Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Amelia Ajrina
"Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merupakan salah satu dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang banyak diminati oleh mahasiswa. Dengan kegiatan yang padat serta waktu kuliah yang masih berjalan membuat program MSIB ini menjadi semakin menantang. Dalam hal ini, adaptabilitas karier diperlukan mahasiswa agar mampu menyesuaikan diri dan menghadapi tantangan yang ada di dalam perkembangan kariernya. Untuk mengembangkan adaptabilitas karier, diperlukan growth mindset agar mahasiswa dapat menjadikan tantangan sebagai sebuah proses belajar dan pengembangan diri. Meskipun memiliki growth mindset, diperlukan kegigihan sebagai upaya konkret yang dapat membantu mahasiswa dengan growth mindset untuk mengaktifkan adaptabilitas kariernya. Oleh karena itu, kegigihan diduga memediasi hubungan growth mindset dan adaptabilitas karier. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 175 mahasiswa diploma dan sarjana semester 6-10 yang sedang mengikuti MSIB. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Career Adapt-abilities Scale International Form (CAAS-IF) (24 item, α=0,918), Growth Mindset Scale (4 item, α=0,848) dan Grit Short Scale (Grit-S) (8 item, α=0,765). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegigihan dapat memediasi hubungan antara growth mindset dan adaptabilitas karier secara parsial. Hasil dari penelitian ini memberikan manfaat untuk pemangku kebijakan program MSIB, para profesional dan mahasiswa.
Magang and Studi Independen Bersertifikat (MSIB) is considered as one of the popular programs under the Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) preferred by undergraduate students. With a highly dynamic activity schedule and concurrent implementation alongside regular classes in university, the MSIB program becomes even more challenging.Therefore, career adaptability is essential for undergraduate students to be able to adapt and face challenges in their career development. In spite of having a growth mindset, grit is needed as a concrete effort that can help students with a growth mindset to activate their career adaptability. Furthermore, grit is suspected to mediate the relationship between growth mindset and career adaptability. The participants in this study consist of 175 bachelor’s and associate degree students in their 6th to 10th who are currently undergoing MSIB program. The instruments used in this study are the Career Adapt-abilities Scale-International Form (CAAS-IF) (24 items, α=0.918), Growth Mindset Scale (4 items, α=0.848), and Grit Short Scale (Grit-S) (8 items, α=0.765). The results of this study indicate that grit partially mediates the relationship between growth mindset and career adaptability in undergraduate students enrolled on MSIB. The findings of this research can be beneficial for the policymakers of the MSIB program, professionals working in higher education institutions and the students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nur Aisyah Salsabila Putri
"Dalam beberapa tahun terakhir, banyak mahasiswa akhir yang belum dapat melalui transisi menuju dunia karier dengan sukses. Pengembangan secara merata pada komponen adaptabilitas karier yang terdiri dari kepedulian karier, pengendalian karier, keingintahuan karier, dan keyakinan karier dapat membantu mahasiswa akhir menyesuaikan diri saat dihadapkan situasi atau tugas sulit pada masa transisi menuju dunia karier. Kegiatan MSIB dan Magang Mandiri dapat menjadi wadah pengembangan keempat komponen adaptabilitas karier secara merata. Kedua jenis magang tersebut memiliki perbedaan dalam proses pendaftaran dan seleksi yang dapat menjadi penentu tingkat keempat komponen adaptabilitas karier. Penelitian ini menggunakan desain penelitian noneksperimental komparatif dengan tujuan melihat perbedaan keempat komponen adaptabilitas karier antara mahasiswa akhir yang mengikuti kegiatan magang dengan nonmagang serta perbedaan keempat komponen adaptabilitas karier antara mahasiswa akhir yang mengikuti kegiatan MSIB dan Magang Mandiri. Hasil penelitian menemukan terdapat perbedaan tingkat adaptabilitas karier yang signifikan di keempat komponen antara mahasiswa akhir yang mengikuti kegiatan magang dengan nonmagang. Akan tetapi, penelitian ini tidak menemukan perbedaan tingkat adaptabilitas karier yang signifikan di keempat komponen antara mahasiswa akhir yang mengikuti kegiatan MSIB dan Magang Mandiri. Berdasarkan hal tersebut, kedua jenis kegiatan magang pada program MBKM dinilai berhasil sebagai langkah persiapan karier mahasiswa.
In recent years, many final year undergraduate students have struggled for school to work transition. Equitable development level of career adaptability components, including career concern, career control, career curiosity and career confidence could assist these students in adjusting to challenging situations during their career transition. MSIB and Magang Mandiri serve as platform for fostering balanced development of these adaptability components. These activities have differences in the registration and selection process which can determine the level of the four components of career adaptability. This research method uses a non experimental comparative research design with the aim for looking differences in the four components of career adaptability between final year undergraduate students who have internships experience at MBKM program and those who have not. However, no significant differences were found in the career adaptability components between students participating in MSIB and Magang Mandiri activities. Based on these results, both types of internship activities within the MBKM program are found as a way for successful career preparation for final year undergraduate students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aviva Lutfiana
"Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) menjadi salah satu program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang paling diminati mahasiswa karena dapat membekali keterampilan nyata dunia kerja dengan konversi maksimal 20 SKS. Selain memberikan manfaat bagi mahasiswa, program tersebut juga memberikan tantangan baru bagi mereka. Mahasiswa dinilai membutuhkan kemampuan adaptabilitas karier agar dapat mengoptimalkan performanya dalam program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran core self-evaluation dan kepribadian proaktif dalam memediasi hubungan dukungan sosial dengan adaptabilitas karier pada mahasiswa yang sedang menjalani program MSIB. Partisipan penelitian ini terdiri atas 175 orang mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani program MSIB. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Career Adapt-Abilities Sca le International Form (CAAS-IF), Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS), Core Self-Evaluation Scale (CSES), dan Proactive Personality Scale (PPS), yang sudah diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia serta dimodifikasi sesuai dengan konteks penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa core self-evaluation dan kepribadian proaktif memediasi secara parsial hubungan antara dukungan sosial dan adaptabilitas karier mahasiswa yang sedang menjalani program MSIB. Semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh mahasiswa, maka akan semakin meningkatkan core self-evaluation dan kepribadian proaktifnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan adaptabilitas kariernya. Di sisi lain, dukungan sosial sendiri dapat memengaruhi adaptabilitas karier secara langsung, yaitu semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh mahasiswa, maka akan semakin meningkatkan kemampuan adaptabilitas kariernya.
Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) program is one of the Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) programs that most in demand by undergraduate students, because it can equip students with real skills needed by the world of work with maximum 20 credits conversion. Despite of the benefits, this program provides new challenges for them. Students are considered need career adaptability to optimize their performance in the program. In order to develop these abilities, social support, core self-evaluation, and proactive personality are factors that play an important role for students. This study aims to determine the role of core self-evaluation and proactive personality in establishing the relationship between social support and career adaptability in students who are undergoing the MSIB program. The participants of this study consisted of 175 Indonesian students who were undergoing the MSIB program. The instrument used in this study are the Career Adapt-Abilities Scale International Form (CAAS-IF), Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS), Core Self-Evaluation Scale (CSES), and Proactive Personality Scale (PPS), which have been adapted and translated into Indonesian and modified according to the research context. The results showed that core self-evaluation and proactive personality partially mediated the relationship between social support and career adaptability of students undergoing the MSIB program. The higher the social support obtained by students, the more they will increase their core self-evaluation and proactive personality, which in turn will increase their career adaptability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Faza Rafida Imayri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepercayaan mahasiswa Universitas Indonesia terhadap Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam pengelolaan Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) tahun 2024. Kepercayaan dalam konteks ini merujuk pada teori trust yang dikembangkan oleh Mayer, Davis, dan Schoorman (1995), yang mencakup tiga dimensi utama: ability (kemampuan), integrity (integritas), dan benevolence (kebajikan). Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method, yaitu metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada 133 mahasiswa Universitas Indonesia peserta MSIB batch 6 dan 7, serta metode kualitatif melalui wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait, termasuk narasumber dari Ditjen Dikti, CIL UI, koordinator fakultas, dan peserta program MSIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan mahasiswa terhadap Ditjen Dikti dalam pengelolaan program MSIB berada pada kategori tinggi. Mahasiswa menilai bahwa Ditjen Dikti memiliki kemampuan teknis dan administratif yang memadai dalam menjalankan program (ability), menjaga konsistensi dan keterbukaan (integrity), serta menunjukkan kepedulian dan dukungan terhadap keberhasilan mahasiswa (benevolence). Meskipun demikian, hasil wawancara juga mengungkapkan beberapa tantangan, seperti kebutuhan peningkatan transparansi proses seleksi dan responsivitas terhadap keluhan peserta. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi Ditjen Dikti untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan program berbasis prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dan empati sebagai upaya menjaga dan memperkuat kepercayaan mahasiswa sebagai pemangku kepentingan utama dalam sistem pendidikan tinggi.
This research aims to measure the level of trust among Universitas Indonesia students toward the Directorate General of Higher Education in managing the Certified Internship and Independent Study Program (MSIB) in 2024. Trust in this context refers to the theory developed by Mayer, Davis, and Schoorman (1995), which identifies three key dimensions: ability, integrity, and benevolence. The research employs a mixed-methods approach, combining quantitative data collected through questionnaires distributed to 133 Universitas Indonesia students who participated in MSIB batch 6 and 7, with qualitative data obtained from in-depth interviews with relevant stakeholders, including representatives from the Directorate General, the Center for Independent Learning (CIL UI), faculty coordinators, and MSIB program participants. The findings indicate that students’ trust in the Directorate General’s management of the MSIB program is at a high level. Students perceive that the institution demonstrates sufficient technical and administrative capabilities (ability), maintains consistency and transparency (integrity), and shows care and support for student success (benevolence). However, the interviews also reveal several challenges, such as the need to improve transparency in the selection process and responsiveness to participant concerns. These findings carry important implications for the Directorate General to continuously improve program management based on principles of transparency, accountability, and empathy, in order to maintain and strengthen student trust as key stakeholders in the higher education system."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library