Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajarrotin Nurhayati
Abstrak :
ABSTRAK Hakikat hidup menjadi permasalahan yang belum tuntas dibahas. Masyarakat Jawa sebagai masyarakat yang religius meyakini bahwa hidup adalah sebuah perjalanan. Seseorang yang sedang melaksanakan perjalanan tidak boleh lupa dari mana asalnya dan ke mana tujuan akhir yang harus dicapainya. Masyarakat Jawa mempercayai bahwa Tuhan adalah tempat manusia berasal dan ke mana manusia tuju setelah meninggalkan dunia. Oleh karena itu masyarakat Jawa selalu mengingatkan untuk waspada dalam melakukan perjalanan dengan harapan dapat tiba di tujuan dengan selamat. Konsep bersatu atau kembalinya seorang manusia dengan Tuhannya, disebut manunggal, memerlukan penjelasan lebih rinci. Mulai dari, apa itu manunggal? Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mencapai manunggal? Penelitian ini menggunakan data berupa naskah lontar dengan nomor 14 L 327 dengan judul Een Phil. Naskah Een Phil merupakan salah satu dari koleksi berpeti milik Perpustakaan Nasional dan berasal dari lereng Gunung Merapi-Merbabu. Koleksi naskah Merapi-Merbabu diperkirakan ditulis pada rentang abad ke-16 sampai abad ke-18. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan pengetahuan terkait konsep manunggal dan hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakannya dengan menggunakan persepektif religi kejawen. Data penelitian ini berupa naskah sehingga metodologi yang digunakan selama proses penelitian menggunakan langkah kerja filologi. Hasil dari penelitian ini berupa suntingan dan terjemahan teks dan disajikan secara deskritif analisis. Di akhir tulisan ini disimpulkan bahwa terdapat dua hal utama yang harus diperhatikan ketika melaksanakan laku untuk mencapai manunggal yaitu, 1.) bertanya pada seseorang yang mengetahui dan memangku jalan sunyi, 2.) fokus dan waspada dalam melangkah. Kebaruan dalam penelitian ini yaitu munculnya istilah-istilah serapan dalam bidang religi yang merupakan ajaran-ajaran dasar agama Islam. Penelitian ini sebagai salah satu pendukung bahwa dalam skriptorium Merapi-Merbabu juga terdapat naskah dengan unsur beragama Islam. Temuan ini secara tidak langsung menjadi gambaran dari interaksi antara ajaran agama Islam yang baru datang dengan ajaran yang telah dimiliki Masyarakat Jawa yang sebelumnya ada.
ABSTRACT The nature of life becomes a problem that has not been thoroughly discussed. Javanese society as a religious community believes that life is a journey. A person who is traveling must not forget where he came from and where he must end his destination. Javanese people believe that God is where humans come from and where humans go after leaving the world. Therefore, the Javanese people are always reminded to be vigilant in traveling in the hope of arriving safely at their destination. The concept of unity or the return of a human being with his Lord, called manunggal, requires a more detailed explanation. Starting from, what is one? What are the things that need to be considered to achieve manunggal? This study uses data of a palm leaf number 14 L 327 under the title Een Phil. Een Phil Manuscript is one of the collections belonging to the Perpustakaan Nasional RI and comes from the slopes of Mount Merapi-Merbabu. The Merapi-Merbabu collection is estimated to have been written in the 16th to 18th centuries. The purpose of this study is to present knowledge related to the concept of manunggal and what things need to be considered in implementing it by using the religious perspective of kejawen. This research data is in the form of a manuscript so that the methodology used during the research process uses philological work steps. The results of this study are in the form of edits and translations of texts and are presented in a descriptive analysis. At the end of this paper, it is concluded that there are two main things that must be considered when practicing to achieve manunggal, namely, 1.) asking someone who knows and takes jalan sunyi, 2.) focus and be alert in moving. The novelty in this research is the emergence of absorption terms in the religious field which are the basic teachings of the Islamic religion. This research as a supporter that in the Merapi-Merbabu scriptorium there is also a script with elements of the Islamic religion. This finding indirectly illustrates the interaction between the teachings of the new Islamic religion and the teachings that the Javanese community had previously had
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Randu Andreanto
Abstrak :
Tesis ini menyajikan edisi teks dan naskah Parimbwan L.31,yang merupakan koleksi naskah Merapi-Merbabu dan memberikan pemaknaan terhadap simbol berupa ilustrasi yang terdapat pada naskah ini. Penelitian ini merupakan penelitian filologi dengan pemaknaan simbol yang memakai pendekatan semiotik menurut Perce. Hasil penelitian memberikan edisi teks dan naskah Paribean L.31 dan pemaknaan ilustrasi yang hampir semuanya mendukung fungsi ilustrasi terhadap teks tersebut. ......The focus of this thesis is to provide a textual edition of the Parimbwan l. 31 manuscript, which is from the collection of Merapi-Merbabu manuscripts, and to interpret the meanings of symbols contained in the manuscript. This research is a philological research with symbols interpretation using Peirce?s method of Semiotics. The result of this research is a textual edition of the Parimbwan L. 31 mansucript dan the interpretation of illustrations contained in the manuscript which almost all of them functions to support the text.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29283
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyati Rahayu
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang variasi bentuk dan pola perkembangan aksara Buda dalam empat naskah Merapi Merbabu.dan dikaitkan dengan penanggalan naskah. Penelitian ini memakai metode dinamis yang menganalisis aksara berdasarkan bentuk, ukuran, kemiringan, ketebalan, dan duktus dari aksara yang bersangkutan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa: 1. Aksara Merapi Merbabu mempunyai bentuk yang bervariasi 2. Semakin mutakhir usia naskah, jumlah duktusnya semakin sedikit 3. Semakin mutakhir usia naskah, jarak antar aksara semakin renggang 4. Semakin mutakhir usia naskah, penulisan aksaranya semakin tegak . 5. Semakin mutakhir usia naskah, garis pada aksara semakin tipis.
This thesis is discussing about the variation of forms and patterns of development in Buda alphabetical letters. It consists of four dated manuscripts of Merapi Merbabu collection. This research analyzed the manuscripts according to its date. This research applies dynamic method in analyzing letters based on the letter?s form, size, inclination, thickness and ductus. The result of this research was concluded as below: 1. The letters of Merapi Merbabu have many variations in it?s form. 2. The more recent manuscript has less ductus than the older one. 3. The more recent manuscript has more spaces between letters than the older one. 4. The more recent manuscript has less inclination letters than the older one. 5. The more recent manuscript has thinner letters than the older one.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25307
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Kriswanto
Abstrak :
Bismaprawa adalah sebuah codex unicus berasal dari koleksi naskah Merapi-Merbabu yang ditulis sekitar tahun 1669 M. Penelitian ini bertujuan menyajikan Bismaprawa sebagai codex unicus ke dalam edisi teks dan mengeksplorasi aspek kebahasaan untuk menentukan ragama bahasa Bismaprawa serta memperlihatkan intertekstualitas Bismaprawa dengan Adiparwa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu metode dalam rangka edisi teks dan metode dalam rangka analisis teks. Edisi teks codex unicus dilakukan dengan menyajikan teks dalam edisi diplomatik dan edisi kritik disertai terjemahan. Analisis aspek kebahasaan Bismaprawa menunjukkan bahwa bahasa Bismaprawa adalah bahasa Jawa Kuno dengan ragam Merapi-Merbabu, tempat Bismaprawa ditulis. Bahasa Jawa Kuno ragam Merapi-Merbabu menunjukkan ciri-ciri bahasa Jawa Kuno yang mendapat pengaruh bahasa Jawa. Analisis aspek intertekstualitas Bismaprawa dengan Adiparwa dilakukan berdasarkan tokoh dan tempat serta peristiwa. Analisis tersebut menunjukkan bahwa meskipun Bismaprawa bersumber pada Adiparwa, namun beberapa tokoh dan tempat maupun peristiwa tidak ditemukan dalam Adiparwa. Dengan demikian intertekstualitas Bismaprawa dengan Adiparwa melahirkan penciptaan kembali dengan memunculkan unsur baru yang tidak ditemukan dalam teks sumber. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa untuk menangani naskah codex unicus seperti Bismaprawa memerlukan dua tahap edisi yaitu diplomatik dan kritik. Penciptaan teks Bismaprawa dapat dipandang sebagai upaya pembaca sekaligus penulis dalam rangka menafsirkan Adiparwa sebagai teks sumber. Usaha penafsiran dengan munculnya unsur baru dianggap mewakili sebuah tradisi pewarisan teks yang hidup sesuai dengan situasi masyarakat pendukungnya. ......Bismaprawa is a codex unicus originated from Merapi-Merbabu manuscripts written around 1669 AD. This study aims to present a Bismaprawa as codex unicus into text editions and to explore the aspects of language to specify the language diversity of Bismaprawa and also to demonstrate intertextuality Bismaprawa with Adiparwa. The method used in this research is divided into two methods, that is methods for text edition and methods for text analysis. Codex unicus text edition is done by presenting the text in a diplomatic edition and critical edition with translation. Analysis of language aspects of Bismaprawa shows that Bismaprawa uses Old Javanese with a variety of Merapi-Merbabu, the place where Bismaprawa was written. Old Javanese on Merapi-Merbabu variety shows characteristics of Old Javanese language under the influence of Java language. Analysis of intertextuality aspects of Bismaprawa with Adiparwa performed by the characters, places and events. The analysis shows that despite Bismaprawa rooted in Adiparwa, but some of characters, places and events are not found in Adiparwa. Thus, intertextuality Bismaprawa with Adiparwa produce re-creation by generating a new element which is not found in the source text. The conclusion of this study is that to deal with codex unicus manuscript like Bismaprawa require two stages editions, that is diplomatic and criticism editions. The creation of Bismaprawa can be seen as an attempt of reader and writer in order to interpret Adiparwa as the source text. Interpretive effort with the advent of a new element is considered to represent a tradition of text inheritance that remain according to the situation of supporters.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T46647
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Anjani
Abstrak :

Penelitian ini adalah penelitian filologi dengan objek kajian lontar Darmawarsa. Lontar Darmawarsa merupakan salah satu bagian dari kumpulan naskah tradisi Merapi-Merbabu yang saat ini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor panggil L 329. Dalam pengerjaannya, penelitian ini menggunakan metode naskah tunggal dengan tujuan untuk mendapatkan otentisitas melalui suntingan teks. Yang menjadi dasar dalam penelitian ini yaitu; 1). muatan pengetahuan tradisional yang terdapat pada teks, 2). bahan penulisan teks yang berbahan lontar (Borassus flabellifer) dikhawatirkan tidak dapat bertahan lama sehingga pengalihaksaraan dirasa dapat menyelamatkan isi teks, dan 3). penggunaan aksara Buda dalam penulisan teks, yang masih belum mampu dimengerti oleh khalayak umum. Suntingan teks Darmawarsa selanjutnya disajikan melalui edisi diplomatik yang disertai dengan perbaikan bacaan terbatas. Temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini yakni, adanya variasi kesalahan tulis yang lazim ditemukan dalam meneliti teks-teks tradisi Merapi-Merbabu, seperti omisi nasal dan juga ketidakkonsistenan penggunaan huruf. Secara keseluruhan, teks Darmawarsa menceritakan kisah perjalanan sang Prtajala dan sang hyang Darmawarsa dalam mencapai anugerah Batara Guru, penciptaan bumi dan isinya (mitologi), serta mantra dan rajah yang terkait dengan hujan.


This research is a philological research with lontar Darmawarsa as the object. Lontar Darmawarsa is one of a collection of Merapi-Merbabu traditional manuscripts, that are currently stored in the National Library of Indonesia with L 329 on its call number. In the process, this research is using a single methods (codex unicus) with the aim of getting the authenticity through text edition. The basis of this research is: 1). a traditional knowledge is contained in the object of the research, 2). the writing materials, is made from lontar (Borassus flabellifer) that feared not long lasting, so that the transliteration is capable to save the contents of the text, and 3). the Buda script is used in the writing of the text, which is still not be able to understood by general public. In the next, the text edition of Darmawarsa is presented through a diplomatic edition accompanied by limited emendations. The novelty that is produces in this study are, there are many variations in writing errors commonly found in researching Merapi-Merbabu manuscripts, such as nasal omissions and also an using inconsistencies in the text letter. Overall, the Darmawarsa tells the tales of sang Prtajala and sang hyang Darmawarsa in achieving a grace from Batara Guru, and then the creation of the earth. The creation of the earth and it’s contents (mythology), as well as mantras and rajah is associated with rain.

2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Setyawati
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2002
016.091 KAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Heno Wijayanto
Abstrak :
Aji Saraswati (AS) merupakan teks yang berisi panduan ritual literasi dalam tradisi Siwaisme di Nusantara. Pada umumnya, mayoritas teks AS yang dikenal adalah yang berasal dari tradisi Siwaisme di Bali, sedangkan dalam tradisi Jawa belum dikenal secara luas. Dalam penelitian ini membahas teks AS yang berasal dari tradisi Jawa, khususnya koleksi skriptorium Merapi-Merbabu. Teks AS yang berasal dari skriptorium Merapi-Merbabu merupakan sekumpulan fragmen yang berasal dari hipogram teks Bhima Swarga (BhS), Gaṇapati-tattwa (GP), Uttarasabda (US), Dharma Pātañjala (DhP), Wṛhaspati-tattwa (Wrh), Tattwajñāna (TJ), dan Jñānasiddhânta (JS). Tujuan dalam penelitian ini adalah menerapkan studi intertekstualitas antara teks AS MM dengan hipogram disertai fungsi ritual literasi. Studi intertekstualitas tersebut selanjutnya dilakukan analisis fungsi berdasarkan sekuen-sekuen dalam teks hipogram yang bertransformasi dalam teks AS MM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Langkah kerja filologi seperti inventarisasi, deskripsi, perbandingan teks, edisi teks, dan terjemahan dilakukan dalam penelitian ini untuk menghasilkan edisi teks yang dapat dipahami masyarakat luas. Teori intertekstualitas dari Rifattere (ekspansi dan konversi) dan Pradotokusumo (modifikasi dan ekserp) digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan gejala hipogram dalam teks AS MM dari teks hipogram. Hasil dari penelitian ini adalah membuktikan secara tekstual bahwa terdapat delapan sekuen teks yang bertransformasi ke dalam teks AS MM. Delapan sekuen yang bertransformasi di antaranya: (1) Asosiasi Trikaya Paramārtha dengan aspek-aspek produksi manuskrip; (2) Posisi Dewi Saraswati; (3) Posisi aksara vokal atau swara; (4) Hakikat aspek dualitas; (5) Hakikat Oṁ Awighnamastu; (6) Mantra ritual literasi; (7) Asosiasi Dewata dengan api; dan (8) Unsur fisiologi. Seluruh sekuen transformasi teks BhS ke dalam teks AS MM merupakan transformasi dari teks prosa naratif dalam bentuk śāstric menjadi teks mantra yang bersifat mistik-magis. Teks mantra dalam AS MM berfungsi sebagai tuntunan dalam ritual literasi di lingkungan skriptorium Merapi-Merbabu. ......Aji Saraswati (AS) is a text that contains guidelines for literacy rituals in the Shivaist tradition in Indonesia. In general, the majority of known AS texts originate from the Shivaism tradition in Bali, while the Javanese tradition is not yet widely known. This research discusses AS texts originating from the Javanese tradition, especially the Merapi-Merbabu scriptorium collection. The AS text originating from the Merapi-Merbabu scriptorium is a collection of fragments originating from the hipograms of the texts Bhima Swarga (BhS), Gaṇapati-tattwa (GP), Uttarasabda (US), Dharma Pātañjala (DhP), Wṛhaspati-tattwa (Wrh), Tattwajñāna ( TJ), and Jñānasiddhânta (JS). The aim of this research is to apply intertextuality studies between AS MM texts and BhS as their hypograms. The intertextuality study was then carried out by functional analysis based on the sequences in the hypograms text which were transformed into AS MM text. This research uses a qualitative approach. Philological work steps such as inventory, description, text comparison, text edition, and translation are carried out in this study to produce text editions that can be understood by the wider community. Rifattere's theory of intertextuality (expansion and conversion) and Pradotokusumo (modification and excerpt) is used in this study to determine the hypogrammatic phenomena in AS MM text from hipogram text. The results of this study are that there are eight text sequences that are transformed into AS MM text. The eight transformed sequences include: (1) Trikaya Paramārtha's association with aspects of manuscript production; (2) Position of Goddess Saraswati; (3) Position of vowel or swara characters; (4) The essence of the aspect of duality; (5) The Reality of Oṁ Awighnamastu; (6) Literacy ritual spells; (7) God's association with fire; and (8) Physiological elements. The entire transformation sequence of hypograms text into AS MM text is a transformation from narrative prose text in śāstric form to mantra text. The text of the spell in AS MM is used in literacy rituals in the Merapi-Merbabu scriptorium environment.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Molen, Willem van der
Abstrak :
Ramayana Jawa Kuna sarga 7 memuat kisah Swayempraba, raksasa perempuan yang membuat Hanuman dan kawannya melupakan tujuan mereka pergi ke Lengka untuk memastikan apakah Sita ditawan di sana. Bait 74 mengandung problema. Kern pernah menunjukkan bahwa naskah-naskah mengandung kesalahan metrum pada baris kedua, ketika Swayempraba menyebutkan ayah dan ibunya. Dengan bertolak dari bentuk metrum yang seharusnya, Kern mengusulkan sebuah perbaikan yang menjadikan si ibu hilang dari teks. Soewito Santoso dalam Ramayana edisinya tidak menerima perbaikan Kern dan tetap mempertahankan si ibu, walaupun hal itu mengakibatkan adanya kesalahan metrum pada teks. Tanpa memperdulikan masalah metrum ia mencari tokoh ibu tersebut dalam beberapa Ramayana versi India, namun tampaknya tokoh itu tidak disebut-sebut di sana. Walaupun demikian, dari sumber-sumber Soewito Santoso didapati bahwa Swayempraba menyebutkan seorang teman dekatnya, wanita bernama Hema, sebagai pemilik gua, dan si raja raksasa bernama Maya. Teks Jawa Kuna diam tentang kedua tokoh yang diperkenalkan Soewito Santoso itu: keduanya tidak ditemukan dalam naskah-naskah Bali yang mendasari edisinya. Luar biasa dan cukup spektakuler, sebuah naskah teks Ramayana dari tradisi yang sampai sekarang dilalaikan justru tidak bungkam mengenai itu. Naskah tersebut merupakan bagian dari Koleksi Merapi Merbabu di Perpustakaan Nasional dengan nomor lontar 335.
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012
090 JMN 3:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suparta
Abstrak :
Disertasi ini mengkaji teks Putru Kalpasan PK MM yang merupakan salah satu genre sastra-tutur, khususnya tutur-eskatologis. PK MM merupakan teks sakral yang digunakan sebagai tuntunan praktis dalam tata upacara penyucian dan pemujaan roh leluhur yang disebut ritual ddha pada masa Jawa Kuno. Di antara keenam teks Jawa Kuno yang digunakan, empat naskah berupa lontar Borassus flabellifer , yang ditulis dengan aksara Buda, dan dua naskah kertas beraksara Jawa Baru. Kajian kritik teks textual criticism dengan metode stemma dari Karl Lachmann 1850 . Metode edisi teks yang ditempuh adalah edisi diplomatik secara paralel paralel diplomatic edition and edisi kritik.Kajian eskatologi, khususnya dari sudut personal eschatology eskatologi-kal pasan mengasilkan temuan cukup signifikan. Pertama, teks PK MM ini merupakan teks pertama dalam khazanah naskah Jawa yang menerangkan tata upacra sesaji ddha dari masa Jawa Kuno. Kedua, konsep kal pasan absorption yang dipahami sebagai ldquo;pembebasan rdquo; roh dari noda daamala pada ritual hambukur menjadi conditio sine quanon dalam pembayatan pitara menjadi Dewa Pitara ldquo;jiwa menjadi dewa rdquo; . Ketiga, penggubah teks PK Merapi-Merbabu menampilkan pemikiran eskalotogis dengan berpusat pada kosmologi Jawa, yakni mendudukkan Bhara Guru sebagai dewa tertinggi di Winduppt, kahyangan tertinggi dari 29 swarga. Hal ini menggambarkan adanya kesinambungan pemikiran keagamaan dari masa Jawa Kuno abad ke-9 mdash;15 M yang diwariskan sebagai teks kosmo-eskatologis dalam tradisi Sastra-Ajar di gunung Merapi-Merbabu pada abad ke-16 Masehi. Kata Kunci: Putru Kal pasan, eskatologi Jawa Kuno, sajirddha, Dewa Pitara, Sastra-Ajar, skriptorium Merapi-Merbabu.
ABSTRACT This dissertation examined the text Putru Kal pasan PK which is one of tutur literary genres, especially an eschatological-tutur. PK Merapi-Merbabu is a sacred text that is used as a practical guidance for rites of purification and worship ancestral spirits called Shr ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ddha. Among the six of Old Javanese texts used, there are four palm-leaf manuscripts Borassus flabellifer written in the so-called Buda, and two paper manuscripts in the Javanese alphabets. The study of textual criticism with stemma method of Karl Lachmann 1850 . Text edition method applied are a parallel diplomatic edition and critical edition. To understand the meaning of the lsquo;content rsquo;, this edtion is completed by translation into Indonesian. Eschatological studies, particularly from the point of personal eschatology kal ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?pasan results in several significant findings. First, the text PK Merapi-Merbabu is the first text found in the treasures of the Java script in detail explaining the rites of offerings from the Old Javanese for Shr ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ddha ritual purposes. Second, the concept kal ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?pasan absorption understood as liberation of the soul of da ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?amala stains in the hambukur has become conditio sine quanon in purification pitara to become Dewa Pitara ancestral spirits who become a god . Third, the author of text PK featuring eskalotogical thought with a focus on Javanese cosmology puts Bh ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ara Guru as the supreme god in Windup ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?p ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?t, the highest celestial of 29 heavens. It is illustrates the continuity of religious thought from the Old Javanese era in the 9th mdash;15th century that inherited as a cosmo-eschatological text into the Sastra-Ajar tradition in the Merapi-Merbabu volcano in the 16th century. Keywords: Putru Kal ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?pasan, Old Javanese eschatology, Bh ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ara Guru, Shr ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ddha offerings, Dewa Pitara, Sastra-Ajar, scriptorium of Merapi-Merbabu volcano.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2471
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library