabar. Penelitian akan difokuskan pada teks berita pendek. Data-data teks berita pendek diambil secara acak sejumlah 150 buah. Analisis mencakup dua segi pembahasan, analisis penggunaan makna secara metaforis dan metonimis serta kaitannya dengan pelanggaran kolokasi. Setetah menganalisis data, jenis metafora yang ditemukan dan dianalisa adalah penggunaan metafora subtansial (95,44%), metafora sinestesia (2,28%), dan metafora afektif (2,28%). Sedangkan jenis metonimi yang ditemukan dan dianalisa adalah penggunaan metonimi spasiai (90,80%), metonimi kausal (8,04%), dan metonimi temporal (1,14%). Analisis juga memperlihatkan adanya kaitan penggunaan makna secara metaforis dan metonimis dengan pelanggaran kolokasi. Penggunaan makna secara metaforis dan metonimis menyebabkan makna kalimat yang unsur-_unsurnya mengalami pelanggaran kolokasi tetap berterima. Seluruh isi skripsi menjadi tanggung jawab penulis.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S14477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Arini
Abstrak :
Majalah daring Elle adalah salah satu media Prancis yang menyajikan topik terkini dengan menampilkan judul artikel dan menyertakan teknologi multimedia interaktif dalam menyampaikan berbagai informasi yang menjadi daya tarik utama pembaca. Artikel ini mengaitkan fungsi judul dengan jenis-jenis metonimi yang digunakan dalam majalah daring Elle dalam rubrik mode, beaute, people, culture, elle table, dan deco Melalui penggunaan konsep metonimi Lehmann dan Berthes (2000) dan klasifikasi metonimi Fontanier (The Figures of Discourse, 1968) ditemukan sebanyak lima dari delapan jenis metonimi dalam judul majalah daring Elle. Jenis metonimi de la matière pour lobjet adalah yang paling banyak ditemukan karena mengacu pada tren mode yang sedang populer pada tahun 2018. Selain jenis metonimi, ditemukan juga fungsi metonimi dalam judul melalui penerapan teori judul oleh Agnès (2015) yang dapat memudahkan pembaca untuk mendapat informasi keseluruhan isi artikel dengan pilihan kata yang singkat dan menarik perhatian.
Elle as an online magazine is one of French magazines that presents the latest topics by displaying the title of the article and offers multitude interactive multimedia technology in conveying various informations to appeal the reader. This article associate the functions of title with different types of metonymy used in Elles online magazine within the segment of mode, beaute, people, culture, elle table, and déco. By using the concept of Lehmann and Berthes (2000) about metonymy and Fontanier (1968) about classification of metonymy five out of eight types of metonymy is found within the title of Elles online magazine. The type of metonymy de la matière pour l'objet is the most commonly found for the reason that it refers to the trend fashion of 2018. In addition, the function of metonymy in the title of the article is found through the theory of the title by Agnes (2015) to facilitate the reader so that information can be obtained by a short choice of attractive words.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sekar Nastiti
Abstrak :
Dalam penggunaan bahasa, metonimi sering muncul dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Belanda. Dengan menggunakan sumber data dari Woordenlijst Contact 1, penelitian ini memiliki rumusan masalah yakni bagaimana bentuk metonimi satu arah (unidirectionele metonymy) yang ditampilkan dalam Woordenlijst Contact 1. Penelitian ini bertujuan untuk menampilkan jenis-jenis metonimi berdasarkan pengelompokan nomina dan mengklasifikasikan jenis-jenis metonimi berdasarkan pemikiran Smessaert, yaitu metonimi satu arah berdasarkan kata nomina yang terdapat dalam Woordenlijst Contact 1. Tulisan ini berpegang pada pendapat dari Smessaert (2019), Knowles & Moon (2006) dan Muhadjir (2016) mengenai jenis-jenis metonimi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif-analitis. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya sebanyak 662 nomina, 63 nomina yang mengandung makna metonimi, dan 8 nomina yang masuk klasifikasi metonimi satu arah. Nomina yang memiliki makna metonimi satu arah dilihat dari jenisnya yaitu jenis metonimi dilihat dari proses menjadi produk yaitu: frietje dan gebak. Kedua jenis metonimi dilihat dari bahan menjadi produk yaitu: glaasje dan ijsje. Ketiga jenis metonimi yang dilihat dari suara menjadi produk yaitu: brommer dan radio. Berikutnya jenis metonimi yang dilihat dari keseluruhan menjadi sebagian yaitu:  groenteboer. Terakhir jenis metonimi yang masuk dalam klasifikasi baru yaitu metonimi dilihat dari gerak yang terdapat pada kata mobieltje.
In linguistic, metonymy can be found in the Dutch and Indonesian language. By using Woordenlijst Contact 1 as the source of data, the problem discussed in this research is how unidirectional metonymy is presented in the Woordenlijst Contact 1. This research aims to show types of metonymy and their classifications based on the theory of Smessaert. This article uses Smessaert (2019), Knowles & Moon (2006) and Muhadjir`s (2016) theory on types of metonymy. Method used in this research is analytical-description. The result of this research reveals that there are 662 nouns, and 63 nouns contain metonymy meaning, along with 8 nouns which are classified as unidirectional metonymy. Nouns containing unidirectional metonymy can be classified by the shift of a process into a product which is shown by the word frietje and gebak. Second type of metonymy is classified by the shift of an ingredient into a product which is shown by the word glaasje and ijsje. The third type of metonymy is classified by the shift of a sound into a product which is seen by the word brommer and radio. Next, there is a type of metonymy that can be classified by the shift of a whole into a half which is seen by the word groenteboer. The last type of metonymy is considered as the new classification which can be shown by a movement in the word mobieltje.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Aditia Yuniati
1998
S15139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Yuniati
Abstrak :
Skripsi ini membahas alat-alat kohesi?yang meliputi alat kohesi gramatikal dan alat kohesi leksikal?pada iklan kolom bidang jasa dari Tabloid Nova bulan Juli hingga Desember 2008. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Dari hasil penelitian pada skripsi ini ditemukan sejumlah alat-alat kohesi gramatikal pada iklan kolom bidang jasa, berupa referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi; serta reiterasi?yang meliputi repetisi, sinonimi, superordinat, metonimi, dan antonimi?dan juga kolokasi sebagai alat-alat kohesi leksikal. Pemakaian alat kohesi gramatikal paling dominan adalah elipsis (elipsis nominal), sedangkan pemakaian alat kohesi leksikal paling dominan adalah reiterasi, khususnya repetisi.
This minithesis discusses cohesive markers?which cover grammatical cohesive markers and lexical cohesive markers?in advertisement column on sevice in the Nova tabloid from July?December 2008. This minithesis uses descriptive type on qualitative method. This research shows that there are has been found the numbers of grammatical cohesive markers in advertisement column on service, such as reference, substitution, ellipsis, and conjunction; also reiteration-which includes repetition, synonym, superordinate, metonym, and antonym?and collocation as the lexical cohesive marker. The most dominant use of grammatical cohesive marker is ellipsis (nominal ellipsis), while the most dominant use of lexical cohesive marker is reiteration, especially repetition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library