Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulis Andri Rahman
Abstrak :
Tulisan ini membahas mengenai dinamika hubungan antara Muhammadiyah dengan Masyumi yang didirikan pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Muhammadiyah merupakan organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912. Organisasi ini bergerak dalam bidang sosial-keagamaan. Dalam bidang politik, Muhammadiyah tidak terlepas dari perannya dalam mendirikan partai Masyumi. dalam perkembangannya, hubungan Masyumi dengan Muhammadiyah mengalami pasang surut hingga terjadi perpecahan. Dilema yang dihadapi Muhammadiyah muncul ketika keikutsertaan Muhammadiyah dalam Masyumi justru mengurangi perannya dalam bidang sosial-keagamaan yang seharusnya menjadi fokus utama dalam ruang gerak Muhammadiyah itu sendiri.
This thesis explain about dynamic relationship between Muhammadiyah and Masyumi. Muhammadiyah is an organization founded by KH Ahmad Dahlan on 18 November 1912. This organization is engaged in socio-religious. in politics, Muhammadiyah cannot be separated from its role in establishing Masyumi. in its development, the relationship between Muhammadiyah and Masyumi has ups and downs until they are separate. Before Muhammadiyah leave Masyumi, Muhammadiyah has facing a dilemma. Muhammadiyah as socio-religious organization should choose either keep its participation in Masyumi while decreasing its main focus, or leave Masyumi and any political movement to focus the main focus as socio-religious organization.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T37873
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Razak
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang hubungan Sukarno dan Masyumi yang terbagi ke dalam 4 bab. Di dalamnya dikaji kepemimpi_nan Sukarno den tantangan yang dihadapinya dari Masyumi. Bagaimana cara Sukarno menghadapi Masyumi? Itulah yang men_jadi pertanyaan yang penulis anggap perlu untuk dikaji.

Pada bab tentang penulis mengkaji tentang latar belakang pemikiran politik Sukarno dan hal-hal yang mempengeruhinya. Di sini disimpulkan bahwa pcemikiran politik Sukarno adalah sinkretisme yang sangat berkaitan erat dengan budaya poli_tik Jawa.

Pada bab berikutnya dijelaskan tentang sambutan rakyat yang begitu antusias terhadap Sukarno. Rakyat menerimanya seba_gai Ratu Adil; suatu kepercaycan yang meluas di Jawa. De_ngan demikian pola kepemimpinannya sangat cocok dengan orientasi masyarakatnya.

Pada bab ketiga dibahas tantangan yang dihadapi Sukarno. Masyumi menjadi teatangan utama setelah revolusi fisik. Akan tetapi, karena secara internal-struktural Masyumi se_ngat lemah, ditambah 1agi dengan kepercayaan pada mitos mayoritas umat Islam, dengan mudah Sukarno melemahkan Masyumi dan mendirikan NU secara tak langsung sebagai tandi_ngannya.

Bab keempat membahas tentang pemilu 1955. Beberapa peris_tiwa yang mendahuluinya menunjukken lanjutan dari upaya Sukarno untuk mendesak Masyumi agar tidak dapat menang se_cara mu tlak dalam pemilu. Dan ia berhasil.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S12112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library