Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mabie, Hamilton H.
New York: John Wiley & Sons, 1978
621.8 Mab m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tungga BK
Yogyakarta: Andi, 2011
531.32 TUN d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yessi Haryanti
Abstrak :
Latar belakang penelitian: Perawatan pasien dengan penyakit kritis, kompleks dan membutuhkan perawatan intensifcare unit (ICU), untuk mendapatkan perawatan yang baik dan meminimalkan kesalahan dalam tindakan medis. Perlu strategi untuk melihat perkembangan pasien setiap hari.Kemajuan untuk mendiagnosis, perawatan dan pengobatan penyakit yang berat atau dalam kondisi kritis meningkatkan. Kebutuhan ICU di rumah sakit berbagai negara seringkali melebihi fasilitas yang ada, khususnya perawatan yang ventilasi mekanis. Panduan, protokol atau standar dalam menseleksi pasien sangat dibutuhkan di ruang ICU dan harus memperhatikan etika kedokteran. Skor APACHE II dapat menilaioutcomepasien dari lepas ventilasi mekanis sampai kematian. Tujuan penelitian ini untuk melihat kelangsungan hidup serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti karakteristik pada awal pemakaian ventilasi mekanis serta pengaturan sampai outcome pasien. Metode penelitian: Desain penelitian ini uji potong lintang dengan populasi pasien dewasa yang menggunakan ventilasi mekanis. Pengambilan sampel mengambil data di rekam medis dengan membuka status dan followupsheet. Data yang didapat dinilai karakteristik berdasarkan demografi, kasus dan indikasi perawatan IPI, risiko medis dan pemakaian ventilasi mekanis (VM) serta menilai outcome pasien di IPI. Hasil: Seratus enam puluh tujuh subjek dalam penelitian, terbanyak umur ≤ 44 tahun 70(41,9%), laki-laki101(60,5%), Jaminan sosial kesehatan 86 (51,5%), skor APACHE II untuk menilai mortalitas pasien dengan median 46,03(5,80-95,49). Kasus bukan bedah86(51,5%), kasuspenyakit paru hanya 68(40,7%) sedangkan gabungan kedua kasus terbanyak kasus bedah bukan penyakit paru 56(33,5%), pasca bedah indikasi pemasangan VM terbanyak 81(48,5%). Sepsis penyebab kematian terbanyak 66(62,9%).Outcome pasienlepas VM 68(40,7%), tindakan trakeostomi8(3,8%), keluar IPI dalam kondisi hidup 61 orang (36,5%). Kesimpulan: Karakteristik dari pasien sangat mempengaruhi outcome pasien seperti umur, diagnosis dan jaminan kesehatan dan pentingnya suatu penilaian seperti skor APACHE II untuk melihat mortalitas. ...... Background research: Treatment of patients with critical illness, complex and require intensive care ( ICU ), to get good care and minimize errors in medical treatment. Strategies need to see the patient's progress every day. Progress to diagnose, care and treatment of severe disease or in critical condition improves. Needs of the hospital ICU in various countries often exceed existing facilities, particularly mechanical ventilation treatment. Guidelines, protocols or standards for the selection of patients is needed in the ICU and had to pay attention to medical ethics. APACHE II scores to assess the outcomes of patients off mechanical ventilation until death. The purpose of this study to look at the viability and the factors that influence such characteristics at the beginning of the use of mechanical ventilation as well as setting up patient outcomes. Methods: Design A cross-sectional study with a test population of adult patients using mechanical ventilation. Sampling took the data in the medical record by opening the status and folllow sheet. Data obtained assessed based on demographic characteristics, cases and indications IPI care, medical risks and the use of the VM as well as assess the outcomes of patients in the IPI. Results: One hundred sixty- seven subjects in the study, most aged ≤ 44 years 70 ( 41.9 % ), 101 men ( 60.5 % ), Social Security Health 86 ( 51.5 % ), APACHE II score to assess the mortality of patients with a median of 46.03( 5.80 to 95.49 ). Instead of 86 surgical cases ( 51.5 % ), only 68 cases of lung disease ( 40.7 % ) while the second combined surgical cases instead of cases of lung disease 56 ( 33.5 % ), post- surgical indications VM pemasanan most 81 ( 48, 5 % ). Sepsis causes the most deaths 66 ( 62.9 % ). Outcome off VM 68 patients ( 40.7 % ), tracheostomy measures 8 ( 3.8 % ), out of IPI in living conditions 61 ( 36.5 % ). Conclusion: Characteristics of patients greatly affects patient outcomes such as age, diagnosis and health insurance and the importance of an assessment such as APACHE II score to see mortality.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achyar
Abstrak :
Latar belakang Meskipun intervensi non-bedah dengan balon (percutaneous balloon mitral valvulotomy) merupakan pilihan utama pada stenosis mitral (MS), tetapi pada kasus-kasus tingkat lanjut, bedah ganti katup mekanis merupakan salah satu pilihan. Penelitian khusus tentang bedah ganti katup mekanis pada MS di Indonesia masih sedikit. Rumahsakit Jantung Harapan Kita Jakarta, dalam kurun waktu 1985-1995 telah melakukan penggantian katup mekanis pada 566 penderita, 348 diantaranya dilakukan penggantian pada katup mitral. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberhasilan awal dan lambat dari bedah ganti katup mekanis pada stenosis mitral, dan variabel prediktor kematian dari tindakan bedah ganti katup tersebut di Rumahsakit Jantung Harapan Kita Jakarta. Metode penelitian : Penelitian dilakukan secara retrospektrif dan observasional, terhadap penderita MS yang dilakukan bedah ganti katup mekanis di Rumahsakit Jantung Harapan Kita (RSJHK) Jakarta selama kurun waktu 1985-1995. Pengamatan dilakukan mulai Desember 1985-Juni 1997. Pengumpulan data pra, intra dan pasca-bedah, serta data pada saat kontrol rutin dipoliklinik, didapat melalui catatan rekam medik penderita. Penderita yang tidak kontrol rutin, dihubungi dengan surat, telepon, atau kunjungan rumah. Analisis ketahanan hidup dilakukan dengan metode Kaplan-Meier. Variabel prediktor untuk kematian awal dilakuan dengan uji regresi logistik, sedang untuk kematian lambat dilakukan dengan regresi Cox. Hasil: Terdapat 51 penderita, 24 pria (47,1%), dan 27 wanita (52,9%), berumur antara 15-63 tahun (37,8 ± 8). MS murni 37 penderita (72,5%), 11 penderita disertai regurgitasi mitral ringan (21,5%), dan 3 penderita disertai regurgitasi aorta ringan (6%). MS berat 38 penderita (75%), MS sedang 13 penderita (25%). Kematian awal 13,7% (7 penderita), penderita yang dapat diikuti sampai akhir penelitian 95% (36 penderita). Lama pengamatan 228,8 tahun-orang. Ketahanan hidup 5 tahun adalah 85,6 ± 6 %, sedang untuk 10 tahun 79 ± 8,4 %. Komplikasi yang terjadi selama pengamatan, perdarahan oleh karena anti-koagulan 0,5%/penderita-pertahun, emboli 0,5%/penderita pertahun, gagal jantung 2,5%/penderita-pertahun, gagal fungsi katup 0,9%/penderita-pertahun, endokarditis 1%/penderita-pertahun, ganti katup 0,5%/penderita-pertahun, kematian mendadak 0,5%/penderita-pertahun. Variabel prediktor terhadap kematian awal adalah lama pemakaian mesin by-pass (rasio odds 1,02, interval keyakinan 95% 1,00-1,04, p=0,049). Tidak ditemukan variabel prediktor kematian lambat. Kesimpulan : Angka kematian awal 13,7%. Ketahanan hidup 5 tahun dan 10 tahun masing-masing 85,6 ± 6%, dan 79 ± 8,4%. Variabel prediktor terhadap kematian awal adalah lama pemakaian mesin by-pass. Tidak ditemukan variabel prediktor terhadap kematian lambat.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Bintang Abhista
Abstrak :
Fraktur yang terjadi pada craniomaxillofacial dapat memicu cedera lain di kepala sehingga membutuhkan penggunaan miniplate untuk fiksasi yang stabil selama proses penyembuhan. Magnesium miniplate muncul sebagai implan dengan sifat biodegradable potensial karena memiliki sifat mekanik yang sangat baik dan memiliki sifat biokompatinilitas. Namun, kinerja dan stabilitas sifat mekanisnya saat terpapar lingkungan fisiologis perlu dievaluasi secara menyeluruh. Penelitian ini menginvestigasi efek pengujian imersi dengan Hank's Balanced Salt Solution (HBSS) terhadap sifat mekanik pure magnesium miniplate untuk fraktur craniomaxillofacial. Uji perendaman bertujuan untuk mensimulasikan kondisi korosif yang akan dihadapi oleh implantasi di dalam tubuh manusia. Uji bending dilakukan untuk mengevaluasi perubahan kekuatan mekanik, elastisitas, dan perilaku retak miniplate setelah imersi. Selain itu perhitungan laju korosi juga dilakukan untuk mengetahui korelasinya dengan kekuatan mekanis pure magnesium miniplate setelah uji imersi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perendaman dalam HBSS memiliki pengaruh signifikan terhadap sifat mekanik miniplat magnesium murni. Uji tersebut menunjukkan perubahan dalam bending strength dan bending load yang mengindikasikan potensi degradasi dan perubahan perilaku mekanik miniplat. Temuan ini berkontribusi pada pemahaman kita tentang kinerja jangka panjang dan daya tahan miniplat magnesium murni dalam konteks fraktur craniomaxillofacial. Pengetahuan tersebut sangat penting untuk mengoptimalkan desain implant dan memastikan hasil klinis yang berhasil dalam bidang bedah craniomaxillofacial. ......Fractures occurring in the craniomaxillofacial region can result in additional head injuries, necessitating the use of miniplates for stable fixation during the healing process. Magnesium miniplates have emerged as potential biodegradable implants due to their excellent mechanical properties and biocompatibility. However, their performance and mechanical stability when exposed to physiological environments require comprehensive evaluation. This study investigates the effect of immersion testing with Hank's Balanced Salt Solution (HBSS) on the mechanical properties of pure magnesium miniplates for craniomaxillofacial fractures. The immersion test aims to simulate the corrosive conditions that the implant may encounter within the human body. Bending tests were conducted to evaluate the changes in mechanical strength, elasticity, and fracture behavior of the miniplates after immersion. Additionally, corrosion rate calculations were performed to determine their correlation with the mechanical strength of pure magnesium miniplates after the immersion test. The results of this study revealed that immersion in HBSS significantly influenced the mechanical properties of pure magnesium miniplates. The tests demonstrated changes in bending strength and bending load, indicating potential degradation and altered mechanical behavior of the miniplates. These findings contribute to our understanding of the long-term performance and durability of pure magnesium miniplates in the context of craniomaxillofacial fractures. Such knowledge is crucial for optimizing implant design and ensuring successful clinical outcomes in the field of craniomaxillofacial surgery.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seto, William W.
Jakarta: Erlangga, 1985
620 SET t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adam Rayhan Adi
Abstrak :
Produksi gula adalah industri besar di Australia, yang menghasilkan pendapatan hingga 2,0 miliar Dollar Australia. Namun, terdapat kerugian pendapatan sebesar 7% untuk setiap panen, disebabkan oleh tebu yang rusak oleh pemanen mekanis. Kerusakan tersebut - terutama yang merupakan fraktur - berasal mesih pemanen yang menekuk dan memotong tebu tersebut dapat dipanen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menemukan bagaimana proses panen dapat merusak tebu selama proses panen; dengan cara menemukan sifat-sifat batang tebu, hubungannya dengan pemotong, dan berapa banyak kekuatan yang ditimbulkan sehingga menyebabkan patah. Namun, tidak ada yang menemukan bagaimana data ini pada akhirnya dapat mengurangi kerusakan pada tongkat, sehingga kerugian dapat diminimalkan. Makalah ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut: bagaimana cara mengurangi kerugian tebu saat dipanen. Dengan mengejar pemahaman yang lebih dalam tentang batang tebu, serta interaksinya dengan mesin pemanen. ......Sugar production is a major industry in Australia, generating up to $2.0 billion of income. However, 7% of revenue is lost for each harvest, caused by cane being damage by the harvester. The damage—mainly fracture—come from bending and cutting the cane for it to be harvested. Several studies have been conducted to discover how the harvesting process may damage the cane during the harvesting process; by finding the properties of the cane, the relation with the base cutter, and how much force needed to break it. However, nobody has found how these data can eventually reduce the damage on the cane, so the loss can be minimised. This paper will try to answer that question: how to reduce cane loss due to harvesting. By pursuing a deeper understanding of the sugarcane stalk, as well as its interaction with the harvester.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alim Saadi
Abstrak :
Kegagalan material karena korosi berpengaruh pada operasi kilang sehingga diperlukan analisa dan pemilihan material untuk menjamin kehandalannya. Pelaksanaan Inspeksi Berdasarkan Resiko memerlukan data korosi dan identifikasi material terutama untuk menentukan nilai kemungkinan kegagalan (probability of failure). Terdapat korelasi yang berarti (significant) antara korosi material dengan inspeksi berdasarkan resiko. Pengujian material baja karbon Pipa ASTM A 106 Grade B, Pipa ASTM A 53 Grade B, Pipa KI-R 410 W, Grade P265 GH, Pipa SA 335 Grade P5, dan Pipa ASTM A516 Grade 70 menghasikan laju korosi dan sifat mekanis sebagai acuan pemilihan material. Dari hasil penelitian diperoleh laju korosi terbesar adalah pipa ASTM A 106 Grade B sebesar 1.1649 mpy. Optimalisasi pemilihan material terhadap kelima sampel diperoleh material terbaik adalah pipa KI-R 410 W, diikuti pipa ASTM A 53 Grade B, pipa 516 Grade 70, pipa SA-335 Grade P5 dan terakhir pipa ASTM A 106 Grade B. Pemilihan material yang optimal meningkatkan kehandalan kilang.
Material Failure due to corrosion has a significant role in a plant operation, therefore material has to be analyzed and selected properly to guarantee plant reliability in their operation. Implementations of Risk Based Inspection need some data of corrosion in order to determine the probability of failure. We found a significant correlation between materials failure due to corrosion in Risk Based Inspection. More corrosive material will increase the probability of failure. Experiment on Pipe materials ASTM A 106 Grade B, ASTM A 53 Grade B, Pipe KI-R 410 W Grade P65 GH, Pipe ASTM SA 335 Grade B and Pipe A 516 Grade 70, conclude that corrosion rate, service life and mechanical properties can be used as a basic for materials selections. From the experiment we found the biggest corrosion rate is ASTM A 106 Grade B with 1.1649 mill per year. From the material selection we found the best material is Pipe KI-R 410 W, and than ASTM A 53 grade B, Pipe 516 Grade 70, Pipe SA 335 Grade P5 and Pipe ASTM A 106 Grade B. The correct material selection will increase the reliability of plant.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Isabella
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pengaruh proses ani1 hasil dari canai dingin pada baja tahan karat AISI 316L menggunakan Bright Annealing Line yang bertujuan untuk mengetahui perubahan struktur mikro yang terjadi karena proses canai dingin dengan variasi persen reduksi 50% dan 75% . Struktur mikro dari hasil canai dingin reduksi 50% dan 75% terjadi deformasi butir dari bentuk persegi menjadi memanjang dan tampak butir yang terbagi menjadi beberapa butir. Selain itu, mengetahui perubahan struktur mikro yang terjadi pada proses ani1 dari hasil canai dingin setiap variasi reduksi dengan variasi temperatur 950, 1050, 1150°C yang ditandai dengan pertumbuhan butir baru dan bentuk butir menjadi bentuk persegi serta hasil optimal baik secara struktur mikro, nilai kekerasan dan uilai kuat tarik terjadi pada proses ani1 dengan waktu 27 detik dan temperatur 1150°C dari hasil 75% reduksi canai dingin dengan pencapaian nilai kekerasan 153.6 Hv, kuat tarik sebesar 646.95 MPa, kuat luluh sebesar 327.27 MPa dan elongasi 56%. ......This thesis discusses the influence of the annealing process on the outcomes of cold rolled stainless steel AISI 316L using Bright Annealing Line that aims to identify changes in microstructure that occur due to process variations percent cold rolled with a reduction of 50% and 75%. Microstructure of cold rolled result of reduction of 50% and 75% deformation point of a equiaxed shape becomes elongated and looks grain split into several grains. In addition, knowing the changes in microstructure that occur in the annealing process from the cold rolled every variation reduction with temperature variation of 950, 1050, 1150°C characterized by the growth of new grains and grain shape into a equiaxed shape and optimum results both in the microstructure, hardness and tensile strength values occur in the annealing process with a time of 27 seconds and a temperature of 1150°C from the 75% reduction cold rolled with hardness 153.6 Hv, tensile strength of 646.95 MPa, yield strength of 327.27 MPa and elongation 56%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>