Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ryan Ardhi Mulia
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai religiusitas sebagai sarana mencapai eksistensi manusia secara optimal menurut filsafat Muhammad Iqbal. Sebuah kajian eksistensialisme kritik Iqbal tentang fatalisme Islam dan Materialisme Barat Modern. Manusia sebagai makhluk eksistensial dituntut untuk memenuhi eksistensi dirinya, bersifat aktif, dinamis, dan kuat. Manusia tidak seharusnya pasif, statis, bahkan menarik diri dari kepentingan duniawi dan tunduk secara buta pada ajaran tertentu. Materialisme Barat modern telah menghilangkan aspek metafisika dan mengakibatkan timbulnya krisis eksistensial manusia, alienasi, dan dehumanisasi.
This thesis discusses about religiosity as a means of achieving an optimal human existence according to the philosophy of Muhammad Iqbal. A study of Iqbal's critique of existentialism, fatalism of Islam and the West Modern Materialism. Human beings are required to meet the existential existence itself, is an active, dynamic, and strong. Human beings not supposed to passive, static, and even withdraw from worldly interests and blind submission to certain subjects. Modern Western materialism have omitted aspects of metaphysics and causes of human existential crisis, alienation, and dehumanization.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S16143
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Ciptaningtyas
2010
S3626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayon, Yohanes Pande
Abstrak :
Ludwig Anreas Feuerbach dilahirkan pada tanggal 28 Juli 1804 di Landshut, Bavaria dan meninggal di Nuremberg pada tanggal 13 September 1872. Sejumlah karya-karya ilmiah telah dihasilkannya semasa hidupnya; antara lain: Thoughts on Death and Immortality (1830); The Contribution to the Critique of Hegelian Philosophy (1839) The Essence of Christianity (1841); Theogony (1857) ;God, Freedom and Immortality from the Standpoint of Anthropology (1866). Seluruh masa hidup Feuerbach dapat dibagi dalam 3 tahap, yakni: sebagai seorang teolog (tahap pertama); seorang Hegelian (tahap kedua) dan seorang ateis (tahap ketiga). Pembahasan dalam skripsi ini justru terpusatkan kepada pandangan dan kritik Feuerbach terhadap agama pada umumnya dan agama Kristen pada khususnya sejauh dibentangkannya di dalam bukunya The Essence of Christianity. Agama adalah ilusi dan Allah tidak lebih daripada suatu proyeksi manusia. inilah kata-kata kunci dalam seluruh kritik Feuerbach tentang agama. Untuk membenarkan teorinya itu Feuerbach bertolak dari manusia. Namun manusia ini bukanlah manusia individual, kongkret, jasmaniah dan yang terbatas -- meskipun segi ini ia tekankan juga - melainkan manusia yang senatiasa terlibat dalam perkaitan sosialnya; Aku yang harus selalu tertuju kepada Engkau; manusia yang tetap terbuka bagi sesamanya. Tegasnya, manusia umum atau manusia sebagai Gattungswesen dipandang sebagai makhluk yang luhur dan bersifat ilahi dan yang oleh Feuerbach dijadikan sebagai tempat pijakan, untuk melacak seluruh fenomen agama. Kodrat manusia, demikian Feuerbach, terbentuk dari sejumlah daya-daya ilahi yang disebut sebagai Rasio, Kehendak dan Cinta. Daya-daya ini hadir di dalam diri manusia individual, namun yang serentak menguasai dan yang mengatasi manusia individual. Daya-daya tersebut kemudian oleh manusia beragama diproyeksikan ke luar dirinya dan dipandang sebagai sesuatu yang otonom dan yang lantas dihormati sebagai Allah di dalam kebaktian. Kalau begitu jelaslah bahwasanya Allah itu tidak lain daripada proyeksi manusia sendiri. Karena itu dalam agama manusia memiskinkan dirinya dan memperkaya Allah dengan sifat-sifat yang ia miliki sendiri. Dengan agama, katanya, manusia menelanjangi dirinya sendiri demi kepentingan sebuah fiksi. Semakin manusia itu menjadi manusia beragama, tegasnya lagi, semakin ia melepaskan diri dari kemanusiaannya. Akibatnya sudah bisa diduga: gelombang alienasi yang terus-menerus menerpah manusia sepanjang hidupnya. Lantas, upaya penyelamatan macam apa yang harus ditempuh? Feuerbach sendiri menjawab: tak bisa lain selain Allah dan manusia harus kembali menjadi satu. Maka adalah tugas, filsafat yang baru untuk menyadarkan orang beragama agar menyadari kekhilafannya. Orang beriman harus dibangunkan dari mimpi-mimpinya yang kosong untuk mengerti keadaannya yang sebenarnya. Tegasnya, tugas filsafat yang baru ialah mengupayakan agar proses penyatuan antara yang ilahi dan yang manusiawi secepat mungkin berakhir. Setelah semuanya itu terlaksana, demikian Feuerbach, manusia akan memperoleh kembali seluruh keilahiannya. Kalau begitu manusia tidak memerlukan lagi suatu wujud asing. Manusia dengan itu harus membangun suatu kehidupan yang melulu manusiawi yang berlandaskan pada cinta manusiawi pula. Itu berarti kalau semua yang terbaik dalam diri manusia sudah terpulihkan, maka dengan sendirinya juga manusia harus menduduki tempat Allah dan teologi harus menjadi antropologi yang ditinggikan. Singkat kata, manusia menjadi Allah bagi dirinya sendiri. Tak dapat disangkal lagi, pandangan Feuerbach itu bernada ateistis. Tetapi sesungguhnya suatu ateisme antropologis, suatu pandangan yang tetap bertumpu pada humanisme sejati. Bagi orang beragama kritik ateistis Feuerbach itu tidak melulu bersifat negatif, melainkan juga positif. Harus diakui bahwa humanisme Feuerbach menantang setiap orang beriman untuk selalu bertanya pada diri sendiri apakah agama yang dianut sungguh-sungguh menjadi pendorong bagi terciptanya relasi yang baik dengan sesama manusia dalam suatu kehidupan masyarakat yang adil, sejahtera, damai dan penuh cinta, atau bahkan menjadi penghalang? Sebagai kesimpulan, menurut penulis, kita tidak perlu saling menuding. Semua manusia dengan segenap keterbatasannya sama-sama mempunyai tugas untuk menata dunia ini agar menjadi tempat tinggal yang lebih layak. Membangun dunia yang bahagia merupakan tanggung jawab semua pihak, baik kaum ateis maupun kaum beragama. Maka, penulis berpendapat, ketulusan hati merupakan modal dasar untuk menciptakan suatu hidup yang lebih serasi antara sesama manusia. Kejujuran merupakan syarat mutlak untuk membangun dialog yang lebih manusiawi. Semangat saling menghargai merupakan langkah awal bagi tumbuhnya suatu kehidupan yang lebih harmonis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S16046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Irwan
1989
S2494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lavinia Celina Rahmawati
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan antara kelompok materialistik dan non-materialistik mengenai perilaku konsumen pasca-pembelian, seperti pembelian tak terkontrol, partisipasi dalam proses daur ulang, penyimpanan berorientasi nilai, dan perilaku sadar lingkungan hidup. Pentingnya pemahaman perilaku konsumen adalah salah satu kunci kesuksesan sebuah perusahaan, terutama kesuksesan strategi marketing. Objek penelitian adalah Indonesia sebagai salah satu negara dengan industri ritel pakaian yang sedang berkembang pesat. Teknik sampling judgemental dan snowball digunakan dalam penelitian ini dan sampel didistribusikan secara online. Pengujian hipotesis menggunakan teknik independent t-test di software Statistical Package for Social Science SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumer materialisitk memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan konsumen non-materialistik untuk semua perilaku konsumen pasca-pembelian. ...... The purpose of this research is to assess the difference between materialistic and non materialistic consumers regarding their post purchase consumer behaviors, such as compulsive buying, participation in recycling, value oriented hoarding, and environmental attitude. The importance in understanding consumer behaviors is the key success of a company, specifically the success of its marketing strategy. The object of the research is Indonesia as one of the fast growing country in apparel retail industry. Judgemental and snowball sampling was used in this research and the sample were distributed online. The hypothesis testing uses the independent sample t test technique in the Statistical Package for Social Science SPSS version 22. The results shows that materialistic consumers score higher than non materialistic for all post purchase consumer behaviors.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathul Purnomo
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk menunjukkan secara logis bagaimana dialek negatif dan dekonstruksi dan diskontinuitas dapat diterapkan untuk meradikalisasi kekurangan dan non-radikalitas antagonisme politik yang diajukan oleh Mouffe dan Laclau. Berawal dari beberapa indikasi seperti kekuatan hegemonik sebagai alat demokrasi yang mereka proklamasikan tidak akan membawa rakyat ke politik itu sendiri. Penelitian ini akan menggunakan dan memodifikasi beberapa pemikiran teoritis yang digunakan untuk meradikalisasi politik. Penelitian ini mampu menunjukkan cara linier bagi politik untuk memiliki peluang untuk memenuhi cita-cita politik, di mana setiap orang memegang distribusi kekuasaan dalam jumlah yang sama, tingkat dasar.
ABSTRACT
This study aims to demonstrate logically how negative dialects and deconstruction and discontinuity can be applied to radicalize the shortcomings and non-radicalities of the political antagonisms proposed by Mouffe and Laclau. Starting from several indications such as the hegemonic power as a tool of democracy which they proclaim will not bring the people into politics itself. This research will use and modify some of the theoretical thinking used to radicalize politics. This research is able to show a linear way for politics to have a chance to fulfill political ideals, where everyone holds the distribution of power in the same amount, basic level.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Hasna Lathifa
Abstrak :
Imitation of influencers merupakan salah satu motivasi konsumen dalam membeli produk yang direkomendasikan oleh influencer. Namun, belum banyak penelitian yang membahas imitation of influencers terutama memfokuskan pada salah satu influencer di sebuah platform. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh imitation of influencers Tasya Farasya sebagai beauty influencer terhadap purchase decision pengikutnya pada produk kosmetik merek Luxcrime melalui materialisme sebagai variabel mediasi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling pada pengikut akun Instagram Tasya Farasya. Melalui metode survei, sampel pada penelitian ini berjumlah 150 dengan ketentuan pengikut tersebut pernah membeli produk Luxcrime. Hipotesis di uji dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imitation of influencer memiliki pengaruh signifikan terhadap materialisme dan purchase decision. Kemudian, materialisme berpengaruh signifikan terhadap purchase decision. Serta imitation of influencer berpengaruh secara tidak langsung terhadap purchase decision melalui materialisme. ......Imitation of Influencers is currently one of the main motivation of customers when purchasing products recommended by Influencers. However, studies that discuss Imitation of Influencers especially focused on one of influencers at specific social media platform are limited. The purpose of this study was analyze the effect of Tasya Farasya’s imitation of influencer as a beauty influencer on the purchase decision of Luxcrime cosmetic products by her followers on Instagram through materialism as a mediating variable. Through the survey method, the sample in this study was 150 respondents who are Tasya Farasya's Instagram followers who had purchased Luxcrime's cosmetic products. The hypothesis was tested using the Structural Equation Modeling (SEM) method with SmartPLS 3.0 software. The results of the study showed that imitation of influencer has a significant influence on materialism and purchase decisions. Then, materialism has a significant effect on the purchase decision. As well as imitation of influencers indirectly influence the purchase decision through materialism.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan
Abstrak :
Studi mengenai intensi pembelian produk-produk beretika termasuk sustainable fashion telah banyak berkembang dalam literatur ilmiah. Namun demikian, sangat sedikit studi yang dikembangkan memasukkan unsur religiusitas dalam penelitiannya. Aspek ini krusial di negara-negara berkembang yang menggunakan unsur agama dalam pedoman kehidupannya termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh aspek religiusitas masyarakat Indonesia dalam intensi pembelian sustainable fashion yang dimediasi oleh faktor materialisme dan guilt (perasaan bersalah) yang dikembangkan oleh Adil (2022). Penelitian dilakukan dengan mengirimkan survei yang diisi oleh 701 responden penduduk Indonesia yang beragama Islam dan berusia minimal 17 tahun. Dengan menggunakan metode pengolahan PLS-SEM, ditemukan bahwa religiusitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian sustainable fashion serta terdapat peran mediasi signifikan oleh faktor guilt, namun tidak oleh faktor materialisme. Implikasi dan keterbatasan penelitian dicantumkan dalam tulisan ini. ......Studies on purchase intention of ethical products including sustainable fashion have been conducted in various literatures. However, little did incorporate religiosity aspect into their studies. This aspect is crucial in emerging market economies which consider religiosity as a factor in their life including in Indonesia. The purpose of this study is to determine the effect of religiosity aspect upon Indonesians on purchase intention of sustainable fashion while also being mediated by materialism and guilt factor that is developed by Adil (2022). The study is conducted by sending survey filled by 701 Indonesian muslim respondents that are at least 17 years old. Using PLS-SEM method, the study found that religiosity has indeed positive and significance effect on purchase intention of sustainable fashion while also being mediated by guilt factor, but not by materialism factor. The implications and limitations of this study is discussed within.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Salah satu usaha Tan Malaka dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah penghapusan logika mistika melalui materialisme, dialektika, dan logika. Baginya akar segala kesulitan memperjuangkan kemerdekaan terletak pada logika mistika yang masih dominan di Indonesia zaman itu. Oleh kerena itu, pertama-tama logika mistika perlu dilawan dengan sains yang dalamarti tertentu tergolong kedalam aliran materialisme. degan metode empirisnya, sains menunjukan ciri khasny dalam mencari kebenaran. akan tetapi, saons ternyata dibatasi dari dalam dirinya sendiri ( alat penelitian) dan dari luar dirinya ( masyarakat, ekonomi, atau politik.
DRI 36:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tan berpandangan bahwa kesulitan bangsa Indonesoa untuk menjadi sebuah negara yang besar adalah cara berpikir kebanyakan orang Indonesia yang dilandaskan pada logika mistika, yakni keyakinan bahwa dibalik dunia nyata ini masih ada dunia roh yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia Indonesia Tan prihatin terhadap kondisi tersebut Karena itu,untuk membebaskan masyarakat Indonesia dari kungkungan logika mistika itu. Tan Malaka menyampaikangagasannya mengenai Madilog. Setelah 69 tahun merdeka, dalam masyarakat Indonesia saat ini masih dapat ditemukan peristiwa konkret yang menunjukkan gejala cara berpikir logika mistika. Kritik Tan Malaka pada zamannya masih relevan untuk dibaca lagi.
DRI 36:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>