Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Pamiarsih
Abstrak :
ABSTRAK
GSM masih tercatat sebagai sistem jaringan seluler paling laris saat ini. GSM Association memperkirakan angka user jaringan GSM pada akhir 2003 nanti di dunia akan mencapai 1 miliar yang berarti 1/7 dari total seluruh penduduk bumi. Hal ini berarti bahwa 1 dari 7 orang di dunia memanfaatkan jaringan GSM.

Di Indonesia sendiri, peningkatan jumlah pelanggan ponsel berbasis GSM ini terlihat tiap tahunnya kecuali pada 1998 sebagai dampak dari krisis moneter. Hingga pada tahun 2002, operator seluler berbasis GSM menguasai 98% pangsa pasar seluler sementara AMPS hanya sekitar 2%. Kesuksesan ponsel GSM semakin terlihat pada akhir tahun 2002 ditandai dengan jumlah pelanggan fix line sebesar 8 juta pelanggan dapat dilampaui oleh pelanggan ponsel sekitar 11 juta pelanggan. Telepon seluler tumbuh rata-rata 57% per tahun, sedangkan telepon tetap berkisar 15-20% per tahun. Perkembangan jumlah pelanggan ponsel ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat pasar yang tersedia masih banyak yang belum terlayani. Melihat angka penetrasinya yang masih rendah, yaitu hanya sekitar 5-6% dari jumlah penduduk sekitar 210 juta jiwa, diperkirakan pelanggan ponsel masih dapat mencapai sekitar 20 juta pelanggan.

PT. Indosat akan menggabungkan secara merger vertikal PT. Satelindo dan 1M3 yang akan dilakukan selama 2 tahun. Restrukturisasi ini ditargetkan untuk membantu operator seluler dalam Indosat Group merealisasikan peningkatan basis pelanggan dan daya saing. Salah satu misi dari manajemen baru Indosat adalah menjadikan Indosat sebagai penyelenggara jaringan dan jasa terpadu yang berfokus pada seluler. PT. Telkomsel sebagai market leader di bisnis seluler ini akan terns berupaya untuk mempertahankan statusnya dan terus meningkatkan jumlah pelanggannya. Saat ini pesaing terdekat adalah PT. Satelindo, meskipun dalam jumlah pelanggan, Telkomsel masih 2 kali jumlah pelanggan Satelindo. Akan tetapi dengan rencana PT. Indosat untuk menggabungkan Satelindo dan IM3 membuat peta persaingan antara PT. Telkomsel sebagai anak perusahaan

PT.Telkom dengan dua anak perusahaan PT. Indosat tersebut semakin meruncing. Perubahan persaingan ini membuat PT. Telkomsel perlu mengembangkan strategi pemasarannya, salah satunya strategi promosi sebagai sarana berkomunikasi kepada konsumen. Pada akhimya tujuan final yang akan dicapai . adalah mempertahankan market leader dan penguasaan terhadap pasar.

Hasil analisis diketahui bahwa brand equity produk PT. Telkomsel terlihat pada tingginya brand awareness konsumen terhadap simPATI dan kartuHALO yang merupakanproduk paling popular digunakan konsumen sebagai kanu utama. PT. Telkomsel juga memiliki asosiasi paling positif di segala aspek dibanding pesaing-pesaing lainnya, terutama menyangkut coverage area yang merupakan atribut terpenting bagi konsumen. Produk PT. Telkomsel juga menjadi brand preference utama oleh para konsumen. Pelanggan Telkomsel juga memiliki brand loyalty yang kuat terlihat pada hanya sebagian kecil dari para pelanggannya yang memilih produk kartu seluler operator lain jika berkesempatan mengganti kartu yang dipakai saat ini.

Meskipun posisi PT. Telkomsel saat ini sudah dalam keadaan terbaik dibanding para pesaingnya, namun mengingat tingkat persaingan yang semakin korripetitif, dan posisi Indosat Seluler juga semakin mendekati PT. Telkomsel, maka tidak ada kata berhenti untuk berinovasi bagi PT. Telkomsel jika ingin tetap menjadi market leader dan perusahaan dominan di bisnis seluler di Indonesia.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heerdjan
Abstrak :
Dunia kontraktor sekarang sedang-mengalami masa pembangunan. PT. Bangun Bejana Baja yang bergerak di bidang kontraktor tangki juga sedang mengerjakan beberapa proyek. Persaingan di kontraktor tangki ini cukup ketat masing-masing sudah mengenal karakter pesaing-pesaingnya. Penulis mencoba menyusun strategi untuk PT. Bangun Bejana Baja agar mendapatkan proyek secara berkesinambungan hingga dapat tumbuh dengan baik. Analisis yang dipergunakan menggunakan analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, analisis SWOT dan analisis kinerja unit perusahaan. Pertumbuhan dan keuntungan perusahaan sangat tergantung kepada lingkungan eksteinalnya, bail; itu lingkungan umum maupun lingkungan industri. Harga minyak dunia saat ini sedang naik, menyebabkan meningkatnya pekerjaan di sektor minyak dan gas, temiasuk pcrkembangan pembangunan tangki. Pembangunan tangki ini meliputi pembangunan plant ham untuk kilang minyak maupun terminal-terminal tangki bate untuk transit minyak maupun gas ke seluruh Indonesia. Lingkungan eksteinai meliputi lingkungan umLml, lingkungan industri, analisis pe]anggan, analisis pesaing dan analisis pasar. Lingkungan internal meliputi sumber daya, kapabilitas dan kompetensi intr. PT. Bangun Bejana Baja perusahaan kontraktor yang memfokuskan kepada pembangunan tangki mulai dari tangki yang berukuran kecil sampai ke ukuran yang besar didukung oleh karyawan-karyawan yang berpengalaman puluhan tahun, yang sangat concern terhadap mutu dan kualitas bisa memberikan jasa peiayanan kepada pelauggan mulai dari tahap perencanaan sampai tahap pelaksanaan dan pengujian. Analisis SWOT (strong, weakness, opportunities, threat) yang bertujuan agar perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan, kesemahan, kesempatan dan ancaman terhadap perusahaan. I-Iasil dari analisa SWOT ini akan berguna dalam menenlukan strategi perusahaan di tingkat fungsional. Dari perumusan strategi bisnis diambil kesimpulan posisi PT. Bangun Bejana Baja adalah sebagai perusahaan yang sedang tumbuh, "Grow" dan Build". Strategi yang cocok bagi perusahaan adalah Intensive yaitu market penetration, market development, dan product development. Untuk jangka pendek strategi detilnya adalah : - memperluas jaringan agar tender lebih banyak lagi - pertahankan SDM yang sudah berpengalaman - lengkapi alat-alat konstruksi - usahakan sertifikat ISO - tambah orang instrumen dan elektrik di kantor - selalu tnengikuti prosedur API sehingga mutu dan kualitas tetap terjaga - teliti saat tender dan ubah rate satuan karena persaingan makin banyak Penulis sudah melaksanakan strategi-strategi di atas dan dapat menghasilkan 6 proyek yang sedang berjalan saat ini dengan nilai sekitar Rp. 80 miliar.
Business of construction is still growing now. PT. Bangun Bejana Baja is a construction company, specialized in storage tank manufacturing and the company is doing some projects now. The competition in storage tank market is so tight because the competitors know well each other their characteristic. In this summary, 1 propose a strategic plan for PT. Bangun Bejana Baja to gain more projects continuously and can grow strongly. The plan uses external environment analysis, internal environment analysis, SWOT analysis and analysis of the performance of the company working units. The growth and profit of the company highly depends on the external environment, that is, general economic condition and specifically the industrial sector. Recently, the world oil price is climbing. This has made the gas and oil industry gaining a raise, including storage tank market. The storage tank construction covered in new refinery plants, new oil and gas storage terminals for oil-gas distribution transits in Indonesia. The analysis of external environment consists of the general environment, industrial environment, customer analysis, competitor analysis and market analysis. The analysis of internal environment consists of recources, capablities and the core competence. PT. Bangun Bejana Baja is a construction company, focuses in storage tank manufacturing. The product range is from small to large storage tank, which is built by tens years experience workers. By the experience, they concern the high quality .and good customer services from design step, during construction and until the final test. The purpose of SWOT (strong, weakness. opportunities, threat) analysis is to identity the company strength, weakness, opportunities and threat to the company. The output of SWOT analysis will be used to help the company making strategic plans for its functional levels. The formulation of the business strategy of PT. Bangun Bejana Baja was made and PT. Bangun Bejana Baja is positioned at "Grow and Build". The business strategy of the company is intensify (market penetration, market development and product development). The short term points of the strategic plan are given as follows: - To extend auction network - To maintain the experienced human recourses - To complete construction facilities - ISO certification - Need instrument and electrical technicians - To follow API procedure to maintain the quality - To examine carefully the auction and reduce the unit prices since the competition is getting harder. I have implemented those strategic plans and gained 6 ongoing projects which value Rp 80 billions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T 19708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Setia Sumarsono
Abstrak :
Tesis ini membahas content strategy market challenger dalam menghadapi market leader industri televisi, dengan studi kasus pada Trans TV terhadap RCTI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain deskriptif. Temuan dianalisis dengan menggunakan kerangka analisis Industial organization model yang membahas market structure, conduct dan performance. Hasil temuan menunjukkan bahwa kondisi market structure yang oligopoly mempengaruhi conduct RCTI sebagai market leader dan TransTV sebagai market challanger dalam memperebutkan target audience yang sama. Sebagai market chalanger TransTV melakukan strategi frontal attack terhadap RCTI dengan content strategy yang berdeda. Performance content strategy tersebut ditunjukkan melalui rating, share dan penerimaan iklan. ......This thesis deals with the content strategy of the market challenger against the market leader of television industry, with the case study in Trans TV towards RCTI. This is qualitative study with descriptive analysis design. The findings were analized by using the Industial Organization Model of analytical framework that explore the market structure, conduct dan performance. The analisysis shows that the condition of an oligopoly market structure influences the conduct of RCTI as the market leader and TransTV as the market challanger in competing the same target audience and advertising. TransTV as the market chalanger was successfully used the frontal attack strategy against RCTI with different content strategy. The performances of the content strategies can be showed in rating. share dan advertising revenue.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25740
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Haryadi Daryono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Alfian Meroekh
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Pribadini
Abstrak :
Teknologi memang suatu studi yang akan selalu meluncurkan inovasiinovasi yang terkadang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya. Peneliti tertarik membahas strategi komunikasi pemasaran di bidang telekomunikasi karena studi komunikasi dan telekomunikasi adalah bidang-bidang yang senantiasa berkembang mengikuti tren dan gaya hidup. Kecenderungan gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar, yang terkadang memaksakan diri untuk tampil gaya dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Telekomunikasi kini sedang booming dengan teknologi CDMA, di mana masyarakat lebih mengenal brand TelkomFlexi, Fren, StarOne, dan Esia. Operator-operator ini muncul di tanah air dengan jarak yang saling berdekatan. Pantaslah jika ada yang memegang peranan sebagai market leader dan newcomer, dimana newcomer ini berada di pasar challenger, follower, ataupun niche. Peneliti tertarik menganalisa strategi komunikasi pemasaran newcomer dalam menghadapi market leader. Dan dalam hal ini newcomer berada dalam challenger market. Penelitian ini dilakukan dengan analisa kualitatif, dengan metode penelitian menggunakan method of agreement dan method of difference, dimana peneliti akan menganalisa strategi apa yang sama dan berbeda dari 9 poin yang diperbandingkan. Sembilan poin tersebut adalah market segment, positioning, produk, tarif, program promosi, fasilitas layanan pelanggan, program jangka panjang, and barrier to entry, dan marketing PR-nya. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara baik melalui email maupun tatap muka dengan narasumber yang kompeten dan latar belakang yang sesuai dengan penelitian ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi newcomer lebih menekankan pada sector harga (price), yaitu dengan mematok tarif termurah di antara operator telepon yang lain. Selain itu, dengan latar belakang perusahaan yang cukup besar dan sudah malang melintang di dunia telekomunikasi cukup lama newcomer ini berani head-to-head dengan market leader. Serangan yang dilakukan cukup frontal dan flanking. Sehingga market leader-pun merasa bahwa newcomer ini sangat potensial merebut market share-nya. Namun karena umurnya yang masih sangat muda, peneliti juga menemukan banyak kekurangan. Diantaranya kurangnya informasi yang ada di situsnya sendiri dan kurang unik dan kreatif dalam promosi penjualannya. Konsumen tentu akan lebih cepat ingat dengan hal-hal yang unik sehingga brand awareness dalam benak konsumen pun akan cepat tercapai. Melihat program jangka panjang yang lebih fokus pada akses data, seharusnya newcomer memperhitungkan dengan benar tentang hal ini.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fajar Kirani
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan yang terjadi pada masyarakat menuntut kaum wanita untuk ikut berpatisipasi tampil dalam berbagai kesempatan yang memerlukan kepercayaan diri yang kuat yang didukung oleh penggunaan kosmetika yang tepat bagi pemakainya. Salah satu pilihan yang aman digunakan adalah produk kosmetika tradisional. Namun pada saat ini persaingan antara produsen penghasil kosmetika tradisional tersebut juga makin marak dan ketat. Untuk itu dibutuhkan strategi yang tepat agar produk mereka dipilih untuk dibeli dan digunakan oleh masyarakat. PT . Mustika Ratu yang menjadi market leader dalam upayanya mempertahankan posisi tersebut memilih menggunakan strategi differensiasi dengan inovasi produk dalam memasarkan produknya. Pemilihan strategi bersaing tersebut didasarkan pada kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya yang mampu menghasilkan produk kosmetika tradisional dengan segmen pasar yang baru, dari hasil penelitian yang telah dilakukan, PT Mustika Ratu telah memilih dan menjalankan strategi bersaing dengan bentuk inovasi dalam menghasikan produk baru yang kemudian dipasarkan di masyarakat. Keberhasilan dalam penerapan strategi bersaing dengan inovasi produk ini dapat dilihat dari kenaikan pada volume hasil penjualan yang terjadi pada perusahaan yang secara otomatis akan menambah jumlah keuntungan bagi perusahaan dan membantu mengukuhkan posisi PT.Mustika Ratu sebagai pemimpin pasar. Adapun produk inovasi yang dihasilkan berbeda dan menyentuh segmen pasar yang belum dipikirkan atau belum pernah dihasilkan sebelumnya oleh produsen lain penghasil produk sejenis di pasaran. Dilihat dari analisa yang dilakukan dapat terlihat perusahaan menjalankan strategi bersaing diferensiasi dengan titik fokus produk inovasi yang didukung oleh tenaga kerja (terutama bagian R&D) dan bahan baku terbaik yang dimiliki perusahaan. Namun dari analisa dapat dilihat juga bahwa perusahaan baru menjalankan strategi inovasi saja dan belum menjalankan konsep inovasi bisnis secara utuh sehingga dikhawatirkan strategi yang mereka jalankan selama ini belum tentu dapat mempertahankan posisi mereka sabagai market leader secara pasti karena terlihat adanya imitasi produk oleh pesaing yang ternyata dapat menurunkan volume penjualan produk mereka.
2001
T3833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dorien Kartikawangi
Abstrak :
Dalam kemapanannya sebagai market leader media cetak di Indonesia, Kompas mengeluarkan dua tabloid sebagai usaha untuk memperkuat kemapanannya tersebut, yaitu Swara untuk pembaca perempuan dan Muda untuk pembaca remaja. Dalam perjalanannya kedua tabloid Swara dan Muda dilebur menjadi bagian dalam lembaran Kompas. Berawal dari fenomena ini, penelitian dengan menggunakan gabungan teori-teori Ilmu Komunikasi, Manajemen Strategi dan Perilaku Konsumen sebagai kerangka pemikiran diharapkan dapat menemukan kuncinya. Pendekatan dilakukan dengan Studi Kasus, single case - multi level analysis, yaitu kebijakan manajemen strategis yang ditinjau dari proses manajemen, pelaksanaan dan tanggapan pembaca. Perolehan data dilakukan dengan wawancara mendalam pada manajemen, analisa isi pada Kompas dan focus group discussion pada pembaca. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan manajemen strategis Kompas ditetapkan melalui proses yang panjang dan melibatkan berbagai divisi di perusahaan, diawali dengan adanya hasil penelitian dari pusat penelitian bisnis. Konsep yang ditetapkan adalah regenerasi pembaca melalui keluarga. Konsep ini, dioperasionalisasikan dengan menerbitkan Swam dan Muda sebagai suplemen. Dalam perjalanannya Swam dan Muda dilebur karena tidak efektif dan efisien. Kebijakan manajemen untuk melebur Swara dan Muda pada kenyataannya dapat mencapai efisiensi tetapi tidak dapat mencapai efektivitas, karena belum dapat memenuhi kebutuhan pembacanya. Yang tampaknya dilupakan Kompas adalah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan pembaca perempuan dan pemudanya sebagai segmen cohort yang tidak terlepas dari konteks sosialnya. Bila agenda setting dan uses and gratification dilihat sebagai hal yang terpisah, melihat kasus ini maka layak dipahami bahwa keduanya pantas dibaurkan. Proses pengambilan keputusan kebijakan manajemen dan pelaksanaannya menunjukkan bahwa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan diperlukan koordinasi dan sinkronisasi antar divisi sehingga diperoleh suatu sinergi kerja. Operasionalisasi kebijakan juga tidak bisa hanya berdasarkan cita-cita perusahaan saja, melainkan juga harus melihat lingkungan eksternalnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>