Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi Suhendra
Abstrak :
Di kehidupan sosial, masalah ketombe menjadi penting karena memengaruhi kondisi psikologis seseorang. Teknologi fotokatalisis dengan berbagai kelebihan dapat digunakan sebagai solusi masalah ketombe tersebut. Desinfeksi jamur ketombe secara fotokatalitik menggunakan TiC>2 termodifikasi telah dilakukan. TEOS sebagai prekursor SiC>2 dan urea sebagai sumber N ditambahkan ke TiC>2 Degussa P25. Kalsinasi pada suhu 500°C selama satu.jam tidak mengubah bentuk kristal TiC>2 (anatase dan rutile) menurut hasil karakterisasi XRD. Loading urea 0%, 5%, 10%, dan 15% menurunkan band gap fotokatalis dengan band gap masing-masing 3,2; 3,19; 3,15; dan 3,2. Persentase desinfeksi pada iradiasi sinar UY selama 60 menit tanpa fotokatalis (41%), sedangkan dengan adanya TiC>2 (100%) dan TiC>2 dengan loading urea 0% (73%), 5% (21%), 10% (37%), dan (100%). Di bawah sinar tampak, % desinfeksi tanpa fotokatalis (8%), sedangkan dengan TiC>2 (35%) dan TiC>2 termodifikasi dengan loading urea 0% (50%), 5% (26%), 10% (64%), dan 15% (33%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa loading urea optimal untuk meningkatkan kinerja TiC>2 di bawah sinar tampak sebanyak 10%.
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Khaista Khairunnisa
Abstrak :
Resin adalah metabolit sekunder dari mekanisme metabolisme tanaman. Malassezia globosa adalah jamur yang umum muncul di kulit tetapi dapat menjadi infeksi oportunistik jika terbentuk dalam jumlah yang tidak wajar. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aktivitas antijamur resin Belitung. Resin yang digunakan adalah resin Mampat yang didapatkan dari pohon Jangkar Asam dan resin Betor Padi yang didapatkan dari pohon Tanjung Pandan. Ekstraksi resin dilakukan dengan metode maserasi menggunakan 70% etanol selama 8 jam. Ekstrak resin kemudian dikaji dengan cara LC-MS/MS dan di uji antijamur terhadap Malassezia globosa menggunakan metode mikrodilusi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat 9 senyawa terindentifikasi untuk kedua resin, dengan Hederagenin dan DAPG sebagai senyawa pada resin Mampat yang mempunyai fungsi antijamur dan Tryptophyllin, DL-Malic Acid, Benzoic acid, Limonin, ?-mangostin sebagai senyawa pada resin Betor Padi yang mempunyai fungsi antijamur. Uji antijamur menunjukkan bahwa resin Mampat tidak mempunyai aktivitas antijamur yang cukup kuat dibandingkan ketokonazol sebagai kontrol positif, sedangkan absorbansi pada resin Betor Padi lebih kecil daripada ketokonazol, menunjukkan bahwa resin Betor Padi mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan jamur Malassezia globosa. ......Resin is a secondary metabolite produced by plants from its metabolism mechanism. Malassezia globosa is a fungal that usually formed in skin but can be opportunistic pathogen in extensive amount. This research was conducted to explore the antifungal activity of resin obtained from Belitung. The resin used are Mampat resin from Jangkar Asam tree and Betor Padi resin from Tanjung Pandan tree. Resin is extracted by maceration using 70% ethanol for 8 hours. The resin extract then identified by LC-MS/MS and tested for its antifungal activity against Malassezia globosa using the broth-microdilution method. The result has found that there are 9 compounds identified for both Mampat and Betor Padi resin with Hederagenin and DAPG is the antifungal property in Mampat resin and Tryptophyllin, DL-Malic Acid, Benzoic acid, Limonin, ?-mangostin are the antifungal property in Betor Padi resin. The antifungal test shown that Mampat resin does not have an ideal antifungal activity compared to ketoconazole as the positive control, contrary to Betor Padi resin that appeared to have lower absorbance than the ketoconazole, meaning that Betor Padi resin has the potential to interfere the growth of Malassezia globosa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Suhendra
Abstrak :
Desinfeksi Malassezia globosa (M. globosa) secara fotokatalitik menggunakan TiO2 termodifikasi telah dilakukan. Tetraetilortosilikat (TEOS) sebagai prekursor silika dan urea sebagai sumber nitrogen ditambahkan ke TiO2 Degussa P25. Loading urea dengan persen berat 0%, 5%, 10%, dan 15% tidak menurunkan band gap secara signifikan. Kinerja fotokatalis TiO2 dalam mendesinfeksi M. gobosa secara fotokatalitik dengan iradiasi sinar UV 3,3 kali lebih baik dibandingkan dengan kinerja TiO2 di bawah sinar tampak. Sebagai loading optimal, urea 10% berhasil meningkatkan kinerja TiO2 di bawah sinar tampak menjadi 2,1 kali lebih baik dibandingkan dengan TiO2 murni. Dari hasil percobaan, waktu desinfeksi M. gl obosa yang paling efektif di bawah sinar tampak adalah selama 60 menit. ......Photocatalytic disinfection of Malassezia globosa (M. globosa) using modified TiO2 was investigated. Tetraethylortosilicate (TEOS) as silica precursor and urea as nitrogen source was loaded to Degussa P25 TiO2. Urea was loaded by adjusting its % weight (0%, 5%, 10%, and 15%) and did not give any significant impact to band gap. Photoactivity of TiO2 in M. globosa disinfection under UV light was 3.3 times better than visible light. As the optimum loading, 10% urea had successfully enhanced the photoactivity of TiO2 under visible light became 2.1 times better than neat TiO2. Based on this research results, the most effective time to disinfect M. globosa under visible light is 60 minutes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S832
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library