Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Ayu Krisdina M
Abstrak :
ABSTRAK
Dans un monde plein de differents media, comme la Télévision, la Radio, les Magaziflesi la Publicité exterireure, l?attention des consommateurs est influenc par beaucoup de produits qui font de la publicité dans les media de masse. Quelque fois on est paralysé quand on regarde une publicité, on est influence par sa creativité. C?est tout le defi du Media-Planner pour que le message délivré puisse atteindre la cible determinée. U a besoin de la méthode systematique pour determiner quel media utiliser, comment lé utiliser, quand et ou lé utiliser.

Cet rapport voudrait expliquer la situation et la methode de travail d?un Media-Planner. L?etape de travaille commence par la comprehension de Client- Brief qui constitue le premier objectifs marketing, selon cet objectif media- planner faire la media-strategi constirué de media-objectifs et Media-Vehicule. Pour faire le media objectifs et la Media-Vehicule, le Media-Planner doit determiner clairement la definition de la cible media, baseé sur la caracteristique du produit et le Client-Brief. En suite il doit decider quel media doit etre utilisé sans oublie la carateristique de la cible media, de produit et de marketing- objectifs. Si la decision a été prise, le Media-Planner doit determiner la fréquence convenable pour une publicité pour influencer l?action d?achat des consommateurs et la situation concurentielle dans le media. Quand la decision concernant la fréquence est etablie, le Media-Planner doit penser la durée de la publicité et le medium utilisé, il doit aussi assigner le budget pour chaque media convenable pour que des consommateurs est rappelent et comprennent les messages. Le point important est la decision basée sur le Client-Brief et Media- Strategie.

Une travail comme celui du Media-Planner a besoin de liaison proche avec le secteur marketing, par exemple il doit avoir des données comme le nombre d?achat, la situation concurentielle, les caracterisliques du produit, etc.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arman Harijanto
Abstrak :
ABSTRAK
Melalui televisi konsumen tidak hanya menikmati program-program televisi yang disajikan melainkan juga memperoleh informasi. Salah satu bentuk informasi yang ditayangkan melalui televisi adalah iklan. Dari seluruh media yang ada, televisi merupakan media terefektif bagi pengiklan untuk mengkomunikasikan produk / Jasa nya kepada target pasar. Kenyataan membuktikan bahwa di kota besar di Indonesia terdapat 80% pria dan wanita dan seluruh penduduk, menonton televisi.

Berbagai pesan atau informasi mengenai produk / jasa perusahaan direncanakan sedemikian rupa agar dapat diterima oleh target pemirsa yang tepat. Berkaitan dengan perencanaan tersebut, perusahaan umumnya menggunakan biro iklan. Di dalam biro iklan terdapat media planning department yang terkait dengan proses mendesain sebuah perencanaan periklanan baik waktu maupun media yang tepat. Para media planner di dalam membuat suatu perencanaan media di televisi mengacu pada angka rating.

Setiap program televisi dapat diukur jumlah pemirsanya melalui suatu alat yang dinamakan people meter. Alat inilah yang menghimpun data kepemirsaan televisi yang akhirnya menghasilkan suatu angka rating program. Jika pengiklan hendak mengkomunikasikan produk / jasa yang ditawarkan ke sebanyak mungkin orang, maka seorang media planner akan menempatkan iklan perusahaan pada program yang ratingnya tinggi. Perusahaan yang juga dinamakan sebagai pengiklan dalam konteks ini, menginginkan agar produk / jasa dapat dikomunikasikan dengan efektif kepada target pasarnya.

Rating televisi dianggap sebagai satu-satunya dasar untuk membantu media planner dalam mencari dan menentukan program yang tepat bagi produk / jasa pengiklan. Di sisi lain rating tersebut mengandung banyak pertanyaan khususnya mengenai keabsahan angka rating. Pertanyaan tersebut umumnya berkisar mengenai metode riset. jumlah sampel dan validitas rating serta banyak hal lainnya. Oleh karena itu perlu dievaluasi sampaì seberapa jauh para media planner memanfaatkan angka rating yang diperoleh dengan kondisi dimana rating televisi tersebut masih dianggap mengandung banyak kekurangan dan kritìk.

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kegunaan rating televisi bagi media planner. Disamping itu, penelitian ini ingin memperoleh gambaran mengenai penilaian para Media planner terhadap rating serta manfaat yang diperoleh melalui analisis rating.

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah rating yang diartikan sebagai jumlah rumah tangga atau orang yang ditarget untuk sebuah program, jaringan. stasiun atau komersial khusus, Pengembangan dan konsep tersebut di Iengkapi dengan ulasan analisis rating beserta rnanfaatnya masing-masing. Analisis tersebut secara garis besar dapat dipilih berdasarkan analisa penonton. analisa program dan analisa jangkauan. Berbagal kritik dan pendapat banyak pihak, memberikan gambaran yang lebih Iengkap untuk memahami keadaan rating televisi dalam penggunaannya.

Metode penelitian diakukan dengan menggunakan dua tahap riset yaitu riset eksploratori dan riset deskriptif. Salah satu cara yang dilakukan dalam riset eksploratori adalah melakukan in-depth interview dengan media planner dari pihak AC Nielsen Indonesia Metode pengumpulan data yang digunakan adalah self-administered survey. Evaluasi rating diukur pada skala ordinal. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dan analisa asosiatif dengan menggunakan SPSS v.10.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa para media planner pada dasarnya memiliki pengetahuan yang baik terhadap metode pengujian rating. alat ukur yang digunakan, perhitungan rating dan survei kepemirsaan televisi Tingkat pengetahuan tersebut lebih dipengaruhi oleh karakteristik individual. Responden juga mengetahui dengan baik penggunaan alat analisis rating namun mereka merasa kurang puas dengan rating televisi. Sementara itu, tingkat pengetahuan media planner mengenai alat analisis rating lebih dipengaruhi oleh TV AdSpend yang ditangani. Rating masih dianggap sebagai satu-satunya alat terbaik (saat ini) yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan perencanaan media di televisi.

Beberapa saran diberikan kepada AC Nielsen, media planner dan pengiklan, AC Nielsen diharapkan dapat mengedukasi pengiklan agar tidak mendasarkan keputusan beriklan hanya dengan melihat program berating tinggi. Dalam proses itu, AC Nielsen juga perlu memberikan penjelasan mendalam mengenai keberadaan rating terniasuk metode pengujian, perhitungan dan sebagainya. Adopsi teknologi terbaru dalam survei kepemirsaan televisi dapat semakin mempermudah biro iklan dalam merencanakan media di televisi.

Media planner hendaknya lebih berkonsentrasi pada tujuan media yang jelas agar perencanaan yang dibuatpun benar-benar menjawab apa yang dibutuhkan oleh pengiklan, Biro iklan sebaiknya juga berfungsi sebagai fungsi kontrol dan media buyer harus dapat menilai kesesuaian antara karakteristik program dengan karakteristik produk atau jasa yang akan dikomunikasikan kepada target konsumen. Profil target pemirsa sangat penting dalam perencanaan media termasuk media televisi.

Para media planner, pengiklan serta perencana program di stasiun televisi semakin cermat menanggapi adanya pergeseran preferensi konsumen. Cara yang dapat dilakukan adalah membentuk bagian riset kepermirsaan secara internal yang akhirnya, membantu perencanaan media dengan Iebih efektif dan menjawab kebutuhan pengikian.

P3I sebagai lembaga periklanan yang mengelola keberadaan organisasi perikianan di Indonesia, diharapkan dapat mendorong dan mengusulkan kepada pemerintah. Usulan tersebut berupa suatu upaya untuk berdirinya sebuah lembaga riset kepemirsaan televisi lain agar survei kepemirsaan televisi dapat dipertanggungiawabkan dan menjadi masukan yang berarti bagi insan periklanan di Indonesia.
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library