Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galsworthy, John
New York: Charles Scribner's Sons, 1914
824.9 GAL m
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: MIT Press, 1990
R 612.81 NEU
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Difraksi sinar -X merupakan salah satu bagian dari analisis struktur kristal, untuk menganalisis hal ini yang sering dilakukan adalah penghalusan metode rietveld. General Structure Analysis System (GSAS) merupakan metode rietveld yang mampu mengidentifikasi fasa yang lebih dari satu secara bersamaan. Bahan CaMnO3 yang merupakan campuran dari bahan dasar CaCO3 dan MnO2 terbentuk setelah melalui proses milling dan pemanasan. Proses milling yang dilakukan pada sampel dengan variasi waktu 3 jam, 6 jam, 9 jam, 12 jam melalui pemanasan dengan variasi , 6 jam, dan 9 jam. Temperatur yang digunakan pada proses ini 4000C , 8000 C dan 10000C. Hasil pengukuran difraksi sinar-X pada temperatur ruang menunjukan bahwa CaMnO3 dapat dihasilkan melalui pemanasan sampai 10000C."
[, Universitas Indonesia], 2007
S29241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triebel, Walter A.
New Jersey: Prentice-Hall, 1982
R 621.381 TRI h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yusran Darmawan
"Selama ini studi tentang pembantaian massal pada mereka yang dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah banyak dilakukan. Misalnya Anderson (1977), Cribb (1990), Crouch (1973), Lev (1966), Robinson (1995), Sulistiyo (2000), dan Suryawan (2007). Namun masih langka ditemukan studi yang melihat bagaimana peristiwa tersebut masih membekas di ingatan korban kekerasan tersebut. Kebanyakan studi tersebut melihat peristiwa dan aktor politik yang saling berkontestasi, tanpa melihat bagaimana masyarakat memaknai kejadian tersebut. Peristiwa pembantaian massal tersebut telah membangkitkan trauma dan rasa perih yang berkepanjangan. Meskipun pemerintah Indonesia setiap tahun menggelar ritual untuk memperingati peristiwa tersebut, namun ritual itu seakan membangkitkan kembali berbagai ingatan perih atas kejadian masa silam. Penelitian ini tidak diniatkan sebagai penelitian sejarah yang ketat dengan penelusuran arsip dan dokumentasi masa silam. Penelitian ini adalah penelitian antropologi yang mensyaratkan studi lapangan serta upaya penggalian fakta-fakta empirik. Penelitian ini hendak memahami bagaimana ingatan-ingatan atas satu peristiwa sejarah dibingkai dan diartikulasikan secara kultural oleh subyek dan komunitas. Penekanan pada aspek kultural akan dilakukan melalui etnografi. Penelitian ini akan lebih sensitif pada jaringan makna yang ditemukan melalui upaya menyelami realitas permukaan secara lebih mendalam. Jaringan makna itu bisa dikenali dengan cara mengetahui pengalaman-pengalaman subyek serta mengetahui bagaimana mereka menyusun strategi dan negosiasi atas berbagai situasi pasca kejadian tersebut.

There have been major studies about Partai Komunis Indonesia (Indonesia Communist Party) and its rebellions. Most of them were paying attention on either the massacre or the actors involved in one of the most unforgettable episode ever happening in Indonesia. Such studies can be found in many researchers? work, namely Anderson (1977), Cribb (1990), Crouch (1973), Lev (1966), Robinson (1995), Sulistiyo (2000), and Suryawan (2007). While they focused on the massacre, numbers of victims, and other statistical facts, I am trying to identify how the mass murder created traumatic and painful memories in every victim's head and how they interpret them. For many years, PKI tragedy have awaken everlasting trauma for Indonesian, especially the victim's themselves. Tough the government held ritual ceremonies yearly, yet it recalled only the memories about what happened in long time past. This project is not intended to be a tight history research through archives and historical documentations. Instead, it is an anthropological research demands on field studies and empirical fact searching. During my research, I am not going to find out how PKI rebelled, as an oral historical researcher did. I intend to see how memories of a historical event captured and uttered culturally by subject and communities. Focused on cultural aspect, I took ethnography as my research method. By doing so, meaning can be recognized, not only from subject's experiences, but also how they arranged strategy and dealt with situations after the massacre. Ethnography helps me understanding both on how historical events influenced human activities and why memories remain or be forgotten."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25230
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalita Ervianda Utami
"ABSTRAK
Tulisan ini mencoba untuk menganalisis film yang berjudulLion 2016 tentang pengertian lsquo;rumah rsquo; dari sudut pandang seseorang yang berlatar belakang diaspora. Tulisan ini meneliti arti kata lsquo;rumah rsquo; sebagai konsep yang rumit dan tidak jelas, dimana pengartiannya berbeda-beda dari satu orang kelainnya. Penyebab dari keinginan karakter utama yang ingin kembali pulang juga akan di jelaskan lebih dalam lagi di dalam tulisan ini. Munculnya kenangan-kenangan masa lalu, perubahan identitas, dan pencampuran dari banyak budaya memiliki peran yang penting didalam proses penentuan arti kata lsquo;rumah rsquo; untuk pemeran utama pada film, yaitu Saroo. Di dalam tulisan ini juga akan ada penjelasan tentang perbedaan jenis identitas dan hubungannya bagaimana hal tersebut dapat membantu seseorang menentukan apa yang mereka maksud sebagai rumah. Pada akhirnya, saya membuktikan bahwa banyak aspek dari budaya, bahasa, kenangan, dan asal-usul sejarah dan leluhur adalah aspek-aspek yang bertanggung jawab di dalam pembentukan identitas Saroo. Analisis ini sangat berharga dan penting untuk membantu mengklarifikasi pengertian rumah dan penemuan identitas bagi orang yang memiliki latar belakang diaspora.

ABSTRACT
The paper tries to analyze the notion of home from the perspective of a diaspora in the movie Lion 2016 . It opens up the word lsquo;home rsquo; as a complicated and unclear concept, which understanding differs from one people to another. The main character rsquo;s desire to return home is also going to be discussed further. The presence of past memories, identity change, and mixture cultures play an important role in the process of defining what is home for Saroo, the main character in the movie. In this paper, there will also be an explanation about a different kind of identity and the connection about how identity can help defining a person rsquo;s home. Finally, I argue that many aspects of cultures, languages, memories, historical backgrounds and their ancestry are ultimately responsible in shaping Saroo rsquo;s identity. This analysis is valuable and essential in the clarification of finding home and identity in people who has a diaspora background."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Bakhri
"Penelitian ini membahas tentang pembagian adegan, identifikasi cerita, dan nilai-nilai yang diwariskan melalui relief Samkok yang terletak pada keempat sisi inner courtyard Museum Benteng Heritage. Pembagian adegan dilakukan dengan metode analisis konteks ruang dan menghasilkan 10 adegan. Dari 10 adegan tersebut, hanya dua yang dapat teridentifikasi dengan menggunakan novel Samkok. Dua cerita tersebut juga berhasil teridentifikasi karena keberadaan atribut aksara yang menunjukkan latar kejadian. Nilai-nilai yang terwariskan juga dapat diketahui setelah cerita teridentifikasi. Nilai tersebut antara lain: Kesetiaan, Bakti terhadap Saudara, Kejujuran/Keterbukaan, dan Kebajikan.

This research discusses the division of a scene, identification of the story, and values that are inherited through Samkok relief located on the four side of inner courtyard Benteng Heritage Museum. The division of scenes was done with the spacial context analysis and successfully divided into 10 scenes. From those 10 scenes, only two that can be identified by using Samkok novel. Those two stories have also been successfully identified due to the presence of a literacy attributes that shows the background of the event. Values that are heritable can also be obtained after identifying the story. Those values are: Loyality, Fraternal Piety, Honesty and Openness, and Appropriateness."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Evania Aditya
"Tulisan ini menelusuri dinamika place ballet sebagai interaksi spasial keseharian manusia yang berkontribusi terhadap perubahan place attachment. Place ballet dipahami sebagai rutinitas interaksi keseharian yang dialami secara unconscious yang dapat menghasilkan rasa familiaritas dan attachment terhadap situasi, elemen spasial, dan tempat tertentu. Place ballet berjalan dalam tempat yang memiliki singularitas secara tetap sehingga rutinitas kemudian berulang dalam kesehariannya dengan interaksi yang cenderung sama dan memproduksi memori sebagai landasan place attachment. Namun, replikasi interaksi spasial keseharian berjalan secara dinamis sehingga memungkinkan hadirnya disrupsi dan absensi rutinitas; menghasilkan rasa conscious yang kemudian mengubah place attachment. Tulisan ini membahas film The Truman Show (1998) karya Peter Weir sebagai penelusuran dinamika interaksi spasial keseharian dan proses perubahan dari place attachment menjadi detachment yang terjadi dalam film. Skripsi ini mengidentifikasi perkembangan kondisi consciousness yang berubah seiring dengan terjadinya dinamika place ballet. Sehingga hal ini memicu perubahan keberadaan place attachment, mengubah peran dan existential insideness manusia dalam place.

This study explores the dynamics of place ballet as the phenomenon of encounters in human’s daily life contributing to the shift in place attachment. Place ballet’s contribution as unconscious encounters in everyday routines result in a sense of familiarity and attachment towards a certain situation, elements, and place embodied in memory. In theory, place ballet achieves singularity through the repetitiveness of encounters occurring in everyday routines. However, there is a limitation on replicating everyday encounters, thus bringing disruptions in the everyday routine and evoking consciousness in the repeating of routine and the absence of place ballet. This study explores the shifting of everyday encounters, evoking the character’s consciousness of space and the shift from place attachment into detachment, as presented in the movie The Truman Show (1998) by Peter Weir. This paper identifies the shifting of a sense of consciousness as human interacts with the dynamics of place ballet, evoking shift in place attachment. The shifted perceptions of everyday encounters and place attachment on some degree indicates change in the feeling of existential insideness and human’s role in place."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharfina Adani
"Kajian perancangan ini mengeksplorasi narasi memori heterotopia sebagai basis operasi dalam perancangan arsitektur. Secara spesifik, heterotopia dilihat sebagai konsep arsitektur semu yang menumpuk arsitektur fisik, di mana ruang-ruang ini berfungsi sebagai refleksi dan representasi dari ruang sosial yang ada. Konsep ini memungkinkan adanya tumpang tindih antara realitas dan imajinasi, menghasilkan sebuah ruang yang memiliki makna simbolis dan metaforik. Eksistensi dan memori tiap individu memegang andil besar dalam menciptakan heterotopia. Ketika keduanya hilang, mungkinkah manusia dapat mengabadikan dan selalu merayakan koleksi-koleksi memori dalam hidupnya? Studi ini dilakukan berbasis juxtaposing memories, yaitu menyelebrasi memori personal saya terhadap rumah nenek melalui ragam potensi penumpukan memori dalam menciptakan heterotopia baru. Secara spesifik, teknik mnemonik dilakukan untuk mengubah memori yang melekat pada benda menjadi sebuah fragmen portal pembentuk heterotopia baru. Melalui penelusuran tersebut, tercipta berbagai macam posibilitas portal yang mengantarkan kita pada heterotopia baru dari memori rumah nenek. Arsitektur berbasis penumpukan memori heterotopia ini dapat berkontribusi dalam pengembangan pendekatan perancangan arsitektur yang berlandas pada naratif.

This design study explores the narrative of heterotopic memory as the basis of architectural design. In particular, heterotopia is seen as a concept of quasi-architecture that layers physical architecture, where these spaces function as reflections and representations of existing social spaces. This concept allows for an overlap between reality and imagination, creating a space with symbolic and metaphorical meanings. The existence and memory of each individual play a significant role in creating heterotopia. If both are lost, can humans perpetuate and continually celebrate the collections of memories in their lives? This study is conducted by juxtaposing memories, celebrating my personal memories towards my grandmother’s house. Through the potential of layering the memories, such explorations will then create a new heterotopia. The mnemonic technique is used to transform the memory attached to objects into a portal fragment that forms a new heterotopia. Based on the study, various possibilities of portals are created, leading us to a new heterotopia from the memory of grandmother’s house. Such layerings of heterotopic memory can contribute to expanding the architectural design method driven by narratives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juniator Tulius
"ABSTRAK
This is a study of oral tradition on Mentawai family stories. The family stories relate to historical events and contemporary social issues occurred in the Mentawai Islands and affecting the Mentawai kin groups. The Mentawai family stories comprise significant elements defining different kin groups living on the Mentawai Islands. They are also an important source of information with regard to claims to ancestral land. The Mentawai family stories can furthermore be regarded as the kin groups? verbal form of identities. Therefore, to maintain the family stories is indispensable to Mentawai communities and the power of human memory plays an important part in maintaining and transmitting the significance of these verbal identities of the communities."
Depok: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2014
909 UI-WACANA 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library