Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nieke Resmiati Saleh
Abstrak :
Angka kematian perinatal merupakan salah satu indikator derajat kesehatan. Angka kematian perinatal Indonesia saat ini masih tinggi yaitu 45 per seribu kelahiran hidup. Diharapkan rumah sakit-rumah sakit di Indonesia terutama rumah sakit tipe C sebagai pusat rujukan di wilayah kerjanya dapat membantu menurunkan angka kematian perinatal yang masih tinggi tersebut. RSU Majalaya sebagai rumah sakit tipe C di Kabupaten DT II Bandung mempunyai angka kematian perinatal yang cukup tinggi yaitu 96,10 % (tahun 1994) menurut Informasi Kesehatan Propinsi Jawa Barat sedangkan menurut catatan medik dan register persalinan di RSU Majalaya sendiri sebesar 151,52% (1993); 146,51% (1994), dan 177,93% (1995) sebelum bayi berat <1000 gram dan bayi umur 4 28 minggu dihilangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian perinatal di RSU Majalaya, serta untuk mengetahui faktor ekstemal (paritas, usia, kondisi kesehatan ibu, berat badan bayi lahir, rujukan medik eksternal serta status ekonomi ibu) dan faktor internal rumah sakit (kualitas penolong persalinan, lamanya pertolongan persalinan, waktu dan cara persalinan). Metoda penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan desain kasus kontrol Sampel yang diambil sebesar 129 ibu bersalin dengan kematian perinatal dan kontrol sebesar 258 ibu bersalin dengan bayi hidup. Data diambil dari bulan Juli 1994 sampai bulan Juni 1996 secara retrospekti£ Analisa data dengan menggunakan program Epi Info versi 6.0 unmatch analysis deskriptif dan Odds Ratio untuk analisis bivariat. Hasil penelitian menemukan bahwa dari 10 variabel ,5 variabel bermalma dengan P c p;OSyaitu berat badan bayi lahir (OR 4.62), kelas perawatan (OR 3,35), rujukan eksternal (OR 0.61), faktor resiko ibu (OR 4,15), dan lama pertolongan persalinan (OR 7,99). Peran RSU Majalaya sebagai Community Hospital belum menunjukkan hasil yang bermakna dalam menurunkan angka kematian perinata1. Demikian pula peran manajemen RSU Majalaya dalam pengelolaan perinatologi masih belum menunjukkan peran yang berarti karena masih tingginya angka kematian perinatal. Disarankan untuk RSU Majalaya untuk meningkatkan manajemen perinatologi terutama dalam segi pendayagunaan tenaga spesialis dan kualitas penolong persalinan terutama persalinan di luar jam kerja dan penataan catatan medik dan register persalinan untuk meningkatkan sistem informasi manajemen rumah sakit. Bagi Dinas kesehatan dan instansi terkait disarankan untuk meningkatkan program penunjang bagi keberhasilan menurunkan angka kematian perinatal khususnya di RSU Majalaya serta mengupayakan perbaikan sarana dan prasarana yang terkait.
Perinatal mortality rate (PMR) is one of the health status indicators. PMR in Indonesia is still high, estimated around 45 per 1000 life births. It is expected that hospitals in Indonesia. Especially type C hospital, which functioning as a top referral in its catchments area, would help in reducing the perinatal mortality rate. According to the Health Information of West Java. Majalaya public hospital as a type C hospital at Bandung regency has a high Perinatal Mortality Rate, i.e. about 96,10 % (1994). However according to the hospital medical record the rate were about 151,52 % (1993), 146, 51 % (1994), and 177, 93 % (1995). These rates were based on exclusion of those with weight less than 1000 grams and age less than 28 weeks. The research explored factors related to PMR in Majalaya public hospital. The spesific objective is to describe the external factors (parity, age of the mother, mother health conditions, weight of the baby born, external medical refferal and the economic status) and internal factors (quality of the personnel assisting the delivery, length, time and method of delivery). This research utilized a case -control study design. Numbers of cases taken were 129 delivery with perinatal mortality, and the control were 258 delivery with life births. The data were taken during July 1994 until June 1996 retrospectively. The analysis was done by using Epi Info versi 6,0 program, unmatched analysis descriptive program and Odds ratio to bivariate analysis. The analysis revealed that 5 of the 10 variables have a significant relationship with in PMR with p<0.05. Of the 5 variables, 4 belongs to the external factors they are : weight of the baby born (OR 4,62), economic status (OR 3,35), external medical referral (OR 0,61), mother health condition (OR 4,15) The remaining one variable is belong to the internal factor i.e. length of delivery (OR 7,99). These findings suggest that for the hospital to play an effective role to reduce PMR, it has to adopt the concept of "Community Hospital". It was observed that this role has not been planned and implemented systematically as indicated by the high PMR. It is suggested for the hospital, to increase its perinatology management including increasing the efficiency of specialist and the quality of personnel when serve delivery during off office time. It is also suggested for the hospital to improve its medical record and management information system. To health department of regency Bandung and another institution it is suggested to increase their support on program to decrease PMR, especially at Majalaya Public Hospital. This can be done for example by improving the hospital facilities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sophia Hanna Maria Aundi
Abstrak :
ABSTRACT
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman ikan yang tinggi. Salah satu ikan air tawar yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia adalah ikan mas Majalaya. Penelitian mengenai analisis kromosom ikan mas Majalaya telah dilakukan dari bulan Mei hingga Desember 2018. Penelitian bertujuan untuk melakukan optimasi metode preparasi kromosom dan menganalisis kromosom ikan mas Majalaya (Cyprinus carpio) dari insang. Pada penelitian ini dilakukan optimasi lama waktu inkubasi kolsemid untuk menahan kromosom pada tahap metafase; inkubasi sel dengan KCl sebagai larutan hipotonik; serta pengulangan pengunaan fiksatif. Data kromosom diolah dengan menggunakan. Hasil penelitian menunjukkan lama waktu inkubasi kolsemid yang optimal adalah 2 jam, sedangkan waktu inkubasi KCl yang optimal adalah 8 menit. Jumlah pengulangan fiksatif yang optimal adalah 1 kali dengan waktu perendaman 10 menit. Jumlah kromosom ikan mas Majalaya yang diperoleh adalah ca.100--102. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa panjang rata-rata kromosom ikan mas Majalaya (Cyprinus carpio) adalah 0,725m dan lebar rata-ratanya adalah 0,756 ±0,297 1¼m. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian kromosom selanjutnya.
ABSTRACT
Indonesia is an archipelago country that has a high diversity of fish. One of the most sought after freshwater fish by the people of Indonesia is the Majalaya carp (Cyprinus carpio). The purpose of this research are to optimize of chromosome preparation method and to analyze Majalaya carp (Cyprinus carpio L.) chromosome from gills. The research of chromosome analysis of Majalaya carp has been carried out from May to December 2018. The study optimized the time of incubation of colsemide to trap the chromosomes in metaphase; cell incubation with KCl as hypotonic solution; and the repetition of fixative use. After the carp chromosome has been obtained, the number was calculated using ImageJ. The results showed that the optimum cholcemid and KCl incubation were 2 hours and 8 minutes respectively, while the optimum fixation was 1 time in 10 minutes. The number of chromsome of Majalaya carp obtained in this study was 2n=ca.100--102. The results of the research showed that the average length of the Majalaya carp chromosome (Cyprinus carpio) was 0,725±0,287 1¼m and the average width was 0,756±0,297 1¼m. The results of this study would give an insight into further chromosomal analysis.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Supatmi Tantriyani
Abstrak :
ABSTRAK
Umi Supatmi Tantriyani. Skripsi berjudul: Industri Tenun Rakyat Bumiputera Di Dataran Tinggi Bandung: Studi Kasus Daerah Majalaya 1930-1942. Di bawah bimbingan Bapak Kasijanto M.Hum. B7 halaman + lampiran. Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Depok 1996. Skripsi yang mengetengahkan masalah industri rakyat dengan berlandaskan kajian sosial ekonomi, mencoba melihat bagaimana pola bertahan dari industri rakyat bumiputera skala kecil di tengah-tengah kendala intern maupun ekstern di dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Studi ini dipelajari karena selama ini industri rakyat bumiputera skala kecil selalu berada pada posisi yang statis dalam arti tidak menunjukan suatu kemajuan yang hakiki (perluasan perusahaan), disamping masih relatif sedikit kajian ilmiah yang khusus membahas masalah industri rakyat skala kecil. Studi ini memfokuskan pada aspek-aspek yang berhubungan dengan masalah manajemen perusahaan, permodalan dan pendistribusian hasil produksi. Metode penelitian dilakukan melalui studi keperpustakan dan wawancara dengan mengikuti tahapan-tahapan yang terdapat di dalam penulisan sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sehingga hasil yang diperoleh akan memberikan penjelasan mengenai pola bertahan dari industri rakyat bumiputera dalam bentuk jalinan kerjasama yang mengikat beserta faktor-faktor yang menyebabkan mereka menerima jalinan tersebut.
1996
S12527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library