Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Melisa Ratna Anggraini
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian eksploratif pada perilaku selingkuh pada dewasa muda yang berpacaran. Penelitian ini dilakukan karena tingkah laku pada saat berpacaran akan dapat mempengaruhi tingkah laku pada masa pernikahan dan tingkah laku sendiri dapat dipengaruhi oleh salah satunya atribusi kausal. Atribusi kausal dalam penelitian ini adalah atribusi kausal dari Weiner, yang terdiri atas (1) locus of causality, (2) extemal control, (3) stability, (4) personal control. Melalui peninjauan atribusi kausal ini dapat diketahui gambaran dari apa yang dipersepsikan seseorang sebagai penyebab dari terjadinya perselingkuhan. Dengan diketahuinya gambaran tersebut maka seseorang akan dapat lebih memahami perilaku dirinya maupun orang lain, memprediksi perilaku dimasa mendatang, serta memungkinkan dirinya mengontrol lingkungannya.
Dengan melihat permasalahan tersebut serta berbagai faktor yang terkait dengannya, dirumuskan masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini. Masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pola atribusi kausal perselingkuhan dewasa muda berpacaran pada kelompok dewasa muda? Permasalahan tersebut terbagi atas beberapa masalah khusus, yaitu : Bagaimana pola atribusi dewasa muda berpacaran pada kelompok dewasa muda yang berselingkuh? Bagaimana pola atribusi dewasa muda berpacaran pada kelompok dewasa muda yang diselingkuhi? Adakah perbedaan pola atribusi perselingkuhan dewasa muda antara kelompok dewasa muda yang berselingkuh dan yang diselingkuhi? Adakah perbedaan pola atribusi perselingkuhan dewasa muda antara kelompok pria dan wanita?
Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan menggunakan metode kuesioner. Sampel penelitian ini adalah 63 orang dewasa muda yang terdiri dari 31 pria dan 32 wanita. Kriteria subyek adalah, berusia 22 sampai 28 tahun, belum menikah dan pemah selingkuh dan atau diselingkuhi. Pendekatan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa hal, secara umum subyek mengatribusikan perselingkuhan kepada faktor internal, tidak stabil, terdapat kontrol personal dan tidak terdapat kontrol eksternal.
Tidak ada perbedaan atribusi kausal yang signifikan antara kelompok subyek yang berselingkuh dan yang diselingkuhi, maupun antara kelompok pria dan wanita. Seluruh kelompok menunjukkan kecenderungan pola atribusi kepada satu sisi, kecuali kelompok pria yang diselingkuhi pada dimensi stabilitas. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai penerapan teori atribusi kausal dalam interpersonal relationship, khususnya dalam perselingkuhan di masa berpacaran. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi perkembangan terapi atribusi. Dengan diketahui pola atribusi kausal perselingkuhan baik dari kelompok yang berselingkuh dan diselingkuhi, dapat dikethui atribusi yang disfungsional, yang kemudian dapat diganti dengan atribusi yang lebih adaptif.
2003
S3287
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sinaga, Dian
Abstrak :
Di kota besar seperti di Jakarta, sangatlah terbuka kesempatan bagi seseorang untuk berselingkuh. Hal ini terjadi karena adanya dasar yang kuat dari individualisme di kota besar. Selingkuh atau infidelity yang dimaksud di sini adalah pelangggaran norma-norma eksklusifitas suatu hubungan yang mana melibatkan dua individu yang telah membuat suatu komitmen untuk tidak menjalin hubungan lagi dengan orang lain. Masalah yang ingin dilihat di sini adalah gambaran sikap terhadap perselingkuhan di antara orang-orang dewasa muda yang masih berpacaran. Alasan peneliti mencari gambaran sikap dewasa muda yang masih berpacaran ini adalah karena adanya teori yang mengatakan bahwa perilaku yang dianut seseorang pada masa berpacaran bisa dipertahankan atau dilakukan lagi hingga pada masa perkawinan.
Masalah dalam penelitian ini dijawab dengan menggunakan teori sikap dari Thurstone (1946). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengabilan sampel adalah dengan cara incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yang menggunakan skala sikap dengan metode Summated Ratings dari Likert, dan berisi 33 item. Reliabilitas alat ukur skala sikap ini adalah 0,9465 berdasarkan penghitungan koefisien Alpha Cronbach.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang dewasa muda di Indonesia ternyata masih memiliki sikap yang cenderung negatif terhadap perselingkuhan pada masa berpacaran. Sedangkan hasil lainnya adalah pengalaman langsung seseorang terhadap perselingkuhan dan kesiapan menikah dari seseorang ternyata secara signifikan berpengaruh pada sikapnya terhadap perselingkuhan.
Hal ini kiranya kurang sejalan dengan hasil penelitian yang sudah ada dari Hansen (dalam Weisgerber,2000), yaitu adanya sikap yang cenderung positif terhadap perselingkuhan pada masa berpacaran. Penjelasan dari hal ini adalah karena adanya faktor social desirability dari subyek karena perselingkuhan merupakan masalah yang cukup sensitif, dan juga karena kurangnya alternatif pilihan pada alat ukur.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3134
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library