Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Nur Utami
Abstrak :
ABSTRACT
Persepsi terjadi dikarenakan adanya sensasi yang ditangkap oleh panca indera. Dari kelima indera, indera penglihatan memberikan pengaruh yang besar terhadap persepsi yang terbentuk. Hal tersebut juga berlaku saat manusia mempersepsikan ruang. Hasil dari persepsi ruang tersebut berupa reaksi, seperti penilaian dan sikap terhadap sebuah ruang. Persepsi ruang pada penderita klaustrofobia fobia ruang sempit dan tertutup, penderita memberikan penilaian tidak hanya pada dimensi ruang, namun kecerahan terang-gelap dan suhu panas-dingin sebuah ruang. Hal ini dikarenakan klaustrofobia memiliki 2 komponen rasa takut, yaitu takut ruang geraknya terbatasi fear of restriction dan takut dirinya tercekik fear of suffocation yang diasosiasikan dengan rasa panas dan gelap. Saat berada dalam ruang yang sempit, penderita klaustrofobia juga melakukan stress coping dengan mengalihkan fokus perhatian dan pandangan. Dengan demikian, keberadaan material pada sebuah ruang menjadi penting karena material, khususnya properti ekstrinsik, dapat mempengaruhi dimensi, kecerahan dan suhu sebuah ruang. Selain itu, properti ekstrinsik material juga dapat dimanfaatkan sebagai pengalih fokus. Dalam kajian ini, saya melakukan analisis studi kasus terhadap interior dari dua buah lift dengan luas kabin yang kurang lebih sama dengan material yang berbeda yang kemudian dibandingkan dengan hasil wawancara responden penderita klaustrofobia. Dari hasil studi kasus, material terbukti dapat mempengaruhi persepsi ruang pada responden penderita klaustrofobia.
ABSTRACT
Perception occurs because of sensations captured by the five senses. Among from the senses, the sense of vision has a big part on perception that is formed. It is also applicable when human perceives a space. The result of the perception of space is a reaction, such as judgments and behaviors toward a space. The perception of space in claustrophobic, a phobia of narrow and enclosed space, they give the judgments not only of the dimensions of space, but also the brightness light dark and the temperature warm cold of space. It is because claustrophobia has two components of fear, namely fear of restriction and fear of suffocation, which has already associated with a sense of warm and dark. When claustrophobic in a narrow space, they also do stress coping by diverting the focus of attention or view. Thus, the existence of material in a space becomes important because the material, especially the extrinsic property, can affect the dimensions, brightness and temperature of a space. In addition, the extrinsic properties of material can also be utilized as a focus divert. In this study, I analysis the interiors of two lifts, which both has almost the same size but different materials, then the result being compared with the interviews of claustrophobic respondents. From the comparison, the material proved to impact the perception of space in respondents.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilya Siti Sa`diyah
Abstrak :
Pembangunan merupakan salah satu sektor yang membutuhkan konsumsi energi terbesar di dunia. Kebutuhan energi yang besar ini dapat dipenuhi dengan ekstraksi sumber energi dari alam yang dalam waktu yang lama mampu memberi dampak buruk bagi alam. Saat ini perubahan pembangunan dengan pandangan mengarah kepada prioritas terhadap lingkungan dibutuhkan. Salah satu upaya perubahan yang dapat dilakukan adalah pembangunan yang mengupayakan penggunaan material alam yang dapat diperbarui dengan minim konsumsi energi. Penggunaan material alam ini dapat diterapkan pada pembangunan dengan kebutuhan sehari-hari, salah satunya adalah sekolah. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis siklus penggunaan bambu dalam konstruksi bangunan mulai dari bambu dipanen hingga bangunan digunakan dilihat dari sisi lingkungan. Studi kasus yang dianalisis pada kajian ini adalah Sekolah Alam Kebun Tumbuh, Depok. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait mengenai bangunan studi kasus dan material bambu. Data yang diperoleh merupakan informasi mengenai proses pengolahan material bambu dari sisi lingkungan. Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis menggunakan poin parameter green building material. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa material bambu dapat menjadi potensi green building material. ......Construction is one of the sectors that consumes the most energy in the world. This demand can be fulfilled by extracting energy from natural resources, which can have a negative impact on the environment. Changes in the construction sector are needed to prioritize the environment. Utilization of natural materials is one of changes that can be achieved. Natural resources can be used in daily construction, one of them including schools. The purpose of this writing is to break down the life cycle of bamboo in construction from harvesting the materials to finished building. This writing used Sekolah Alam Kebun Tumbuh as the study case. The method chosen in this study is collecting data from interviewing the related sources. The resulting data is about the process of bamboo material on the environmentally side. The data is analyzed with green building material parameters. Thus, final data shows that bamboo has potential for being one of green building materials.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard
Abstrak :
Pembangunan yang masif tapi tidak selaras dengan kepedulian lingkungan bisa menimbulkan kepunahan manusia itu sendiri. Karena pembangunan yang masif otomatis akan meningkatkan eksploitasi atas sumber daya alam yang ada. Tanggapan pemerintah akan hal ini tertuang di kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan, seperti penggunaan sumber daya alam dengan pertimbangan jumlahnya di masa depan. Penulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana sampah botol plastik PET yang notabenenya adalah benda yang dianggap sudah tidak bernilai, dapat dijadikan sebagai salah satu material yang dapat digunakan dalam konstruksi bangunan. Observasi meliputi studi literatur dan observasi studi kasus yakni pengamatan pada EcoBrick yang menggunakan cacahan plastik PET sebagai isinya. Harapannya tulisan ini dapat menjadi bahan pertimbangan para arsitek yang ingin menggunakan sampah plastik sebagai bagian dari konstruksi bangunan yang dirancangnya, untuk mendukung pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Massive development but not in harmony with environmental concerns could lead to human extinction itself. Because massive development will automatically increase exploitation of existing natural resources. The government's response to this issue is stated in the Sustainable Development Sustainable Environment policy, such as the use of natural resources with consideration of the amount in the future. This writing aims to understand how PET bottle plastic waste which is an object that is considered to be of no value, can be used as one of the materials that can be used in building construction. Observations included literature studies and case study observations namely observations on EcoBrick using PET plastic chopped as their contents. It is hoped that this article can be taken into consideration by architects who want to use plastic waste as part of the building construction they are designing, to support environmental development.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library