Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Adiningtyas
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Indah Wijayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu periode yang dilalui manusia dalam tahap perkembangannya adalah dewasa awal atau dewasa muda. Pada masa dewasa awal individu mulai membuat perencanaan untuk masa depannya. Masa ini juga merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru (Hurlock, 1980). Pada masa ini pula seseorang memutuskan untuk menikah (Duvall & Miller, 1985). Tujuan pernikahan antara lain membentuk sebuah keluarga yang damai, penuh ketulusan cinta, dan kasih sayang (sakinah, mawaddah, wa rahmat)). Pernikahan adalah sebuah tahapan yang dilalui oleh setiap manusia dan dianggap suci oleh negara, adat, dan agama manapun. Pernikahan memiliki arti yang penting dalam kehidupan seseorang. Keputusan untuk menikah merupakan keputusan yang berlaku seumur hidup. Karenanya, sebelum menikah ada banyak hal yang dipertimbangkan agar pernikahan bahagia yang didambakan dapat tercapai. Pertimbangan- pertimbangan ini umumnya dipengaruhi oleh harapan maupun impian seseorang mengenai kehidupan pernikahan yang akan dijalani kelak termasuk harapan mengenai calon pasangan hidupnya. Tak jarang pertimbangan-pertimbangan tadi menimbulkan konflik. Konflik dapat terjadi jika seseorang menghadapi situasi atau kondisi yang tidak sesuai dimana ada daya-daya yang saling bertentangan arah tetapi dalam kadar kekuatan yang kira-kira sama (Lewin, dalam Atkinson, 1964; Hall & Lindsey, 1985). Konflik itu sendiri terjadi ketika seseorang berada di bawah tekanan untuk merespon daya-daya tersebut secara simultan (Atwater, 1983). Seseorang yang akan memutuskan untuk menikah, juga dapat mengalami konflik dikarenakan pertimbangan-pertimbangan tadi. Gejala yang terlihat akibat konflik ini menurut Janis & Mann (1979) adalah keragu-raguan, kebimbangan, dan ketidakyakinan. Untuk menyelesaikan konflik dapat dilakukan berbagai tindakan atau aksi sebagai proses atau bagian dari pemecahan masalah {problem solving). Tindakan pada proses pemecahan masalah dilakukan dengan berupaya memunculkan beberapa alternatif solusi. Kemudian dari beberapa alternatif ini, seseorang melakukan pengambilan keputusan (decision making). Jadi, pengambilan keputusan adalah proses pemecahan masalah (problem solving) dimana Individu dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan yang harus dipilih (Morgan, 1986). Sebelum memutuskan untuk menikah, biasanya individu melakukan tahap penjajakan terhadap pasangannya. Tahap penjajakan ini umumnya dilakukan dengan proses pacaran (Abdullah, 2003). Namun, tidak semua orang melakukan pacaran untuk memilih pasangan hidupnya. Ada sebagian masyarakat muslim yang memilih calon pasangan hidupnya tanpa melalui pacaran karena mereka menganggap pacaran adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Akan tetapi, agama Islam memperbolehkan calon pasangan untuk mengenal satu sama lain dengan tujuan yang jelas yaitu untuk melangsungkan pernikahan. Selain konflik yang terjadi saat seseorang harus membuat keputusan penting seperti keputusan untuk menikah (Janis & Mann, 1979), bagaimanakah dinamika konflik yang terjadi pada pasangan yang menikah tanpa pacaran? Karena itu, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dinamika konflik yang terjadi dalam mengambil keputusan dan strategi-strategi yang dilakukan dalam mengambil keputusan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna baik bagi pembaca maupun konselor atau psikolog yang menangani masalahmasalah terkait dengan pernikahan terutama dalam hal konflik dan pengambilan keputusan. Dasar teori yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah teori konflik dari Lewin dan Myers, tahapan pengambilan keputusan dari Janis dan Mann, strategi pengambilan keputusan dari Atwater dan faktor-faktor yang berperan dalam pengambilan keputusan oleh Ranyard. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan pedoman standar yang bersifat terbuka terhadap tiga pasangan (enam orang). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konflik yang terjadi berupa kebimbangan, keragu-raguan, dan ketidakyakinan sebelum memutuskan untuk menikah dan ini dialami oleh keenam subyek penelitian. Namun, ada perbedaan kadar kekuatan konflik antara subyek laki-laki dan perempuan. Sedangkan proses pengambilan keputusan pada subyek penelitian banyak diwarnai oleh faktor beliefc, dan strategi pengambilan keputusan yang digunakan oleh keenam subyek adalah combination strategy.
2004
S3442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library