Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosdja Purnama
Abstrak :
Tesis ini mengevaluasi huhungan antara Tingkat Pemenuhan (Compliance Level) Manajemen Kesekamalan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontraktor dcngan Iaju angka kecelakaan konlraktor (conrracror acciden! rare) di daerah kcrja opcrasi lepas panlai China National Offshore Oil Corp. (CNOOC), Laut Jawa Indonesia Bcrdzmarkan data-data yang didapat dari Pertamina dan juga Forum-Forum Komunikasi pemsahaan minyak dan gas nasional alaupun intemasionai_ ditemukan bahwa terdapat perbcdaan yang mencolok amara angka kecelakaan kontralaor dcngan angka kecelakaan karyawan permanen perusahaan. Tenlunya dengan tingginya angka kecelakaan kontraktor akan mempengaruhi angka kecelakaan perusahaan secara keseluruhan dan ini berarti pula akan mempengaruhi citra dan reputasi dari pemsahaan dimata para investor dunia. Dengan alasan tersebut di _atm manajemen perusahaan CNOOC menghanrskan untuk mcngimplementasikan SMK3 Kontraklor pada bulan Juli tahun 2000. Pada awal proses implementasi hanya tahapan PemiIihanfScleksi (Pre-Qualification) saja yang dilakukan, sehingga pada tahun-tahun lersebul angka kecelakaan masih terasa linggi. Pada awal tahun 2001. lahapan Aktifitas Kerja Awal (Pre Job Activity) mulai dilaksanakan pada sebagian konlraktor-kontraklor dan untuk selanjutnya mulai akhir tahun 200| dan awal lahun 2002 tahapan Pekerjaan Berlangsung (Work In Progress) mulai diimplemcnlasikan. Data-data yang dipakai didalam penymsunan thesis ini adalah data-data dari catatatan angka kecelakaan perusahaan dan pelapomn audit SMK3 Kontraktor dari tahun 2000 sampai dengan Kwanal-3 lahun 2002. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa tingkat pemenuhan pelaksanaan tahapan-tahapan SMK3 Kontraktor yang dilakukan secara konsisten akan memperbaiki laju angka kecelakaan kontraktor yang bekerja di CNOOC
The Thesis evaluates the correlation between the Compliance Levcl of a Contractor Occupational Health & Safety and Contractor?s accident rate at Offshore Operation ot`China National Ohshore Oil Corp South East Sumatera Ltd. (CNOOC SES Ltd.). Based on the contractor accident record from PERTAMINA and National or lntemational Oil and Gas Communication Forum shows that there is a signiticant gap between employer and contractor in temt of accident record.. The poor of contractors accident record will inlluence the total company record and even its reputation among the investors in the word. It is for the above reason that the CNOOC management obligated to implement the Contractor HSE Management S}stem started in .luly 2000. In early implementation, it was only Pre Qualification Step be implemented, so the accident that was recorded in that year was extremely high. ln the year of 2001, Pre Job Activity Step was then performed to some contractors and at the end of 2001 and in the early 2002, Work In Progress Step started be implemented. All data were collected from the company?s accident record and the compliance audit of Contractor HSE Management System from the year 2000 to 2002. The results indicate that the increase of compliance level of Contractor HSE Management System steps which is done consistently will significantly improve contraclor?s accident rate.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T5500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdausa Putri Astrida
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh praktik manajemen keselamatan kerja dan resiliensi terhadap organizational citizenship behavior (OCB), serta peran persepsi risiko dan ketidak pastian kerja sebagai mediator dalam relasi tersebut, pada konteks industri perhotelan di Indonesia. Untuk pengambilan data, peneliti melakukan survei dengan menggunakan self-report qutionnaire. Sebanyak 295 responden yang terdiri dari karyawan hotel di berbagai daerah di Indonesia terlibat dalam penelitian ini. Hasil analisis data dengan Structural Equation Modeling (SEM) menunjukkan bahwa praktik manajemen keselamatan kerja tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap OCB, sedangkan resiliensi berpengaruh positif secara langsung terhadap OCB. Pengujian efek mediasi menemukan bahwa praktik manajemen keselamatan kerja berpengaruh secara negatif terhadap persepsi risiko, sedangkan persepsi risiko berpengaruh secara positif terhadap OCB, dengan demikian persepsi risiko memediasi relasi antara praktik keselamatan kerja dengan OCB. Selanjutnya, praktik keselamatan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap ketidak pastian kerja, namun ketidak pastian kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB, dengan demikian ketidak pastian kerja tidak dapat memediasi relasi antara praktik manajemen kesehatan kerja dengan OCB. Sementara itu, resiliensi juga ditemukan berpengaruh secara negatif terhadap ketidak pastian kerja, namun ketidak pastian kerja tidak memiliki pengaruh terhadap OCB. Peneliti menduga hasil tersebut turut dipengaruhi oleh konteks penelitian di mana penelitian ini dilakukan. Penyelidikan lebih lanjut perlu dilakukan untuk memperdalam pemahaman terhadap hasil temuan dan mengujikan kembali model dari penelitian ini. ......This study aims to investigate the effect of workplace safety management practices (WSP) and resilience on organizational citizenship behavior (OCB), as well as the role of perceived risk and job insecurity as mediators in this relationship, in the context of Indonesia hotel sectors. For data collection, the researcher conducted a survey using a self-report questionnaire. A total of 295 respondents consisting of hotel employees in various provinces in Indonesia were involved in this study. The results of data analysis using Structural Equation Modeling (SEM) show that workplace safety management practices did not have a direct effect on OCB, while resilience has a direct positive effect on OCB. Mediating effect analysis found that workplace safety management practices have a negative effect on risk perception, while risk perception has a positive effect on OCB, thus risk perception mediates the relationship between workplace safety management practices and OCB. Furthermore, workplace safety management practices have a negative effect on job insecurity, but job insecurity did not have a significant effect on OCB, thus job insecurity cannot mediate the relationship between workplace safety management practices and OCB. Meanwhile, resilience was also found to have a negative effect on job insecurity, but job insecurity had no effect on OCB. Researchers suspect that the results are also influenced by the research context in which this research is conducted. Further investigations need to be carried out to deepen the understanding about the findings and re-examine the model from this study
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Yuliasari Yuwono
Abstrak :
Perusahaan konstruksi yang mementingkan profesionalisme dalam pelaksanaan proyek yang diberikan kepadanya, tentunya akan menyadari akan pentingnya memiliki sertifikat ISO dan sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai standarisasi bahwa prosedur yang dilaksanakan perusahaan telah diakui secara internasional. Skripsi ini didasari oleh teori bahwa terdapat suatu pola hubungan antara SMK3 dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000. Skripsi ini bertujuan untuk membuktikan sejauh mana kebenaran teori tersebut dan bagaimana pelaksanaannya pada industri konstruksi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan mencari referensi yang berhubungan dengan teori, membuat kuesioner dengan responden perusahaan konstruksi serta ' melakukan interview kepada personil perusahaan yang kompeten dalam hal ini. Dari hasil penelitian ternyata terbukti bahwa memang terdapat pola hubungan antara SMK3 dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 yang sangat erat, bahkan pola hubungan tersebut lebih jauh dari yang telah dijelaskan secara teoritis. Dengan adanya pola hubungan tersebut maka perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi salah satu dari sistem manajemen tersebut dapat dengan mudah memperoleh sertifikasi dari sistem manajemen yang lain, karena persyaratan yang diminta sama. Skripsi ini juga memberikan gambaran bahwa kesadaran kalangan industri konstruksi akan pentingnya sertifikasi SMK3 masih sangat kurang, hal ini tidak hanya dari pihak Kontraktor saja, Pemilik Proyek sendiri jarang yang menanyakan sertifikasi SMK3 pada Kontraktor yang akan mengerjakan proyeknya, umumnya Owner hanya menanyakan program K3. Selain itu birokrasi yang rumit, proses sertifikasi yang sulit serta biaya administrasi yang mahal membuat perusahaan konstruksi enggan untuk mengundang badan sertifikasi untuk meng-audit perusahaan mereka.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover